BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Desember 2014 dengan menyebarkan kuesioner di beberapa kantor akuntan publik yang terdaftar di Directory KAP & AP 2013 dan berdomisili di DKI Jakarta. B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah kausal. Menurut Sugiyono (2009:56)
) desain kausal berguna untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi penelitian kausal
variabel yang lain. Dalam
ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh suatu
variabel bebas (independent variabel) terhadap Variabel terikat (dependent variabel). Seberapa besar tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu dan kompleksitas tugas mempengaruhi audit judgment pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan.
43
44
C. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel Independen (X) Dalam hal ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran Waktu, Keahlian Audit dan Pengetahuan Auditor. Dalam operasional variabel ini semua diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala ordinal.
2. Variabel Dependen (Y) Data yang menjadi variabel terikat adalah audit judgment selengkapnya mengenai operasional variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
45
Tabel 3.1 Scoring Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Indikator
skala
Alat
A. Keinginan untuk menyimpang A. memenuhi keinginan klien Klien dari standar profesional pindah KAP lain. X1 Tekanan Ketaatan
B. Perintah atasan
A. Keterbatasan waktu
B.Menegakkan profeionalisme
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
C.Menuruti keinginan atasan Menentang perintah atasan A. Alokasi waktu yang ketat dan kaku.
B. Ketepatan waktu X2 Tekanan Anggaran Waktu
B. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas. C. Beban yang ditanggung dengan keterbatasan waktu
C. Tekanan pengalokasian waktu dari klien. D. Menurunnya efektifitas dan efisiensi audit.
X3
A. Pendidikan auditor
E. Lamanya proses audit. A. Pendidikan terakhir auditor
B. Pengalaman auditor
B. Kemampuan auditor C. Lamanya pengalaman audit
Keahlian Audit
D. Banyaknya penugasan A. Pemahaman Standar Akuntan X4
A. Prinsip akuntansi dan standar auditing
B. Pemahaman Tentang Klien B. Jenis industry klien
Pengetahuan Auditor
Ordinal
Kuesioner
C. Kondisi perusahaan klien D. Pendidikan formal yang sudah di tempuh A. Perhitungan fisik persediaan. B. Pengujian catatan piutang dagang
Y Audit Judgment
A. Mencegah mencontek pada saat perhitungan fisik persediaan. B. Izin mencontek pada saat perhitungan fisik persediaan.
C. Salah saji material C. Atasan dan anda mengizinkan pencontekan fisik persediaan. D. Menghilangkan catatan customer. E. Konfirmasi kepada customer F.Salah saji material di laporan audit
Sumber :penulis,2014
Ordinal
Kuesioner
46
Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : (Imam 2011:47)
Tabel 3.2 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner Skor Jawaban Responden
Positif
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Imam (2011)
47
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang tercatat di Directory KAP & AP 2013, dapat diketahui bahwa Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Jakarta berjumlsh 236 Kantor Akuntan Publik
2. Sampel Sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dari sampel tersebut, akan mempermudah dalam melakukan analisis dan mendapatkan kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Metode penetapan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti, juga pemilihan KAP berdasarkan kemudahan lokasi yang saling berdekatan di tiap wilayah dan juga karena unit analisis adalah auditor yang bekerja di KAP bukan KAP. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah partner, manajer, auditor senior, supervisor dan auditor junior yang bekerja pada kantor akuntan publik di wilayah DKI Jakarta (Prasetyo, Anggun 2010).
48
Menurut Sugiyono (2007:74“ Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500”. Mengacu pada pernyataan tersebut dalam penelitian ini sampel yang diambil atau dipilih lebih 5 (lima) auditor dari 10 (sepuluh) Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menjadi pilihan oleh penulis.
49
Tabel 3.3 Daftar sampel No.
Nama KAP
Alamat KAP
1
KAP Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali
Jl. Raya Kalimalang Blok E No.4 F Duren Sawit Jakarta Timur 13340
2
KAP Hertanto, Sidik & Hendra
Jl. Tb Simatupang Kav 15 Cilandak Jakarta Selatan 12440
3
KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan
Jl. Tb. Simatupang Kav 23-24 Jakarta Selatan 12430
4
KAP Abdul Ghonie Abubakar
Jl. RS. Fatmawati No.5 Jakarta Selatan 12430
5
KAP Meidina. Ratna
Gedung Thamrin City Lt.7 Blok o5 No.35 Jl.Thamrin Boulevard Kebon Melati, Tanah Abang Jakarta Pusat 10230
6
KAP Iwan Suswandi, MAk
Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa gading Jakarta Utara 14240
7
KAP Rezon Nainggolan & Rekan
Gedung Sinar Kasih Lt.5 Jl. Dewi Sartika No.136d Cawang Jakarta Timur
8
KAP Ichwan, Kurniawan & Rekan
Gedung Jaya Lantai 5 Jl. M.H. Thamrin No 12, Jakarta Pusat 10340
9
KAP Jansen Ramdan
Jl. M.H. Thamrin no.12 Jakarta Pusat 10340
10
KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan
Jl. Anggrek Garuda raya No.9 Slipi Jakarta Barat
11
KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi & Rekan
Jl. Anggrek Garuda Raya Blok I No 3 Kemanggisan, Jakarta Barat 11480
12
KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan
Jl. Utan Kayu Raya No.25,Matraman Jakarta Timur 13120
13
KAP Bismar, Muntalib & Yunus
Jl. Kaji Raya No.9 Jakarta Pusat 10130
14
KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
Jl. M.H. Thamrin No.12 Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340
15
KAP Tjahjadi & Tamara
Gedung Jaya Lt.4 Jl. M. H. Thamrin No.12 Jakarta Pusat 10340
16
KAP Hendrawinata, Eddy & Siddharta
Intiland Tower Lt.18 Jl. Jend Sudirman Kav 32 Jakarta Pusat 10220
17
KAP Drs. Ferdinand
Jl. Danau Sunter Selatan, Komp Royal Sunter Blok F No.39-41 Jakarta Utara 14350
18
KAP Junaedi, Chairul dan Subyakto
Jl. Raya Kebayoran Lama No.194 Blok B3 Jakarta Selatan 12220
19
KAP Sukrisno, Sarwoko & Sandjaja
Ruko Centra Green Ville No.2R Jl. Tanjung Duren Barat Jakarta Barat 11510
Sumber : www.iapi.or.id
50
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode field
research atau penelitian lapangan yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan
menggunakan
kuesioner sebagai alat bantu. Kuesioner yang disampaikan langsung kepada pihak Kantor Akuntan Publik, dan melalui beberapa perantara atau contact person disertai surat permohonan kepada pimpinan Kantor Akuntan Publik agar dapat merujuk staf sesuai kriteria yang menjadi syarat responden, dan disertai surat penjelasan tujuan dari penelitian ini untuk kepentingan ilmiah dan pembelajaran. Keterangan bahwa informasi yang diberikan responden akan terjaga dan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Selain itu penelitian ini juga menggunakan metode library research atau penelitian pustaka yakni pencarian bahan dengan cara membaca dan mempelajari literatur berupa buku-buku, catatan kuliah maupun tugas ilmiah lainnya yang berhubungan dengan masalah yang teliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai pedoman dan landasan teori dalam pembahasan masalah yang dihadapi. Untuk memperoleh data dan informasinya yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini, maka jenis dan sumber penguympulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah :
51
Data Primer Yaitu data yang didapatkan langsung dari objek penelitian. Adapun data tersebut diperoleh dengan cara memantau langsung terhadap kegiatan kantor akuntan publik yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini dengan cara kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan tertulis kepada auditor yang telah berpengalaman dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini kuesionr disebarkan kepada responden secara acak dengan penentuan sampel dari Kantor Akuntan Publik yang ada di DKI Jakarta.
F. Metode Analisis Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan statistical package for the social siences (SPSS) versin 19.0. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan analisis lebih lanjut tentang nilai minimum, nilai maksimum, mean,varians dan standar deviasi.
52
2. Uji Kualitas Data Dilakukan pengujian kualitas data yang terkumpul dengan menggunakan pengujian sebagai berikut: a. Uji Validitas Data Uji validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam, 2011:52). Untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Imam, 2011:50).
b. Uji Realibilitas Data Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu..Untuk menguji tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan realible jika nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Imam, 2009:46).
53
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikoloniearitas Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas (Independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal.(Imam, 2011:105). Untuk menguji asumsi multikoloniearitas dapat digunakan nilai VIF dan tolerance. Dimana jika nilai VIF terletak disekitar 1 dan tolerance mendekati angka 1 maka terjadi
multikoloniearitas. Multikoloniearitas
terjadi jika nilai VIF dan tolerance lemah, yakni dibawah 0,5. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas di dalam model regesi adalah sebagai berikut: i. Menganalisis matrik korelasi variabel bebas. Jika antara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 90%), maka hal ini diindikasi adanya multikoloniearitas. ii.
Multikoloniearitas yang dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Varian Inflation Factor (VIP). Suatu model regresi yang bebas multikoloniearitas adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1. Tolerance mengukur variabel-variabel bebas yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi nilai tolerance yang
54
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF
= 1/tolerance) dan
menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai cutoff umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10atau sama dengan VIF diatas 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat dia tolerir. Sebagai misal nilai tolerance 0,10 sama dengan tingkat multikolonieritas 0,95. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel bebas mana sajakah yang saling berkorelasi (Imam, 2011:105-106).
b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Imam, 2011:160). Model yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk mengujinya dapat dilakukan
analisis grafik atau dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah nominal maka garis yang menggambarkan data sesunguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Imam, 2009:147). Salah satu cara mendeteksi normalitas adalah lewat pengamatan nilai residual (Imam, 2011:30).
55
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan analisa statistik (Imam, 2011):
i. Analisis Grafik Untuk melihat normalitas residual dengan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan menikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka menunjukkan pola distribusi yang normal. ii. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan kalau tidak hatihati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic terlihat berbeda.Uji statistic yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik kolmogrovsmirnov (K-S).uji K-S dapat dilakukan dengan membuat pengujian : H0: data residual berdistribusi normal H1: data residual tidak berdistribusi normal
56
c. Uji Heteroskedastisitas Penggunaan uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas (Imam, 2011:139). Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diaginal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas danjika tidak ada pola yang jela serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam, 2011:126).
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakandengan menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini digunakan untuk menguji kuat tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen
57
terhadap variabel dependen dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Imam, 2011:7). a. Uji F ( pengujian secara bersama) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau
bebas mempengaruhi variabel dependen (Imam,
2011:177). Kriteria pengujian : i. Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan ii. Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan (α) Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 95% atau α= 5% iii. Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F table. Dimana nilai F table = F α k (n-k-1) (H1) ditolak jika F hitung < F tabel (H1) diterima jika F hitung > F tabel iv. Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05
58
b. Uji T ( pengujian secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Imam, 2011:178). mekanisme uji-t adalah sebagai berikut: i. Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya. (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. ii. Pilih taraf nyata tingkat signifikansi (α) Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau α=5% iii. Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t (H1) ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (H1) diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. iv. Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05
59
5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Imam, 2009:87).
6. Analisis Regresi Linear Berganda Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung dua unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Imam, 2009:150).
60
Rumus regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β3X4 + e Keterangan : Y
= Skeptisme Profesional Auditor
α
= Konstanta
β
= Koefisien Regresi
X1
= Tekanan Ketaatan
X2
= Tekanan Anggaran Waktu
X3
= Keahlian Audit
X4
= Pengetahuan Auditor
e
= Standar Eror