BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat / lokasi pada penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 – 2012. Alasan mengapa penelitian dilakukan ditempat ini karena BEI tersedia beberapa perusahaan yang akan dibutuhkan laporan keuangannya untuk penelitian. Sedangkan untuk waktu penelitian dilakukan mulai September 2013 dan berakhir disesuaikan dengan tahapan – tahapan penelitian dan pihak – pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitan deskriptif yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi / keadaan saat ini.
33
34
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan analisis Z-Score untuk memprediksi kondisi kebangkrutan perusahaan dengan variabel operasional seperti WCTA ( Working Capital to Total Assest ), RETA (Retained Earning to Total Assets), EBITTA ( Earning Before Interest and Tax to Total Assets ), MAVE ( Market Value of Equity to Book Value of Debt ), STA ( Sales to Total Assets ). Definisi variabel operasional penelitian ini antara lain: 1. Working Capital to Total Assets Rasio keuangan ini merupakan nilai bersih dari assets terhadap jumlah capital perusahaan keseluruhan. WCTA adalah Modal kerja perusahaan dibagi dengan total asset perusahaan yang terdiri dari asset lancar dan tetap. WCTA = Net working capital / total assets
2. Retained Earning to Total Assets Rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang mendeteksi atau mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Rasio ini mengatur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi yang memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan. RETA = Retained Earning / Total Assets
35
3. Earning Before Interest and Tax to Total Assets Rasio keuangan ini mengukur
produktivitas dari asset perusahaan.
Semakin besar nilai rasio maka tingkat produktivitas asset dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan semakin meningkat. EBITTA = EBIT / Total Assets
4. Market Value of Equity to Book Value of Debt Rasio ini menunjukkan besarnya penurunan nilai dari asset perusahaan yang dapat terjadi pada perusahaan sebelum kewajiban perusahaan melebihi nilai asset dari perusahaan berupa common stock maupun preferred stock. Sedangkan liabilities merupakan kumulatif dari kewajiban jangka panjang dan jangka pendek perusahaan. MAVE = Market Value of Equity / Book Value of Debt
5. Sales to Total Asset Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Sales yang digunakan pada perusahaan ritel adalah penjualan bersih. STA = Sales / Total Assets Dari kelima rasio diatas, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: Z-Score = 1.2WCTA + 1.4RETA + 3.3EBITTA + 0.6MAVE + 1.0STA
36
Dengan kriteria Penilaian yang digunakan adalah : 1) Z-Score > 2,99 (Non Bankrupt) Kemungkinan gagal / bangkrut kecil kemungkinannya atau dengan kata lain meramalkan keberhasilan perusahaan atau sehat laporan keuangannya 2) 2,99 > Z-Score > 1,81
(Grey Area)
Kemungkinan gagal sulit dipastikan dengan kata lain titik cut – off yaitu 2,675, yaitu yang berarti jika perusahaan memiliki nilai Zscore lebih dari 2,675 maka perusahaan tersebut cenderung aman dari
kemungkinan
kebangkrutan,
dan
kurang
dari
2,675
meramalkan kegagalan.. 3) Z- Score < 1,81
(Bankrupt)
Kemungkinan gagal atau bangkrut sangat besar dengan kata lain skor ini menggambarkan kebangkrutan.
37
D. Metode Pengumpulan Data Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sumber sekunder, sumber penelitian merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dan metode yang digunakannya adalah : 1. Metode Dokumentasi Melalui metode dokumentasi didapat laporan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012. 2. Metode Studi Pustaka Pengumpulan data dengan membaca buku – buku, majalah, jurnal dan sumber bacaan lainyang relevan.
E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggonakan metode data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka – angka, meliputi data laporan keuangan perusahaan – perusahaan di industri ritel. Data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dan hasil pengolahan kemudian disajikan ke dalam beberapa indikator yaitu, perhitungan mengenai kebangkrutan perusahaan seperti WCTA, RETA EBITTA, MAVE, dan STA.
38
F. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu Populasi dalam sektor ini adalah sektor industri ritel pada tahun 2009 – 2012 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 22 perusahaan. Pengambilan sampel data penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian (2009-2012). 2. Mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang lengkap dan terbukti kebenarannya serta berakhir pada tanggal 31 Desember. 3. Laporan keuangan tidak minus / rugi secara berturut – turut selama periode penelitian (2009 – 2012). 4. Laporan keuangan perusahaan menggunakan rupiah sebagai mata uang. Berdasarkan kriteria tersebut, maka prosedur pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan atau penetapan sampel penelitian yang dilakukan tidak secara acak
39
melainkan telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan kebutuhan penelitian
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan
sampel
representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Tabel 3.1 Penelitian Sampel Keterangan
Perusahaan
1. ∑ Perusahaan Ritel di BEI
22
2. ∑ Perusahaan ritel yang tidak mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap. 3. ∑ Perusahaan yang laporan keuangan minus/rugi secara berturut – turut selama periode penelitian 4. ∑ Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah ∑ Sampel perusahaan yang memenuhi kriteria
(9) (1) (0) 12
yang
40
Perusahaan – perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. PT Centrin Online Tbk. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. PT Hero Supermarket Tbk. PT Kokoh Inti Arebama Tbk. PT Matahari Department Store Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. PT Sona Topas Tourism Industri Tbk. PT Trikomsel Oke Tbk. Sumber: Bursa Efek Indonesia
Kode Saham (ACES) (AMRT) (CENT) (CSAP) (HERO) (KOIN) (LPPF) (MAPI) (MPPA) (RALS) (SONA) (TRIO)
41
G. Metode Analisis Data Setelah data – data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan didasarkan pada model altman Z-Score yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan ritel sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: Z–Score= 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5 Keterangan: X1 = Modal kerja bersih / Total Aset (Net Working Capital/Total Assets X2 = Laba ditahan / Total Aset (Retained Earning/Total Assets) X3 = Laba sebelum pajak / Total Aset (EBIT/Total Assets) X4 = Nilai Pasar / Total Kewajiban (Market Value/Total Liabilities) X5 = Penjualan / Total Assets ( Sales/Total Assets)