BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam pengerjaan tugas akhir ini. Permasalahan pemilihan lintasan penerbangan antara dua kota yang tidak terhubungkan langsung dalam suatu jaringan dapat diselesaikan melalui implementasi algoritma shortest path. Karena terdapat banyak strategi shortest path, maka harus dipilih yang paling tepat untuk memecahakan masalah lintasan terpendek berdasarkan kriteria pemilihan waktu tempuh yang tercepat atau biaya tiket yang termurah. Metode yang terpilih kemudian diuji implementasinya sesuai dengan tingkat kompleksitas jaringan yang akan diselesaikan. Setelah teruji, metode tersebut diaplikasikan menjadi suatu perangkat lunak yang dapat membantu mendukung pengambilan keputusan calon penumpang dalam memilih rute penerbangan antara dua kota tertentu dalam jaringan penerbangan nasional. Pada langkah awal metode dipilih salah satu dari tiga algoritma penyelesaian masalah lintasan terpendek yaitu Algoritma Djikstra, Bellman-Ford, dan Floyd-Warsall. Kriteria pemilihan yang dilakukan
berdasarkan karakteristik umum jaringan rute
penerbangan, alur penyelesaian masalah, sifat graf dan edge yang dapat diselesaikan dan running time nya. Algoritma yang terpilih kemudian dianalisis kapasitasnya dalam jaringan yang lebih komplek untuk menentukan strategi pencarian rute alternatif, labelisasi dan efek penambahan jumlah busur, kapasitas busur dan simpul dalam jaringan. Tahap ini sangat penting untuk menguji bagaimana metode yang digunakan dapat menyelesaikan permasalahan termasuk strategi pemrograman yang akan digunakan. Langkah terakhir adalah pembuatan perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak yang kemudian disebut ASPS (Airline Shortest Path Software ) menggunakan bahasa pemrograman DHELPI dengan pertimbangan kemudahan dan kemampuan bahasa pemrogramannya. Agar penelitian dapat terfokus pada strategi penelusuran lintasan terpendek, perangkat lunak yang dirancang bersifat offline dan didesain sebagai aplikasi berabasis desktop yang mudah digunakan. Data base yang digunakan bersifat langsung dengan menggunakan absolute database programming agar lebih mudah di update sehingga analisis keefektifan ASPS lebih mudah.
23
3.1. Rumusan Masalah Penelitian ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengatasi masalah pemilihan jadwal penerbangan antar dua kota yang tidak tersedia penerbangan langsung. 2. Bagaimana menentukan pilihan jadwal penerbangan antara dua kota yang menghasikan waktu tempuh tercepat atau dengan harga yang murah yang dilayani oleh berbagai maskapai baik yang terhubung langsung maupun tidak langsung. 3. Bagaimana memilih algoritma shortest path yang sesuai, menentukan parameter pembandingnya dan cara pengujian dan pembuktiannya. 4. Bagaimana
anlisis
lintasan
terpendek
yang
dilakukan
dapat
diimplementasikan dalam suatu aplikasi, dalam hal ini perangkat lunak yang praktis dan mudah digunakan.
3.2. Batasan Masalah Pada tugas akhir ini pembahasan masalah hanya akan pada luang lingkup berikut ini: 1. Analisis algoritma hanya berupa penentuan alur solusi permasalahan lintasan terpendek atau pemilihan jenis algoritma lintasan terpendek. 2. Data yang diolah diambil dari beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute domestik, meliputi jadwal penerbangan dan harganya. 3. Pengolahan data dan analisisnya dilakukan hanya untuk menguji kinerja algoritma yang terpilih dan aplikasi yang dibuat tanpa melihat validitas data ( data bersifat statis, belum menerapkan sistem up date data online/otomatis). 4.
Parameter pencarian lintasan yang dihitung sebagai pengganti jarak lintasan adalah waktu tercepat dan harga tiket termurah.
5. Parameter awal waktu keberangkatan ditentukan oleh user dan parameter waktu kedatangan dari hari penerbangan ( same day / available for more one day). 6. Pengembangan perangat lunak dibatasi pada pemilihan jadwal penerbangan sebagai output informasi bagi user dan tidak membuat langkah lanjutan seperti booking tiket dan pembelian/pembayaran online (reservation).
24
3.3. Metodologi Pengerjaan Gambaran alur pemecahan masalah pada penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 2.1 dibawah ini : Mulai
Studi Literatur
Seleksi Algoritma Shortest Path
Analisa Karakteristik Jaringan
Tidak Uji Analitik
Memenuhi
Perancangan ASPS
Pembuatan Database
Analisis Hasil
Selesai 25
Gambar 3.1 Skema Metodologi Pengerjaan
1. Studi Literatur Studi dilakukan dengan menitikberatkan tentang pemahaman manajemen operasi (operation
research)
khususnya
tentang
penyelesaian
masalah
jaringan
transportasi pada kasus pencarian lintasan terpendek ( Shortest Path Algorithm). Literatur yang dikaji diambil dari berbagai sumber seperti buku referensi, jurnal, persentasi seminar, dan tulisan ilmiah yang dapat ditemui di perpustakaan ataupun dari penelusuran melalui internet. Studi ini cukup penting dan memakan waktu yang cukup lama karena permasalahan operation research dengan penyelesaian Shortest Path Strategy tidak secara khusus diajarkan di perkuliahan. Studi lain yang tidak kalah penting adalah tentang pemrograman mulai dari algoritma, pemrograman dhelpi, dan pembuatan database. 2. Seleksi Algoritma Shortest Path Penelitian mengenai perbandingan algoritma masalah lintasan terpendek yaitu Algoritma Djikstra, Bellman-Ford, dan Floyd-Warsall. 3. Analisa Karakteristik Jaringan Analisa karakteristik jaringan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat jaringan yang terbentuk dari rangkaian data yang diperoleh agar lebih mudah memilih algoritma penyelesaian masalah transportasi
yang akan dianalisis.
Analisis ini meliputi kondisi dan jumlah simpul, busur, arus ,
dan faktor
connectivity nya. Juga diitentukan kriteria yang harus dapat dipenuhi oleh metode/algoritma yang akan digunakan. 4. Pengujian Penggunaan Algoritma Algoritma yang terpilih kemudian diujikan dengan kasus sample. Pengujian dilakukan secara analitik dengan jaringan yang lebih komplek untuk menentukan strategi pencarian rute alternatif, labelisasi dan efek penambahan jumlah busur, kapasitas busur dan simpul dalam jaringan. 5. Pembuatan Database 26
Data yang telah diolah pada tahap awal dengan melengkapi komponen data yang harus ada kemudian dimasukkan ke dalam system database aplikasi ASPS yang dirancang. Karena database dibuat dengan absolute programming, input data bersifat langsung di ASPS tanpa menggunakan aplikasi database secara khusus sehingga lebih praktis karena tanpa perlu menyediakan server meskipun itu local server.. 6. Perancangan ASPS Metode yang telah dianalisis dan diuji penggunaannya diaplikasikan dengan pemrograman DELPHI untuk membuat Airline Shortest Path Software (ASPS). Software dibuat dengan sistem pemakaian yang mudah dimana software dapat diinstal langsung dalam satu langkah, dan setiap saat dapat diupdate databasenya secara langsung. 7. Analisis Hasil Perancangan ASPS Tahap ini merupakan tahap pengambilan kesimpulan dari keseluruhan proses yang dilakukan sebelumnya.
27