BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di SMA N 1 Ngemplak Boyolali, yang terletak di Jl. Embarkasi Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Alasan pemilihan sekolah tersebut adalah: a. SMA N 1 Ngemplak Boyolali merupakan salah satu sekolah negeri yang masih menggunakan kurikulum KTSP. b. Selain itu, terkait dengan variabel dalam penelitian ini, Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia, Solidaritas sosial, dan Sikap Nasionalisme merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian kesejarahan, sehingga peneliti berasumsi bahwa siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali merupakan subjek penelitian yang sesuai dengan variabel di atas.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2015 sampai dengan bulan April 2016. Berikut ini adalah tahapan dalam melaksanakan penelitian yang digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
19
20
No 1.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Korelasional tentang Hubungan antara Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dan Solidaritas Sosial dengan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali Tahun 2015-2016, Bulan Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Penyusunan Proposal
X
Pengkajian 2.
dan Penyusunan
X
Teori 3.
Penyusunan Instrumen
X
Uji Coba 4.
Instrumen
X
dan Analisis Uji Coba Pengumpulan
5.
Data
X
X
Penelitian 6.
Analisis Data Penelitian
X
X
X
X
Penyusunan 7.
Laporan Final
B. Rancangan / Desain Penelitian Rancangan / desain penelitian dalam penelitian ini digunakan sebagai pertanggungjawaban mengenai metode yang dilakukan dari awal sampai dengan selesai dan cara-cara ilmiah yang dipakai dalam pengumpulan data yang
21
kemudian data tersebut dapat dianalisis. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (
dan
dengan Y dan
) dan satu variabel dependen (Y). Untuk mencari hubungan dengan Y, menggunakan teknik korelasi sederhana. Untuk
mencari hubungan
dan
secara bersama-sama terhadap Y menggunakan
korelasi ganda. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pemahaman sejarah nasional Indonesia dengan sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016, mengetahui seberapa besar hubungan antara solidaritas sosial dengan sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016, dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pemahaman sejarah nasional Indonesia dan solidaritas sosial secara bersama-sama dengan sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian korelasi, yaitu peneliti akan mengkorelasikan variabel bebas dan terikat. Untuk memperjelas desain dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:
𝑋 R Y 𝑋 Gambar 3.1. Desain Penelitian Korelasi tentang Hubungan antara Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dan Solidaritas Sosial dengan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali. Sumber: Sugiyono (2014:44) Keterangan = Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia
22
= Solidaritas Sosial Y= Sikap Nasionalisme = hubungan antara Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dengan Sikap Nasionalisme = hubungan antara Solidaritas Sosial dengan Sikap Nasionalisme = hubungan antara Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dan Solidaritas Sosial secara bersama-sama dengan Sikap Nasionalisme C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang terdiri dari kelas XI IPS 1 (28 anak), kelas XI IPS 2 (26 anak), kelas XI IPS 3 (29 anak), kelas XI IPS 4 (30 anak), kelas XI IPS 5 (28 anak) sehingga jumlah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali adalah 141 anak.
2. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah sebagian siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali. Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
23
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir (Umar dalam Amelli, 2015) Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel sebesar:
siswa
3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan proportimal and simple random sampling, yaitu sampel diambil dari populasi secara acak dengan strata sama yang ada dalam populasi itu, sehingga tiap anggota populasi berpeluang menjadi anggota sampel akan tetapi tidak semua anggota populasi terpilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali adalah 141 anak. Kelas yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3. Sedangkan kelas lainnya dipakai untuk uji coba, yakni kelas XI IPS 4 (30 siswa). Kelas yang diambil uji coba merupakan kelas yang bukan menjadi anggota sampel tetapi masih dalam populasi yang sama dengan subjek penelitian karena jumlah populasi sudah cukup banyak, sehingga bisa diambil sebagai subjek sampel penelitian dan sisanya bisa diambil sebagai subjek uji coba.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat beberapa variasi yang harus ditetapkan dengan jelas oleh seseorang peneliti agar dalam pengumpulan data dapat terarah sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (2014). Variabel dalam penelitian ini meliputi:
24
1. Variabel Bebas (Independent Variable) Menurut Sugiyono, variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia (
), dan Solidaritas Sosial (
).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Menurut Sugiyono, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (2014). Adapun
variabel terikat yang diteliti dalam penelitian ini adalah Sikap
Nasionalisme (Y). Berdasarkan variabel penelitian di atas, maka definisi operasional pada penelitian ini terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Alat Ukur No Variabel Definisi Operasional 1.
Pemahaman Sejarah
Skala
Alat Ukur
Pemahaman yang dicapai Interval Tes
Nasional setelah mengikuti kegiatan
Indonesia
ini dinyatakan dengan nilai atau skor.
2.
Solidaritas Sosial
dimana ada rasa percaya, Ordinal Angket saling
menghargai
dan
saling menghormati antar manusia
walaupun
mempunyai perbedaan dari suku, ras, dan agama. 3.
Sikap
sikap dimana seseorang Ordinal Angket
Nasionalisme
merasa
mencintai
dan
memiliki bangsanya, tanah airnya secara penuh a. Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia Pemahaman sejarah nasional Indonesia adalah kemampuan kognitif dalam memahami dan mengambil hikmah perjalanan panjang
25
bangsa Indonesia di masa lampau yang berguna sebagai upaya penyadaran diri dan masyarakat agar dapat merasakan kembali nasionalisme dalam dirinya. Dalam penelitian ini pemahaman sejarah nasional Indonesia ini berdasarkan pada standar kompetensi: 1) Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional, dengan seperangkat indikator, yaitu a) Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. b) Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Islam terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. 2) Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh
Barat
sampai
dengan
pendudukan
Jepang,
dengan
seperangkat indikator, yaitu a) Menganalisis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial b) Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan kesadaran dan pergerakan kebangsaan c) Menganalisis
proses interaksi Indonesia-Jepang dan dampak
pendudukan militer Jepang terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia a. Solidaritas Sosial Solidaritas sosial adalah sikap di mana ada rasa percaya, saling menghargai dan saling menghormati antar manusia walaupun mempunyai perbedaan dari suku, ras, dan agama. Solidaritas sosial yang terdapat di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan dengan adanya: (1) rasa empati terhadap siswa lain, misal sikap saling membantu antar siswa.
26
(2) kerja sama siswa dalam hal positif, misal pengelolaan kebersihan kelas dengan piket kelas, pembagian tugas kelompok; (3) gotong royong, misal bersih-bersih sekolah secara massal, kegiatan bakti sosial; b. Sikap Nasionalisme Sikap nasionalisme adalah sikap di mana seseorang merasa mencintai dan memiliki bangsanya, tanah airnya secara penuh. Sikap nasionalisme (dalam hal ini nasionalisme Indonesia) ditunjukkan dengan adanya: (1) pengakuan dan penghargaan terhadap identitas bangsa Indonesia, seperti bendera merah putih, pancasila, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan budaya; (2) Penerimaan akan perbedaan dalam kehidupan, seperti kebhinekaan, tidak mementingkan golongan; (3) Cinta tanah air, seperti bangga memakai produk dalam negri; (4) Rela berkorban untuk bangsa dan negaranya, dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui instrumen tes dan angket. Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan data pemahaman sejarah. Dalam penelitian ini tes dilakukan secara sistematik dan mengacu kepada pendapat yang dikemukakan oleh Azwar (2013:3) bahwa (1) tes merupakan prosedur yang sistematik, dengan maksud item-item tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, prosedur administrasi tes dan scoring terhadap hasil tes harus jelas dan spesifikasi terinci, setiap orang yang mengambil tes harus mendapat item-item tes yang sama dalam kondisi yang sebanding; (2) tes berisi sampel perilaku; (3) tes mengukur perilaku. Sementara itu, angket digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap nasionalisme dan solidaritas sosial. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2014) Angket disusun dengan 5 (lima) opsi pilihan jawaban sesuai dengan skala Likert (Sugiyono, 2014), yaitu:
27
Tabel 3.3 Skala Likert Pernyataan positif
Pernyataan negatif
a. Sangat sering diberi skor 5
a. Sangat sering diberi skor 1
b. Sering diberi skor 4
b. Sering diberi skor 2
c. Jarang diberi skor 3
c. Jarang diberi skor 3
d. Kurang diberi skor 2
d. Kurang diberi skor 4
e. Tidak pernah diberi skor 1
e. Tidak pernah diberi skor 5
Angket kemudian disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) Penyusunan Instrumen harus sedemikian rupa sehingga mencerminkan mutu yang baik. 2) Mengusahakan angket sesingkat mungkin, sehingga tidak banyak menyita waktu responden. 3) Penyusunan kalimat sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh setiap responden. 4) Jawaban dalam angket tidak bermakna ganda. 5) Menghindari bias atau prasangka yang mungkin akan memengaruhi jawaban responden. 6) Pernyataan-pernyataan dalam angket hendaknya tidak menyesatkan karena asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan. 7) Alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan hendaknya lengkap, artinya semua alternatif yang mungkin mengenai masalah itu hendak diungkapkan. 8) Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu, curiga, atau permusuhan di pihak responden. 9) Mengatur pertanyaan-pertanyaan menurut aturan psikologis yang benar. 10) Penyusunan pertanyaan sedemikian rupa sehingga jawaban-jawabannya dapat langsung ditabulasi dan ditafsirkan 11) Sebuah surat tertutup yang ditujukan kepada responden dengan menyebutkan nama dan gelarnya lengkap , harus disertakan bersama angket.
28
12) Suatu tindak lanjut yang terencana perlu dipersiapkan apabila peneliti ingin mencapai persentase pengembalian angket secara maksimum. (Ary Donald dalam Kian, 2013)
4. Teknik Validasi Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman sejarah nasional, angket solidaritas sosial, dan angket sikap nasionalisme. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Dalam penelitian ini untuk menguji instrumen peneliti menggunakan bantuan progam SPSS for windows 17.0. Untuk lebih mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut harus dilakukan suatu uji coba. Adapun subjek uji coba angket adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Ngemplak Boyolali, yaitu diambil 30 siswa yang bukan menjadi anggota sampel tetapi masih dalam populasi yang sama dengan subjek penelitian karena jumlah populasi sudah cukup banyak, sehingga bisa diambil sebagai subjek sampel penelitian dan sisanya bisa diambil sebagai subjek uji coba.
5. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penelitian berupa tes (pemahaman sejarah nasional Indonesia), dan angket atau kuesioner (solidaritas sosial dan sikap nasionalisme) perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, sehingga instrumen penelitian menjadi valid dan reliabel. 1. Tes Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia a. Uji Indeks Kesukaran Butir Soal Uji indeks kesukaran butir soal merupakan rasio antara penjawab butir soal dengan benar dan banyaknya penjawab butir soal (Azwar, 2012). Indeks kesukaran butir soal dapat diperoleh melalui hitungan komputasi dengan SPSS for windows 17.0 atau dengan cara manual melalui rumus mencari indeks kesukaran. Formulasi indeks kesukaran butir soal adalah sebagai berikut:
29
Keterangan = Indeks kesukaran butir soal = Banyaknya penjawab butir soal dengan benar = Banyaknya penjawab butir soal (Azwar, 2012) b. Menentukan Indeks Daya Beda/Diskriminasi Indeks daya beda atau diskriminasi butir soal adalah kemampuan soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal ini diwakili oleh siswa dalam kelompok tinggi) dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah (dalam hal ini diwakili oleh siswa dalam kelompok rendah) (Azwar, 2012). Cara menghitung daya diskriminasi butir soal dapat menggunakan SPSS for windows 17.0, maupun dengan cara manual dengan rumus:
Keterangan: Indeks daya beda butir soal = Banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok tinggi = Banyaknya penjawab butir soal dari kelompok tinggi = Banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok rendah = Banyaknya penjawab butir soal dari kelompok rendah c. Uji Validitas Butir Soal Tes Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia Uji validitas instrumen penelitian dilakukan untuk mengecek kelayakan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan inferensi tertentu yang dapat dibuat berdasarkan skor hasil tes yang bersangkutan (Azwar, 2012). Dalam hal ini, validitas instrumen tes diuji melalui hitungan komputasi SPSS for windows 17.0 dengan cara mengkonsultasikan diskriminasi tiap butir soal ( ; point biser) dengan kriteria evaluasi indeks diskriminasi menurut Ebel (Azwar, 2012).
30
d. Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pemahaman Sejarah Reliabilitas
merupakan
tingkat
konsistensi,
keterandalan,
keterpercayaan, kestabilan, keajegan dan sebagainya, maksudnya adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas instrumen tes digunakan formula KR-20 (Kuder Richardson) yaitu sebagai berikut: |
|
Keterangan: Banyaknya butir soal Indeks kesukaran butir soal Varians skor tes (X) (Azwar, 2012:187)
2. Angket Solidaritas Sosial dan Sikap Nasionalisme a. Uji Validitas Angket Solidaritas Sosial dan Sikap Nasionalisme Dalam hal ini validitas angket solidaritas sosial dan sikap nasionalisme diuji melalui tiga tahap uji validitas yaitu uji validitas isi, uji validitas eksternal dengan kriteria dan validitas konstruksi. Uji validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan silabus. Yang kedua adalah uji validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula(Sugiyono, 2014). Sedangkan untuk validitas yang terakhir adalah validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksikan melalui aspek-aspek yang akan diukur
dengan
berlandaskan
teori
tertentu,
maka
selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2014). Secara teknis pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan
31
kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen sehingga pengujian dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. b. Uji Reliabilitas Angket Solidaritas Sosial dan Sikap Nasionalisme Uji reliabilitas angket solidaritas sosial dan sikap nasionalisme menggunakan SPSS for windows 17.0 atau rumus Alpha Cronbach, yaitu sebagai berikut: (
)(
)
Keterangan: reabilitas yang dicari banyaknya butir soal jumlah varians skor tiap-tiap butir soal varians total (Arikunto dalam Kian, 2013)
6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam suatu penelitian harus berorientasi pada bentuk hipotesis dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut harus segera dianalisis untuk mengetahui kebenaran hipotesis dan juga memperoleh suatu kesimpulan untuk mengetahui korelasi atau hubungan variabel bebas pemahaman sejarah nasional (
) dan solidaritas sosial (
) dengan sikap nasionalisme (Y) sebagai variabel
terikat. Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian prasyarat analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji linearitas dimaksudkan untuk mendeteksi adanya hubungan linear antara variabel X dan Y. 1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis menggunakan: a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis mempunyai sebaran yang normal atau tidak. Uji
32
normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus kolmogorov smirnov dengan bantuan progam SPSS for windows 17.0. b. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Rumus uji linearitas sebagai berikut: F=
RJK (TC ) RJK (G )
Dengan menetapkan harga linieritas sebagai berikut:
1)
JK G
2 Y1 2 = Y1 n 1
JK (TC) = JK (S)-JK (G) dimana JK (S)
= JK (T)-JK (a)-JK(b/a)
JK (T)
= ∑Y 2
JK (a)
=
Y n
JK (a/b) = b b
=
2
XY
X Y n
n XY X Y
2
n X X
2
2) dk (TC) = k-2 3) dk (G) = n-k 4) RJK (TC)
=
JK (TC ) dk (TC )
5) RJK (G)
=
JK (G ) dk (G )
dimana : JK (G)
=
Menyatakan jumlah kuadrat
JK (TC) =
Menyatakan jumlah kuadrat tuna cocok
dk
Derajad kebebasan (setiap variabel mempunyai
=
derajad yang berbeda-beda)
33
Untuk
tuna cocok (TC)
Untuk Galat
= k-2 = n-k
RJK (TC)=
Menyatakan rata-rata jumlah kuadrat
RJK (G) =
Menyatakan rata-rata jumlah kuadrat galat
Kriteria uji linieritas: 1) Jika hasil perhitungan diperoleh Fhitung
Ftabel , maka dapat dinyatakan bahwa variabel X tidak linier terhadap Y (Sudjana, 1996).
2. Analisis Regresi Linier Berganda Langkah awal sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah dengan regresi linier berganda untuk mengetahui apakah sikap nasionalisme dapat disebabkan pemahaman sejarah nasional indonesia (X1) dan solidaritas sosial ( X2 ). Menurut Sugiyono (2014), analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Adapun persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah: Y = a+b1X1+b2X2+.....bnXn Untuk mendapatkan nilai a, b1,dan b2 dilakukan dengan metode kuadrat terkecil menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut: (
)
(
)(
(
)
)
(
̅
̅
)(
)
̅̅̅
Parameter yang ada dapat ditentukan melalui persamaan sebagai berikut: ∑Y = ∑Yn.a + b1∑ X1 + b2∑X2 ∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2
34
∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22 Keterangan: Y = Prestasi belajar Sejarah X1 = Persepsi tentang kreativitas guru dalam mengajar X2 = Kecerdasan emosional a = Konstantan b1,b2= Koefisiensi regresi n = Banyaknya sampel 3. Uji F Untuk mengetahui signifikansi hubungan variabel pemahaman sejarah nasional Indonesia (X1) dan solidaritas sosial (X2) secara bersamasama terhadap variabel sikap nasionalisme (Y), maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F. Langkah-langkah pengujian secara umum adalah: a. Perumusan Hipotesis 1) Hipotesis Pertama H0 : β1 =0, artinya tidak ada hubungan yang positif antara pemahaman
sejarah
nasional
Indonesia
(X1)
dengan
sikap
nasionalisme (Y). H1 = β1 ≠ 0, artinya ada hubunganyang positif antara pemahaman
sejarah
nasional
Indonesia
(X1)
dengan
sikap
nasionalisme (Y). 2) Hipotesis Kedua H0 : β2 =0, artinya tidak ada hubungan yang positif antara solidaritas sosial (X2) dengan sikap nasionalisme (Y). H1 = β2 ≠ 0, artinya ada hubungan yang positif antara solidaritas sosial (X2) dengan sikap nasionalisme (Y). 3) Hipotesis Ketiga H0 : β1 = β2 =0, artinya secara bersama-sama tidak ada hubungan yang positif antara pemahaman sejarah nasional Indonesia (X1) dan solidaritas sosial (X2) dengan sikap nasionalisme (Y).
35
H1 = β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada hubunganyang positif antara pemahaman sejarah nasional Indonesia (X1) dan solidaritas sosial (X2) dengan sikap nasionalisme (Y). b. Level of Significance ( 𝛼 = 5% ) Dengan derajat kebebasan ( dk ); k, ( n-1-k ) Ftabel = 𝛼; k; ( n-1-k ) atau 0,05; k;( n-1-k ) c. Kriteria pengujian
Daerah ditolak Ho Daerah diterima Ho F ( α, k, n-k-1 ) H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel d. Perhitungan nilai Fhitung
Keterangan: SSR = Sum of Square-res for the requesting SSRes = Sum Square for the residual e. Kesimpulan Dengan membandingkan antara Fhitung maka akan dapat diambil kesimpulan apakah H0 diterima atau H0 ditolak. 4. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian secara umum a. Menentukan hipotesis H0 : βi = 0,
36
Berarti tidak ada hubungan yang positif antar variabel independen terhadap variabel dependen. H0 : βi ≠ 0, Berarti ada hubungan yang positif antara variabel independen terhadap variabel dependen. b. Menetukan level of significance (𝛼 = 0,05) Dengan derajat kebebasan = n - 1 –k ttabel = t( 𝛼/2;n-1-k ) c. Kriteria pengujian
daerah ditolak
daerah ditolak daerah diterima
-ttab(𝛼/2); n-k-1)
ttab (𝛼/2);n-k-1)
H0 diterima apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel H0 ditolak apabila thitung> ttabel atau thitung< -ttabel d. Nilai thitung
Dimana: b = koefisien regresi Sb = Standar of Regression Coeffifisien β = nilai beta e. Kesimpulan Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel maka dapat diambil kesimpulan H0 ditolak.
5. Sumbangan Relatif ( SR ) dan Sumbangan Efektif ( SE ) Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel independen terhadap perubahan variabel dependen (Y). Menurut Hadi (2004), sumbangan relatif adalah seberapa besar perbandingan sumbangan antar masing-masing variabel terhadap kriterium.
37
Untuk melihat signifikan suatu garis regresi antara kriterium dengan prediktornya yang ditunjuk dari korelasi tiap variabel yang diteliti menggunakan rumus Sumbangan Relatif sebagai berikut: a. Sumbangan Relatif ( SR% ) (
)
b. Sumbangan Efektif