BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Kerangka Pikir Kerangka berpikir yang dijadikan landasan untuk penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Pemahaman kegiatan organisasi dalam hal ini diuraikan melalui analisa visi, misi dan nilai perusahaan serta pemahaman strategi pengembangan dan manajemen SDM secara umum yang dilakukan dalam Binus Business School.
2.
Analisa inti permasalahan berupa pemetaan visi, misi dan nilai terhadap standar IIP untuk kemudian dipetakan dengan standar kualitas dan kriteria penilaian EQUIS yang terkait dengan pengembangan SDM.
3.
Mengkaji kesiapan Binus Business School dalam implementasi IIP sebagai salah satu langkah untuk mencapai akreditasi EQUIS yang terkait dengan pengembangan SDM berdasarkan hasil yang didapatkan dari survei dan wawancara.
Pemahaman Kegiatan Organisasi
Analisa inti permasalahan
Gambar 3.1. Kerangka pikir
39
Pengumpulan data & Analisa data
40
3.2
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode analisis •
Melakukan wawancara terhadap bagian akademis Binus Business School dan bagian support Binus Business School pada tingkat manajemen puncak, manajemen dan karyawan. Tingkat sesuai dengan golongan kerja dalam Binus Business School. Tujuan utama wawancara ini adalah untuk menggali informasi secara indepth untuk memahami seluk beluk organisasi terutama dari proses dan manajemen SDM yang berkaitan dengan implementasi IIP.
•
Mengambil data seperti form-form yang terdapat pada direktorat Talent Management, pendeskripsian strategi pengembangan SDM secara umum dan semua hal-hal yang terkait dengan proses dan manajemen sumber daya manusia
•
Melakukan pemetaan dari kerangka identitas BBS, yakni visi-misi, nilai BBS terhadap standar IIP. Kemudian pemetaan standar IIP terhadap standar kriteria EQUIS yang berkaitan langsung dengan manajemen dan proses pengembangan SDM.
b. Metodologi statistik deskriptif Penelitian juga dilakukan dengan deskriptif kualitatif melalui pendekatan survei dan menggunakan teknik non probability sampling.
41
Menurut Travers (Umar, 2000, p87) metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Atau dengan kata lain, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan menurut Indirantoro N. dan Supomo B. (2002), studi deskriptif adalah studi atau penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa: individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Selain itu, menurut Supramono dan Haryanto (2005), tujuan penelitian deskriptif terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel yang diteliti, teknis analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistika deskriptif (tabel frekuensi, mean, modus, median, standard deviasi dan sebagainya).
3.2.1 Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Jumlah Sampel Dalam penelitian ini, target populasi adalah staf akademis dan staf pendukung dari Binus Business School. Staf akademis ini termasuk di dalamnya Head of School, Program Director, Dean of
42
Program dan Faculty Member. Untuk staf pendukung yakni marketing dan operation. Staf akademis dan staf pendukung ini yang akan menjadi responden. Untuk pengambilan sampel mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik sampling, yakni menggunakan nonprobability sampling (selected sample), purposive sampling. Menurut Prof. Rozaini Nasution, pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilhan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan merupakan gambaran tentang suatu keadaan. Sementara itu purposive sampling dilakukan atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Pengambilan sampel ini berdasarkan kepada pertimbangan bahwa dalam salah satu kriteria standar akreditasi EQUIS, salah satunya adalah pengembangan anggota fakultas yang didefinisikan sebagai staf akademis. Kriteria standar akreditasi EQUIS selanjutnya adalah tersedianya staf administratif untuk mendukung berbagai kegiatan dari Binus Business School. Dalam hal ini diterjemahkan dalam bagian pemasaran yang memasarkan berbagai layanan pendidikan yang ditawarkan serta bagian operation yang menyediakan layanan administratif untuk mendukung berbagai aktifitas dan kegiatan pendidikan dalam Binus Business School.
43
3.2.2 Instrumen Survei Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner, yang merupakan sekumpulan pernyataan tertulis yang telah dirumuskan di mana responden sampel menjawab dalam skala Likert untuk mengukur persepsi responden sampel terhadap manajemen dan proses pengembangan SDM dalam Binus Business School. Kuesioner digunakan karena bentuknya mudah untuk disediakan, yaitu dalam bentuk pernyataan-pernyataan mengenai pengembangan SDM. Di samping itu, kuesioner memiliki keuntungan, yakni lebih cepat dan murah. Kuesioner yang dirancang disebarkan kepada para staf akademis dan staf pendukung. Masing-masing kuesioner berkaitan dengan kesiapan Binus Business School secara umum dalam implementasi IIP dalam rangka mencapai akreditasi EQUIS khususnya terkait dalam pengembangan SDM. Survei penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada sejumlah responden yang ditentukan
melalui
golongan
kerja.
Oleh
karena
itu
survei
dikelompokkan ke dalam kelompok manajemen puncak, manajemen dan karyawan.
44
3.3
Validitas dan Reliabilitas Pengambilan data primer melalui instrumen survei dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut ini: a.
Sampai sejauh mana suatu pernyataan dapat mempengaruhi responden menunjukkan sikap yang positif terhadap hal-hal yang dinyatakan. Dalam hal ini menggambarkan persepsi responden terhadap proses dan manajemen SDM dalam Binus Business School.
b.
Sampai sejauh mana suatu pernyataan dapat mempengaruhi responden agar dengan suka rela membantu peneliti dalam menemukan hal-hal yang akan dicari. Dalam hal ini mengidentifikasi kesiapan Binus Business School dalam implementasi IIP.
c.
Sampai sejauh mana suatu pernyataan dapat menggali informasi. Dalam hal ini kuesioner dirancang sesuai dengan 3 prinsip dan 10 best practices dalam IIP.
3.4
Langkah-langkah Pengambilan Data Penelitian mengenai kesiapan Binus Business School dalam menerapkan IIP untuk mencapai akreditasi EQUIS didasarkan pada pengambilan data dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Pengambilan data dilakukan dengan survei dan wawancara terhadap staf akademis dan staf pendukung di Binus Business School.
45
2.
Obyek wawancara adalah sumber daya manusia dalam tingkatan manajemen puncak, manajemen dan karyawan dalam bidang akademis, bidang pemasaran dan operation yang kemudian akan diringkas untuk memberikan gambaran secara in-depth mengenai proses dan manajemen SDM dalam Binus Business School untuk menilai kesiapan implementasi IIP dalam rangka mencapai akreditasi EQUIS.
3.
Setelah wawancara dan survei selesai dilakukan maka akan dilakukan analisa data primer berdasarkan kuesioner yang diisi responden dan ringkasan wawancara. Sementara sumber data sekunder berasal dari data tertulis yang mendukung dan menjadi acuan penulisan tesis ini. Data sekunder yang digunakan berasal dari buku-buku, jurnal dan data yang diperoleh dari Binus Business School. Dari data primer dan data sekunder yang telah diolah, selanjutnya akan diintepretasikan dan analisa dengan menggunakan metode kualitatif.
Berikut adalah posisi yang dijadikan sebagai objek pengambilan data. (lihat Gambar 3.2 Struktur Organisasi Binus Business School)
46
47
3.5
Alur Proses Kerja Dalam tahapan ini dilakukan analisa terhadap data yang didapatkan pada saat melakukan wawancara dan survei. Semua data akan menjadi dasar untuk mengkaji kesiapan Binus Business School dalam menerapkan IIP untuk mencapai akreditasi EQUIS. Berikut proses dalam pengerjaan kajian ini:
Penyampaian maksud dan penentuan penelitian.
Peneliti mendapatkan kebutuhan masalah akan kajian implementasi IIP sebagai salah satu langkah strategis untuk menunjang tercapainya akreditasi EQUIS khususnya terkait dalam pengembangan SDM.
Melakukan persiapan untuk pengambilan data dan menentukan jadwal untuk pengambilan data. 9 Menyusun lembaran survei dan kerangka wawancara. 9 Menentukan responden yang didasarkan pada tingkat manajemen puncak, manajemen dan karyawan sesuai dengan golongan kerja.
Pengambilan data di Binus Business School melalui wawancara dan survei.
Membuat hasil ringkasan dari hasil wawancara serta analisa hasil survei mengenai kesiapan Binus Business School dalam implementasi IIP.
Melakukan kajian kesiapan Binus Business School terhadap implementasi IIP.
Menyusun laporan dalam bentuk tertulis, melalui konsultasi dengan dosen pembimbing tesis.
48
Ilustrasi Alur Kerja Kajian Implementasi IIP
Mengidentifikasi kebutuhan organisasi dari direktorat TM
Diskusi mengenai strategi bisnis yang berkaitan dengan pengembangan SDM di Bina Nusantara
Persiapan pengambilan data dan penentuan jadwal pengambilan data
Menyusun laporan dengan konsultasi dosen pembimbing
Melakukan kajian terhadap implementasi IIP
Gambar 3.3 Ilustrasi Alur Kerja Kajian IIP
Survei dan wawancara
Membuat ringkasan dari hasil wawancara dan analisa hasil survei