BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
3.1.1
Gambaran Umum Perusahaan
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memberikan dan memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi (konsumen) masyarakat pada umumnya. Pada umumnya SPBU Pertamina “PASTI PAS” menjual berbagai jenis bahan bakar seperti : Premium, Solar, Bio Solar, Pertamax, Bio Pertamax dan Pertamax Plus.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2006, perkembangan SPBU Pasti Pas, menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan, dimana pada tahun 2006 jumlah SPBU yang memiliki sertifikasi Pasti Pas hanya terdiri 5 (lima) SPBU sebagai pilot projek di wilayah DKI Jakarta, sedangkan pada tahun 2007 jumlah SPBU yang memiliki sertifikasi meningkat tajam menjadi 267 SPBU. Hingga akhir Desember 2008 jumlah SPBU yang telah mendapatkan sertifikasi Pasti Pas sebanyak 1.377 SPBU.
Pertamina Way & Pasti Pas
Pertamina Way merupakan suatu standar pelayanan yang harus dicapai oleh setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen. Program ini adalah salah satu bagian dari transformasi Pertamina secara menyeluruh dalam meningkatkan citra di mata masyarakat sekaligus sebagai jawaban atas perkembangan usaha Pertamina disektor Retail outlet SPBU di Indonesia.
Pertamina Way adalah program yang diluncurkan oleh PT. Pertamina dengan penerapan standar pelayanan yang terdiri dari 5 (lima) elemen, yaitu pelayanan staff yang terlatih dan bermotivasi, jaminan kualitas dan kuantitas, fasilitas dan peralatan yang terawat dengan baik, memiliki format fisik yang konsisten, dan penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah dengan operator yang selalu menerapkan 3S (Salam, Senyum, Sapa).
Pasti Pas adalah SPBU yang telah mendapatkan sertifikat Pasti Pas! dari auditor independen dengan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kelas dunia. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman.
Kualitas dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketepatan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dari SPBU biasa, juga dengan batas toleransi lebih ketat.
Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum mulai pengisian. PASTI PAS dapat dipercaya karena SPBU Pertamina PASTI PAS! hanya diberikan kepada SPBU yang telah mendapatkan dan dapat mempertahankan audit sertifikasi oleh auditor internasional independen.
Untuk mendapatkan sertifikasi PASTI PAS!, SPBU harus lolos audit kepatuhan standard pelayanan yang ditetapkan oleh Pertamina. Audit ini mencangkup standard pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas, kondisi peralatan dan fasilitas, keselarasan format fasilitas, dan penawaran produk dan
pelayanan tambahan. Setelah mendapatkan sertifikat PASTI PAS!, SPBU akan tetap diaudit secara rutin. Jika tidak lolos, SPBU dapat kehilangan predikatnya sebagai SPBU PASTI PAS!
Seluruh proses sertifikasi dilakukan secara independen oleh Bureau Veritas, sebuah institusi auditor independen internasional yang memiliki pengalaman Internasional untuk melakukan audit pelayanan SPBU.
Konsumen dapat dengan mudah mengenali SPBU PASTI PAS! melalui beberapa cara yaitu : 1. Melihat logo dan sertifikat PASTI PAS!: logo akan pada kantung kiri operator sedangkan sertifikat PASTI PAS! dapat dilihat dalam kantor SPBU. 2. Rasakan pelayanan operator: operator akan mengucapkan selamat pagi/siang/malam, menunjukkan angka nol, dan mengucapkan terimakasih dengan ramah. Dengan mengusung slogan Pertamina ‘PASTI PAS’ diharapkan dapat memberikan gambaran informasi singkat yang membuat SPBU Pertamina dapat dipercaya serta memberikan jaminan produk dan kualitas pelayanan terbaik kepada setiap konsumen yang membeli produk – produk bahan bakar minyak di SPBU Pertamina PASTI PAS. Slogan ini biasanya dimunculkan dan disosialisasikan dalam berbagai media seperti iklan televisi, radio, media cetak dan terpampang jelas logo serta slogan tersebut di setiap SPBU yang sudah memenuhi standarisasi SPBU Pertamina “PASTI PAS”.
3.2
Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah
metode
penelitian
deskriptif
yaitu,
kegiatan
yang
meliputi
pengumpulan data dalam rangka menguji atau menjawab pertanyaan menyangkut keadaan waktu yang sedang berjalan dalam pokok suatu penelitian.
Tujuan dari penelitian deskriptif yaitu, membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.
3.3
Variabel dan Skala pengukuran
3.3.1
Definisi Operasional Variabel Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atau batasan – batasan, agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari pokok permasalahan yang dibahas. Variabel yang diukur adalah faktor – faktor psikologis yaitu persepsi konsumen. Persepsi konsumen adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dankomunikasi verbal dan non verbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Kotler: 2006). Persepsi konsumen ini diukur dengan melihat aspek sesuai atribut persepsi yaitu : a. Seleksi Perseptual : Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada pada psychological set yang dimiliki. psychological set yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen b. Organisai
Persepsi
:
konsumen
mengelompokan
dari
berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. c. Interprestasi perseptual : memberikan interprestasi atas stimulus yang diterima oleh konsumen. Setiap stimulus yang menarik perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan diinterprestasikan oleh konsumen. Metode
pengukuran
terhadap
variabel
dilakukan
dengan
menggunakan skala Likert yang merupakan metode pengukuran dengan skala
interval yaitu skala memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama diantara kategori atau titik – titik terdekatnya.
Nilai untuk skala tersebut adalah : a. Sangat Setuju ( SS )
: Skor nilai
5
b. Setuju ( S )
: Skor nilai
4
c. Netral ( N )
: Skor nilai
3
d. Tidak Setuju ( TS )
: Skor nilai
2
e. Sangat Tidak Setuju ( STS )
: Skor nilai
1
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut, tujuannya untuk memberikan batasan dan penjelasan dalam rangka analisis lebih lanjut. Untuk memperjelas kedudukan setiap variabel yang diteliti maka penulis akan mengoperasionalkan variabel-variabel tersebut. a.
Persepsi Konsumen
Kedudukan persepsi konsumen adalah sebagai variabel sebab, untuk itu persepsi konsumen ditempatkan sebagai independent variable. Operasional variabel ini sesuai dengan kerangka pemikiran. Sebagaimana digambarkan pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Operasional Variabel Persepsi Konsumen Variabel
Dimensi 1. Seleksi Perseptual
2. Organisasi Persepsi Persepsi
Indikator a. Kategori familiaritas b. Refleksi konsumen c. Asosiasi slogan Pertamina’pasti pas’ d. Iklan slogan Pertamina ‘pasti pas’ e. Keunikan slogan Pertamina ‘pasti pas’ a. Identifikasi produk slogan Pertamina ‘pasti pas’ b. Pengetahuan produk slogan Pertamina ‘pasti pas’
Konsumen
3. Interprestasi Perseptual
c. Slogan Pertamina ‘pasti pas’ dengan slogan lain d. Makna slogan Pertamina ‘pasti pas’ e. pelayanan produk slogan pertamina “pasti pas” a. Identifikasi personal b. Tanggapan slogan Pertamina ‘pasti pas’ c. Kepercayaan slogan Pertamina ‘pasti pas’ d. Minat beli pruduk slogan Pertamina ‘pasti pas’ e. Nilai kepuasan
Sumber : Setiadi (2003) Perilaku Konsumen, Prenada Media 3.4
Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan, yaitu data primer yang diperoleh melalui survei dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden yang telah ditentukan, yaitu kepada responden yang merupakan konsumen di SPBU Pertamina ‘PASTI PAS’ di wilayah Joglo tepatnya SPBU 34.116.09, Jln Raya Joglo – Jakarta Barat.
3.5
Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dikumpulkan dengan cara membaca buku-buku, literature-literature, dan beberapa hasil penelitian yang dilakukan saat ini sebagai dasar perbandingan dalam permasalahan. Hal ini tentu hanya terbatas pada buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Selain itu adalah pengumpulan data dengan kuesioner yang dilakukan dengan cara memberi separangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2009:199).
3.6
Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di wilayah Joglo tepatnya SPBU 34.116.09, Jln Raya Joglo – Jakarta Barat. 3.6.2
Sampel Penelitian Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik nonprobabilitas yaitu anggota populasi dipilih atas dasar pertimbangan tertentu. Akibatnya, anggota populasi lain tidak memiliki peluang yang sama. Dengan cara convenience sampling yaitu peneliti mengambil anggota populasi atas dasar kemudahan saja (Istijanto 2010:123). Peneliti mencari responden yang mudah dijumpai atau responden yang datang memebeli bahan bakar minyak di SPBU Pertamina PASTI PAS 34.116.09, Jln Raya Joglo – Jakarta Barat. Yang dalam penelitian ini, peneliti hanya menyebar kuesioner kepada konsumen SPBU Pertamina ‘PASTI PAS’ 34.116.09, Jln Raya Joglo – Jakarta Barat Agar sampel yang diambil representatif atau mewakili populasi maka pengambilan sampel harus tepat. Oleh karena itu data yang diperoleh tidak dapat diketahui secara pasti karena setiap orang dapat dan pernah membeli bahan bakar minyak di SPBU Pertamina, maka peneliti mengambil sampel menurut pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2009:103), ”ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30-500”. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti sebesar 100 responden, dengan alasan pertimbangan waktu dan biaya.
3.7
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiono:2007). Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. Analisis ini bertujuan untuk menemukan hubungan antar sejumlah variabel yang saling independen sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih
sedikit dari jumlah variabel awal. Pengelompokan tersebut berdasarkan kekuatan korelasi masing – masing variabel prediktornya ( Prima Ariestonandri : 2006 ). Sebelum melakukan analisa faktor, peneliti melakukan uji instrumen yaitu uji realibilitas dan validitas. Hal ini digunakan untuk mengetahui syah tidaknya instrument dari sisi kehandalan dan ketepatan dalam mengukur variabel-variabel. Secara garis besar, tahapan pada analisis faktor adalah sebagai berikut : 1. Memilih variabel yang layak dimasukan dalam analisis faktor. 2. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ekstraksi variabel tersebut hingga menjadi satu atau beberapa faktor. 3. Melakukan proses rotasi untuk memperjelas apakah faktor terbentuk sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lain. 4. Setelah faktor benar – benar Sudah terbentuk, maka proses dilanjutkan dengan menanamkan faktor yang ada, dan validasi hasil faktor. Untuk melakukan analisis ini, maka penulis tidak perlu lagi melakukan perhitungan secara manual dengan rumus – rumus yang rumit. Adanya program – program komputer ini membuat proses analisis data menjadi lebih mudah dan cepat. Untuk mempermudah analisis ini, penulis menggunakan paket software komputer yang sudah populer yaitu program SPSS ( Statistical Product and Service Solution