28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Maret 2013 – Juli 2013. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah di PT. Bank CIMB Niaga, adapun objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2012.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif Kausalitas, yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (corporate governance) terhadap variabel terikat (kinerja perusahaan).
C. Hipotesis Penelitian Selanjutnya menguji hipotesis dengan menggunakan tehnik statistic multiple regression model (model regresi berganda), untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari tiap variable independent terhadap variable dependen. 1. Variabel independen a. Independensi dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolahan internal perusahaan,
memiliki
peranan
terhadap
aktivitas
pengawasan.
29
Independensi dewan komisaris ditunjukan dengan prosentase komisaris independen yang ada dalam dewan komisaris. b. Kepemilikan Institusional Kepemilikan instusional adalah jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi dalam perusahaan. Institusi berasal dari pemerintah ataupun non pemerintah. c. Kepemilikan Terkonsentrasi Kepemilikan terkonsentrasi adalah nilai yang diperoleh menghitung jumlah kepemilikan masing-masing perusahan. 2. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan digunakan rasio return on equity (ROE). Berikut ini rumusannya. a. Return On Equity Menunjukan berapa persentase yang diperoleh laba bersih dari modal pemilik, yang dihitung dengan formula sebagai berikut :
ROE =
Net Income Stockholder’s Equity
30
Ho1 : Tidak ada berpengaruh antara persentase komisaris independent dengan kinerja perusahaan Penelitian Ujiyanto (2007) disimpulkan bahwa komisaris independent tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Ha1 : Terdapat berpengaruh antara persentase komisaris independent dengan kinerja perusahaan Menurut Titi Purwatini (2007) disimpulkan bahwa besarnya angka komisaris independent cukup signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan Ho2 : Tidak terdapat berpengaruh antara persentase kepemilikan perusahaan oleh institusi dengan kinerja perusahaan Penelitian Ujiyantho (2007) dimana didapatkan kepemilikan institusi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Ha2 : Terdapat berpengaruh anatara persentase kepemilikan perusahaan oleh institusi kinerja perusahaan Titi
Purwantini
(2007)
dalam
penelitian
menyimpulkan
bahwa
kepemilikan intitusi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Ho3 : Tidak terdapat berpengaruh antara tingkat konsentrasi kepemilikan dengan kinerja perusahaan Framudya (2005) menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Ha3 : Terdapat berpengaruh antara tingkat konsentrasi kepemilikan dengan kinerja perusahaan
31
Titi Purwantini (2007) dalam penelitian menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
D. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variable dependent dan variable independent. Variable independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (variable dependent),
sedangkan
variable dependent adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain (variabel independet)). Variabel independent dalam penelitian ini adalah independensi dewan komisaris, kepemilikan institusional dan kepemilikan terkonsentrasi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Skala dan pengukuran dari tiap variabel disajikan pada table dibawah ini .
Table 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel Independen
Keterangan
Skala pengukuran
Independensi dewan komisaris
Independensi dewan komisaris ditunjukan dengan persentase komisaris independen yang ada di dalam dewan komisaris .
Skala Pengukuran menggunakan Rasio
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional ditunjukan dengan persentase kepemilikan institusional dalam perusahaan .
Skala Pengukuran menggunakan Rasio
Kepemilikan Terkonsentrasi
Kepemilikan terkonsentrasi diukur dengan menghitung kepemilikan atas saham masing-masing perusahaan.
Skala Pengukuran menggunakan Rasio
32
Variabel dependen Kinerja perusahaan
Keterangan Kinerja perusahaan diukur dengan ROE. ROE = perbandingan antara laba bersih dengan total stockholder’s equity .
Skala pengukuran Skala Pengukuran menggunakan Rasio
E. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dengan teknik dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.
F. Jenis Data Data adalah masukan (input) yang dapat diolah dan diproses untuk dijadikan sebagai sumber informasi. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini menggunakan data-data perusahaan yang terdaftar di BEI/IDX (Indonesia Stocks Exchange). Sumber data penelitian ini diambil dari laporan keuangan dan annual report tahun 2010 s/d 2012
G. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, sample yang digunakan dengan menggunakan metode penarikan sample purposive sampling, dimana jenis sample yang dipilih
33
didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan Manufaktur yang Go Public 2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember selama periode 2010-2012 3. Annual Report (Laporan Tahunan) emiten tahun 2010-2012 4. Pengambilan sampel menggunakan sampel besar lebih besar dari 30 sampel. Data–data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan Keuangan yang diterbitkan oleh masing – masing perusahaan yaitu data keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012
H. Metode Analisi Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh struktur corporate governance terhadap kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif yang kemudian di olah dan diuji dengan menggunakan metode regresi berganda, yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang akhirnya tersaji secara metode kuantitatif. Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut. 1.
Statistik deskriptif Analisis statistik deskriptif ini berguna sebagai alat untuk menganalisa data
dengan cara menggambarkan sample yang telah ada, tanpa maksud membuat
34
kesimpulan yang berlaku umum dan generalisasi. Analisis ini menghitung nilai mean dan standar deviasi. Dalam Ghozali (2011) disebutkan bahwa alat analisis yang digunakan dalam uji statistik deskriptif antara lain adalah nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel 2. Pengujian asumsi klasik a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variable
dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2011), ada dua cara untuk mengetahui apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak. Cara tersebut adalah dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas yang dilakukan adalah dengan analisis Grafik Normal P-P Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan : 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Mutikolinieritas Multikolinearitas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai
hubungan
langsung
(korelasi)
yang
sangat
kuat.
35
Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10. Hipotesa pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut : Ho
: tidak ada Multikolinearitas
Ha
: ada Multikolinearitas
Kriteria keputusan pengujian multikolinearitas: Jika VIF > 10 maka Ho ditolak, ada multikolinearitas Jika VIF < 10 maka Ho gagal ditolak, tidak ada multikolinearitas c. Uji Autokorelasi Uji autokolerasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson, uji statistic ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara eror pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi lebih jelasnya ditampilkan pada table berikut ini . Tabel 3.2 Uji Autokorelasi Hipotesa Nol (H0)
Keputusan
Kriteria
Tidak ada autokorelasi positif
tolak
Tidak ada autokorelasi positif
No desicion
Tidak ada autokorelasi negative
tolak
4-dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative
No desicion
4-dU ≤ d ≤ 4-dL
Tidak ada autokorelasi (positif atau negatif)
tidak ditolak
dU < d < 4-dU
Sumber : IBM SPSS, Gozali (2011)
0 < d
36
d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians dari setiap error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen. Pengujian dilakukan dengan Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap,
maka
disebut
homokedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Dalam Ghozali (2011) ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas antara lain adalah dengan melakukan uji park, uji glejser, uji white dan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID
e. Uji Goodness of fit Uji Goodness of fit adalah bertujuan untuk melihat kesesuaian antar variabel. Pengukuran ini menjelaskan goodness of fit dari model dimana semakin mendekati 1 maka model semakin goodness of fit, sementara semakin mendekati 0 maka model semakin tidak goodness of fit. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table model summary dan tertulis R square.
f.
Uji Hipotesis
Selanjutnya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik statistic multiple
regression
model
(regresi
berganda)
dengan
regresi
untuk
37
menghubungkan pengaruh nilai kuantitatif dan beberapa variabel dependen dengan variabel independent. Rumus Regresi Berganda : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y
: Kinerja Perusahaan
X1
:
X2
: Kepemilikan institusional
X3
: Kepemilikan terkonsentrasi
a
: konstanta
b
: koefisien
e
: Kesalahan (factor pengganggu )
Independensi dewan komisaris
a. Uji F ( uji serentak / uji model ) Uji F ( uji serentak/uji model ) digunakan untuk menguji hubungan regresi secara simultan dari variabel dependen yang bertujuan apakah secara bersamasama seluruh variabel independent terdapat berpengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah Uji F adalah sebagai berikut : 1) menetukan hipotesis Ho = β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 Artinya tidak ada berpengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independent terhadap variabel dependen Ha = β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠= β4 ≠ β5 ≠ 0
38
Artinya ada berpengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independent terhadap variabel diambil. 2) Penentuan keputusan Dengan tingkat signifikan sebesar 95 persen atau tingkat kesalahan 5 persen, kesimpulan yang diambil adalah a)
Jika nilai signifikansi F< 0.05 atau Fhitung > F table maka Ho ditolak yang berarti semua variabel independent secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
b)
Jika nilai signifikansi F > 0.05 atau F hitung < F table maka Ho gagal ditolak yang berarti semua variabel independent secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b.
Uji t ( uji Individu ) Uji t (Uji Individu) adalah pengujian koefisien regresi masing-masing
variabel independent terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar berpengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Langkah-langkah Uji t adalah sebagai berikut. 1) Menentukan hipotesis Ho = β1 = 0 Berarti tidak pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen
39
2) Menetukan keputusan Ha = β1 = 0 Dengan tingkat signifikan sebesar 95 persen atau tingkat kesalahan 5 persen, kesimpulan yang diambil adalah a)
Jika nilai signifikansi t > 0.05 atau thitung < ttabel maka Ho ditolak yang berarti variabel independent terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b)
Jika nilai signifikansi t < 0.05 atau thitung > ttabel maka Ho gagal ditolak yang berarti variabel independent tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen