BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang ada, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2009). Studi korelasi pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada situasi atau kelompok subyek (Notoatmojo, 2002) . Pendekatan cross sectional menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel bebas ( independen) dan terikat (dependen) hanya satu kali, jadi tidak ada follow up (Notoatmojo, 2002 ). Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator menjadi variabel bebas dengan kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit
Umum Daerah Banjarnegara sebagai variabel terikat.
B.
Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Banjarnegara, berjumlah 110 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Sampel yang ditentukan sebagai subyek penelitian adalah perawat pelaksana yang bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara. menggunakan
teknik
total
sampling 25
(Sugiyono,
Penelitian ini 2009).
dimana
26
pengambilan sampel didasarkan jumlah total populasi atau sampel yang ada yaitu semua perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara yang berjumlah 100 orang. Jadi jumlah sempel penelitian ini adalah 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam,2003) Pada penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah : 1) Perawat pelaksana yang bertugas di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara 2) Telah bekerja minimal 1 tahun . 3) Berada di tempat penelitian yang diteliti oleh peneliti pada waktu pengambilan data dilakukan. 4)
Bersedia menjadi responden.
5)
Tidak dipakai dalam uji validitas instrumen penelitian.
b. Kriteria Eksklusi Merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Nursalam,2003). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1) Saat penelitian tidak bertugas. 2) Sakit. 3) Kepala Ruang. C . Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah di RSUD Banjarnegara
karena RSUD Banjarnegara sudah menerapkan
pengelolaan manajemen keperawatan, lokasi penelitian ini mudah dijangkau oleh peneliti, serta merupakan tempat peneliti bekeja. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Nopember tahun 2012.
27
D.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi stimulus input (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara. 2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, variabel ini sering disebut variabel respon output criteria (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara.
28
E . Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
Fungsi
Kegiatan Supervisor
Kuesioner
Baik bila
Nominal
Supervisor
Keperawatan dalam
dengan
Keperawatan
menumbuhkan dan
pernyataan
Sebagai
meningkatkan motivasi kerja dan
Motivator
kepada perawat
pilihan
pelaksana,meliputi:
jawaban:
Meningkatkan pengetahuan,
Ya nilai= 1, Tidak baik
Sikap dan Ketrampilan.
Tidak nilai= bila nilai
10 nilai jawaban 2 ya= 6 -10
0
jawaban ya = 0-5
Kinerja
Tindakan perawat pelaksana
Kuesioner
Kurang bila
Perawat
di Instalasi Rawat Inap
dengan
Pelaksana
dalam memberikan asuhan
pernyataan
keperawatan
dan
31 skor 31-62
4 Cukup bila
pilihan
skor 63-94
jawaban: SL(selalu) skor=
Baik bila 4, skor >94
SR(sering) skor=
3,
KD(kadangkadang) skor= 2 dan TD(tidak pernah)= 1
Ordinal
29
F . Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua tehnik pengumpulan data yaitu : 1. Data Primer Menurut Saryono (2008), Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada responden. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak diperoleh langsung dari subyek penelitiannya (Saryono, 2008). Dalam penelitian ini , peneliti memperoleh data sekunder untuk menentukan populasi dan sampel, yaitu tentang jumlah tenaga perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara dari Bidang Keperawatan RSUD Banjarnegara.
G . Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 2006). Alat yang digunakan untuk memperoleh data variabel bebas adalah dengan menggunakan lembar kuesioner, lembar persetujuan, lembar identitas terlampir. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang hal-hal yang diketahui (Arikunto,2006). Jumlah pernyataan terdiri dari 10 pernyataan tertutup dan dua pilihan jawaban, ditujukan kepada perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap untuk menilai fungsi Supervisor keperawatan sebagai motivator, responden tinggal membubuhkan tanda contreng ( √) pada kolom yang tersedia sesuai jawaban responden. Pernyataan mengenai peningkatan
30
pengetahuan terdapat pada nomor4,5 , dan 11, pernyataan mengenai sikap terdapat pada nomor 1,2,3,6 ,7 , dan 9, pernyataan mengenai ketrampilan terdapat pada nomor 10. Pernyataan dibuat oleh peneliti sendiri berdasar teori menurut Marquis dan Huston (1998),sehingga perlu uji validitas dan uji reliabilitas yang akan peneliti lakukan sebelum kuesioner dibagikan dengan memakai 10 responden bagian dari sampel, dan responden tersebut tidak masuk sebagai sampel penelitian sebenarnya ( Sugiyono, 2009). Untuk kuesioner pada variabel terikat yaitu Kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap menggunakan pernyataan tertutup sebanyak 31 pernyataan dan 4 pilihan jawaban, ditujukan kepada kepala ruang untuk menilai perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Banjarnegara, dengan mencontreng (√) sesuai dengan yang perawat pelaksana lakukan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Banjarnegara.Kuesioner diadopsi dari buku Pedoman Uraian Tugas Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara
(SK Direktur RSUD
Banjarnegara, 2010),dan RSUD
Banjarnegara mengambil dari Buku Pedoman Kegiatan Tenaga Perawat di Rumah Sakit oleh Departemen Kesehatan RI (1994), sehingga tidak dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
H. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen 1.
Uji Validitas Instrumen Hasil penelitian yang valid terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur (Sugiyono, 2009). Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus :
rxy
31
N xy ( x)( y )
N x 2 ( x) 2 N y 2 ( y ) 2
Keterangan : : koefisien korelasi N
: jumlah subyek : jumlah perkalian skor item dengan skor total item : jumlah skor tiap item : jumlah skor total item : jumlah skor item kuadrat
: jumlah skor total skala kuadrat (Arikunto, 2003) Jika koefisien korelasi
antara skor butir dengan skor total yang
diperoleh lebih besar daripada koefisien di tabel nilai-nilai r (r tabel) pada α = 0,05 maka butir tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya butir tersebut dinyatakan tidak valid bila
lebih kecil dari r tabel. Cara yang
mudah untuk menentukan valid tidaknya butir pengujian bila menggunakan komputer adalah mengacu pada nilai signifikan (p) yang diperoleh. Bila nilai signifikan (p) yang diperoleh lebih kecil daripada 0,05 maka butir yang diujikan dinyatakan valid. Tabel 3.2 Interprestasi Nilai r Besarnya nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Interpretasi Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Sangat rendah (tak berkorelasi)
32
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistensi adalah mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan tekhnik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Adapun tekhnik analisis yang digunakan adalah rumus Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006) : Rumus: } Keterangan : α = alpha cronbach k = banyaknya pertanyaan = Varience dari pertanyaan = varience dari skor Standar yang digunakan dalam menentukan reliable atau tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung diwakili dengan nilai Alpha dengan r table pada taraf kepercayaan 0,95 atau tingkat signifikan 0,05. Tingkat relibilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan skala alpha (α) 0 sampai dengan 1. Apabila skala Alpha tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha dapat diprosentasikan seperti tabel berikut ini :
33
Table 3. 3 Table Realibilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Realibilitas
0,00 s.d 0,199
Sangat rendah
>0,20 s.d 0,399
Rendah
>0,40 s.d 0,599
Sedang
>0,60 s.d 0,799
Kuat
>0,80 s.d 1,000
Sangat kuat
Sumber : Arikunto (2006). Dalam penelitian ini untuk kuesioner variabel bebas yaitu fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas di RSUD Banjarnegara pada tanggal 23 sampai 25 Agustus 2012 dengan jumlah responden 10 perawat pelaksana yang bertugas di Instalasi Rawat Inap. Hasil dari uji validitas tersebut adalah dari 13 item pernyataan terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan dalam penelitian ini. Dan 10 item pernyataan tersebut dinyatakan reliabel dengan nilai CA= 0,901. I. Tekhnik Analisis Data 1.
Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut : a.
Editing (seleksi data) Setelah kuesioner terkumpul, maka penulis melakukan seleksi data kuesioner yang telah dibagikan kepada responden dan telah terkumpul kembali kepada penulis. Seleksi data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jika ada kuesioner yang belum terisi dengan lengkap.
34
b.
Koding dan Scoring Koding dan Scoring merupakan kegiatan memberi kode setiap data yang diperoleh, kemudian memberinya skor dengan tujuan untuk mempermudah analisis data, baik untuk analisis deskriptif maupun analisis inferensialnya. Pemberian scoring pada penelitian ini untuk variabel Fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator pada pilihan Ya = 1 dan Tidak = 0, Pada variabel kinerja perawat pelaksana pemberian skor pada jawaban SL (Selalu) = 4, SR (Sering) = 3,KD (Kadang-kadang) = 2 dan TD (Tidak pernah) = 1.
c.
Entry Data Entry Data dapat dilakukan dengan memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa data.
d . Tabulating Tabulating merupakan pengelompokan data dalam bentuk tabel tertentu menurut sifat yang dimiliki menurut tujuan penelitian, kemudian dimasukan kedalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi skor jawaban, hasilnya dijumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah skor total kuesioner. Data disusun dalam bentuk tabel kemudian menghitung data dalam jumlah dan prosentase dari masing-masing data menggunakan komputer dengan SPSS for Windows Release 16.0. 2.
Analisis Data Data
yang
sudah
terkumpul
kemudian
dianalisa
dengan
menggunakan program komputer dan manual, analisa data meliputi : a.
Analisa univariat (Analisis Deskriptif) Analisa univariat (deskriptif) digunakan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, yaitu: Pemberian scoring pada penelitian ini untuk variabel Fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator pada pilihan Ya = 1 dan
35
Tidak = 0, Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori yaitu baik bila skor/nilai jawaban Ya = 6-10 dan tidak baik bila skor jawaban Ya = 0-5, berdasarkan rumus Sturges, (Supranto, 2000). Pada variabel kinerja perawat pelaksana pemberian skor pada jawaban SL (Selalu) = 4, SR (Sering) = 3,KD (Kadang-kadang) = 2 dan TD (Tidak pernah) = 1, Kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu Kurang bila skor/nilai jawaban = 31-62, Cukup bila skor jawaban = 63-94 dan Baik bila skor = > 94, berdasarkan rumus Sturges (Supranto,2000). Rumus Sturges:
IK = Range/K
Keterangan: IK = Interval kelas/kategori Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil K = Banyaknya kelas/kategori b.
Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan membuat tabel silang (contingency) antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, menggunakan uji statistik Chi square. Rumus =
Keterangan : : Chi square : Frekuensi yang diperoleh dari hasil pengamatan sampel : Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dan yang diharapkan dari populasi.
36
Untuk melihat seberapa besar hubungan dengan memakai rumus :
C=
Keterangan : C
: Koefisien kontigensi
N
: Jumlah populasi : Chi square (Arikunto, 2006)
Rumus tersebut untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikasi antara dua variabel penelitian. Pengujian hipotesis ini dilakukan pada taraf signifikasi 5% dengan kriteria sebagai berikut : 1. Ha diterima dan Ho ditolak jika p<0,05 yang berarti ada hubungan antara Fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator dengan Kinerja perawat pelaksana di Instalasi rawat inap RSUD Banjarnegara. 2. Ha ditolak dan Ho diterima jika p>0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara Fungsi supervisor keperawatan sebagai motivator dengan kinerja perawat pelaksana di Instalasi rawat inap RSUD Banjarnegara.
J. Mekanisme Rancangan Penelitian Personil yang melakukan penelitian yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Prodi S1 Keperawatan. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu : a. Tahap Persiapan 1) Membuat proposal rencana penelitian. 2) Melakukan perijinan untuk melaksanakan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan 1) Melakukan orientasi tempat penelitian 2) Melakukan pendataan sampel.
37
3) Melakukan
Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen
penelitian 4) Membagikan kuesioner 5) Mengecek kelengkapan kuesioner dan mengoreksi jawaban. 6) Melakukan tabulasi dan menganalisa data. c. Tahap Penyelesaian Menyelesaikan penyusunan skripsi dilanjutkan dengan seminar hasil.
K.Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, masalah etika dalam penelitian keperawatan
merupakan masalah yang sangat penting mengingat
keperawatan akan berhubungan langsung dengan manusia, maka peneliti menjamin hak asasi responden dalam penelitian ini. Etika dalam penelitian keperawatan meliputi : 1.
Informed Consent Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika subyek menolak menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
2.
Anonimity Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan memberi nama responden kepada lembar pengumpulan data (kuesioner yang diisi oleh responden). Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu.
3.
Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
yang telah