39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
TIPE PENELITIAN Tipe penelitian yang digunakan mengenai “Strategi Public Relations PT
Angkasa Pura II (Persero) Untuk Menjaga Dan Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Program Airport Visit” (Studi Kasus Airport Visit : Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II, dan Bandara Supadio Periode Maret-April 2013), yaitu deskriptif, yakni penelitian yang memaparkan situasi, dan peristiwa, memadukan berbagai macam informasi tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menjelaskan hipotesis atau membuat prediksi.47 Pendekatan pendekatan Kualitatif menggunakan wawancara kualitatif (terbuka atau berstruktur) agar dapat memberikan gambaran lebih detail dengan cara wawancara intensif. Penelitian deskriptif ini, hanya memamparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa, atau membuat prediksi, akan tetapi berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan konsep atau
47
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitain Komunikasi, PT Remaja Rosadakarya, Bandung, 1995. Hal 124.
39
40
gejala juga menjawab pertanyaan, sehubungan dengan penelitian pada saat ini.48 Prinsip penelitian kualitatif menekankan bahwa setiap temuan (sementara) dilandaskan pada data, sehingga temuan itu semakin tersahihkan sebelum dinobatkan sebagai teori.49 Dalam
penelitian
deskriptif,
untuk
menggambarkan
tentang
karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Dapat meneliti pada hanya satu variabel, dan termasuk penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Menurut Artherton & Klemmack (1982), biasanya penelitian deskriptif dapat menggunakan metode survei, yaitu meliputi: a. Penelitian
yang
menggambarkan
karakteristik
suatu
masyarakat,
kelompok, atau individual tertentu sebagai objek penelitian, untuk urbanisasi, tingkat penghasilan rata-rata jumlah anggota keluarga, gaya hidup, minat, dan hingga kebutuhan lainnnya yang menjadi acuan atau sebagai pedoman penelitian tertentu. b. Penelitian untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih, seperti menguji hubungan antara “kondisi” atau situasi tertentu. c.
Penelitian yang memperkirakan proporsi yang memiliki sikap, pendapat, pandangan, persepsi, atau bertingkah laku tertentu.
48
Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta : Andi Offset, 1990), hal 6. Alwasilah, A. Chaedar, Pokoknya Kulaitatif, Dasar-Dasar Merancang , dan Melakukan Penelitian Kualitatif, Cetakan I, Jakarta, PT Dunia Pustaka Jaya dan Pusat Studi Sunda, 2002, hal 102. 49
41
d. Penelitian yang dilakukan sama dengan suatu ramalan tertentu, untuk mengetahui tingkat presentase publik yang mendukung atau menentang rencana
pelaksanaan
menggunakan
program
dan
kebijakan
sampel terhadap komunitas
tertentu,
masyarakat
dengan
lingkungan
tertentu.50 Penelitian deskriptif pada hakikatnya ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam mengahadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.51
3.2
METODE PENELITIAN Metode yang peneliti gunakan yaitu metode penelitian studi kasus, yaitu
salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Studi kasus adalah uraian dan
50
Rosady Ruslan,S.H.,M.M, Metode Penelitain Public Relations dan Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2003, hal 12-13. 51 Rakhmat Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosadakarya, Bandung, 2004, hal 25.
42
penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.52 Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok apabila pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How atau Why, dilakukan terhadap kasus yang sifatnya masih baru atau belum lama terjadi (kontemporer) didalam konteks kehidupan yaitu Strategi Public Relations PT Angkasa Pura II (Persero) Untuk Menjaga Dan Meningkatkan Citra Perusahaan Melalui Program Airport Visit” (Studi Kasus Airport Visit : Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II, dan Bandara Supadio Periode Maret - April 2013), Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data dan fakta dengan melakukan wawancara kepada para narasumber (interview). Tujuan dari studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, atau karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.53 Studi kasus merupakan suatu ikuiri empirik untuk meneliti suatu fenomena kontemporer dalam konteks yang sebenarnya (Mc Millan & Schumacher, 2006: Yin, 1994).54
52
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya, Cetakan III, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2003, hal 201. 53 Nazir,Moh, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia,2003, hal 57. 54 Opcit, hal 20.
43
3.3
NARASUMBER Pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth
interview) yaitu melalui narasumber yang dipilih langsung oleh perusahaan untuk mewakili setiap kegiatan Airport Visit yang di lakukan di lima (5) Bandara yaitu : Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II, dan Bandara Supadio, dan salah satu wartawan dari Kelompok Kerja Wartawan Perhubungan & BUMN, dengan narasumber diantaranya: 1. Bapak Kristanto Andreas selaku Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura II (Persero), beliau yang mencanangkan program Airport Visit 2013, dan juga bertanggung jawab dan ikut terjun langsung dalam program, di Bandara Kualanamu (Medan). 2. Bapak Bambang Dwi Djumpeno selaku Supervisor Humas I PT Angkasa Pura II (Persero), beliau betanggung jawab dan ikut terjun langsung di dalam kegiatan Airport Visit 2013 di Bandara Iskandar Muda (Aceh). 3. Ibu Widya Pertiwi selaku Staff Humas PT Angkasa Pura II (Persero), beliau bertanggung jawab dan ikut terjun langsung di dalam kegiatan Airport Visit 2013 di Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru). 4. Bapak Adam Kurniawan selaku staff humas PT Angkasa Pura II (Persero), beliau bertanggung jawab dan ikut terjun langsung kedalam kegiatan Airport Visit tahun 2013 di Bandara Supadio (Pontianak).
44
5. Bapak Angga Pranata selaku staff humas PT Angkasa Pura II (Persero), beliau bertanggung jawab dan ikut terjun langsung kedalam kegiatan Airport Visit tahun 2013 di bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II (Palembang). 6. Bapak Budi Nugraha selaku reporter atau wartawan (Suara Merdeka) yang ikut terjun langsung di dalam kegiatan Airport Visit 2013, untuk membantu penyebaran informasi kepada stakehokder terkait dengan penambahan infrastruktur di beberapa bandara. Dengan melakukan pencarian data melalui narasumber, maka penulis dapat mempermudah peneliti untuk mendeskripsikan dimensi yang termasuk kedalam variabel sehingga data yang diperoleh diharapkan dapat lebih akurat dan memenuhi keinginan penulis dalam mencapai tujuan penelitian.
3.4
TEHNIK PENGUMPULAN DATA
3.4.1 Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) kepada narasumber dengan menggunakan pedoman wawancara, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpedoman kepada fokus penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
45
Dalam penelitian kualitatif, wawancara mendalam (indepth interview) biasanya dilakukan secara tidak berstruktur. Namun demikian, peneliti boleh melakukan wawancara untuk penelitian kualitatif secara berstruktur.55 Wawancara ini merupakan wawancara tatap muka antara penulis dengan narasumber, yang dilakukan dengan pihak internal PT Angkasa Pura II (Persero) yang berkecimpung langsung di dalam program Airport Visit tahun 2013, mulai dari tahapan analisis – evaluasi program yang dilakukan oleh Humas dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan, dan pihak ekstrenal yang turut memberikan sumbangsih yang besar kepada perusahaan yaitu dari salah satu Kelompok Kerja Wartawan Perhubungan & BUMN.
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang sifatnya privasi, dan dapat diperoleh melalui studi kepustakaan, yang diperoleh peneliti dengan mengkaji berbagai informasi yang mendukung lainnya, diharapkan dapat lebih akurat dan memenuhi keinginan peneliti dalam mencapai tujuan penelitian.
55
Dr. Tohirin M.Pd, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal 63.
46
3.5
DEFINISI KONSEP Definisi konsep merupakan unsur – unsur yang digunakan untuk
menjelaskan mengenai konsep – konsep yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain : 1.
Strategi Public Relations Strategi merupakan suatu cara yang dibuat oleh PT Angkasa Pura II
(Persero) yang diimplementasikan melalui perencanaan dan manajemen salah satunya melalui jangka pendek untuk mencapai hasil akhir, yang menyangkut tujuan dan sasaran perusahaan, dalam kerangka atau program dari praktisi Public Relations. Dalam kaitan penelitian ini yaitu mengenai strategi Public Relations yang digunakan untuk program Airport Visit 2013, dengan menggunakan beberapa tahapan dalam pelaksanaan startegi, di mulai dari tahapan menganalisis sebelum program di laksanakan sampai dengan pengevaluasian program. 2.
Citra Perusahaan Citra perusahaan adalah Image suatu gambaran, kesan, perasaan, dari
sebuah perusahaan dimata publiknya yang terbentuk melalui pengalaman, pengetahuan dan pengertian mereka sendiri melalui fakta / informasi dari perusahaan tersebut. Diharapkan dengan dilaksanakannya program Airport Visit 2013 ini citra PT Angkasa Pura II (Persero) dapat meningkat, menuju World Class Airport.
47
3.6
FOKUS PENELITIAN Fokus penelitian yang peneliti lakukan untuk mengetahui strategi Public
Relations, menurut Ronald Smith dalam bukunya “Strategic Planning For Public Relations”, ada sembilan langkah disebut Nine Steps of Strategic PR : A. Fase Formative Research Step pertama yang dilakukan sebelum memulai kegiatan Airport Visit 2013, yang akan dijalankan Humas PT Angkasa Pura II (Persero), menggunakan tiga langkah diantaranya : Step 1 : Analyzing the Situation Step 1 yaitu menganalisis situasi sebelum program Airport Visit 2013 dilaksanakan, dengan mengumpulkan informasi, mulai dari peluang apa saja yang didapatkan di dalam pelaksanaan program, dan hambatan apa saja yang dihadapi di program Airport Visit 2013. Step 2 : Analyzing the Organization Step ke 2 yaitu menggunakan tiga tahapan : Tahapan pertama Internal Environmental yang dilakukan oleh Humas PT Angkasa Pura II (Persero) dengan menganalisa visi dan misi, dan program kerja dari perusahaan yang dapat mendukung program Airport Visit 2013. Tahapan kedua yaitu melalui Public Perception, dengan menganalisa persepsi dari masyarakat terkait dengan kelima Bandara. Tahapan ketiga yaitu External Environment, dengan menganalisa lingkungan eskternal pendukung perusahaan.
48
Step 3 : Analyzing the Public Step ke 3 yaitu dengan mengidentifikasi dan menganalisa publik internal dan eksternal dari perusahaan, mulai dari siapa saja rekan – rekan yang dilibatkan di dalam pelaksanaan program Airport Visit 2013. B.
Fase Strategi Fase Strategi yaitu bagian dari perencanaan keseluruhan perusahaan, mulai
dari menentukan apa yang dinginkan dan dicapai oleh perusahaan. Step 4 : Establishing Goals & Objectives Step ke 4 yaitu dengan menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan siapa saja sasaran yang di tetapkan di dalam pelaksanaan program Airport Visit 2013. Step 5 : Formulating Action and Response Strategies Step ke 5 yaitu dengan menetapkan strategi apa saja yang dilakukan oleh perusahaan di dalam program Airport Visit 2013. Step 6: Using Effective Communications Step ke 6 yaitu dengan kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations melalui mencari tahu tentang bagaimana cara berkomunikasi yang efektif kepada publik.
49
C.
Fase Taktik
Fase ini digunakan untuk memecahkan tujuan dan sasaran Humas dengan dihubungkan melalui situasi yang sedang di hadapi, dengan melakukan tools sebagai berikut : Step 7 : Choosing Communications Tactics Step ke 7 yaitu melalui penggunaan empat kategori dalam pemilihan pendekatan
berkomunikasi
:
Kategori
pertama
yaitu
Interpersonal
Communications, dengan berkomunikasi secara tatap muka dengan interaksi secara persuasif.
Kategori kedua
yaitu Organizational
Media,
dengan
menggunakan media untuk mengkontrol pesan dengan penggunaan waktu yang baik. Kategori ketiga yaitu News media, dengan menyajikan informasi yang perlu diketahui oleh publik. Kategori keempat yaitu Advertising and Promotional Media, dengan melakukan kegiatan yang dapat mendukung tujuan Humas. Step 8: Implementing the Strategic Plan Step ke 8 yaitu dengan melakukan kegiatan penerapan jangka waktu, serta partisipasi yang terlibat di dalam program Airport Visit 2013. Step 9: Evaluating the Strategic Plan Step ke 9 yaitu dengan mengukur keefektifan dengan melakukan evaluasi program, serta harapan dari Humas terkait dengan program Airport Visit 2013.
50
3.7
TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kasus
deskriptif kualitatif. Yaitu sebuah definisi yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan. Menurut Ronald Smith dalam bukunya “Strategic Planning For Public Relations”, bahwa analisis data kualitatif terdiri dari sembilan tahap kegiatan yang terjadi mulai dari analyzing the situation, analyzing the organization, analyzing the public, establishing goals & objectives, formulating action and responce strategies, using effective communications, choosing communications tactics, implementing the strategic plan, dan evaluating the strategic plan, terkait program Airport Visit 2013” (Studi Kasus Airport Visit : Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II, dan Bandara Supadio Periode Maret - April 2013). Analisis data dilakukan peneliti melalui berbagai data dari hasil wawancara
kepada
para
narasumber,
tahapan
selanjutnya
yaitu
mengklarifikasikan data kedalam kategori-kategori yang berkaitan, memberikan makna dalam konteks sosial, dan mengintepretasikan data yang terkait dengan program Airport Visit tahun 2013” (Studi Kasus Airport Visit : Di Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Mahmud Baddaruddin II, dan Bandara Supadio Periode Maret - April 2013).
51
3.8
TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA Teknik keabsahan data diperlukan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan
menggunakan teknik triangulasi. Triangualsi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, hal itu salah satunya dapat dicapai dengan membandingkan data hasil wawancara.56 Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data itu untuk keperluan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan perbandingan terhadap data tersebut.57 Triangulasi yang dipilih peneliti didalam penelitian ini yaitu, Triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan : a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dilakukan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. c. Membandingkan keadaan dan perspektif sesorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 56
Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006, hal 330-331. 57 Lexy. J.Moelong, Metode Penelitain Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 hal 178.
52
d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.58
58
Lexy J.Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 330-331.