BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Dasar Penelitian Dalam kerangka dasar penelitian ini dibuat rumusan dari variabel yang akan diteliti antara keteraturan belajar siswa mulai kegiatan tatap muka sampai dengan kegiatan mandiri terstruktur dan tidak terstruktur. Dengan adanya kriteria ideal yang lebih dari 60% maka dalam penelitian ini ketuntasan minimal yang harus dipenuhi siswa dalam belajar setiap Kompetensi Dasar adalah 60 %. Yang artinya siswa dituntut menguasai materi pelajaran minimal 60% dari setiap kompetensi dasarnya, hal ini dapat dilihat dari hasil yang ditunjukkan dalam rapot siswa. Variabel prestasi belajar diukur dengan menggunakan skala dikotomi. Mengingat adanya aturan tentang Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) maka skor hasil penilaian diolah dan dikategorikan menjadi tuntas dan tidak tuntas.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Agar
tidak terdapat pengertian yang berbeda terhadap istilah yang sama, penulis akan
mendefinisikan variabel yang menjadi fokus penelitian ini. Variabel yang ada dalam penelitian ini adalah prestasi belajar dan keteraturan belajar di rumah. 1. Keteraturan belajar dirumah ( X ) Adalah tingkat konsistensi siswa dalam belajar mata pelajaran ekonomi diluar jam pelajaran di sekolah yang diukur dengan jumlah skor rata-rata banyaknya hari dan jumlah jam belajar per minggu.
13
2. Prestasi Belajar ( Y ) Prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran ekonomi.variabel prestasi belajar diukur menggunakan skala interval.
C. Keteraturan Waktu Belajar di Luar pelajaran di sekolah Keteraturan belajar adalah kadar konsitensi kegiatan dan kecukupan waktu belajar di luar jam pelajaran di sekolah pada hari sekolah dalam satu minggunya. Dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam KTSP yang mana belajar terstruktur dan belajar mandiri setiap tatap muka sekolah adalah 60 %. Masing – masing kegiatan belajar terstruktur dan belajar mandiri tidak terstruktur dihitung dengqan mengkalikan 60% dari waktu belajar disekolah yang berdurasi 45 menit setiap satu jam pelajarannya. Satu minggu = 4 jam pelajaran yang terbagi dalam 2 x tatap muka, a dua jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Alokasi waktu untukbelajar mandiri terstrukturdan mandiri tidak terstruktur adalah 60% dari waktu tatap muka terjadwal.tetapi mengingat bahwa ada mapel seperti olah raga, kesenian dll. Tidak menuntut pendalaman materi, sementara mapel ekonomi di tetapkan sebagai mata ujian nasional yang membutuhkan pendalaman materi maka kegiatan mandiri terstruktur dan mandiri tidk terstruktur masing-masing maksimal 60% dari jam tatap muka terjadwal. Sesuai dengan itu makaagihan waktunya menjadi 1 x ( 2 x 45 menit )= 90 menit Alokasi belajar mandiri terstruktur
60% x 90 menit = 54 Menit
Alokasi belajar mandiri tidak terstruktur
60% x 90 menit = 54 Menit +
Alokasi waktu belajar di luar pelajaran di sekolah
14
108 Menit
Sehingga dengan adanya dua kali tatap muka maka alokasi waktu belajar tersruktur dan mandiri tidak terstruktur dirumah adalah 2 x 108 = 216 menit / minggu atau 3 jam 46 menit per minggu. Sehingga agihan jumlah jam belajar perminggunya adalah : > 216 menit / minggu diberi skor 3 180 menit < 216 menit / minggu diberi skor 2 < 180 menit / minggunya diberi skor 1 Indikator yang dipakai adalah jumlah hari yang digunakan siswa untuk belajar ekonomi di rumah per minggu. Karena jadwal pelajar 2 hari per minggu maka disarankan agar siswa belajar lagi sesudah pulang sekolah dan hari menjelang pelajaran ekonomi disekolah. Tujuannya adalah belajar sesudah pelajaran disekolah untuk menghindari faktor lupa,sedangkan sehari menjelang pelajaran disekolah dimaksudkan untuk menggali kembali informasi yang tersimpan dalm LTM guna mempermudah menerima pelajaran berikutnnya. Sehingga jumlah hari / mingu : Belajar 4 hari atau lebih diberi skor 3 Belajar 2 – 3 hari diberii skor 2 Belajar < 2 hari diberii skor 1 Untuk mengukur keteraturan belajar maka jumlah skor hari per minggu dan agihan waktu per minggu di gabungkan sehingga sebarannya bergerak antara 2 – 6. Keteraturan dikatakan rendah jika skor ˂ 3, sedang jika skor berkisar antara ≥ 3 - ˂ 5, dan skor dikatakan tinggi jika skor ≥ 5.
15
Tabel 3.1 Agihan Skor Keteraturan Belajar Siswa SMA BhinnekaKarya 6 Boyolali.
Jumlah hari / minggu
(1)
(2)
(3)
< 2 hari
2-3 hari
> 3 hari
a1
a2
a3
b1
b2
b3
c1
c2
c3
Agihan waktu belajar dalam menit per minggu (a) < 180’ (b) 180’ - 216’ (c) > 216’
Keterangan agihan scor:
a1 = 2
a2 = 3
a3 = 4
b1 = 3
b2 = 4
b3 = 5
c1= 4
c2 = 5
c3= 6
a1 : Bila waktu belajar ˂180 menit / minggu dan kurang dari 2 hari belajar / minggu. b1 : Billa waktu belajar antara 180 – 216 menit / minggu dan ˂ 2 hari belajar / minggu. c1 : Bila waktu belajar ˃ 216 menit / minggu dan ˂ 2 hari belajar / minggu. a2 : Bila waktu belajar ˂180 menit / minggu dan 2-3 hari belajar / minggu b2 :Bila waktu belajar antara 180 – 216 menit / minggu dan 2-3 hari belajar / minggu
16
c2 :Bila waktu belajar ˃ 216 menit / minggu dan 2-3 hari belajar / minggu a3 : Bila waktu belajar ˂180 menit / minggu dan ˃ 3 hari belajar / minggu. b3 : Bila waktu belajar antara 180 – 216 menit / minggu dan ˃ 3 hari belajar / minggu. c3 : Bila waktu belajar ˃ 216 menit / minggu dan ˃ 3 hari belajar / minggu. Dari keduavariabel di atas dibedakan menjadi dependent variabel dan independent variabel sebagai fokus penelitian. Dependent variabel dengan notasi ( Y ) adalah prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sedangkan independent variabel dengan notasi ( X )adalah keteraturan belajar di rumah. D. Metode penelitian Metode penelitian menunjukkan prosedur dalam pengumpulan data, berdasarkan masalah penelitian yang ingin diteliti, sumber – sumber daya yang tersedia dan keterbatasan pengetahuan penulis, penelitian menggunakan penelitian korelasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif, menjelaskan penelitian deskriptif ( descriptive reasearh ) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliiti, jadi1penelitian ini akan menggambarkan obyek penelitian ini dengan apa adanya, penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode campuran. Hadari mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif dipergunakan data berupa angka atau jumlah dengan berbagai klasifikasi yang antara lain berbentuk frekuensi, nilai rata-rata, penyimpangan dari nilai baku, presentase, nilai maksiuim dan lain-lain.2 Sementara menurut John W Creswell penelitian kualitatif adalah
metode-metode
untuk
mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang yang
1 2
Kountur Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 1995, P 105 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta,Gadjah mada Universitas press, 1998, P 32
17
di anggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan,
penelitian
kuantitatif
merupakan
metode metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel, dan metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif.3 Sementara yang menjadi unit pengamatan adalah siswa dan unit analisisnya adalah .keteraturan belajar siswa di luar pelajaran di sekolah. E. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu sedangkan sampel adalah bagian dari elemen - elemen populasi4. Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa Kelas XI IPS SMA Bhinneka Karya 6 Boyolali, tahun pelajaran 2008 / 2009 semester 1 yang berjumlah 40. Sampel adalah wakil dari populasi yang menjadi obyek penelitian5. Adapun metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random yaitu metode pemilihan sampel dimana semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel, dimana ukuran sampel jika populasi < 100 maka semua populasi menjadi sampel.6 F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan prosedur sistematik dan standart untuk memperoleh data yang diperlukan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi keteraturan waktu belajar siswa dirumah sedangkan data sekunder yang digunakan adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Data primer diperoleh melalui kuisioner yaitu alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pernyataan yang cukup lengkap, terperinci dan 3
Creswell, John W. 2010, Research Design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Terjemahan Achmad fawaid, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 4 Supomo dan Indriyanto, Metode Penelitian, Jakarta Raja Grafindo, 1999, P115 5 Ibid 6 Slameto, Metodologi Penelitian, FKIP, UKSW, Salatiga. P25
18
sistematik tentang keterangan-keterangan mengenai keteraturan belajar siswa dirumah,. Sementara nilai rapot ini diambil dari rata-rata nilai tugas, nilai tes harian, tes tengah semester dan nilai tes akhir semester.Sedangkan, data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melaluibuku rapor yang dimiliki oleh setiap siswa setiap semesternya. Dimana dalam penelitian ini menggunakan data rapor siswa kelas XI IPS semester 1 th 2008 / 2009. G. Instumentasi Kountur mengemukakan bahwa instrrumen pada suatu penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sedangkan intrumentasi adalah proses pengumpulan data tersebut7. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan dimana siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada atau yang biasa disebut kuesioner. Angket yang dimaksud untuk mengungkap data yang memuat pertanyaan mengenai perilaku siswa dalam belajar. Tabel 3. 2 Aspek-aspek variabel penelitian perilaku dalam belajar siswa ASPEK
INDIKATOR
Materi yang dipelajari
Satuan pokok bahasan, tingkat kedalaman dan keluasannya, tingkat kesulitan dan relevansinya.
Pendekatan ilmiah dalam
Perencanaan belajar, jadwal pelaksanaan disiplin, analisis dan
keseluruhan tahap belajar
intepretasi materi, sebab akibat, dan kesiapan menghadapi resiko
Prakarsa siswa untuk
Penetapan : waktu, materi, kegiatan apa saja yang harus dilakukan
belajar
untuk belajar, materi/ buku pelajarantempat bertanya bagi siswa jika mengalami kesulitan.
7
Ibid
19
H. Teknik Analisis Data Analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis tabel silang. Dengan menggunakan tabel silang Menurut Mohamad nazir tabel silang digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang dipaparkan dalam suatu tabel yang mana tabel tersebut untuk menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi. 8
8
Moh. Nazir, metode Penelitian, Ghalia Indonesia, jakarta,1983, P 428
20