BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang
dalam
rangka
untuk
mencapai
tujuan
penelitian,
yaitu
menemukan,
mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah atau pengujian kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian. 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian mengenai analisis data statistik parameter trafik performansi sentral AT&T 5ESS penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Saifuddin Azwar (2004) Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang di teliti. Sugiyono (2006) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan - hubungan kuantitatif. Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah mengembangkan dan menggunakan modelmodel matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan analisis data statistik parameter trafik performansi STO PBR2 (AT&T 5ESS). Proses pengukuran merupakan bagian yang utama dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang mendasar antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis, Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
III-1
3.2. Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini penulis melalui beberapa tahap dalam menyelesaikan penelitian. Tahapan penelitian disusun agar lebih jelas dan lebih terstruktur, adapun tahapan penelitian tersebut dapat dilihat pada flowchart sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Mulai Studi Literatur
Penelitian Model Data Trafik Studi Referensi
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data Performansi Sentral AT&T 5ESS
Olah Data
Analisa Data
Identifikasi Model
Verifikasi Model
Tampilan Ke matlab
Analisis pemodelan parameter
Penentuan model dengan MSE
Laporan Tugas Akhir
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart tahapan penelitian
III-2
3.2.1. Studi Literatur Studi literatur adalah pencarian referensi atau teori yang mendukung penelitian. Materi yang dibahas dalam studi literatur bersumber dari buku-buku, jurnal penelitian yang memiliki materi sama. Materi tersebut berisikan tentang rujukan penjelasan materi dibawah ini: 1. Devinisi pemodelan menurut dasar trafik secara umum 2. Tahapan pembentukan model menurut seorang pramalan 3. Pengukuran trafik 4. Konsep dasar trafik 5. Distribusi yang terkait untuk menentukan suatu pemodelan trafik 6. Hubungan sentral sentral AT&T 5ESS didalam sebuah trafik Hasil dari study literatur akan menjadi landasan teori yang terdapat di bab II untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan suatu analisis data statistik parameter trafik performansi sentral AT&T 5ESS di PT. Telkom Riau Daratan.
3.2.2. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data A. Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk menganalisis performansi di STO host ialah data trafik outgoing STO, data type STO yang digunakan, data konfigurasi pada STO dan data standar performansi STO. 1. Konfigurasi STO MEA Pekanbaru STO host yang berada pada MEA pekanbaru terdiri 2 STO host. Topologi STO berbentuk topologi mesh dengan masing-masing STO tersambung satu antara lain. STO host memiliki sentral remote sebagai sentral kecil yang ditempatkan jauh dari STO host untuk penghubung pelanggan yang jauh dari STO pusat. Pada bulan juni 2012 sentral host PBR1 terdiri 18 sentral remote. Sedangkan sentral PBR2 terdiri 6 sentral remote. Bentuk dari konfigurasi STO host MEA Pekanbaru tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2.
III-3
Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote
PBR2
Sentral Remote
Sentral Remote
Pekanbaru Trunk / PB1G
Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote
PBR1
Sentral Remote Sentral Remote
Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote Sentral Remote
Gambar 3.2. Konfigurasi dari sentral di MEA Pekanbaru PT. Telkom Riau daratan (Sumber: PT.Telkom Ridar,2012)
2. Type STO STO host yang digunakan di MEA Pekanbaru PT. Telkom Riau daratan memiliki type STO yang berbeda. Pada STO host PBR1 menggunakan type sentral EWSD V.11. Sedangkan STO host PBR2 menggunakan type sentral 5ESS V.10. 3. Data Trafik Pengambilan data trafik outgoing di STO host untuk mengetahui performansi STO host di MEA pekanbaru dalam melayani jaringan telepon. Pengambilan data trafik dilakukan perhari dari bulan januari sampai desember tahun 2011. Waktu pengambilan trafik STO dilakukan pada jam kerja dari 08.00-17.00 wib. Data trafik yang diambil STO host terdiri dari jumlah sirkit yang aktif pada sentral, jumlah sirkit yang terblok selama sentral beroperasi, jumlah panggilan yang mencoba melakukan panggilan, traffic carried, dan jumlah panggilan yang tersalurkan.
III-4
4. Standar Performansi STO PT. Telkom Standar performansi merupakan nilai standar digunakan untuk melihat performansi di STO. Penentuan nilai standar performansi tersebut telah ditentukan oleh PT.Telkom. Adapun nilai standar performansi yang telah ditetapkan ialah : Tabel 3.1 Standar Performansi PT.Telkom No 1 2
Standar Performansi
Nilai Standar
Answer Seizure Rasio (ASR)
ASR > 55 %
Seizure Per Circuit Per Hour (SCH)
SCH > 24 10 < SCH<24 SCH<10
3
Main Holding Time Per Seizure (MHTS)
MHTS > 2 menit 1,5 menit < MHTS< 2 menit MHTS < 1,5 menit
4
Occupancy circuit (OCC)
OCC > 70 % 60%
Keteragan Presentasi keberhasilan panggilan baik Kepadatan panggilan padat Kepadatan panggilan normal Kepadatan panggilan singkat Pendudukan panggilan lama Pendudukan panggilan normal Pendudukan panggilan singkat Beban trafik tinggi Beban trafik normal Beban trafik rendah
Sumber : PT. Telkom Riau daratan (2012) STO akan beroperasi dengan maksimal apabila nilai performansi dari STO telah mencapai nilai standar performansi yang telah ditentukan. Tetapi apabila nilai performansi dibawah nilai standar yang telah ditetapkan maka kualitas dari STO kurang optimal. Sehingga perlu ada pengawasan akibat turun nilai performansi (Brian taruna, 2012).
B. Pengolahan Data Sebelum data trafik dianalisis maka dilakukan beberapa tahapan pengolahan data seperti pada gambar 3.3. dibawah ini.
III-5
Mulai
Olah Data menggunakan SPSS
Penentuan Jumlah Data
Olah mengunakan Matlab
Menampilkan Plot dan Model distribusi
Perhitungan MSE
Perhitungan MSE Model Distribusi
Penentuan model yang dominan
Penentuan Ketersediaan Nilai Parameter Selesai
Gambar 3.3. Flowchart pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan cara menganalisis parameter performansi dari data performansi trafik pada PT. Telkom Riau Daratan tahun 2011. Nilai jumlah performansi trafik merupakan data trafik harian, sebelum data tersebut diolah dan dianalisis, data harian dikelompokkan menjadi data bulanan seperti Tabel 3.2 dan 3.3.
III-6
Tabel 3.2. Data harian performansi sentral AT&T 5ESS PT. Telkom Riau tahun 2011
Sumber: PT. Telkom Riau Daratan (2012) Tabel 3.3. Data bulanan performansi sentral AT&T 5ESS PT. Telkom Riau
Sumber : PT. Telkom Riau Daratan (2012)
Data yang akan dimodelkan dalam penelitian ini adalah nilai performansi trafik (ASR, OCC,MHTS dan GOS) setiap bulan dalam setahun. Setelah data selesai diolah maka data terpilih akan dilanjutkan ke tahap pemodelan data. III-7
Adapun tujuan analisis pengukuran trafik ini adalah: 1. Menentukan dimensi peralatan atau sirkit guna mengatasi stagnasi atau untuk kebutuhan peralatan dan perancanaan baik didalam jangka panajang maupung jangka pendek. 2. Melacak letak kegagalan 3. Mendeteksi kondisi peralatan maupun sirkit 4. Mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) 5. Mengetahui mutu pelayanan jaringan telekomunikasi. 3.2.3 Analisa Data Dalam tahapan ini penulis melakukan analisa dari hasil pengolahan data untuk menentukan pemodelan dan analisis data statistik parameter trafik performansi sentral AT&T 5ESS kemudian akan di ujikan kesesuaian terhadap perhitungan dengan menggunakan distribusi-distribusi yang terdiri dari tiga tahap diantaranya:
1. Identifikasi Model Tahap penelitian ini akan dicari model yang dianggap sesuai dengan data. Tahap ini diawali dengan pembuatan plot asli, dan dilanjutkan dengan melihat pasangan teoristik dengan bantuan software matlab untuk menetukan kestasioneran data dan untuk mendapatkan model sementara. 2. Estimasi parameter model Digunakan untuk melihat apakah parameter signifikan terhadap model atau tidak. Sutu parameter dikatakan signifikan dalam model jika nilai P- Value > level toleransi. 3. Verifikasi Model Verifikasi model ini bertujuan untuk memeriksa apakah model yang di estimasi sudah sesuai dengan data atau tidak. Uji kesesuaian model tersebut dapat dilakukan dengan uji kecukupan model dan uji kenormalan residual. Proses pemodelan data trafik parameter performansi sentral AT&T 5ESS trunk 601 digunakan software matlab 2008 dan SPSS. Data yang telah dikelompokkan akan dianalisis mengunakan SPSS terlebih dahulu untuk menentukan jumlah frequensi data performansi dari ASR, GOS, MHTS dan OCC.
III-8
Salah satu contoh tabel jumlah data performansi trafik PT. Telkom Riau Daratan dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini. Tabel 3.4. Jumlah data performansi OCC bulan januari 2011 Data 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,80 2,00 2,20 2,50 2,90 3,70 3,80 3,90 4,10 4,20 4,40 4,60
Jumlah Data 1 6 4 3 5 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1
Setelah mendapatkan data frekuensi dari ASR, GOS, MHTS dan OCC kemudian data tersebut dimodelkan dengan mengunakan aplikasi matlab. Adapun langkah-langkah pemodelan menggunakan matlab antara lain sebagai berikut: Pertama, data yang menggunakan format xlsx harus dibaca oleh matlab dengan menggunakan script. >> z=xlsread('E:occ.xlsx') Untuk melihat plot dari data yang di pangil tersebut menggunakan pscript. >> plot (z)
III-9
Adapun contoh gambar plot yang di panggil seperti pada gambar 3.4
Gambar 3.4. Plot Data OCC bulan januari 2011
Kedua, melakukan pemodelan distribusi dengan menggunakan fasilitas distribution fitting tool dari matlab. Adapun tampilan dari distribution fitting tool tersebut seperti gambar 3.5 dibawah ini.
Gambar 3.5. Pemodelan Data OCC bulan januari 2011 pada distribution fitting tool
3.2.4 Mean Squared Error (MSE) Dari pemodelan data trafik parameter performansi sentral AT&T 5ESS yang dilakukan akan diperoleh model-model distribusi. untuk menganalisis dan menentukan model distribusi mana yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan nilai MSE dalam menentukan apakah distribusi poisson, binomial negatif, eksponensial atau gamma yang merupakan pendekatan distribusi dari parameter-parameter yang dianalisis, hal tersebut dilihat dari nilai MSE terkecil. III-10
Dalam statistik, Mean Square Error (MSE) sebuah estimator adalah nilai yang diharapkan dari kuadrat error. Error yang menunjukkan seberapa besar perbedaan hasil estimasi dengan nilai yang akan diestimasi. Perbedaan itu terjadi karena adanya keacakan pada data atau karena estimator tidak mengandung informasi yang dapat menghasilkan estimasi yang lebih akurat. =
1
−
(3.1)
3.2.5 Pembuatan Laporan Dalam tahapan ini penulis akan menyusun laporan dari kegiatan selama tugas akhir ini dimulai dari pengumpulan referensi, pengolahan data hingga hasil analisis data statistik parameter trafik performansi sentral AT&T 5ESS.
III-11