BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Yang menjadi obyek dalam peneitian ini adalah Bait Maal Wa Tamwil (BMT Ikhlasul Amal Indramayu). Penelitian ini dilakukan di BMT Ikhlasul Amal Indramayu yang berlokasi di Jl. Dampoe Awang Perumahan Dampoe Awang Regency Blok B2 No. 7 Karangampel Indramayu 45283 Telp. (0234) 485928.
Pendekatan Penelitian
ia
1.
l
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empirik, yaitu
Tr
kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan.1 Jenis Penelitian
o
2.
Pr
Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang mendeskripsikan suatu keadaan atau denomena-fenomena apa adanya. Penelitian ini tidak melakukan manipulasi atau memberikan
F
perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan apa adanya. Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan
PD
pendekatan kuantitatif, pengumpulan data yang berbentuk angka-angkat.2
C. Jenis Data dan Sumber Data 1.
Data
Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data ordinal. Data ordinal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 8. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),18.
39
40
data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat.3 2.
Sumber Data Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh. Berdasarkan sumbernya, data dapat dibedakan atas data primer dan data sekunder. 4 a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi. Dalam hal ini data yang diperoleh yaitu dari karyawan BMT Ikhlasul Amal.
l
b. Data Sekunder
ia
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini di peroleh dari data tentang
Tr
BMT Ikhlasul Amal mengenai gambaran umum tentang perusahaan dan berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan baik jurnal ilmiah, penelitian terdahulu, majalah dan literatur yang berhubungan dengan
o
penelitian ini. Data sekunder dimaksudkan agar dapat memberikan ilustrasi
Pr
umum dan dapat mendukung hasil penelitian.
D. Tekknik Pengumpulan Data
F
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang
PD
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya. 5 Dalam penelitian ini teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1.
Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya. 6 3
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2009), 145-146. Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 43-44. 5 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013), 159. 6 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 19. 4
41
Untuk mendapatkan data penelitian, penulis melakukan observasi dengan survey lokasi penelitian yaitu di BMT Ikhlasul Amal Indramayu dan melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh karyawan BMT Ikhlasul Amal Indramayu agar mendapatkan data yang otentik dan spesifik. 2.
Wawancara Wawancara adalalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh komunikasi efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan. Kuesioner
l
3.
ia
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden, disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap
Tr
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyan. 8 Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada
Pr
o
responden, yaitu seluruh karyawan BMT Ikhlasul Amal Indramayu.
E. Populasi dan Sampel 1.
Populasi
F
Populasi berasal dari bahasa Inggris population, yang berarti jumlah
PD
penduduk. Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peritiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.9
7
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 126. 8 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 93. 9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 99.
42
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan objek penelitian yang tepat dan spesifik. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan BMT Ikhlasul Amal yang berjumlah 18 orang karyawan. 2.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).10
ia
l
Agar sampel dapat dikatakan representatif, maka penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada uraian Arikunto bahwa apabila subyeknya
Tr
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.11 Jadi dalam penelitian ini sampelnya yaitu seluruh karyawan
Pr
F. Operasi Variabel
o
BMT yang berjumlah 18 orang.
Dari judul penelitian yang dipilih yaitu pengaruh komunikasi efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan di Ikhlasul Amal, maka dapat dibedakan menjadi
F
dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (independent) : Variabel (X)
adalah komunikasi efektif
PD
2. Variabel terrikat (dependent) : Variabel (Y) adalah peningkatan kinerja karyawan
Adapun ukuran yang dipakai dalam variabel operasional ini akan disesuaikan
dengan masing-masing indikator dengan sistem peringkat. Guna menghindari kesalah pahaman dan salah pengertian dari masing-masing variabel, berikut ini dijelaskan dalam operasional variabel.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: CV Alvabeta, 2013), 80. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 112.
43
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Indikator
Deskriptor
Komunikasi Efektif
(1) Kepercayaan
(1) Persepsi anggota organisasi tentang seberapa jauh kepercayaan pimpinan, bawahan dan sesama rekan kerja. (2) Keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan bersama. (3) Perhatian atau dukungan organisasi pada karyawan dan dukungan karyawan pada organisasinya. (4) Keterbukaan informasi yang dianggap penting bagi anggota, kebebasan dan kemudahan anggota dalam memperoleh komunikasi. (5) Keinginan organisasi dan anggota untuk selalu memiliki tujuan kinerja tinggi. (1) Kesediaan untuk teratur dan tertib dalam bekerja agar tidak menghambat pelaksanaan tugas. (2) Kemampuan melaksanakan pekerjaan berdasarkan instruksi dari atasan (3) Kesediaan melibatkan diri dalam pekerjaan untuk mencapai tujuan unit kerja maupun organisasi. (4) Kesediaan untuk
Sumber Data Angket
Pr
o
(4) Keterbukaan
Tr
ia
l
(2) Pembuatan keputusan bersama (3) Dukungan
Skala Pengukuran Skala Ordinal
PD
F
(5) Perhatian atas tujuan kinerja yang tinggi Peningkatan (1) Disiplin Kinerja Kerja Karyawan
(2) Ketrampilan kerja
(3) Tanggung Jawab atas kinerjanya
(4) Kerjasama
Skala Ordinal
Angket
44
(5) Komunikasi
berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain/ rekan kerja dalam menjalankan tugas pekerjaannya. (5) Kemampuan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan gagasan secara tertulis/ lisan dengan tata bahasa yang baik.
G. Instrumen Penelitian
ia
l
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat ukur variabel-variabel penelitian. Untuk mengetahui validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan)
Tr
instrumen.
Setelah variabel diurai menjadi indikator, kemudian indikator tersebut diuraikan kembali menjadi pertanyaan atau pernyataan. Untuk alternatif jawaban
o
dari setiap pertanyaan atau pernyataan dapat menggunakan skala likert.
Pr
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya tekah ditemukan secara spesifik dan sistematik. Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan
F
titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang
PD
berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).12
12
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 138.
45
Tabel 3.2 Skor Jawaban Angket13 Keterangan
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Kurang Setuju (KS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Dari pengukuran tersebut dihasilkan data berupa data ordinal yaitu data yang
l
berbentuk ranking atau peringkat. Kemudian instrumen penelitian tersbut perlu
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
Tr
untuk mengetahui kesahihan dan keterhandalan.
ia
untuk diuji coba instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas
o
Untuk menganalisis data hasil penelitian maka harus diuji kebenaran dan kelayakan data tersebut terlebih dahulu, untuk menguji apakah ada hubungan atau
1.
Pr
tidak diantara kedua variabel tersebut. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
F
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid
PD
jika instrumen tersebut dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Jadi instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Teknik pengujian validitas ini mengkorelasikan nila-nilai tiap butir pernyataan dengan skor total diukur dengan uji validitas item dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :14 13
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 217. 14 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 30-31.
46
rxy
NX.Y-(X)(Y)
(N.X (X) (N.Y (Y) 2
2
2
2
Dimana : rxy
= rumus nilai koefisien korelasi product moment
X
= Jumlah dari skor item soal
Y
= Jumlah dari skor total
X .Y = Jumlah dari Skor X dikali Y pada tabel penolong = Jumlah individu dalam sampel
X2
= kuadrat skor variabel X
Y2
= kuadrat skor variabel Y
ia
l
N
Setelah memperoleh nilai koefesiensi, langkah selanjutnya adalah mencari
Tr
thitung, dengan tujuan uji t sebagai berikut.15 Setelah nilai thitung diketahui, untuk mengetahui valid atau tidaknya perlu dibandingkan dengan ttabel untuk a =0,05 dan derajat kebebasan dk= n (18=0,468), maka ttabel = 0,468. Apabila thitung > ttabel
o
berarti item pernyataan dinyatakan valid dan sebaliknya, jika thitung < tidak valid.
Pr
Untuk mencari interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka dapat menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 3.3
PD
F
Nilai Koefisien Korelasi16
2.
Interval Koefisien
Tingkat hubungan
<0,20 0,20 – 0,39 0,40 – 0,70 0,71 – 0,90 >0,90
Rendah Seekali Rendah Tapi Pasti Cukup berarti Kuat SangatKuat
Pengujian Reliabitas Data Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten
15
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 31. 16 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 173.
47
dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan mengetahui konsisten dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien Alfa (á) dari Cronbach (1951).17 Langkah yang dilakukan dalam pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: Rumus Alfa Cronbach sebagai berikut: =
−1
1−
[∑
]
Dimana: = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k
= Banyaknya butir soal
∑
= Jumlah varians butir
= Varians total responden
ia Tr
= Jumlah varians total
l
r11
o
Angka reliabilitas yang diperoleh dengan formula tersebut selanjutnya di
Pr
konsultasikan terhadap skala sebagai berikut : Tabel 3.4
PD
F
Skala Penafsiran Koefisien Korelasi18
17
Interval Koefisien 0,80-1,000 0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199
Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Perjalanan (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 37. 18 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Bandung: Alfabeta, 2005), 138.
48
I.
Teknis Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode pengumpulan data
deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.19 1.
Uji Regresi Linier Sederhana
l
Uji statistik regresi linier sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau
ia
tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. 20 Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen
Tr
dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:21 Y = a + bX
o
Keterangan :
Pr
Y : subjek dalam variabel dependen yang diprediski X : subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. a : harga Y, bila X = 0 (harga konstan)
F
b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen didasarkan pada variabel independen. Bila b positif (+) = naik
PD
dan bila b minus (-) = turun22
2.
Uji –t
Uji –t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.23 19
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 53-54. 20 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 103. 21 Pabundu Tika, Metodelogi Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 89. 22 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), 181. 23 Nugroho Bhuono Agung, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2005), 54.
49
Adapun rumus uji – t sebagai berikut :
thitung=
√
Dimana : t = Nilai thitung r = Koefisien korelasi hasil thitung n = Jumlah responden Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho=; H1≠). Dalam rangka mengambil keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis secara statistik
l
sebagai berikut:
ia
H1 : Terdapat pengaruh komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan pada
Tr
BMT Ikhlasul Amal.
Ho : Tidak terdapat pengaruh komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan pada BMT Ikhlasul Amal.
o
Dengan dk (n-2), taraf kesalahan (α) 0,05 serta uji dua pihak. Pengambilan keputusan yang diajukan adalah:
Pr
Jika thitung ≤ ttabel , maka H1 ditolak dan Ho diterima.
3.
F
Jika thitung ≥ ttabel, Maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Koefisien Determinasi
PD
Untuk menghitung berapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y
digunakan rumus koefisien determinasi, yaitu kuadrat dari koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien korelasi determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentasi pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi 0 ≤ r2 ≤ 1 yaitu dengan rumus: KD = r2 × 100% Dimana: Kd= Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi