BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek pada salah satu perusahaan
telekomunikasi yang sudah GO Public dan terbesar di Indonesia yaitu PT. Indosat Tbk. Sekilas Tentang Perusahaan Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.
Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. Dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001, Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. Ke Qatar Telecom. Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik). Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan bisnis global, maka PT. INDOSAT memantapkan visinya untuk menyongsong perubahanperubahan yang semakin cepat. Visi PT. INDOSAT dijabarkan dalam tiga untaian keinginan dari pemikiran strategis, yaitu : a. Mempertahankan tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth). b. Mengokohkan diri sebagai operator telekomunikasi kelas dunia (World Class Operator). c. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi (Global Player).
Misi Perusahaan Ada lima misi atau sasaran pokok perusahaan yang terbagi dalam misi jangka pendek dan misi jangka panjang yang dicanangkan oleh PT. INDOSAT sejak menjadi BUMN, yaitu : Misi jangka Pendek : i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. ii. Memberikan hasil yang terbaik kepada masyarakat iii. Memperoleh citra perusahaan terbaik. Misi jangka Panjang : a. Membangun basis pelanggan untuk berkompetisi dengan sehat. b. Membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terbaik. Struktur Organisasi Tim Manajemen PT. Indosat Tbk. Board of Directors PT Satelindo : • President Director
: Johnny Swandy S
• Deputy President Director 1
: Raymond Tan Kim Meng
• Deputy President Director 2
: Joseph Chan Lam Seng
• Product & Customer Cellular Services Director
: Wimbo S. Hardjito
• Technology Information, Planning,
: Noor SDK Devi
Development & Human Resources Director : • Cellular Development & Planning Director
: Imron Harun
• Satellite & International Director
: Djoko Prajitno
• Finance & Administration Director
: Atje M. Darjan
• Cellular Maintenance & Operation Director
: Sumedi Kirono
• Cellular Marketing & Sales Director
: Fadzri Santosa
Board of Directors PT IM3 : • President Director
: Yudi Rulanto
• Deputy President Director 1
: Raymond Tan Kim Meng
• Deputy President Director 2
: Joseph Chan Lam Seng
• Operation and Maintenance Director
: Sumedi Kirono
• Marketing and Sales Director
: Fadzri Santosa
• Finance and Administration Director
: Hulman Sidjabat
• Development & Planning Director
: Imron Harun
• Product & Customer Services Director
: Wimbo S. Hardjito
Struktur Organisasi
Sumber : www.indosat.com
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2007), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
1.3
Variabel dan Skala Pengukuran Dalam melakukan penelitian variabel-variabel yang digunakan adalah Nett
Operating After Tax (NOPAT), Invested capital(IC), Weighted Average Cost of Capital (WACC), Capital Charges (CC) dan Economic Value Added (EVA), untuk mengukur kinerja keuangan. Dimana variabel ini akan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan alat yang menggunakan skala pengukuran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala pengukuran rasio, karena data ini merupakan data yang paling diteliti. a.
Net Operating After Tax (NOPAT) Menurut Tunggal (2008:5) Nett Operating After Tax(NOPAT) adalah laba
yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan “non cash bookeeping entries”. NOPAT dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan laba bersih setelah pajak dan biaya bunga. b.
Invested capital Menurut Tunggal (2008:5) Invested Capital (IC) adalah jumlah seluruh
pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga, seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak uang muka pelanggan, dan sebagainya. Invested Capital (IC) adalah total hutang dan ekuitas menunjukkan
beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga. c.
Weighted average cost of capital (WACC) Weighted Average Cost of Capital (WACC) yaitu biaya modal rata-rata
tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. d. Capital charges Capital charges merupakan aspek penting dalam EVA. Hal ini dikarenakan capital charges tidak memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. e.
Economic value added (EVA) EVA diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges)
atas modal yang telah diinvestasikan atau disebut juga capital charges.
1.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah libray
research yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, memilih dan mempelajari serta memahami bahan bacaan seperti, buku-buku, artikel-artikel dan sumber lainnya seperti internet yang berhubungan dengan objek penelitian. 1.5
Jenis Data Jenis data yang dilakukan adalah data sekunder. Dikarenakan bersumber dari
laporan keuangan tahunan PT Indosat Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dan data penunjangnya yang terkait dengan objek penelitian. 1.6
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif, yaitu analisa data dengan berdasarkan pada angka-angka, persentase, frekuensi, rata-rata, diagram atau grafik dimana untuk mengolahnya dapat digunakan statistik deskriptif. Adapun, langkah-langkah yang dilakukan di dalam menentukan Economic Value Added (EVA) adalah sebagai berikut : 1.
Menghitung laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT)
NOPAT dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan laba bersih setelah pajak dan biaya bunga. Rumus NOPAT : NOPAT = Laba bersih setelah pajak + Biaya Bunga
2.
Menghitung modal yang diinvestasikan (invested capital) Invested capital dapat dikatakan sebagai hasil reorganisasi neraca untuk
melihat besarnya capital yang diinvestasikan dalam perusahaan. Baik itu yang dilakukan oleh kreditur maupun pihak yang mempunyai modal (investor). Invested capital juga digunakan untuk melihat seberapa besar capital yang diinvestasikan dalam aktifitas operasional dan non operasional lainnya. Perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut :
Invested capital = Pinjaman jangka pendek + Pinjaman jangka panjang + Ekuitas
3. Biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) Biaya modal rata-rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan
tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. Rumus untuk menghitung WACC yaitu :
WACC = (D/V x rD) + (E/V x rE)
V=D+E
4. Menghitung Capital Charges (CC) Capital charges merupakan aspek penting dalam EVA. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercemin dalam laporan akuntansi.
Secara sisitematis dapat dirumuskan sebagai berikut Capital charges = WACC x IC
5. Menghitung Economic Value Added (EVA) Secara sederhana, nilai EVA diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atas modal yang telah diinvestasikan atau disebut juga capital charges. Pendekatan ini telah memasukkan semua unsur dalam laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Secara rumus : EVA = NOPAT – Capital charges EVA = NOPAT – (WACC x IC)
Setelah EVA terhitung maka dapat dilihat jika : a.
Nlai EVA > 0 (nol), atau positif maka perusahaan menciptakan nilai tambah (creating value) atau memiliki kinerja keuangan yang baik.
b.
Nilai EVA = 0 (nol), maka perusahaan tidak memiliki nilai tambah.
c.
Nilai EVA < 0 (nol), maka perusahaan telah menghancurkan nilai (destroying value), atau memiliki kinerja keuangan yang tidak baik (buruk).