BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Studi literatur merupakan merupakan tahapan penyusunan landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan serta penelitian dari pihak lain yang dianggap relevan dan menunjang penelitian ini. Sumber pustaka yang digunakan diperoleh dari buku serta sumber lainnya yang mendukung penyusunan landasan teori ini.
Sedangkan observasi
pendahuluan lapangan diharapkan dapat memperoleh gambaran pemanfaatan gas bumi di Kabupaten X sehingga dapat dilakukan analisa dan diketahui permasalahannya. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi, baik yang bersifat umum, yaitu dengan cara-cara penyusunan karya tulis, maupun yang bersifat khusus, yaitu berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas. Dalam penelitian ini, studi pustaka yang bersifat khusus adalah berkaitan dengan pemanfaatan gas bumi. Data yang dikumpulkan adalah berupa data triwulanan jumlah hasil produksi migas perusahaan-perusahaan yang melakukan pengeboran di Kabupaten X dan jumlah hasil produksi yang diterima oleh Kabupaten X. Data yang telah dikumpulkan diuji agar didapat data yang cukup mewakili gambaran hasil produksi dalam kurun waktu satu tahun. Dalam penelitian ini uji yang dilakukan adalah: uji kecukupan data, uji keseragamaan data, uji kenormalan data. Setelah keseluruhan data diperoleh maka dapat dilakukan penghitungan keuntungan serta analisa manfaat gas bumi dan pengaruhnya bagi pendapatan asli daerah. Dari proses pengujian data didapat jumlah hasil produksi triwulanan pada Kabupaten X. Langkah ini merupakan penganalisaan manfaat gas bumi bagi pendapatan asli Kabupaten X, penghitungan present value, future value, cost-benefit analysis, dan IRR dan dilanjutkan dengan analisa perbandingan keuntungan antara penjualan gas mentah dan gas yang telah diolah. Tahapan akhir dari metodologi penelitian adalah merangkum hasil penelitian yang diawali dengan tahap identifikasi dan perumusan masalah hingga melakukan analisis dan pengolahan data, berupa kesimpulan-kesimpulan yang memberikan gambaran secara keseluruhan dari obyek permasalahan yang diteliti.
TUJUAN PENELITIAN
LANDASAN TEORI
HIPOTESA PENELITIAN
IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
PEMBUATAN MODEL
PERSIAPAN PENELITIAN
STUDI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA
STUDI GEOLOGI KABUPATEN X
INFORMASI GEOLOGI
IDENTIFIKASI DATA YANG DIPERLUKAN: DATA CADANGAN GAS DAERAH DATA TRIWULANAN HASIL PRODUKSI DATA HASIL PRODUKSI YANG DITERIMA PEMDA
IDENTIFIKASI CARA PENGUMPULAN DATA: PENGUKURAN LANGSUNG PENGUMPULAN DATA HISTORIS
IDENTIFIKASI LOKASI PENELITIAN: KABUPATEN X
PENGAMBILAN DATA
DATA YANG DIPERLUKAN
ANALISA & PEMBAHASAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI
IMPLEMENTASI
ANALISA INFORMASI: ANALISA MANFAAT PENGHITUNGAN KEEKONOMIAN PERBANDINGAN KEUNTUNGAN
METODE STATISTIK: UJI NORMALITAS UJI KESERAGAMAN UJI KECUKUPAN PENGOLAHAN DATA
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2 Pendekatan Berencana Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berencana. Pendekatan berencana (planned approach) dapat digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan model-model kuantitatif dalam pemecahan masalah-masalah spesifik (Thierauf dan Klekamp, 1975). Dalam pendekatan berencana akan diawali dengan pengamatan atau meneliti
permasalahan
seperti
pertentangan-pertentangan
atau
ketidaksesuaian
dan
sebagainya. Setelah itu, metode yang dibentuk sebagai metode penyelesaian disesuaikan dengan tujuan, kebijaksanaan, batasan, serta asumsi dari alternatif solusi permasalahan yang tersedia. Pada gambar tahapan pendekatan berencana seperti Gambar 3.2 di bawah, terdapat enam tahapan utama dalam menyelesaikan serta membuat solusi dari sebuah permasalahan. Dimana solusi yang diberikan oleh sebuah pendekatan berencana adalah solusi yang bersifat operasional. Keenam tahapan tersebut adalah: 1. Tahapan observasi Pada tahapan ini akan dilakukan terlebih studi geologi daerah dan pengenalan terhadap hasil bumi daerah tersebut.
Setelah itu, dilakukan observasi terhadap
permasalahan mengenai pemanfaatan hasil pertambangan oleh pemerintah daerah, observasi yang dilakukan tersebut berdasarkan data historis dan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. 2. Definisi permasalahan yang sebenarnya Definisi permasalahan yang sebenarnya merupakan interaksi yang efektif dari fakta-fakta yang ditemukan di lapangan.
Menentukan faktor-faktor yang akan
mempengaruhi sistem atau kebijakan, tujuan, sasaran, dan batasan terhadap penyelesaian masalah mengenai pemanfaatan gas bumi. Kemudian memformulasikan permasalahan berdasarkan fakta yang ditemukan. 3. Pengembangan
alternatif penyelesaian berdasar faktor
yang mempengaruhi
permasalahan Pada tahapan ini, analisis data yang didapatkan kemudian dikembangkan alternatif penyelesaian yang mungkin berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. 4. Pemilihan penyelesaian atau solusi optimal berdasarkan analisa alternatif. Solusi-solusi bagi masalah tersebut yang telah dijabarkan satu per satu kemudian dipilih menjadi suatu solusi masalah yang optimal. Pemilihan solusi tersebut melalui
tahapan analisa keekonomian berdasarkan penghitungan present value, future value, cost-benefit analysis, dan IRR. 5. Verifikasi dari solusi atau penyelesaian optimal melalui tahapan implementasi Pada tahapan ini, dibentuk penyelesaian optimum melalui tahapan implementasi, dimana penyelesaian atau solusi tersebut diuji melalui tahapan implementasi, sehingga didapatkan peubah-peubah kritis dan analisa dari hasil yang didapatkan. 6. Pembuatan kendali yang tepat dan sesuai Pada tahapan akhir, dibuat pengendalian yang tepat dan sesuai untuk medekati perubahan yang mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi model penyelesaian. Dalam tahapan ini ketepatan serta kesesuaian dari formulasi permasalahan akan lengkap dengan memberikan umpan balik terhadap observasi permasalahan.
DATA YANG DIPERLUKAN
TAHAP PEMECAHAN MASALAH
FAKTA, IDE, PENDAPAT, DAN LAIN-LAIN
OBSERVASI TERHADAP GEJALA PERMASALAHANDAN MASALAH YANG NYATA
TEKNIK YANG DIGUNAKAN
DEFINISI PERMASALAHAN YANG SEBENARNYA
PERALATAN STANDAR (METODE, TEKNIK, MODEL)
INFORMASI DARI SUMBER YANG DIPERLUKAN
PENGEMBANGAN ALTERNATIF PENYELESAIAN BERDASARKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN MODEL MAKSIMASI DAN MINIMASI
DATA EMPIRIS CONTOH
PEMILIHAN SOLUSI OPTIMAL BERDASAR ANALISA ALTERNATIF
ALAT BANTU KOMPUTER
DATA EMPIRIS
VERIFIKASI DARI SOLUSI ATAU PENYELESAIAN OPTIMAL MELALUI IMPLEMENTASI
UMPAN BALIK
PEMBUATAN KENDALI YANG SESUAI DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI PERUBAHAN YANG DIPENGARUHI SOLUSI
Gambar 3.2 Tahapan Pendekatan Berencana (Thierauf dan Klekamp, 1975) 3.3 Tata Laksana Tata laksana pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Identifikasi Masalah Tahapan pertama dari sebuah penelitian adalah identifikasi terhadap masalah serta faktor-faktor dan peubah-peubah yang mempengaruhi pemasalahan tersebut. Dalam hal ini yaitu mengenai pemanfaatan gas bumi. Identifikasi masalah yang dilakukan adalah mengenai pemanfaatan gas bumi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten X, permasalahan dan manfaat yang mungkin timbul dari pemanfaatan yang telah dilakukan, dan kemungkinan peningkatan pendapatan melalui pengembangan lebih lanjut. 2. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui pengamatan, pencatatan langsung di lapangan yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan produksi di Kabupaten X.
Serta
dilengkapi dengan literatur yang didapat dari berbagai sumber. Data yang digunakan berupa data triwulanan yang berhubungan dengan hasil produksi gas bumi dari perusahaan-perusahaan yang berproduksi di daerah Kabupaten X, data jumlah hasil produksi yang diterima oleh Kabupaten X, dan data-data lainnya yang mendukung penelitian ini. 3. Pengolahan Data Pada tahap ini dilakukan pengolahan data terhadap data sekunder yang telah diperoleh dari pemda. Data sekunder yang dikumpulkan tersebut berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk tabel dan angka, sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian data. Pengolahan data secara statistik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas data, uji keseragaman data, dan uji kecukupan data,. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji keseragaman data adalah suatu uji untuk mengetahui bahwa tidak ada data yang terlalu besar atau terlalu kecil dan jauh menyimpang, dapat dilakukan secara visual ataupun menggunakan peta kontrol. Pengolahan data untuk
uji statistic pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS maupun Microsoft Excel. Dalam proses pengujian data didapat jumlah hasil produksi triwulanan pada Kabupaten X.
Langkah ini merupakan penganalisaan manfaat gas bumi bagi
pendapatan asli Kabupaten X, penghitungan present value, future value, cost-benefit ratio, dan IRR dan dilanjutkan dengan analisa perbandingan keuntungan antara penjualan gas mentah dan gas yang telah diolah. 4. Pemilihan Model Pada tahap ini dilakukan pemilihan model sistem pemanfaatan gas bumi yang sesuai dan tepat bagi pemda berdasarkan permasalahan yang sedang dikaji. Model tersebut diselesaikan dengan menggunakan prinsip keekonomian untuk mendapatkan solusi yang efektif dan efisien. Kemudian membandingkannya dengan pemanfaatan yang telah dilakukan pemda. Sehingga diperoleh model yang terbaik dalam hal total biaya (cost) lebih rendah, dan memiliki keuntungan yang lebih besar.
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH DAN FORMULASI PERMASALAHAN
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
PEMILIHAN MODEL
PEMILIHAN SOLUSI YANG TEPAT
SELESAI
Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian
3.4 Analisis Data Langkah ini merupakan penganalisaan manfaat gas bumi bagi pendapatan asli Kabupaten X, dari data produksi triwulanan dilakukan penghitungan matematis dengan tahapan seperti di bawah ini: 1. Pengolahan data secara statistik a. Uji normalitas data Uji normalitas data bertujuan untuk menentukan apakah data-data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak.
Uji yang dipakai adalah uji
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji goodness of fit antar distribusi sampel dan distribusi lainnya. Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan standar deviasi yang sama. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: H0 = data berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal H1 = data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal Dalam hal ini, digunakan α = 5% karena tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah 95%.
Dalam pengujian hipotesis digunakan kriteria
sebagai berikut: Jika probabilitas > α, maka H0 diterima Jika probabilitas < α maka H0 ditolak b. Uji keseragaman data Setelah data diuji normalitasnya maka langkah selanjutnya adalah uji keseragaman data, dimana batas-batas kontrolnya adalah:
Batas-batas kontrol tersebut menunjukkan batas keseragaman atau tidaknya suatu sub grup. Dalam perhitungan selanjutnya, data yang digunakan adalah data-data yang berada di antara batas kontrol tersebut.
2. Pengolahan data keekonomian proyek. a. Net present value Merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan keuntungan dari proyek yang direncanakan NPV dihitung dengan rumus:
Dimana: Rt = arus kas bersih i = tingkat pengembalian yang dapat diperoleh pada investasi di pasar keuangan dengan risiko yang sama. t = waktu b. Future value Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran tetap selama periode tertentu. Dihitung dengan rumus:
Dimana: PV = present value r = suku bunga tahunan t = waktu c. Benefit-cost ratio Merupakan indikator, digunakan dalam disiplin formal benefit-cost analysis, yang mencoba untuk merangkum keseluruhan nilai untuk uang dari proyek atau usulan. BCR adalah rasio manfaat dari proyek atau usulan, dinyatakan dalam istilah moneter, relatif terhadap biaya, juga dinyatakan dalam istilah moneter.
d. IRR Merupakan indicator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu investasi dapat dilakukan bila laju pengembaliannya lebih besar dari laju pengembalian apabila melakukan investasi dalam bentuk lain. Dihitung dengan pendekatan sebagai berikut:
Cn = Arus kas r = suku bunga tahunan NPV = net present value