BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.I. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak bertujuan menguji hipotesis, tetapi menggambarkan (deskripsi) mengenai hal atau objeck yang diteliti.
Hal yang dideskripsikan itu adalah variabel-variabel yang diteliti.
Ritonga (2004;19) Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi, penelitian ini diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu atau penelitian hanya bertindak sebagai pengamat. Penelitian ini ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi yang akurat secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Rachmad (2004;24)
42
43
Menurut Bogdan dan Taylor (1975;5) mengenai metode kualitatif seperti yang dikutip oleh Lexy J Moleong (2010;4) adalah : Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku objek yang akan diamati, menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai sebuah keutuhan. Selain itu penelitian kualitatif ialah menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Pendekatan ini tidak menguntungkan besarnya populasi atau samplingnya terbatas, tetapi kedalaman penjelasan suatu fenomena. Jadi, yang perlu ditekankan dalam penelitian ini adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukannya banyaknya kuantitas data. Dalam penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Moleong (2010;9)
III.2. Nara Sumber Nara sumber yang digunakan dalam penelitian ini sebagai informasi, yaitu: 1. Bp. Nanang, selaku Managing Direktur Syafana Islamic School beliau adalah orang yang sangat berkompeten dalam menjalankan seluruh peran, fungsi dan tugasnya dan segala bentuk kegiatan komunikasi (kehumasan) terpusat pada beliau.
44
2. Bu Lili, selaku Kepala Sekolah PG/TK beliou adalah yang mengkoordinasi dan menjalankan kegiatan-kegiatan publikasi dan komunikasi. 3. Bu Acie (PTA) selaku panitia yang mengkoordinasi dan menjalankan kegiatan-kegiatan publikasi dan komunikasi. 4. Ibu Litha Caturhadi, wali murid Yayasan Syafana Islamic School , yang tentunya merupakan pihak yang langsung merasakan program yang dilakukan oleh Yayasan Syafana Islamic School.
III.3. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti bahan visual, dan metode penelusuran internet. Bungin (2010;107) Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada wawancara. Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi, yang tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner, dan disini peneliti bukan hanya ingin mengajukan pertanyaan tetapi juga untuk mendapatkan pengalaman hidup orang lain, maka peneliti melakukan wawancara mendalam.
Dengan wawancara
mendalam (indept interview) peneliti akan menangkap arti yang diberikan partisipan pada pengalamannya. Pengalaman dan pendapat inilah yang menjadi bahan dasar data yang nantinya dianalisis. Raco (2010;117)
45
Patton (2002) menjelaskan bahwa wawancara mendalam (indept interview) dengan menggunakan pertanyaan open-ended. Data yang diperoleh berupa persepsi, pendapat, perasaan dan pengetahuan. Raco (2010;110) Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada Managing Directur sebagai unit yang mengelola kegiatan program komunikai untuk mendapatkan informasi dan keterangan. 2. Data Sekunder Data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan berupa buku, literature, arsip dan dokumen lain yang terkait dengan program komunikasi untuk kelengkapan data dalam penelitian ini.
III.4. Definisi Konsep dan Fokus Penelitian 1. Definisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep diperlukan adanya penjelasan mengenai istilah-istilah konsep yang ada, adapun konsep yang akan dikaji adalah :
Strategi Komunkasi Pada dasarnya tujuan umum dari strategi komunkai yang dilakukan
dan membentuk berbagai aktivitas komunikasi atau kehumasan di lapangan
adalah
cara
menciptakan
hubungan
harmonis
antara
46
perusahaan/organisasi yang diwakilinya dengan publiknya. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif, kemauan baik, saling menguntungkan, saling pengertian antara kedua belah pihak.
Komunikasi Proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan
melalui suatu media (saluran) baik secara langsung maupun tidak langsung.
Citra Citra merupakan gambaran dan penilaian tentang mental serta
berbagai aktivitas maupun ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh Yayasan Syafana Islamic School agar memperoleh kesan yang baik dimata publik.
2. Fokus Penelitian Perencanaan dari komponen-komponen stragtegi komunikasi:
Penentuan Tujuan.
Tujuan yang ini di capai dalam strategi
komunikasi yang dilakukan.
Khalayak/sasaran Komunikasi dari bagian program komunikasi Syafana Islamic School
Media komunikasi yang digunakan untuk program-program komunikasi
Cara pesan yang dilakukan/pesan komunikasi yang dilakukan.
Komunikator
47
III.5. Keabsahan Data Keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi 1) mendemonstrasikan nilai yang benar, 2) menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusankeputusannya. Moleong (2010:320) Supaya data dianggap valid, maka data primer harus didukung oleh data dokumen dan data yang bersumber dari informan. Pada Penelitian ini tehnik yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data adalah teknik triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data tersebut. Moleong (2010:330) Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan lat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Patton (1987). Hal itu dapat dicapai dengan jalan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
48
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi waktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan :
mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan.
mengeceknya dengan berbagai sumber data.
memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Moleong (2010;332)
Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektifitas proses dan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Uji keabsahaan melalui triangulasi ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik. Begitu pula materi kebenaran tidak diuji berdasarkan kebenaran alat sehingga substansi kebenaran tergantung pada kebenaran intersubjektif. Oleh karena itu, sesuatu yang dianggap benar apabila kebenaran itu mewakili
49
kebenaran orang banyak atau kebenaran stakeholders. Kebenaran bukan saja muncul dari wacana etik, namun juga menjadi wacana etnik dari masyarakat yang diteliti. Alasan penulis menggunakan teknik triangulasi pada penelitian ini untuk dapat melakukan wawancara secara mendalam, pengamatan, dokumentasi, dari berbagai sumber (orang, waktu, tempat) yang berbeda.
III.7. Analisa Data Dalam penelitian kualitatif analisa data Triangulasi dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data, dengan prosedur penelitian menurut Umar (2002;50) sebagai berikut:
Analisa data dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data, interprestasi data dan membuat narasi laporan.
Analisa
data
kualitatif
selalu
didasarkan
“mengurangi” data dan menginterprestasikannya.
Menyajikan kembali data dalam bentuk table.
Mengidentifikasi proses pengkategorian data.
kepada
upaya-upaya