BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan objek pada salah satu perusahaan telekomunikasi yang sudah GO Publik dan terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang sering disebut PT. Telkom Tbk. Sekilas Tentang Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) merupakan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecomumunication, Information, Media and Edutainment) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM juga memiliki tagline baru, “The World in Your Hand”. Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM tumbuh 37% dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa
38
telepon bergerak. Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan TELKOM berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders. Sepanjang tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi telah diterima oleh TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain, ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise Services dari TUV Rheinland International Indonesia, penghargaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) dan kecelakaan nihil 2008 dari Wakil Presiden RI, The Best Corporate Image category dalam ajang Most Admired Companies Award ke 8 dari Frontier Consulting Group, juara umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI, juara umum Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam Hitachi Data System IT Inspiration Award, dan penghargaan CEO dan perusahaan idaman dari majalah Warta Ekonomi. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham public (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 Miliar atau 12,92% dari kapitalisasi pasar BEI. Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portfolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi
39
pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan “To become a leading InfoCom player in the region” Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Misi Perusahaan Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as The Best Managed Indonesian Corporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk, dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
40
Struktur Organisasi Tim Manajemen PT. Telkom Tbk : Komisaris : Komisaris Utama
: Tanri Abeng
Komisaris
: Bobby AA Nazif
Komisaris
: Mahmuddin Yassin
Direktur : Direktur Utama
: Rinaldi Firmasyah
Direktur Keuangan
: Sudiro Asno
Direktur Human Capital & General Affair
: Faisyal Syam
Direktur Konsumer
: I Nyoman Gede Wiryanata
Direktur Network & Solution
: Ermady Dahlan
Direktur Enterprise & Wholesale
: Arief Yahya
Direktur Compliance & Risk Management : Prasetio Chief Information Technology
: Indra Utoyo
41
3.2 Desain Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang menguraikan dan menggambarkan secara mendalam mengenai
kinerja keuangan PT. Telkom Tbk, berdasarkan
analisis yang dilakukan terhadap data-data yang dikumpulkan.
3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam melakukan penelitian variabel-variabel yang digunakan adalah Nett Operating After Tax (NOPAT), Invested Capital (IC), Weighted Average Cost of Capital), Capital Charges (CC) dan Economic Value Added (EVA), untuk mengukur kinerja keuangan. Dimana variabel ini akan dianalisis dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Untuk memperoleh data yang valid digunakan alat yang menggunakan skala pengukuran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala pengukuran rasio karena data ini merupakan data yang paling diteliti. a. Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) Menurut Tunggal (2008:5) Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan (financial cost) dan non cash bookkeeping entries. NOPAT dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban (manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian rugi/laba bersih anak perusahaan, rugi laba kurs, dan
42
rugi/laba lain, tidak mengikutkan faktor-faktor non operasional dan rugi/laba luar biasa seperti halnya laba/rugi karena penghentian usaha. b.
Invested Capital (IC) Menurut Tunggal (2008:5) Invested Capital (IC) adalah jumlah seluruh
pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga, seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak uang muka pelanggan, dan sebagainya. Invested Capital (IC) adalah total hutang dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga. c.
Weighted Average Cost of Capital (WACC) Weighted Average Cost of Capital (WACC) yaitu Biaya modal rata-rata
tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. d.
Capital Charges (CC) Capital Charges (CC) merupakan aspek penting dalam penentuan EVA.
Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya
43
yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. e.
Economic Value Added Economic Value Added diperoleh dari laba operasi setelah pajak dikurangi
biaya-biaya (charges) atas modal yang telah diinvestasikan yang disebut juga capital charges.
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah library research yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, memilih, dan mempelajari serta memahami bacaan seperti, buku-buku artikel-artikel, dan sumber lainnya seperti internet yang berhubungan dengan objek penelitian.
3.5 Jenis Data Jenis data yang dilakukan adalah data sekunder. Dikarenakan bersumber dari laporan keuangan tahunan PT Telkom Indonesia Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dan data penunjang lainnya yang terkait dengan objek penelitian.
3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriftif kuantitatif yaitu analisa data dengan berdasarkan angka-angka, presentase-presentase, frekuensi, rata-rata diagram atau grafik dimana untuk dapat
44
mengolahnya dapat dilakukan dengan statistik deskriftif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan di dalam menentukan Economic Value Added menurut Tunggal (2008) dan dari sumber http://www.blog.trihastutie adalah sebagai berikut : 1) Menghitung laba bersih setelah pajak (NOPAT) Nett Operating Profit After Tax (NOPAT) dapat dihitung dengan cara yaitu hasil penjumlahan dari laba usaha, pendapatan bunga, beban (manfaat pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian rugi/laba bersih anak perusahaan, rugi laba kurs, dan rugi/laba lain, tidak mengikutkan faktor-faktor non operasional dan rugi/laba luar biasa seperti halnya laba/rugi karena penghentian usaha. Rumus NOPAT : NOPAT = { a + b + (-) c (-) d +/ (-) e +/ (-) f } Dimana : a = laba operasi b = pendapatan bunga c = manfaat (beban pajak) penghasilan d = pembebasan pajak terhadap biaya bunga e = laba (rugi) bersih perusahaan f = laba (rugi) kurs
2) Menghitung Invested Capital (IC) Invested capital digunakan untuk melihat seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional perusahaan dan non operasional
45
lainnya. Baik itu yang dilakukan oleh kreditur maupun pihak yang mempunyai modal (investor). Invested capital juga digunakan untuk melihat seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional dan non operasional lainnya. Perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut : Invested Capital (IC) = Total Hutang & Ekuitas – Hutang Jangka Pendek
3) Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) Biaya modal rata-rata tertimbang biaya hutang dan biaya modal sendiri, menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, yaitu kreditor dan pemegang saham. Rumus untuk menghitung WACC yaitu : Rumus : WACC = { (D x rd) (1 – Tax) + (E x re) Total Hutang Tingkat Modal (D) = ____________________ Total Hutang dan Ekuitas
Cost of Debt (rd) =
Beban bunga _____________ Total Hutang
Tingkat Modal dan Ekuitas (E) =
Total Ekuitas _____________________ Total Hutang dan Ekuitas
Laba bersih setelah pajak Cost of Equity (re) = ____________________ Total Ekuitas
46
Tingkat Pajak (Tax) =
Beban Pajak _____________________ Laba bersih sebelum pajak
4) Menghitung Capital Charges (CC) Capital Charges (CC) merupakan aspek penting dalam penentuan Economic Value Added. Hal ini dikarenakan capital charges tidak hanya memperhitungkan berapa besarnya biaya bunga yang harus dibayar kepada kreditur, tetapi juga biaya-biaya yang seharusnya dibayarkan kepada pemegang saham, yang selama ini tidak tercermin dalam laporan akuntansi. Rumus : Capital Charges (CC) = WACC x Invested Capital 5) Menghitung Economic Value Added Secara sederhana, nilai Economic Value Added diperoleh dari laba oprasi setelah pajak dikurangi biaya-biaya (charges) atau modal yang telah diinvesatasikan atau disebut juga Capital Charges. Pendekatan ini telah memasukkan semua unsur dalam laporan keuangan laba rugi dan neraca perusahaan. Rumus : EVA = NOPAT – Capital Charges atau EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital)
47