37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film
Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam dalamnya
melalui
pengumpulan
data
sedalam-dalamnya.
Riset
ini
tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang sudah terkumpul sudah mendalam dan bias menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya.34 Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Bogdam dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data
34
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana. Jakarta. 2006. hal 58
38
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh).35 Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda. Karena sistem tanda sifatnya amat konteksual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut berada.36 Analisis semiotika bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternative.37 Dalam penerapannya metode semiotik ini menghendaki pengamatan secara menyeluruh dari teks dan gambar.38
3.2
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik,
semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai hubungan yang meiliki unit dasar yang disebut dengan tanda. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu “tanda”.39 Sedangkan teori semiotika yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori semiotik Charles Sanders 35
Lexy J Moloeng. Metode Penelitian Kualitatif. P.T. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2004. hal 3 Opcit. hal 264 37 Alex Sobur. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana Analisis Semiotik dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta. 2009 hal 147 38 Ibid. hal 148 39 Ibid. hal 87 36
39
Peirce. Charles Sanders Peirce dengan asumsi media dikomunikasikan dengan tanda tersebut bekerja dan tugas semiotika untuk menganalisanya. Charles Sanders Peirce mendefinisikan semiotika sebagai “a relationship among sign, an object, and a meaning” (suatu hubungan diantara tanda, objek dan makna). Dengan dasar pemikiran oleh Charles Sander Peirce dari tiga elemen utama, yaitu disebut Peirce segitiga makna (triangle of meaning) yang meliputi Sign (film Batas), Object (nilai pendidikan), Interpretant (penafsiran). Untuk melengkapi penelitian ini, peneliti menambahkan potongan-potongan adegan yang menunjukkan adanya nilai-nilai pendidikan, untuk dapat menganalisis nilai pendidikan dalam film Batas.
3.3
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah film Batas dalam bentuk potongan scene. Film ini
dipilih menjadi objek penelitian karena film ini mengandung nilai pendidikan yang mempunyai pesan-pesan pendidikan. Secara garis besar film ini mempunyai nilainilai serta pesan-pesan yang sangat baik. Potongan-potongan adegan berupa audio maupun visual dalam film ini yang menjadi unit analisis penelitian.
40
3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 3.4.1
Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
sumber pertama atau tangan pertama dilapangan. Data primer merupakan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer yang digunakan pada penelitian ini berupa audio visual dalam DVD film Batas. 3.4.2
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Data
yang diperoleh dari studi kepustakaan (literature) yaitu buku-buku, majalah, koran, arsip-arsip, dokumen pribadi atau dokumen resmi yang mengandung penelitian ini. Data sekunder digunakan sebagai pelengkap penunjang dari data primer. Disamping itu data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dari pengumpulan dokumen-dokumen, seperti artikel di internet dan dokumentasi dalam bentuk foto dan video.
41
3.5.
Definisi Konsep Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis
memaparkan konsep-konsep yang ada di penelitian ini, berupa: a) Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan di mana pun dia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahakan akan terbelakang.40 Bagi para penganut teori “human capital” sebagaimana dideskripsikan Walter W. McMahon dan Terry G. Geske bahwa nilai penting pendidikan adalah suatu investasi sumber daya manusia yang dengan sendirinya akan memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Berdasarkan pedoman UNESCO, proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknya harus bertumpu pada 4 pilar, yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). b) Film Film adalah gerakan atau gambar yang bergerak, atau yang lebih dikenal oleh bangsa Indonesia adalah gambar hidup yang diiringi dengan suara, dialog,
40
Direktori Pendidikan. Infomedia Jakarta 2009
42
atau pun musik. Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini.lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya.41 c) Semiotika Charles Sanders Pierce mendefinisikan semiotika sebagai “a relationship among sign, an object, and a meaning” (suatu hubungan diantara tanda, objek dan makna). Penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda.
3.6
Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini memfokuskan kepada sikap, tindakan dan
simbol yang mengandung nilai-nilai pendidikan terkait pada audio (dialog/kata-kata) dan visual (gambar) yang ada disetiap adegannya.
3.7
Teknik Analisis Data Setelah memperoleh data penelitian maka hal yang dilakukan selanjutnya
adalah sebagai berikut: 1) Pengenalan Isi Film Dalam hal ini penulis mengamati film Batas secara keseluruhan.
41
Elvinaro ardianto & Lukiati komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Simbiosa. Bandung. 2005 hal 134
43
2) Tahap Eksplorasi Dalam tahap ini, penulis mengamati unsur-unsur nilai pendidikan dalam film Batas. 3) Tahap Analisis Dalam tahap ini penulis akan mengumpulkan hasil pengamatan untuk dianalisis lalu dijabarkan dalam bentuk laporan menggunakan metode Charles Sanders Peirce. Menurut Peirce, semiotika itu dari tiga elemen utama. Teori dari Peirce disebut teori segitiga makna atau trilangle meaning,42diantaranya :
a. Tanda Adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain di luar tanda itu sendiri. b. Objek (Acuan Tanda) Adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. c. Interpretant (Pengguna Tanda)
42
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana. Jakarta. 2008. hal 265
44
Adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tantang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Teori Segitiga Makna Sign
Interpretant
Object
Analisis ini bersifat subjektif. Periset seolah–olah ia memahami pemikiran subjek yang dirisetnya. Tentu saja periset harus menyertakan konteks sosial budaya, teori–teori, konsep–konsep, dan data–data untuk menjelaskan analisis dan interpretasinya.43 Menurut Peirce, tanda “is something which stands to somebody for something is some respect or capacity”44 Tipologi tanda menurut Charles Sanders Peirce.
43 44
Ibid, hal 267 Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. hal 41
45
1
Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan ‘rupa’ sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan obyeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas.
2
Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial di antara representamen dan obyeknya. Di dalam indeks hubungan antara tanda dengan obyeknya bersifat kongkrit, aktual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal.
3
Simbol adalah jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional sesuai kesepakatan sosial atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. 45
45
Indiwan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2011 hal 14