59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Flowchart Metodologi Penelitian
Mulai
Pendefinisian Masalah Project dari perusahaan : Analisis dan pendokumentasian Standard Operating Procedure (SOP) proses produksi kain guna memenuhi persyaratan produk dari pelanggan
Studi Pustaka Literatur Laporan Penelitian Internet
1 Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Sumber : Hasil Analisis Penyusun
60
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 1 Sumber : Hasil Analisis Penyusun
61
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 2 Sumber : Hasil Analisis Penyusun
62
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan) 3 Sumber : Hasil Analisis Penyusun
63
4
Pengolahan Data Metode Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Terdokumentasi menggunakan metode Penyusunan Baru Teknik Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Terdokumentasi : 1. Teknik Bagan Arus 2. Teknik Naratif
Analisis Data Analisis Perbandingan Proses Produksi Kain dengan Persyaratan ISO 9001 : 2008
Kesimpulan dan Saran
Selesai Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian (lanjutan 4) Sumber : Hasil Analisis Penyusun
64
3.2.
Langkah - Langkah Penelitian Untuk memahami flowchart/diagram alir metodologi penelitian pada gambar 3.1, berikut adalah penjelasan secara terperinci mengenai diagram alir penelitian tersebut : 1. Mulai Dalam penyusunan Tugas Akhir, faktor utama yang dilakukan adalah penentuan perusahaan. Penyusunan Tugas Akhir dapat terlaksana apabila mendapatkan persetujuan dari perusahaan. Pembahasan atau topik yang diambil dalam penyusunan Tugas Akhir juga tergantung pada perusahaan. Oleh karena itu peran dari pemilihan perusahaan sangat penting. 2. Pendefinisian Masalah Setelah proses mendapatkan perusahaan, proses selanjutnya adalah mendapatkan topik bahasan Tugas Akhir yang akan dilakukan. Dalam mendapatkan topik bahasan Tugas Akhir, penyusun mendapat project dari PT Mulia Knitting Factory untuk menganalisis dan mendokumentasikan standard operating procedure (SOP) proses produksi kain.
65
3. Studi Pustaka Setelah mengetahui topik bahasan Tugas Akhir, penyusun melakukan studi pustaka guna mendapatkan data-data atau informasi yang berhubungan dengan topik bahasan dan juga untuk mendapatkan dasar teori yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Studi pustaka dilakukan dengan mencari literatur, laporan penelitian maupun sumber di internet yang berhubungan dengan penyusunan Standard operating procedure (SOP). Dari hasil studi pustaka, penelitian mengenai penyusunan Standard operating procedure (SOP) sudah cukup banyak dilakukan, antara lain : Tabel 3.1 Rangkuman Jurnal No Judul 1 Memenuhi Harapan Pengguna tentang Layanan Prima Perpustakaan Melalui Penerapan SOP (Standard Operation Procedure) Digital
Pengarang Deskripsi B. Mustafa *Penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) bertujuan : 1. Staf perpustakaan mudah melaksanakan pekerjaan nya 2. Meningkatkan mutu layanan perpustakaan *penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) dilakukan dengan menggunakan teknik bagan arus
Sumber : Hasil Rangkuman Penyusun
Keterangan Jurnal Pustakawan Indonesia volume 7 nomor 1
66
Tabel 3.1 Lanjutan Rangkuman Jurnal No Judul 2 Standard operating procedures in Hospital - a Reality Check
3
Standard operating procedure for the collection and preparation of voucher plant specimens for use in the nutraceutical industry
4
Implementing a Functional ISO 9001 Quality Management System in Small and Medium-Sized Enterprises
Pengarang S. Bedi, S.D. Behera, S.K. Arya, S. Singh
Deskripsi Penelitian yang dilakukan di dua rumah sakit di NCR Delhi, menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang dirasakan agar rumah sakit memiliki SOP (Standard Operational Procedure) . Dan penelitian ini menyarankan bahwa SOP (Standard Operational Procedure) perlu dibuat untuk setiap rumah sakit Jana Prosedur yang diusulkan Hildreth & dalam penelitian untuk Eva koleksi spesimen voucher Hrabetayang bertujuan komersial atau Robinson & penelitian seperti validasi Wendy metode analisis yang Applequist berdasarkan pada taksonomi & Joseph tanaman oleh universitas, Betz & penelitian lembaga, dan James herbarium, dengan rincian Miller yang berkaitan dengan penemuan dan identifikasi taksa baru Andres Dokumentasi merupakan Sousa-Poza, kunci keberhasilan dari Mert penerapan persyaratan ISO Altinkilinc, 9001 pada Usaha Kecil Cory Searcy Menengah.
Sumber : Hasil Rangkuman Penyusun
Keterangan Jurnal IndMedica, Vol. 18, No. 1 tahun 2006
Jurnal SpringerVerlag,tahun 2007
International Journal of Engineering (IJE), Volume (3) : Issue (3)
67
Tabel 3.1 Lanjutan Rangkuman Jurnal No Judul 5 A Standard Operating Procedure for Assessing Liquid Handler Performance in High-Throughput Screening
Pengarang Paul B. Taylor, Stephen Ashman, Stuart M. Baddeley, Stacy L. Bartram, Clive D. Battle, Brian C. Bond, Yvonne M. Clements,Nathan J. Gaul, W. Elliot McAllister, Juan A. Mostacero, Fernando Ramon, Jamie M. Wilson, Robert P. Hertzberg, Andrew J.Pope and Ricardo Macarron
Deskripsi Pengembangan Standard Operational Procedure untuk memastikan kualitas Liquid Handler
Keterangan Jurnal SageVolume 7, Number 6, 2002
Sumber : Hasil Rangkuman Penyusun
4. Pengumpulan Data Tahap ini adalah tahap mengumpulkan data – data yang diperlukan dalam penyusunan Standard operating procedure (SOP) pada proses produksi kain. Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
dua
cara
yaitu
pengumpulan data secara langsung dan tidak langsung. Pengumpulan
68
data secara langsung dilakukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati bagian atau divisi yang berhubungan dengan proses produksi kain mulai dari marketing sampai ke Gudang. Sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui tahapan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi kain mulai dari Marketing sampai ke Gudang. Pengumpulan data secara tidak langsung juga dilakukan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Data yang dikumpulkan mencakup data-data : •
Visi dan misi perusahaan
•
Sejarah perusahaan dan struktur organisasi
•
Dokumen pendukung proses produksi pada bagian Marketing, Laboratorium,
Yarn
Dyeing,
Knitting,
Bleaching
Dyeing
Finishing, Stenter dan Gudang. •
Gambaran tugas pada bagian Marketing, Laboratorium, Yarn Dyeing, Knitting, Bleaching Dyeing Finishing, Stenter dan Gudang.
69
5. Pengolahan Data Persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan untuk menjalin kerja sama yaitu pelanggan menggunakan kain dan accessories produksi PT Mulia Knitting Factory adalah persyaratan regulasi, perjanjian kontrak, standar proses (Standard operating procedure), standar produk dan spesifikasi teknik. Salah satu persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan yang harus dipenuhi oleh PT Mulia Knitting Factory adalah standar proses (Standard operating procedure). Berdasarkan Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan ISO 9001:2008 klausul 1.1 (umum), standar ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan sistem manajemen mutu organisasi untuk standar proses (Standard operating procedure). Oleh karena itu penyusunan Standard operating procedure menggunakan Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan ISO 9001 :2008 sebagai acuan. Berdasarkan Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan ISO 9001 :2008 klausul 4.1 (Persyaratan Umum), bahwa organisasi harus menetapkan,
mendokumentasikan,
penerapan
menerapkan
dan
memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki efektifitasnya sesuai dengan persyaratan standar ini. Organisasi harus: a. menentukan standar proses (Standard operating procedure) untuk
70
sistem manajemen mutu dan aplikasinya pada seluruh organisasi. Oleh karena itu penyusunan Standard operating procedure wajib terdokumentasi. Tahap pengolahan data selanjutnya adalah langkah – langkah penyusunan Standard operating procedure (SOP) proses produksi kain terdokumentasi : •
Pada saat ini PT Mulia Knitting Factory telah memiliki Standard operating procedure proses produksi kain namun belum tertulis (terdokumentasi). Maka pada tahapan ini penyusun melakukan observasi prosedur kerja yang telah diterapkan oleh PT Mulia Knitting Factory.
•
Setelah melakukan observasi prosedur kerja maka yang dilakukan adalah membandingkan setiap kegiatan proses produksi kain pada PT Mulia Knitting Factory dengan persyaratan ISO 9001 : 2008.
•
Dari hasil analisis yang dilakukan pada perbandingan setiap kegiatan proses produksi kain pada PT Mulia Knitting Factory dengan persyaratan ISO 9001 : 2008 akan diperoleh tahapan kegiatan yang sudah maupun belum memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008. Dari
71
hasil
analisis
tersebut
selanjutnya
dilakukan
penyusunan Standard operating procedure (SOP) tertulis (terdokumentasi). •
Penyusun mendesain form usulan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008.
Pada saat ini PT Mulia Knitting Factory telah memiliki Standard operating procedure proses produksi kain namun belum tertulis (terdokumentasi). Untuk menyesuaikan penyusunan Standard operating
procedure
(SOP)
proses
produksi
kain
tertulis
(terdokumentasi) dengan keadaan yang berlangsung di PT Mulia Knitting Factory maka penyusun menggunakan metode penyusunan baru dalam penyusunan Standard operating procedure (SOP) proses produksi kain tertulis (terdokumentasi). Dengan tujuan menyajikan Standard operating procedure (SOP) yang dapat dipahami oleh semua yang terlibat dan juga berkepentingan maka Penyusunan Standard operating procedure (SOP) proses produksi kain tertulis (terdokumentasi) menggunakan teknik bagan arus dan teknik naratif.
72
6. Analisis Data Setelah selesai melakukan tahapan pengolahan data maka selanjutnya dilakukan analisis data. Adapun analisis data yang dilakukan adalah analisis perbandingan setiap kegiatan proses produksi kain dengan persyaratan ISO 9001 : 2008. 7. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan
dari
hasil
tahapan
yang
dilakukan
sebelumnya maka dapatlah ditarik kesimpulan untuk menjawab perumusan masalah yang telah diuraikan di awal. Pada tahapan ini sejumlah saran akan diberikan sehingga diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi PT Mulia Knitting Factory khususnya pada proses produksi kain.