BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Gagatan Karanggede Semester Gasal Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus,untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran sejarah dengan menerapkan model pembelajaran make a match . Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan Siklus I pada tanggal 5 September dan Siklus II tanggal 12 September 2012. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini siswa kelas XI-IPS1 SMA Gagatan Karanggede. Siswa kelas X1-IPS1 berjumlah 14 orang terdiri dari 10 siswa laki- laki dan 4 siswa perempuan yang mempunyai karakteristik pada hasil UH semester gasal tahun ajaran 2012/2013 belum semua siswa tuntas dalam mata pelajaran sejarah KKM (65). C. Bentuk Penelitian Adapun bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berkaloborasi dengan melibatkan guru mata pelajaran sejarah, untuk bersamasama melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan guru mata pelajaran sejarah bertindak sebagai observer.
27
D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh dari : 1. Siswa Subyek dalam penelitian ini adalah siswa , yang sekaligus sebagai sumber data untuk
mengetahui
hasil
belajar,
aktivitas
selama
pembelajaran berlangsung dan respon atau tanggapan terhadap model pembelajaran make a match yang diterapkan pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran sejarah. 2. Guru Dalam penelitian tindakan kelas ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Data yang dapat diperoleh dari guru adalah aktivitas guru dalam mengimplemantasikan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran sejarah. 3. Observer dan Kolabolator Bertindak sebagai Observer sekaligus kolabolator dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru pamong mata pelajaran sejarah SMA Gagatan Karanggede. Observer mencatat semua kejadian yang ada dalam proses pembelajaran dalam lembar pengamatan (observasi) yang sudah disediakan. Data yang dapat diperoleh dari observer yakni hasil pengamatan dari aktivitas siswa dan guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan penerapan model pembelajaran make a match. 28
E. Tekhnik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Tes Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes hasil belajar adalah sekelompok
pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa denan tujuan mengukur belajar siswa ( Slameto, 1986 :34) Bentuk tes yang
peneliti pilih untuk pengumpulan data adalah tes
tertulis bentuk uraian( easy) dan pilihan ganda. Tes bentuk uraian( easy )merupakan tes dengan kegiatan menguraikan jawaban pertanyaan secara jelas dan lengkap. Sedangkan, tes bentuk pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabanya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. 2. Observasi ( Pengamatan ) Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan setiap siklus, untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa. Observasi merupakan suatu penamatan lansung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya (Slameto, 1986: 108). Lembar pengamatan guru digunakan oleh observer pada waktu guru melaksanakan proses pembelajaran dan lembar aktivitas siswa yang dilengkapi dengan penilaian sikap siswa
29
digunakan oleh observer untuk memantaunkegiatan siswa pada waktu melakukan kegiatan pembelajar. 3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang silabus mata pelajaran sejarah, nilai rata-rata mata pelajaran sejarah siswa kelas X1- IPS1 pada ulangan harian Tahun Ajaran 20012/2013, buku atau materi pelajaran sejarah dan daftar siswa kelas X1-IPS1. Foto digunakan untuk mendokumentasikan data tentang peristiwa yang terjadi dalam proses pembelajaran ( Zainal Aqib, 2011:157). Setiap kegiatan yang terjadi dikelas baik yang dilakukan oleh guru,siswa maupun observer didokumentasikan dengan foto. Alat elektronik ini dapat membantu peneliti dalam mendeskripsiskan kegiatan selama penelitian tindakan kelas. 4. Diskusi Diskusi dilaksanakan antara peneliti dengan kolabolator atau observer setelah proses pembelajaran selesai. Peneliti dan observer mendiskusikan secara bersama-sama hasil observasi yang dijadikan catatan lapangan untuk langkah-langkah berikutnya. Disini, hubungan kemitraan antara peneliti dan pengamat terjalin secara positif dan saling membantu. F. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian ini merujuk pada model Kemmis dan Mc Taggart,
30
yang pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) yang keempatnya merupakan salah salah satu siklus (Tukirandkk, 2010:24, Adaptasi Depdiknas,1999:21). Peneliti melaksanakan dua siklus sebagai dasar dalam penelitian tindakan kelas dan tiap siklus telah dilaksanakan sesuai denga perubahan yang ingin dicapai. Siklus I 1. Tahapan perencanaan ( Planning ) meliputi : a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan Kompetensi dasar dalam silabus. b. Menyiapkan instrument ( lembar pengamatan siswa dan guru ). c. Merancang format evaluasi ( post tes) dan kunci jawabanya. d. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan (kartu soal dan kartu jawaban yang berbeda ). e. Merancang pembelajaran dengan membentuk dua kelompok belajar siswa, tiap anggota beranggotakan 6-7 siswa yang saling berpasangan dan berhadapan.
31
2. Tahap Tindakan (Action) meliputi : Kegiatan Awal a. Menyiapkan gambar,peta dan kartu-katu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Mengadakan Tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran. c. Siswa diberi penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran make a match. Kegiatan Inti a. Dengan metode ceramah bervariasi,guru menjelaskan materi pelajaran mengenai muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha diberbagai daerah. b. Guru membagi kelas dalam dua kelompok belajar siswa( kelompok A untuk soal dan kelompok B untuk jawaban ) secara heterogen yang saling berpasangan dan berhadap-hadapan . c. Siswa dibagikan kartu soal dan satu kartu jawaban, dari tiap siswa harus mencocokkan antara kartu soal yang sesuai dengan kartu jawaban, begitu sebaliknya dengan batasan waktu. d. Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang belum memahami pembelajaran. e. Siswa yang sudah mendapat pasangan melaporkan hasilnya kepada guru, kemudian siswa saling duduk berdekatan.
32
f. Siswa diberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu tersebut dengan menuliskan kunci jawabanya dipapan tulis. g. Secara acak satu pasangan siswa yang mendapat jawaban yang benar ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan materi kedepan. h. Guru memberikan aplaus sebagai penghargaan bagi siswa yang telah melakukan presentasi. i. Siswa dengan dibimbing guru membuat kesimpulan hasil belajar pada materi tersebut. Kegiatan Akhir a. Siswa secara individual mengerjakan post tes diakhir pelajaran. 3. Tahap Observasi (Observation ) meliputi : a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran sejarah. b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran make a match pada lembar pengamatan siswa dan guru. 4. Tahap Refleksi ( Reflection ) a. Siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan tepat. b. Setelah diberi konfirmasi jawaban, ada pasangan siswa yang menjawab salah.
33
c. Pada saat presentasi terdapat pasangan terlihat kurang percaya diri. d. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelebihan dan kekurangan, guna merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. e. Menganalisa hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan refleksi pada siklus 1, maka peneliti merencanakan mengubah strategi pada siklus II agar pelaksanaanya lebih efektif. Pada siklus ini perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai sebagai upaya perbaikan dari dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran (Sunardi, 2011:88). SIKLUS II 1. Tahap Perencanaan a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus 1. b. Menyusun kembali Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar dalam silbus. c. Menyiapkan kembali instrument (lembar pengamatan siswa dan guru). d. Merancang kembali format evaluasi dan kunci jawabanya. e.
Menyiapkan materi pelajaran dalam bentuk( hand out) yang diberikan kepada siswa sebelum
hari pelaksanaan penelitian siklus II, agar siswa
dapat mempelajarinya dirumah. f. Menyiapkan kembali media pembelajaran yang diperlukan .
34
g. Merancang pembelajaran dengan membentuk dengan kelompok belajar formasi lingkaran belajar siswa yang tiap lingkaran siswa beranggotakan 4-7 orang. 2. Tahap Tindakan Kegiatan Awal a. Menyiapkan kartu-kartu yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Mengadakan Tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran. c. Siswa diberi penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran make a match. Kegiatan Inti a. Guru memberikan sedikit penjelasan materi. b. Guru membagi kelas dalam 2 kelompok belajar dengan formasi lingkaran. c. Siswa dibagikan satu kartu soal dan satu kartu jawaban sesuai dengan, dan tiap siswa harus mencocokkan antara kartu soal yang sesuai dengan kartu jawabanya dengan batasan waktu. d. Tiap siswa dibagikan kertas putih kosong untuk menempelkan hasilnya. e. Siswa membacakan kartu soal atau kartu jawaban yang sudah diperolehnya, untuk memudahkan mencari pasangan kartu dalam lingkaran. f. Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang belum memahami pembelajaran.
35
g. Siswa yang sudah menemukan pasangan jawaban menyusun materi secara utuh. h. Siswa yang sudah selesai menyusun materi, melaporkan hasilnya pada guru. i. Siswa diberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu dengan menuliskan kunci jawabanya dipapan tulis. j. Secara acak satu siswa ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan materi yang sudah diperolehnya didepan kelas, dan ditanggapi siswa lain. k. Setelah tiap siswa selesai presentasi, guru memberikan penjelasan tambahan materi dari topik yang telah dipresentasikan siswa. l. Guru memberikan aplaus kepada seorang siswa yang sudah selesai presentasi. m. Melanjutkan presentasi, begitu seterusnya sampai semua siswa berganti materi. n. Mengulang permainan dengan langkah-langkah seperti diatas tetapi tiap siswa berganti materi, dan presentasi dilakukan tiap siswa. o. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil pada materi tersebut. Kegiatan Akhir a. Siswa secara individual mengerjakan pos tes diakhir pelajaran.
36
3. Tahap Observasi (Observation ) meliputi : a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran sejarah. b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penerapan model pembelajaran make a match pada lembar pengamatan siswa. 4. Tahap Refleksi ( Reflection ) a. Siswa sangat berantusias mengikuti proses belajar mengajar. b. Siswa dapat menggunakan waktu dengan baik. c. Kelancaran siswa dalam mengemukakan pendapat pada saat presentasi. d. Setelah diberi konfirmasi jawaban hanya satu siswa yang menjawab salah. Dari refleksi siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal mencapai 90 % pada mata pelajaran sejarah, sehingga kegiatan penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. G. Indikator Keberhasilan Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah meningkat, yaitu nilai ratarata klasikal sudah mencapai lebih dari Sembilan puluh (>90) dan ketuntasan minimum kelas 95 %.
37
H. Analisia Data Langkah selanjutnya setelah data-data diperoleh adalah menganalisis serta mengolah data. Data yang terkumpul yang berupa hasil tes dalam penelitian tindakan kelas
ini
dianalisis
menggunakan
deskriptif
komparatif,
yaitu
dengan
membandingkan dan memaparkan data hasil belajar siswa antara kondisi awal dengan siklus I, membandingkan dan memaparkan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk menghitung presentase ketuntasan kelas digunakan analisa kuantitatif dengan rumus :
% 100
Kererangan : % = Prosentase ketuntasan kelas n = Jumlah siswa tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan (Muh. Ali, 1993:186))
38