BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan desain riset kuantitatif dengan tipe penelitian Eksplanatif, yaitu untuk menjelaskan pengaruh Iklan Televisi T-Cash Tap terhadap Brand Awareness Pengguna Non Telkomsel kepada mahasiswa/i Universitas Mercu Buana Angkatan 2013 - 2015 jurusan Markerting Communication & Advertising. Riset kuatitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu masalah yang hasilnya dapat realisasikan. Berdasarkan tatanan atau cara menganalisa data, dikenal beberapa riset, salah satunya eksplanatif yaitu, peneliti menggabungkan atau mencari hubungan sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Peneliti membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual, dan kerangka teori. Peneliti juga perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan yang lainnya1.
Rachmat Krisyantono. Teknis Praktik Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group. 2007, hal.69 1
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
Definisi lain dikemukakan oleh Istijanto, yaitu merupakan riset yang memiliki tujuan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari variabel - variabel yang diteliti2. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu3. berdasarkan pada rumusan masalah yang sudah di tetapkan, metode penelitian yang digunakan dalam riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Metode survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.4 Tujuannya untuk memeroleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu secara spesifik. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner yang diajukan ada beberapa butir pertanyaan. Diawali dengan daftar isian data responden yang terdiri dari nama dan usia, dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai pengaruh Iklan (variabel x) terhadap brand awareness (variabel y).
Istijanto. M. M, M. Com. Aplikasi Praktis Pemasaran Plus 36 Topik Riset Pemasaran Sipa Terap. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005, hal. 31 2
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta. 2010, hal. 2 3
Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002. Hal 42 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Dalam metode penelitian kata populasi amat populer, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang berupa hewan, tumbuh - tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek - objek ini dapat menjadi sumber penelitian5. Unit analisa sebagai populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan mahasiwa/i aktif kelas reguler jurusan Marketing Communication & Advertising Universitas Mercu Buana yang bukan pengguna Telkomsel dan pernah melihat iklan T-cash Tap. Tabel 3.1 Mahasiswa/i Marketing Communication and Advertising No Angkatan Jumlah 1 2013 31 2 2014 61 3 2105 57 TOTAL 149 Sumber: BAA Mercu Buana, 28 November 2016
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. 2nd. Jakarta: Kencana. 2011, hal. 97.
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul - betul representative (mewakili)6. Rumus teknik pengambilan sampel yang dilakukan ialah rumus slovin7 :
n
n
N 1 Ne 2
149 1 149(0,1) 2 149 2,49 59,83
= 60 (dibulatkan) Keterangan:
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D-14th ed. Bandung : Alfabeta. 2013, hal. 91
6
7 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis: Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006, Hal 164
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran populasi
e
: Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, menggunakan presisi 10%, kemudian e dikuadratkan.
Dari perhitungan tersebut, didapatkan hasil 59,83 orang maka dibulatkan menjadi 60 orang. Jadi, jumlah sampel yang diteliti sebanyak 60 responden. 3.4 Defini Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Konsep yang didefinisikan disini adalah: 1. Iklan Televisi Iklan televisi yang mengandung Elemen Visual meliputi : the product, action sequence, demonstation/setting, copy and the talent. dan audio yang terdapat dalam iklan yang ditayangkan. Dan juga yang mengandung Elemen Audio yakni suara dan musik pada iklan. 2. Brand Awareness
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembalisuatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu8. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Definisi operasional yakni seperangkat prosedur yang menggambarkan usaha atau aktivitas peneliti untuk secara empiris menjawab apa yang digambarkan dalam konsep. Proses operasionalisasi adalah kegiatan menurunkan dari abstrak ke konkret.9 Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Variabel Iklan
Dimensi Visual
Subdimensi a. the Product
Televisi (X)
Indikator a. Khalayak
5 = Sangat
mengetahui
Mengetahui
produk yg di iklankan. b. Action
Pengukuran
a. Khalayak
4 = Mengetahui 3 = Ragu - ragu
mengetahui jalan 2 = Tidak
Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2001, hal. 55.
8
Frankfort Nachmias, dan nachmias 1996:30.Trans. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Dalam Eriyanto, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011, hal. 177
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
sequence
cerita pada Iklan T-cash Tap.
c. Demonstation/ a. Khalayak setting
Mengetahui 1 = Sangat Tidak Mengetahui
mengetahui tentang setting (latar belakanh) dalam iklan.
d. Copy and
a. Khalayak
Talent
mengetahui talent yang ada dalam iklan. b. Khalayak mengetahui kalimat yang tertulis dalam iklan.
Audio
a. Suara
a. Khalayak
5 = Sangat
mengetahui
Mengetahui
adanya dialog atau
b. Musik
4 = Mengetahui
announcement
3 = Ragu - ragu
dalam iklan.
2 = Tidak
a. Khalayak
Mengetahui
mengetahui
1 = Sangat Tidak
musik yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
menjadi latar
Mengetahui
belakang dalam iklan. Brand
Tahap
Awareness
Menaruh
(Y)
Perhatian (Attention)
a. Mengetahui adanya Iklan T-cash tap. b. Mengetahui produk yang
5 = Sangat Mengetahui 4 = Mengetahui 3 = Ragu - ragu
yang di iklan
2 = Tidak
kan.
Mengetahui
c. Mengetahui logo dari Tcash tap. d. Mengetahui latar cerita iklan yang diperankan oleh talent. e. Mengetahui talent yang digunakan didalam iklan. f. Mengetahui suasana yang diciptakan didalam iklan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1 = Sangat Tidak Mengetahui
41
melalui intrument musik. g. Mengetahui tagline dalam Iklan T-cash tap. h. Mengetahui cara menggunakan T-cash tap. i. Mengetahui fungsi dari produk T-cash tap. j. Mengetahui secara menyeluruh penjelasan tentang T-cash tap yang terdapat dalam iklan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
3.5 Validitas dan Realibilitas 3.5.1 Validitas Uji validitas adalah sebuah alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya kuesioner.10 Oleh karena itu, pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini dikatakan valid jika pertanyaan tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika nilai koefisiennya positif dan lebih besar daripada table maka item tersebut dinyatakan valid.11 3.5.2 Reabilitas Setelah uji validitas dilakukan maka diteruskan dengan uji reabilitas. Reabilitas menurut Sugiyono (2009:354) diuji dengan menganalisa konsistens butir - butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.12 Reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Dikatakan reliable/handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Husein Umar mengatakan, realibitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatau alat
10
Masri Sangarimbun & Sofian Efendi. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. 1989. Hal 123
11
Duwi Priyanto. 5 Jam belajar olah data dengan SPSS 17. CV Andi. Yogyakarta. 2009, hal. 167
12
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Alpabeta. Bandung. 2009. Hal 354
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
pengukur dalam mengukur gejala yang sama.13 Maholtra (1966), suatu indikator dianggap cukup reliabel bilamana α ≥0,614 Sekaran (1992), menambahkan bahwa reabilitas ≤0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.15 Jika nilainya ≤0,6 maka kurang reliable, jika nilai nya 0,6 - 0,8 maka reliable dan jika nilainya diatas 0,8 maka sangat reliable. Teknik yang digunakan untuk mengukur reabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan standarnya dengan ketentuan jika: a. Cronbanch Alpha > 0,6 makan instrument pengamatan reliable b. Cronbanch Alpha < 0,6 makan instrument pengamatan tidak reliable Tahapan perhitungan uji realibilitas dirumuskan dengan menggunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut16: 2 k a b r11 1 1 k 1 a t
Keterangan :
Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2002. Hal 108
13
14
Solimun. Multivariate Analysis. Universitas Negri Malang. Malang. 2002. hal 81
15
Duwi Priyanto. 5 Jam belajar olah data dengan SPPS 17. CV Andi. Yogyakarta. 2009, hal 172
Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara. Jakarta. 2014, hal. 90 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
r11
: reabilitas instrument
k
: jumlah butir pertanyaan
∑a2b : jumlah varian butir a2b
: varian total
3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data sebagai kelengkapan dari penelitian. Peneliti memeroleh informasi, data, petunjuk dan bahan - bahan pendukung lainnya dengan menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. 3.6.1 Data Primer Data primer yaitu, data yang langsung diperoleh dari sumber pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian17. Data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari responden, yaitu hasil jawaban kuesioner yang sudah diisi oleh responden yang sebelumnya sudah diberikan informasi tentang gambaran kuesioner. 3.6.2 Data Sekunder Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan18. Pengumpulan data diperoleh 17
Burhan Bungin. Op. Cit., 132
18
Ibid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
dari buku - buku literature (perpustakaan) jurnal, penelitian terdahulu dan artikel artikel, yang berkaitam dengan variabel - variabel dan objek yang diteliti, khususnya mengenai komunikasi dan periklanan. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dibagi menjadi proses editing, decoding, analisa dan interpretasi data. 3.7.1 Proses Editing Editing data meneliti data kembali yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang dikumpulkan tersebut cukup baik dan relevan untuk di proses atau diolah lebih lanjut.19 3.7.2 Proses Pengolahan Data (Coding) Coding merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian kedalam skor numeric atau karakter simbol - simbol tertentu.20 Analisis data dimulai dari pengumpulan data yang masuk lalu dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, sehingga penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Data yang sudah masuk kemudian disusun kedalam angka, lalu data
19
Pabundu Tika. Metodologi Riset Bisnis cetakan pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta. 2006. hal.7
Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006. hal 166
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
tersebut di organisasikan kedalam bentuk tabulasi. Selanjutnya, dikelompokkan kedalam bentuk tabel yang disesuaikan hasil jawaban responden. Pengukuran hasil jawaban dibuat dengan menggunakan skala likert 1 - 5. untuk mengetahui anlisis variable iklan televisi dan variable brand awareness. Maka setiap hasil penyataan tersebut dibuat dengan tingkat kategori penilaian sebagai berikut: Tabel 3.3 Pengukuran Kuesioner Jawaban
Kode
Bobot
Sangat Tidak Mengetahui
STM
1
Tidak Mengetahui
TM
2
Ragu - ragu
R
3
Mengetahui
M
4
Sangat Mengetahui
SM
5
3.7.3 Uji Regresi Dalam pembahasan skripsi ini peneliti menggunakan analisis data statistik dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
Menurut Duwi Priyatno21 regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear atau satu variabel independen (X) dengan variabel (Y). Karena analisis regresi linear sederhana ini merupakan bentuk statistik parametrik, maka dalam analisis ini memerlukan pemenuhan atas persyaratan asumsi - asumsi dasar distribusi data pada variabel yang digunakan dalam analisis. Salah satu asumsi dasar yang penting dipenuhi dalam statistic parametric diantaranya adalah normalitas, yakni data sampel hendaknya memenuhi persyaratan distribusi normal.22 Rumus umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :23
Y = a + bX Keterangan: Y
:
Variabel tidak bebas atau nilai yang diprediksi
X
:
Variabel bebas yang memiliki nilai tertentu
a
:
Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b
:
Koefisiensi regresi
Duwi Priyatno. Mandiri Belajar SPSS: untuk Analisis Data & Uji Statistik. Jakarta : Medikom. 2008, hal. 66
21
22
Triton. SPSS 13.0 Terapan,, Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Andi. 2006, hal. 75-76
23
Duwi Priyatno, .loc.cit.,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
3.7.4 Analisis Korelasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode statistik kuantitatif dengan rumus koefisien korelasi pearson. Ukuran ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara data yang memiliki tingkat pengukuran interval/rasio dengan arah hubungan simetrik. Untuk mendapatkan penafsiran koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka peneliti berpedoman pada ketentuan label “pedoman interpretasi koefisien korelasi” yaitu: Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Internal Koefisien (r hitung)
Tingkat Hubungan
0,00 s/d 0,199
Sangat Rendah
0,20 s/d 0,399
Rendah
0,40 s/d 0,599
Sedang
0,60 s/d 0,799
Kuat
0,80 s/d 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sarwono Jonathan. Anlisis Data Penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
3.7.5 Hipotesis Statistik Seperti yang telah dijelaskan pada bagian tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan antar dua variabel. Maka bentuk Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hipotesis eksplanatif atau assosiatif. Berikut ini adalah hipotesis statistik dalam penelitian ini Ho : ρ = 0, 0
“Tidak ada pengaruh antara Iklan Televisi T-cash Tap terhadap Brand Awareness Pengguna non Telkomsel pada mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Marketing Communication and Advertising angkatan 2013 - 2015”.
Ha : ρ ≠ 0,
“Ada pengaruh antara Iklan Televisi T-cash Tap terhadap Brand Awareness Pengguna non Telkomsel
pada
mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Marketing Communication and Advertising angkatan 2013 - 2015”. *ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan 3.7.6 Koefisien Determinasi (R2) Kefisien determinasi merujuk kepada kemampuan dari variabel independen (X) dalam menereapkan variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kd = r2 x 100%
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
Dimana : Kd
= Koefisien Determinan
r
= Koefisien Korelasi Product Moment Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan, peneliti menggunakan bantuan SPSS.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z