BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mengetahui “ Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc“ perlu
melakukan
suatu
percobaan.
Akan
tetapi
penguji
menggunakan mesin Honda Supra X 125 cc, dan disatu sisi kelengkapan peralatan serta alat ukur sangatlah terbatas, oleh sebab itu penguji menggunakan alat yang seadanya. Idealnya fasilitas pengujian mesin seharusnya dilengkapi dengan alat ukur termister dan thermometer agar dalam pengujian dapat diperoleh pemakaian bahan bakar dan suhu mesin.Dalam hal ini pengujian engine dilakukan pada kondisi putaran mesin yang bervariasi, dan menghasilkan pemakaian bahan bakar dalam (ml). Sebelum melakukan pengujian kita harus mengetahui spesifikasi dari pada motor yang digunakan. Spesifikasi standar dari mesin yang akan diuji adalah sebagai berikut :
HONDA SUPRA X 125
3.1
Tipe Mesin
: 4 Langkah,SHOC,Pendingin Udara
Jumlah silinder
: 1 silinder
Diameter silinder
: 52,4 mm
Langkah Torak
: 57,9 mm
Volume Silinder
: 124,8 cc
Power Max
: 9,18 ps/7500 rpm
Torsi Max
: 0,99 kgf.m/5000 rpm
Perbandingan Kompresi
: 9,0 : 1
Karburator
: Keihin 17
Saringan Udara
: Elemen kertas
Sistem Starter
: Listrik dan engkol
Persiapan Pengujian Pada tahap persiapan dilakukan suatu proses penyediaan komponen – komponen serta kelengkapan yang dibutuhkan, serta tidak lupa dengan aspek – aspek yang sangat penting yaitu membersihkan dahulu karburator serta penyetelan katup hisap dan katup
buang
dengan
ukuran
standar
sebelum
pengujian
berlangsung. Setelah itu maka dilanjutkan dengan mempersiapkan perlengkapan – perlengkapan yang akan digunakan dalam pengujian, diantaranya yaitu :
3.1.1 Persiapan 9 Power maximum performance Sediakan alat 9 Power ( Gambar 3.1 ) sebelum pengujian dilakukan.
Gambar 3.1 9 Power maximum performance (Sumber : Chass Utama Motor) 3.1.2 Gelas Ukur Bahan Bakar
Gambar 3.2 Gelas Ukur (Sumber : Chass Utama Motor) Gelas ukur berfungsi untuk mengukur bahan bakar,gelas ukur ini terbuat dari plastik dan diberi lubang pada bagian bawah untuk saluran bahan bakar.
3.1.3 Tachometer
Gambar 3.3 Tachometer (Sumber : Chass Utama Motor) Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk mengukur kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang terdapat pada sebuah motor atau mesin lainnya. Alat ini biasanya menampilkan revolutions per minute (RPM) pada sebuah pengukur skala. 3.1.4
Stopwatch
Gambar 3.4 Stopwatch (Sumber : Chass Utama Motor)
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Untuk contoh : Berapa lama sebuah motor dapat mencapai jarak 70 km/jam. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu, kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu. 3.2 Metode Pengujian 3.2.1 Pemeriksaan Gas Analyzer Hidupkan sistem Gas Analyzer SPX Corporation Station 2000 (gambar 3.5) beberap a menit sampai mencapai kondisi “standby
Gambar 3.5 Gas Analyzer (Sumber : Chass Utama Motor)
3.1.2
Pemeriksaan Motor Uji
Setiap kendaraan (benda uji) yang akan di uji lakukan pemeriksaan secara detail terhadap kendaraan yaitu sistem exhaust dan intake (tidak bocor).
Catat spesifikasi uji, jenis bahan bakar yang digunakan
Persiapan untuk melakukan uji pada
kendaraan dimana
spesifikasi di berikan pada tabel 3.6 dengan gambar fisik (gambar 3.6)
Gambar 3.6 Motor Uji Honda Supra X 125 cc
1. Pengujian Bahan Bakar : Pengujian bahan bakar ini dilakukan sebanyak 3 kali pada kondisi standar dan menggunakan 9 power,pengujian tersebut yakni pada rpm 1000,1200 dan 1500 rpm. Pengujian ini dilakukan ketika motor tiba atau pada saat kondisi awal, dimana langkahlangkahnya sebagai berikut : Kondisi standar : -
Periksa seluruh sistem pengapian dan bahan bakar.
-
Isikan bahan bakar kedalam buret ( gelas ukur ).
-
Hidupkan mesin sampai mencapai temperatur 800 C
-
Seting stelan gas pada karburator di rpm 1000 selama 3
menit, catat berapa
hasil bahan bakar yang habis pada tabung buret ( ml ). -
Lakukan prosedur tersebut selama 3 kali.
Setelah itu,lakukan menurut rpm dan ikuti prosedur diatas Kondisi menggunakan 9 power : -
Periksa seluruh sistem pengapian dan bahan bakar ( pasang 9 power pada kabel busi sebelum cop busi )
-
Isikan bahan bakar kedalam buret ( gelas ukur ).
-
Hidupkan mesin sampai mencapai temperatur 800 C
-
Seting stelan gas pada karburator di rpm 1000 selama 3 menit, catat berapa hasil bahan bakar yang habis pada tabung buret ( ml ).
-
Lakukan prosedur tersebut selama 3 kali.
-
Setelah itu,lakukan menurut rpm dan ikuti prosedur diatas
Gambar 3.7 Instalasi Pemasangan Alat
2. Pengujian Akselerasi : Pengujian akselerasi ini dilakukan pada kondisi jalan lurus, dari kecepatan awal 20 km/jam sampai 60 km/jam. Baik itu kondisi standar dan menggunakan 9 power sebanyak 3 kali, dimana langkah – langkahnya sebagai berikut : Kondisi Standar : - Persiapkan alat yaitu stop watch. - Lihat kondisi jalan agar memungkinkan untuk melakukan akselerasi yang diinginkan. - Setelah kondisi jalan memungkinkan,lakukan percobaan pada kecepatan awal 20 km/jam sampai 60 km/jam,catat berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tersebut. Lakukan selama 3 kali. Kondisi Dengan Menggunakan 9 power : - Pasang terlebih dahulu 9 power pada kabel busi dengan membuka cop busi terlebih dahulu. - Persiapkan alat yaitu stop watch. - Lihat kondisi jalan agar memungkinkan untuk melakukan akselerasi yang diinginkan. - Setelah kondisi jalan memungkinkan,lakukan percobaan pada kecepatan awal 20 km/jam sampai 60 km/jam,catat berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tersebut. Lakukan selama 3 kali.
t=0 V0 = 20 km/jam V0 = Kecepatan awal (km/jam)
t=? Vt = 60 km/jam Vt = Kecepatan akhir (km/jam)
t = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan Vt (detik)
Gambar 3.8 Skema Pengujian Percepatan
3. Pengujian Power / Tenaga : Pengujian power / tenaga ini dilakukan pada jalan menanjak untuk mengetahui tenaga dari kendaraan. Baik itu dilakukan pada kondisi standar maupun kondisi menggunakan 9 power. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan sudut dan jarak yang sudah ditentukan. Langkah-langkah sebagai berikut : Kondisi Standar : - Lihat kondisi jalan agar memungkinkan untuk melakukan akselerasi yang diinginkan. - Tentukan jarak dari awal tanjakan sampai yang diinginkan ( jalan masih menanjak ). - Jalankan kendaraan dari awal tanjakan dengan kecepatan 20 km/jam. - Lalu buka throtlle dengan penuh hingga kendaraan mencapai batas tanjakan yang ditentukan. - Catat kecepatan kendaraan hingga batas tanjakan yang ditentukan. - Ulangi percobaan sebanyak 3 kali. Kondisi Menggunakan 9 Power : - Lihat kondisi jalan agar memungkinkan untuk melakukan akselerasi yang diinginkan. - Tentukan jarak dari awal tanjakan sampai yang diinginkan ( jalan masih menanjak ). - Pasang terlebih dahulu 9 power pada kabel busi dengan membuka cop busi terlebih dahulu. - Jalankan kendaraan dari awal tanjakan dengan kecepatan 20 km/jam. - Lalu buka throtlle dengan penuh hingga kendaraan mencapai batas tanjakan yang ditentukan. - Catat kecepatan kendaraan hingga batas tanjakan yang ditentukan. - Ulangi percobaan sebanyak 3 kali.
V=?
Jarak = 100 m o
40
V=20km/jam Gambar 3.9 Skema Pengujian Jalan Menanjak
1. Pengujian Emisi Penguijian emisi ini dilakukan di bengkel yang mempunyai alat uji emisi dan untuk mengetahui hasil emisi dari kendaraan. Baik itu pada kondisi standar maupun kondisi menggunakan 9 power. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan rpm yang sudah di tentukan. Langkah-langkah sebagai berikut : Kondisi Standar : - Hidupkan mesin motor sampai temperatur 80° C. - Seting stelan gas pada karburator di rpm 1000 - Periksa apakah ada kebocoran knalpot bila ada tutup dengan isolasi tahan panas. - Bila temperatur kerja mesin sudah tercapai, hubungkan kedua flens ( pada pipa knalpot dan pipa penyambung ) - Masukan probe kelubang pipa penyambung kira-kira sampai 30 cm. - Ulangi percobaan sebanyak 3 kali. Kondisi Menggunakan 9 Power : - pasang terlebih dahulu 9 power pada kabel busi dengan membuka cop busi terlebih dahulu. - Hidupkan mesin motor sampai temperatur 80° C. - Seting stelan gas pada karburator di rpm 1000 - Periksa apakah ada kebocoran knalpot bila ada tutup dengan isolasi tahan panas. - Bila temperatur kerja mesin sudah tercapai, hubungkan kedua flens ( pada pipa knalpot dan pipa penyambung ) - Masukan probe kelubang pipa penyambung kira-kira sampai 30 cm. - Ulangi percobaan sebanyak 3 kali. -
3.3 Diagram Prosedur Pengujian
Mulai
Persiapan Pengujian
Mesin yang akan diuji
HONDA SUPRA X 125 cc
Pengujian
Data pengujian
Analisa data
Selesai