33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatf. Menurut whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiaantan-kegatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsug dan pengaruhpengaruh dari suatu fenomena. 1 Ciri metode deskriptif sendiri adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secar lebih umum sering diberi nama metode survei.2 Peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif
kualitatif untuk
mempermudah dalam menggambarkan dan menceritakan dari objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh media dan data yang diperoleh dari wawancara mendalam (indept interview) dan observasi langsung ke lapangan, maupun informasi pendukung mengenai informasi tekstual maupun kontekstual 1 2
Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003, hlm 54 ibid, hlm 55
33
34
program Zero to Hero di Metro TV. Selain itu digunakan pula studi kasus dari perencanaan strategi produser Metro TV dalam menentukan narasumber dalam program dokumenter.
3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik, atau bentuk hitungan lainnya. Temuan dalam pendekatan kualitatif diperoleh melalui sarana yang meliputi pegamatan dan wawancara, namun bisa juga mencakup dokumen, buku, kaset video, dan bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus. 3 Metode penelitian kualitatif ini menggunakan studi kasus. Metode ini bertujuan untuk menghimpun berbagai data dan informasi sesuai tujuan penelitian. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Studi kasus memiliki keuntungan dan kerugian sendiri, tergantung kepada tiga hal yaitu: 1) Tipe pertanyaan penelitiannya. 2) Control yang dimiliki peneliti terhadap peristiwa perilaku yang akan di telitinya. 3) Fokus terhadap fenomena penelitiannya. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok apabila pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan 3
Anselm Strauss, Juliaet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2003, hlm 4.
35
diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. 4
3.3
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang diguakan menurut
sumber data adalah sebagai berikut: 3.3.1
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer dilakukan dengan dua cara yang pertama observasi langsung ke lapangan yaitu ke Metro TV dan yang kedua diperoleh dengan mengadakan
wawancara secara langsung dan mendalam
(indepth interview) melalui sesi tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini.dengan narasumber utama jajaran News Magazine departemen Metro TV. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Peneliti bebas dalam menyusun dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari jawaban narasumber. Maka dengan demikian dapat menghasilkan data yang terinci dan lebih mendalam untuk dianalisa.
4
Prof Dr Robert K Yin, Studi Kasus Desain & Metode, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm 1.
36
3.3.2
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dijadikan pelengkap untuk memperlancar
proses penelitian. Data sekunder dapat diperoleh melalui pengumpulan dari berbagai bentuk literatur baik buku, koran, karya tulis ilmiah dan bentuk lainnya yang memungkinkan penulis mendapatkan informasi tambahan untuk melengkapi penelitian karya ilmiah ini.
3.4
Narasumber Narasumber utama / primer yang menjadi sumber informasi peneliti ini
antara lain: 1. Bapak Swasti Astra – Manager of News Magazine Departement Sebagai manajer departemen News Magazine secara struktural dan penanggung
jawab
terhadap
program-program
dibawah
departemen News Magazine, yang didalamnya antara lain program Zero to Hero.
2. Bapak Moriza Prananda – Executive Producer Eksekutif produser bertanggung jawab atas penampilan jangka panjang semuaprogram yang ada dibawah departemen News Magazine secara keseluruhan, eksekutif produser juga melakukan pengawas dan penilaian terhadap kinerja produser dan reporter mematuhi dan konsisten dengan gaya yang telah ditetapkan. Pemegang keputusan akhir apakah suatu program layak atau tidak
37
untuk ditayangkan. Salah satu pengambil keputusan selain manajer departemen dalam menentukan kelayakan narasumber dalam Zero to Hero.
3. Bapak Sri Rusdiyanto – Producer Penanggung jawab harian program Zero to Hero, salah satu penanggung jawab dalam keputusan dan pengumpulan materi narasumber yang dianggap layak diangkat dalam program Zero to Hero.
3.5
Definisi Konsep Untuk memberikan gambaran menyeluruh dalam pemakaian istilah-istilah
dan konsep penelitian ini, maka ada beberapa istilah dalam penelitian ini yang dianggap dan perlu untuk didefinisikan: 1. Strategi produser adalah perencanaan dan manajemen yang dilakukan oleh seorang produser untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen adalah usaha-usaha adalah usahausaha yang telah ditetapkan untuk mendapatkan suatu tujuan dengan
melalui
tahap
perencanaan,
pengorganisasian,
dapengawasan/evaluasi. 2. Produser adalah penanggung jawab sebuah program, dan pengambil keputusan apakah layak atau tidak program ini untuk ditayangkan
38
3. Dokumenter adalah informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 4. Narasumber adalah seseorang yang dipilih untuk dijadikan tokoh utama dalam sebuah program /acara
3.6
Fokus Penelitian Fokus dari penelitian ini ditargetkan pada produser Zero to Hero dan
program Zero to Hero itu sendiri. Adapun fokus penelitianya sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan strategi produser dalam nentukan narasumber pada program Zero to Hero a. Sesuai dengan perencanaan produser Zero to Hero, apakah melalui rapat perencanaan liputan, rapat budgeting liputan, dan rapat-rapat di dalam news magazine lainnya. b. Tidak sesuai dengan perencanaan produser Zero to Hero. Apakah ada narasumber pesanan dari atasan yang mempunyai kepentingan lebih penting sehingga harus diutamakan atau ada kepentingan yang lainnya. 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian pada tahap ini merupakan penugasan kerja untuk peliputan yang telah ditentukan sebelumnya, baik untuk peliputan lokal (wilayah Jakarta dan sekitarnya) maupun peliputan diluar Jakarta.
39
3. Pergerakan (Actuating) Pergerakan pada tahap ini meliputi penulisan shoot list, transkrip, penulisan naskah, mengedit gambar, dan pemilihan judul untuk setiap episode. 4. Pengawasan/Evaluasi (Evaluating) Evaluasi akhir pada program Zero to Hero. Meneliti kendala-kendalak yang dihadapi baik secara teknis maupun non teknis. Pengaruh kendala tersebut pada penampilan (performance) program Zero to Hero secara keseluruhan. 5. Narasumber Proses pemilihan seseorang yang akan di angkat menjadi seorang narasumber, dengan criteria yang sudah ditentukan oleh produser.
3.7
Teknik Pemeriksaan Data Teknik analisis yang peneliti gunakan adalah triangulasi data. Triangulasi
data itu adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. 5 Data yang terkumpul terdiri dari hasil wawancara mendalam, hasil pengamatan penulis, hasil catatan lapangan, dokumen resmi dan dokumen terkait lainnya. Teknik tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1. membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 5
Lexy J. Moleong . Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm 178.
40
2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.