BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Rahmawati, 2013). Adapun analisis deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan secara detail dan sistematis (Rahmawati, 2013). 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di tiga bank syariah terbesar di indonesia khususnya malang, dengan urutan Bank Mumalat Kantor Cabang Malang di Jalan Kertanegara No 2
Malang, Telp 0341-556020; Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Malang di Jalan Letjen Sutoyo No 77 B Malang. Telp 0341402290; dan BRISyariah Kantor Cabang Malang di Jalan Kawi No. 37 Bareng Klojen Malang. Telp.0341-347925. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan BRISyariah KC Malang. Berikut tabel jumlah populasi ketiga bank syariah terbesar di Indonesia khususnya di KC Malang: Tabel 3.1 Jumlah Populasi No. Nama Perusahaan 1 Bank Muamalat Indonesia KC Malang 2 Bank Syariah Mandiri KC Malang 3 Bank BRISyariah KC Malang Jumlah
Jumlah 50 Karyawan 56 Karyawan 47 Karyawan 153 Karyawan
3.3.2 Sampel Agar data yang diambil representatif atau mewakili, maka besarnya sampel yang akan diambil harus ditentukan dan harus mencerminkan karakteristik populasi. Menurut Sugiono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena keterbatasan populasi maka sampel diambil dari keseluruhan populasi dengan teknik sensus yaitu 153 orang. Dimana Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Bank Muamalat Indonesia KC Malang, Bank Syariah Mandiri
KC Malang dan
BRISyariah KC Malang. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel sesuai
dengan proporsinya, banyak atau sedikit populasi. Setelah populasi diketahui maka penentuan responden pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika populasi terbatas (relatif kecil jumlahnya). Istilah lain sampel ini adalah sensus, yakni keseluruhan populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2005). Agar sampel yang diambil dapat dikatakan respresentatif, maka dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sani dan Vivin, 2013) dimana:
( ) Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi Dengan ukuran populasi sebanyak 153 orang karyawan dan presisi 10% , maka ukuran sampel sebagai berikut: Tabel. 3.2 Jumlah Sampel No. Nama Bank Syariah 1 Bank Muamalat Indonesia KC Malang 2 Bank Syariah Mandiri KC Malang 3 Bank BRISyariah KC Malang Jumlah
Jumlah Sampel 31 karyawan 36 karyawan 33 karyawan 100 karyawan
3.5 Data dan Jenis Data Kuncoro (2007) menjelaskan data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka), yang dapat dinyatakan dalam bentuk satuan hitung. Data kuantitaitif terdiri dari data: 1. Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui. 2. Data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Sedangkan untuk sumber data dalam penelitian ini adalah (Marzuki, 1997) a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti, baik melalui pengamatan maupun quisioner. b. Data Sekunder Merupakan data-data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian, misalnya literatur ataupun sumber yang berkaitan dengan spiritual di tempat kerja dan loyalitas karyawan. Data sekunder merupakan instrumen yang mendukung dalam penyusunan penelitian guna memperkuat dan menjelaskan data primer. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuisioner, wawancara, dan dokumentasi.
1. Kuisioner Menurut
Sugiono
(2013),
angket
(kuisioner)
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan dan pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. 2. Wawancara Wawancara adalah tanya-jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung, pewawancara disebut interviewer sedangkan orang yang diwawancarai disebut interview (Usman dan Purnomo, 1995). 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya. Dalam penelitian ini data yang diambil dari metode dokumentasi antara lainsejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang dari setiap personil, jumlah seluruh karyawan (Sani dan Mashuri, 2010). 3.6.1 Skala Pengukuran Agar jawaban responden dapat diukur maka jawaban responden tersebut diberi skor. Dalam pemberian skor peneliti menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang yang tentang gejala sosial (Sugiono, 2007). Selanjutnya dalam prosedur skala likert ini adalah menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam kuisioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi dalam lima kategori penilaian di mana masing-masing pertanyaan diberi sor satu sampai lima. Dalam penelitian ini terdiri lima jawaban yang mengandung variasi nilai bertingkat, antara lain: Tabel 3.3 Bobot Nilai Setiap Pertanyaan Alternatif jawaban Bobot nilai Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1
Ciri khas dari skala likert adalah bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh dari seorang responden, merupakan indikasi bahwa responden tersebut sikapnya semain positif terhadap obyek yang ingin diteliti oleh penulis. Dalam alternatif jawaban hanya berkisar antara 5 dengan 1. Dalam hal ini peneliti
mencamtumkan
jawaban
netral
(ragu-ragu),
tujuannya
untuk
mengarahkan responden menjawab pernyataan yang benar-benar menggambarkan kondisi responden.
3.6.2 Instrumen Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian diperlukan alat bantu berupa instrumen penelitian, yaitu: 1.
Kuisiner Berupa pertanyaan yang nantinya diisi oleh responden berkenaan dengan
informasi yang dibutuhkan. 2. Pedoman Wawancara Daftar berisi pertanyaan yang akan ditujukan khusus kepada pimpinan BMI KC Malang, BSM KC Malang, BRIS KC Malang mengenai lokasi, jumlah pegawai, komposisinya dan data lainnya. 3.7 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah kalimat penjelas tentang bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data yang dimaksud. Adapun variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena, untuk menghindari kesalahan pengertian dan kekurang jelasan makna (Indriantoro dan Bambang, 2002). Pada tabel di bawah ini dijelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu
Variabel Loyalitas Karyawan
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Indikator Item 1. Ketaatan/ kepatuhan perintah dan peraturan
2.Bertanggung jawab
3. Pengabdian 4. Kejujuran
Keterangan
2. Mentaati segala peraturan perundang- Saydam (2000) undangan dan ketentuan yang berlaku 3. Mentaati perintah kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang dengan baik 4. Selalu mentaati jam kerja yang sudah ditentukan 5. Selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. 6. Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu 7. Selalu menyimpan atau memelihara barang-barang dinas dengan sebaikbaiknya 8. Mengutamakan kepentingan dinas dari kepentingan golongan 9. Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain. 10. Mempunyai ide kreatif tanpa paksaan 11. Selalu melaksanakan tugas dengan penuh kasih keikhlasan tanpa paksaan 12. Tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya 13. Melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya
Spiritualitas 1. Meaningful di Tempat work Kerja
of
2. Sense community
of
1. Karyawan menganggap bahwa Milliman, bekerja sebagai bagian pengalaman yang berarti dalam hidup (2003) 2. Nilai spiritualitas/keberagaman mendorong katyawan untuk bekerja 3. Bekerja bagi karyawan merupakan bagian penting 4. Karyawan memiliki harapan bisa hadir dalam bekerja 5. Karyawan melihat ada hubungan yang harmonis antara pekerjaan dengan lingkungan sosial 6. Karyawan dapat memahami bahwa pekerjaan memiliki arti pribadi 7. Bekerjasama dalam suatu pekerjaan merupaan bagian dari nilai hidup yang penting 8. Karyawan merasa bagian dari masyarakat dan komunitas dalam pekerjaan 9. Karyawan percaya bahwa pekerjaan ini saling mendukung satu sama lain dengan yang lain. 10. Karyawan merasa ada kebebasan dalam mengungkapkan pendapat 11. Karyawan menyadari bahwa cara berpikir karyawan menentukan tujuan organisasi 12. Karyawan percaya bahwa tiap orang dalam pekerjaan ini memiliki kepedulian satu sama lain 13. Karyawan merasa bagian dari satu keluarga di tempat kerja ini
3. Aligment with 14. Karyawan mendukung nilai-nilai organization yang dimiliki oleh organisasi values 15. Organisasi tempat karyawan bekerja memiliki kepedulian pada semua karyawannya 16. Organisasi tempat bekerja memiliki kepekaan dan empati pada karyawan 17. Tujuan hisup karyawan memiliki kesamaan dengan tujuan organisasi 18. Organisasi karyawan peduli pada
dkk
Kepuasan kerja
1. Kepuasan finanasial
2. Kepuasan fisik
kesehatan karyawan 19. Karyawan merasa ada keterkaitan misi hidup karyawan dengan misi organisasi 20. Organisasi pedulu pada kebutuhan spiritual karyawan 1. Kepuasan terhadap besarnya gaji As’ad (2004) 2. Kepuasan terhadap jaminan sosial 3. Kepuasan terhadap tunjangan 4. Kepuasan terhadap waktu kerja dan istirahat 5. Kepuasan kerja terhadap perlengkapan kerja 6. Kepuasan terhadap ruangan tempat
3. Kepuasan sosial 7. Kepuasan terhadap hubungan baik sesama karyawan 8. Kepuasan terhadap hubungan baik dengan lingkungan 9. Kepuasan terhadap hubungan baik dengan atasan. 4. Kepuasan psikologi
Komitmen organiasi
1. Afektif 2. Kontinuans 3. Normatif
10. Kepuasan terhadap minat dalam pekerjaan 11. Kepuasan terhadap ketentraman dalam pekerjaan 12. Kepuasan terhadap bakat dalam pekerjaan 1. karyawan sangat bahagia Widodo (2010) menghabiskan sisa karir di tempat ia bekerja 2. karyawan membanggakan organisasi ini kepada orang lain dluar organisasi 3. karyawan bnar-benar merasakan seakan-akan permasalahan organisasi adalah permasalahan sendiri 4. karyawan memiliki rasa yang kuat terhadap organisasi ini 5. karyawan berrat meninggalkan organisasi ini sekarang, sekalipun menginginkannya 6. bekerja dalam organisasi ini menjadi kebutuhan dan inginan karyawan 7. karyawan merasa rugi meninggalkan organisasi ini
8. banyak hal dalam kehidupan karyawan akan terganggu jika ia meninggalkan organisasi ini 9. karyawan pikir sekarang banyak orang terlalu sering pindah berpindah dari satu organisasi ke organisasi lain 10. berpindahdari satu organisasi ke organisasi lain tidak etis bagi karyawan 11. karyawan dididik untuk percaya terhadap nilai setia pada satu organisasi 12. jika karyawan memperoleh tawaran pekerjaan yang lebih baik di organisasi lain, karyawan tidak akan merasa bahwa tawaran tersebut merupakan alasan yang tepat untuk meninggalkan organisasi
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Valid tidaknya suatu item dapat didiketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment (r hitung), dimana r hitung dapat dicapai dengan rumus:
r
Keterangan: n = banyaknya sampel X = skor item X
∑ √[
∑
(∑ ) (∑ ) (∑ ) ][
∑
(∑ )
Y = skor total item Y r = instrumen krelasi Instrumen dikatakan valid apabila koefisien korelasinya ≥ 0,3 dengan α = 0,05 (Sani dan Vivin, 2013). 2) Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel, jika dapat digunakan untuk mengukur suatu gejala pada waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama atau secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha Cronbach:
r¹¹ =[
][
∑
]
Keterangan: r = koefisien reliabilitas k
= jumlah pertanyaan b = varian butir pertanyaan ᵗ ² = varian skor tes Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai koefisien alphanya ≥ 0,6.
(Sani dan Vivin, 2013). 3.9 Analisis Data 3.9.1 Teknik Analisis Data Teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model yang dikembangkan dalam penelitian ini maka teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh sebuah variabel atau seperangkat variabel terhadap sebuah variabel lainnya. Baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Akibat langsung berarti arah hubungan antara variabel langsung tanpa melalui variabel lain. Sementara hubungan tidak langsung harus melalui variabel lain. Pada analisis jalur ini untuk mengetahui dukungan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat menggunakan regresi linier (Azzuhri, 2009). Path analysis digunakan apabila peneliti menganalisis hubungan antar variabel yang kompleks yang tidak dapat dikerjakan menggunakan regresi berganda. Atau koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandartkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku (Z-score) (Riduwan dan Kuncoro, 2008 dalam Sani dan Vivin, 2013). Secara singkat, alasan penggunaan teknik analisis jalur ini adalah karena penelitian ini secara teori berhadapan dengan masalah hubungan sebab-akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Adapun langkah-langkah dalam analisis jalur adalah sebagai berikut: 1. Menyusun model kausal Z = β1 X+Ɛ 1 2. Menghitung koefisien path secara langsung Pei = √1- Ri2 3. Pemeriksaan pengaruh secara tidak langsung
PTL= P2 x P3 Dalam pemeriksaan validitas model terdapat beberapa karakteristik, yaitu: 1. Dalam model analisis jalur, hubungan antara variabel adalah linier 2. Terdapat model rekursif (sistem aliran kausal dua arah) 3. Model yang dianalisis di spesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep yang relevan. Catatan : untuk menguji validitas model, maka: 1. Hitung koefisien determinan total : 2. Uji aliditas path dengan uji t 3.9.2
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilan suatu
keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini dalam pengujian ini, keputusan dibuat mengandung ketidak-pastian. Dengan kata lain, keputusan bisa benar atau salah (Hasan, 2004) Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya, jika terdapat deviasi antara sampel dengan populasinya. Peneliti harus menyadari adanya kemungkinan kesalahan dalam menolak atau mendukung suatu hipotesis. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Hₒ diterima.
Pengujian data pada penelitian ini menggunakan program SPSS dengan instrumen yang di analisis antara lain: 1) Model Kausal Untuk menvariasi model kausal, digunakan rumus di bawah ini: Z = β1 X + ɛ 1 2) Koefisien Path Secara Langsung Untuk mencari koefisien path secara langsung, digunakan rumus di bawah ini: Pɛ i = √1 - Ri2 3) Koefisien Path Secara Tidak Langsung Untuk mencari koefisien path secara tidak langsung, digunakan rumus di bawah ini: PLT = P2 x P3 4) Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk menunjukkan besarnya kemampuan suatu model dalam menjelaskan keragaman variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu, nilai R² yang kecil berarti kemampuan-kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikat amat terbatas. Nilai R² yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan. Untuk memprediksi variasi variabel terikat, untuk menghitung koefisien determinasi total, digunakan rumus di bawah ini :
koefisien determinasi : 5) Model Triming Uji validasi koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung adalah sama dengan regresi, menggunakan nilai p dari uji t, yaitu pengujian koefisien regresi variabel dibakukan secara parsial. Berdasarkan teori trimming, maka jalur-jalur yang non signifikan dibuang, sehingga diperoleh model yang didukung oleh data empirik. (Sani dan Vivin, 2013). Adapun interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Dengan memperhatikan hasil validitas model 2. Menghitung
pengaruh
total
dari
setiap
variabel
mempunyai pengaruh kausal ke variabel endogen.
yang