BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Victoria Internasional Tbk. PT Bank Victoria Internasional Tbk. Pertama kali didirikan di jakarta pada tanggal 05 oktober 1992 sebagai sebuah bank umum swasta. Saat ini mayoritas saham bank dipegang oleh victoria investama sebesar 34,86%. Kegiatan operasional bank diawali dengan mengembangkan misi utamanya yaitu memeberikan kualitas layanan yang terbaik kepada para nasabah secara konsisten dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Seiring dengan upaya untuk terus menerus memperbaiki pengelolaan risiko dan keuangannya, Bank senantiasa bergerak secara agresif dalam mengembangkan sumber daya manusian yang profesional, memiliki loyalitas tinggi pada perusahaan, mengembangkan teknologi informasi dan jaringan kantor, serta berprinsip dan berdedikasi dengan mendukung pengembangan kemampuan pribadi yang didukung dengan penerapan prinsip-prinsip GCG (good corporate governance). Pada tahun 1999. Bank telah mencatat sahamnya dibursa efek jakarta & surabaya. Sejak saat itu bank aktif melaksanakan berbagai aksi korporasi, seperti penawaran umum terbatas dan menerbitkan obligasi. Pada tahun 2007, Bank menerbitkan obligasi II dan obligasi subordinasi I, masing-masing berjumlah Rp. 200 miliar Tahun 2008. Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV
38
39
sebesar Rp. 116,75 miliar yang disertai dengan penerbitan Waran Seri V sebesar Rp. 66.97 miliar. Tahun 2011, Bank menambahkan modal melalui penawaran umum terbatastanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar Rp. 58 miliar, Right issue sebesar Rp. 195 miliar, Exercise Warran sebesar Rp. 8 miliar, Pada Tahun 2012, jumlah saham bank sebesar 6,6 miliar lembar saham. Hingga akhir 2012, Bank memiliki 97 jaringan kantor operasional terdiri dari 1 kantor pusat, 3 kantor cabang, 62 cabang pembantu, dan 31 kantor kas yang tersebar di daerah jakarta, depok, tanggerang dan bekasi. Didukung oleh 1.904 karyawan bank melakukan ekspansi bisnisnya melalui berbagai layanan jasa keuangan yang terintegrasi. Bank ke depannya mulai mengembangkan pada segmen SME. Bank berhasil mencatat total aset sebesar Rp.14,35 triliun Pada posisi 31 Desember 2012, dan penumpukan laba bersih bank sebesar Rp. 205,57 miliar. Prestasi bank yang membanggakan ini adalah berkat dukungan kerja keras dan komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk menjadikan bank semakin kokoh di industri perbankan indonesia, dan mewujudkan visi bank. 3.1.2 Visi & Misi Visi : Menjadi Bank ritel yang kokoh, sehat, efesien serta terpercaya. Misi : Memberikan kualitas layanan terbaik kepada para nasabah secara konsisten dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional, berprinsip dan berdedikasi dengan
40
mendukung pengembangan kemampuan pribadi. Senantiasa menerapkan prinsipprinsip good corporate governance. 3.1.3 Struktur organissi
Sumber PT. Bank Victoria Internasional.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
41
3.1.4
Info Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT Bank Victoria Internasional Tbk.
Alamat
: Panin Tower Lantai 15, Senayan City Jl. Asia Afrika Lot. 19, Kelurahan Gelora Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat-10270
Nomor Telepon
: 021-72781800
Nomor Faksimile
: 012-72781900
Laman (Website)
: www.victoriabank.co.id
3.2
Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi ini, maka penelitian ini akan dilakukan diwilayah sekitar Bank Victoria Pada wilayah jakarta barat 3.3
Desain Penelitian Dari desain penelitian ini saya peneliti menggunakan metode analisis
hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Karena terdapat variabel indenpen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Dalam penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Tujuan dari penelitian hubungan kausal adalah untuk mengetahui apakah kepemimpinan dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi knerja karyawan.
42
3.4
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
dihadapi. Menurut Sugiyono (2012 : 64) mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipoteisi juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum kepada jawaban yang empirik. Dari penelitian ini peneliti melihat pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Dalam perumusan hipotesis biasanya terdiri dari dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis kerja, maka didapatkan beberapa hipotesis yaitu : Ho1
: Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Ha1
: Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Ho2
: Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
43
Ha2
: Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
HO3
: Kepemimpinan dan Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kienrja karyawan
Ha3
: Kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
3.5
Variabel dan Skala Pengukuran Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2012 : 38) secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasia” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiridari dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Variabel X) Yaitu variabel yang mempunyai pengaruh atau hubungan sebab-akibat dengan variabel-variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Kepemimpinan dan Lingkungan kerja. 2. Variabel Terikat (Variabel Y) Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Kinerja karyawan.
44
Pengukuran terhadap variabel didalam kuesioner ini menggunakan pengukuran dengan skala ordinal yaitu memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama, yaitu sebagai berikut: a. Sangat Tidak Setuju (STS) = Skor 1
3.6
b. Tidak Setuju
(TS) = Skor 2
c. Netral
(N) = Skor 3
d. Setuju
(S) = Skor 4
e. Sangat Setuju
(SS) = Skor 5
Operasional Penelitian Definisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang
berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, diuji kebenarannya oleh orang lain. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
45
Tabel 3.1 Operasional Penelitian VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA PENGUKURAN Ordinal
Kepemimpinan (X1)
1. Supportif 2.Direktif Perilaku kepemimpinan
3.Partisipatif Ordinal 4.Orientasi prestasi
Ordinal Sumber: Amirullah Haris Budiyono(2004:244262)
Lingkungan kerja (X2)
Sumber: Amirullah Haris Budiyono (2004:244-262) 1.Temperatur udara atau suhu
Ordinal
Lingkungan fisik (yang bersifat nyata) 2.Sirkulasi udara 3.Kebisingan 4.Keamanan 5.Kebersihan 6.Penerangan
Ordinal
46
Lingkungan non fisik (yang besifat tidak nyata)
Sumber: Sedarmayanti (2001:21)
1.Hubungan dengan rekan kerja 2.Hubungan antar bawahan dengan Pemimpin Sumber: Sedarmayanti (2001:21)
Efektifitas
Tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan
Tanggung jawab
Wewenang
Disiplin
Ketaatan karyawan
Inisiatif
Daya pikir dalam bentuk suatu ide
Kinerja
Ordinal
(Y)
Sumber: Suyadi Prawirosentono (2008:27)
Sumber: Suyadi Prawirosentono (2008:27)
Ordinal
Ordinal
47
3.7
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
mendukung pembahasan masalah maka penulis menggunakan cara atau teknis pengumpulan data, yaitu dengan teknik kuesioner Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengajukan pertanyaan tertutup secara tertulis dan dijawab dengan jawaban yang tersedia oleh responden. Kuesioner merupakan daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Menurut Sugiyono (2012 : 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 3.8
Jenis Data Pengumpulan data merupakan suatu tahapan yang penting dalam sebuah
penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dimana, data asli yang dikumpulkan oleh pariset untuk menjawab risetnya secara khusus. Dalam hal ini penelitian terhadap seluruh karyawan dari staf maupun non staf pada PT Bank Victoria Internasional Tbk dalam Wilayah jakarta barat sebagai objek penelitian dan responden.
48
3.9
Populasi dan Sampel
3.9.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2012 : 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Bank Victoria Internasional Tbk dalam Wilayah Jakarta Barat berjumlah 124 karyawan tidak termasuk staf atasan. 3.9.2 Sampel Sugiyono (2012:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi terlalu besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari jumlah populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus bener-bener refresentatif (mewakili). Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang diperlukan, maka sampel ini menggunakan rumus Slovin Umar (2005) adalah sebagai berikut:
49
=
1+
Keterangan: n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran Populasi e = Nilai kritis yang diujikan (toleransi kesalahan, e = 0,5%) Dengan menggunakan rumus tersebut, maka didapat sampel mahasiswa sebagai berikut: 124 n = 1+124 (0,05)2 124 n=
1,31
= 94,65 pembulatan 95 Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 95. Agar tidak ada penyimpangan data, maka peneliti memerlukan 100 responden. Untuk berjaga-jaga agar jumlah sampel tepat sebanyak 100 responden dari sebuah populasi yang berjumlah 124 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, dimana teknik pengambilan sampel berdasarkan dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan.
50
3.10
Metode Analisis Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis deskriptif. Tetapi tetap harus dilakukan beberapa uji seperti uji validitas dan uji realibilitas. 3.10.1 Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang terlihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, maksimum dan minimum (Ghozali, 2011 : 19). 3.10.2 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2012) adalah merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil kolerasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
51
1. Jika p-value > α (0,05) maka dikatakan valid. 2. Jika p-value < α (0,05) maka dikatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60 Ghozali (2006). 3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Analisis regresi digunakan apabila kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor, secara individual. Penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda yang berguna untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi, analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). adapun rumus matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
52
=
+ b1X1 + b2X2 + e ………
Keterangan: Y= Kinerja Karyawan a = Konstanta b1 = Koefisien regresi antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan b2 = Koefisien regresi antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan X1 = Variabel kepemimpinan X2 = Variabel lingkungan kerja e = error. 3.10.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Besarnya koefisian determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen Ghozali (2005:169).
3.10.5 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari :
53
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan pengujian berikut: 1. Uji Kolmogorov-Smirnov dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah: a. Jika nilai signifikan Asymp. sig. (2-tailed) > 0.05 maka distribusi normal. b. Jika nilai signifikasi Asymp. sig. (2-tailed) < 0.05 maka distribusi tidak normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengematan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedasitas dalam model regresi adalah penaksiran yang dioeroleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satucara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedstisitas adalah dengan melihat scatter plot.
54
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. c. Uji Multikoliniaritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variable independen yang nilai korelasi antar sesame variable independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen, Ghozali (2005:90). Pedoman suatu model yang bebas multikolonieritasya itu mempunyai nilai VIF < 10. 3.10.6 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan model regresi linier berganda (multiple linear regretion) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variable independen (X) lebih dari satu dan bersifat kuantitatif (metrik), sedangkan jumlah variable dependen (Y) terdiri dari satu variable dan juga bersifat kuantitatif (metrik).
55
a.
Uji Parsial dengan t-test Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu
variablel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali (2005). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (kepemimpinan dan lingkungan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan) secara terpisah ataupun bersama-sama. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X₁, dan X₂, terhadap Y secara terpisah maupun bersama-sama maka digunakan Uji t. Adapun kriteria pengujian Uji t adalah sebagai berikut: a.
Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
b.
Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
b.
Uji Simultan dengan F-test Uji F adalah menunjukan apakah semua variable independen yang
dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen. Dengan membandingkan probabilitas (pada tabel anova tertulis sig) dengan taraf nyatanya (0.50 atau 0,01) Jika probabilitas > 0,50 maka model di tolak Jika probabilitas < 0,50 maka model di terima
56
Uji hipotesis korelasi berganda merupakan uji hipotesis komprehensip, yaitu uji hipotesis dimana X₁ dan X₂ serentak bersama-sama mempengaruhi Y dengan degree of koefisien (dk) = n - k - 2 dengan interval dengan keyakinan 95% dengan rumus:
F − hitung =
R²/ K ( 1 − R )/ (n −
− 1)
Uji serentak atau F-test untuk menguji apabila variabel bebas secara simulatan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat, langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Membuat formula hipotesis 1) H0 : Yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel bebas (X) secara simultan, dengan variabel terikat (Y). 2) H1 : Yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas (X) secara simultan, dengan variabel terikat (Y). b. Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel -
Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01)
-
Nilai F table memiliki derajat bebas (db), v1 = m - 1 ; v2 = n – k –1 k = jumlah variabel bebas, m = jumlah variabel terikat, n = jumlah sampel
c. Menentukan kriteria pengujian 1) H0 diterima (H1 ditolak) apabila F0 ≤ Fα;(v1)(v2) 2) H0 ditolak (H1 diterima) apabila F0 > Fα;(v1)(v2)
57
d. Mencari nilai uji statistik (nilai F0) e. Membuat kesimpulan f. Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.