BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahan Bank Syariah Bukopin Perjalanan PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut Perseroan) dimulai dari sebuah bank umum konvensional. Berawal dari berdirinya PT. Bank Swansarindo Internasional sebagai bank umum, yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990, dihadapan Notaris Dr. Widjojo Wilami, S.H., di Samarinda, Kalimantan Timur. Pendirian tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan Peningkatan Status Menjadi Bank Umum. Selanjutnya, PT Bank Swansarindo
Internasional
yang memperoleh kegiatan operasi
berdasarkan surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank. Pada tahun 2002 Organisasi Muhammadiyah melakukan akuisisi, proses akuisisi dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang memperoleh persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003. Proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap
31
32
sejak 2005 hingga 2008. Dalam perkembangannya, kemudian PT Bank Persyarikatan Indonesia melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Maka pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008. Kegiatan operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 2009. 2. Visi, Misi Dan Nilai Budaya Perusahaan Bank Syariah Bukopin PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta mempunyai visi, misi serta nilai budaya, sebagai berikut : a. Visi : “Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik” b. Misi : 1) Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah 2) Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah
33
3) Memfokuskan
pengembangan
usaha
pada
UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah) 4) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder c. Nilai-Nilai Budaya Perusahaan 1) Amanah (trustworthy) 2) Integritas (responsibility) 3) Peduli (caring) 4) Kerjasama (teamwork) 5) Kualitas (quality) 3. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta Sumber : Bank Bukopin Syariah Cabang Surakarta
sektor
34
Berdasarkan struktur organisasi diatas, setiap bagan atau divisi mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang bersifat saling mendukung. Untuk memperjelas tugas dan fungsi dari setiap bagan atau divisi yang ada di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta yaitu sebagai berikut : a. Kepala Cabang Kepala cabang Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta saat ini dijabat oleh Bapak Teguh Suryadi. Kepala cabang mempunyai tugas dan fungsi yang sangat vital pada cabang yang dipimpinnya. Sebagi kepala cabang, harus mampu mengkoordinasi seluruh kegiatan perbankan agar terarah dan dapat mencapai target yang telah ditentukan, melalui pengawasan, penilaian atau evaluasi, dan sosialisasi kepada seluruh SDM dibawahnya serta bertanggung jawab atas segal hal yang mengenai diri Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta. b. Manajer Pelayanan dan Operasional (MPO) Manajer Pelayanan dan Operasional (MPO) Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta saat ini dijabat oleh Bapak Tri Hari Sulistyono. MPO merupakan sebuah posisi yang cukup penting pada Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta karena fungsi dan tugas dari seorang MPO adalah memberikan persetujuan dan yang mengetahui seluruh transaksi yang terjadi di Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta.
35
Dalam divisi Manajer Pelayanan dan Operasional (MPO) sendiri membawahi Middle Office. c. Middle Office Middle
office
(MO)
merupakan
bagian
tersendiri,
mempunyai tugas dan fungsi sebagai perantara dari seluruh transaksi yang terjadi di bank. Beberapa yang menjadi tanggung jawab MO yaitu transaksi kliring BI, inkaso, transfer uang, pengurusan pembayaran rekening listrik yang berhubungan dengan PLN, pembayaran tagihan telepon yang berhubungan dengan provider yang menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Bukopin dan transaksi-stransaksi lain. Dalam bagan Middle Office (MO) ini membawahi dua
bagan
kegiatan operasional bank yaitu Back Office dan Front Office. d. Back Office Dalam bagan Back Office sendiri mempunyai beberapa bagian-bagian tersendiri dalam menjalankan tugas dan fungsi operasionalnya, diantaranya sebagi berikut : 1) Legal Staff Legal staff merupakan bagian penting dalam supporting division, seorang legal staff memiliki tugas dan fungsi yang dimulai dari melakukan proses analisis terhadap keabsahan (legalitas) dokumen para calon nasabah yang akan menjalin hubungan perdata dengan pihak bank. Dalam proses analisa ini,
36
seorang legal staff dituntut untuk teliti dan telaten dalam menjalankan tugasnya. Apabila setelah analisa selesai, tetapi terdapat kekuranglengkapan atau ketidak berlakuan salah satu atau lebih didalam dokumen itu, maka dipastikan bahwa syarat kelengkapan ditemukan
administrasi peristiwa
belum
seperti
terpenuhi.
ini,
legal
Dalam staff
hal harus
memberitahukan kekurang-lengkapan itu kepada Account Officer (Marketing) yang telah menyerahkan dokumen itu kepada legal. Dengan kata lain dokumen itu dikembalikan oleh bagian legal kepada bagian marketing dengan laporan hasil analisa hukum tertulis, tentunya kepada marketing yang bersangkutan. Pasca pengembalian dokumen kepada marketing, marketing yang bersangkutan akan segera memberitahukan kepada calon nasabah bahwa syarat administrasi belum lengkap. Kemudian setelahnya, dalam hal pengajuan dokumen tersebut ditujukan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan, maka legal staff harus menggandakan (copy) dokumen itu sebagai syarat administrasi bagi pihak Notaris/PPAT untuk melakukan pengikatan jaminan. 2) ADMP (Administrasi Pembayaran) ADMP adalah bagian dari Supporting Division pada Bank Syariah Bukopin. Pekerjaan yang dilakukan ADMP yaitu Pembiayaan Angsuran, Dropping kredit, Perpanjangan kredit,
37
Penurunan Fasilitas, Pelunasan pinjaman regular, Pelunasan pinjaman PRK, Cetak dan kirim kwitansi, Pelunasan kredit – installment, Asuransi, Dokumen jaminan, Cetak repayment schedule, Proofing. 3) ADML (Administrasi Laporan) ADML temasuk supporting division pada Bank Syariah Surakarta. Tugas ADML yaitu mengurus pembayaran angsuran oleh nasabah serta mencetak dan mengirim kwitansi bukti pembayaran, mengurus pelunasan kredit installment, dan pelunasan pinjaman, mengurusan dokumen jaminan, asuransi pembayaran, pembayaran tagihan, cetak
payment serta
proofing. Selain itu juga mempunyai fungsi sebagai berikut melakukan verifikasi data dari nasabah untuk melakukan droping kredit, perpanjang kredit dan penurunan fasilitas kredit. 4) Informatica Technology (IT) IT mempunyai tugas yaitu mengawasi pengelolaan IT Kantor Cabang, memastikan jalannya operasional IT Kantor cabang, melaporkan kebagian IT Kantor Pusat bila mengalami gangguan IT yang tidak bisa diselesaikan, menangani pemeliharaan rutin sistem IT kantor cabang, menyusun laporan pengelolaan IT kantor cabang, melaksanakan tugas tugas lainnya yang diberikan oleh atasan dalam ruang lingkup
38
kerjanya. memastikan jalannya seluruh Hardware IT kantor cabang, memastikan jalannya seluruh sotware
IT kantor
cabang, memastikan kelancaran sistem otomasi kantor cabang, memastikan jalannya data server kantor cabang, menerima dan menindaklanjuti aduan user terhadap gangguan IT kantor cabang. 5) Investigasi Staff Dalam menjalankan proses pengajuan kredit membutuhkan Investigasi Staff, tugas dan fungsinya menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait, mendapatkan fasilitas pembiayaan dari pihak bank. Penilaian terdiri dari dua proses, pertama mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang diajukan dengan keadaan fisik jaminan dilapangan. Dalam hal ini, Investigasi staff harus melakukan survei lapangan untuk mendata jaminan tersebut. Setelah data didapatkan. Kemudian data mentah dituangkan ke dalam laporan hasil survei yang biasa disebut dengan laporan taksasi. Lazimnya, investigasi staff akan menghargai jaminan berupa tak bergerak yang diajukan oleh nasabah sebesar 80% dari harga jual yang berlaku dipasaran. Taksiran dengan nominal ini akan diberikan oleh investigasi staff apabila jaminan yang diajukan berbentuk tanah dan/atau bangunan sertifikat hak milik. Sedangkan untuk jaminan yang sama, tapi hanya dengan
39
sertifikat hak guna jaminan maka nominalnya sebesar 70%. Sementara untuk jaminan yang berupa benda bergerak seperti kendaraan bermotor, PC, dll maka variasi harga yang diberikan mulai dari kisaran 50%-80%. Tugas seorang investigasi staff tidak hanya melakukan penilaian harga jaminan atas pengajuan pembiayaan atau kredit dari nasabah. Tuntutan lainnya adalah melakukan penilaian ulang terhadap jaminan dari pembiayaan atau kredit macet untuk melakukan AYDA (Agunan Yang Diambil Alih). Tindakan ini dilakukan dan mengambil dan menjadikan jaminan itu sebagai kepunyaan pihak bank untuk sementara, sebelum dilakukan pelelangan. 6) Internal Control (IC) IC mempunyai tugas yaitu memonitoring komparasi, monitoring laporan keuangan, mencetak neraca dan laporan laba rugi bank, mencetak jurnal mutasi harian, melakukan cell back mutasi, mencetak rekening koran giro, evaluasi proofing, stock opname, laporan zero defect. 7) Sumber Daya Insani (SDI) SDI mempunyai tugas sebagai berikut a)Bertanggungjawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, hitungan gaji, bonus, dan tunjangan. b) Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbarui masa berlakunya kontrak kerja. c)Melakukan
tindakan
disipliner
pada
karyawan
yang
40
melanggar
peraturan
atau
kebijakan
perusahaan.
d)
Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya insani. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya insane serta pengembangan kualitas sumber daya insani tersebut. e)Bertanggungjawab penuh dalam proses rekrutmen, mulai dar mencari calom karyawan, wawancara, hingga seleksi. f) Melakukan seleksi, promosi, transferring, demosi pada karyawan yang di anggap perlu. g) Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan
yang
\berhubungan
pengembangan
kemampuan, potensi, mental, keterampilan, dan pengetahuan karyawan yang sesuai standar perusahaan . h) Membuat sistem Human Ressources (HR) yang efektif dan efisien, misalnya dengan
membuat
SOP,
job
description,
training,
and
development sistem, dll. e. Front Office Dalam bagan Front Office sendiri mempunyai beberapa bagianbagian
tersendiri
dalam
menjalankan
tugas
dan
fungsi
operasionalnya, diantaranya sebagi berikut : 1) Teller Tugas dari Teller diantaranya sebagi berikut: melakukan rekap
termasuk
diantaranya
pemidahbukuan,menyelesaikan
setoran transaksi
kliring,
inkaso,
penerimaan
dan
41
pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening nasabah, meliputi
tabungan,
pengiriman
atau
transfer,
pencairan
dana/giro/cek., melayani penjualan dan pembelian valuta asing dari dan oleh nasabah, menjaga hubungan baik dengan nasabah termasuk perilaku baik terhadap semua nasabah, mendapatkan atau mengakuisisi nasabah baru, memastikan pencapaian target bulanan teller 2) Customer Service (CS) Tugas dari Customer Service diantaranya sebagi berikut memberikan informasi tentang produk-produk yang ada dibank, melayani
pembukaan
dan
penutupan
rekening
nasabah,
melaksanakan tugas lain yang ditunjuk atasan, memberikan saran produk yang tepat kepada nasabah, headling complaint, melayani segela bentuk Komplain dari nasabah, melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso, pemindahanbukuan antar rekening nasabah, melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso, pemindahanbukuan antar rekening nasabah. f. Manajer Bisnis Manajer Bisnis atau dalam divisi marketing dalam operasionalnya terbagi menjadi dua bagan yaitu Account Officer (AO) dan Realashionship Officer (RO).
42
1) Account Officer (AO) Tugas dari Account Officer (AO) diantaranya yang pertama yaitu mencari nasabah, yang kedua yaitu Analisa nasabah, meliputi 5C: Caracter, sumber yang dianalisa diantaranya adalah a) Daftar riwayat hidup calon debitur, b) Reputasi dalam lingkungan usaha, c) Bank information, c) Trade checking (buyer/seller), tugas yang ketiga yaitu menjaga hubungan baik dengan nasabah sampai pelunasan pembiayaan, dan tugas yang terakir yaitu analisa kemampuan nasabah dalam membayar. 2) Realashionship Officer (RO) Tugas dari Realashionship Officer (RO) diantaranya yang pertama memperkenalkan, mepromosikan, memasarkan produk perbankan, dan memperluas jaringan atau relasi antar perbankan atau dengan dunia diluar perbankan itu sendiri, dan simpanan giro. Tugas yang kedua yaitu untuk mencari nasabah (pihak ketiga) yang mempunyai dana lebih agar mau untuk menyimpannya ke dalam bank dalam bentuk produk yang ditawarkan oleh bank itu sendiri. Produk bank yang dimaksud dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito. 4. Produk-Produk Bank Syariah Bukopin Setelah beroperasi selama 5 (lima) tahun PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta telah mengeluarkan beberapa produk-
43
produknya diantaranya produk tabungan, produk pembiayaan, serta jasa-jasa perbankan. Berikut ini penjelasan mengenai produk dari Bank Syariah Bukopin sebagai berikut : a. Produk Pendanaan ( Funding) 1) Tabungan iB Siaga Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan secara sewaktu-waktu dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan. Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan beragam fasilitas dan manfaat untuk kemudahkan transaksi keuangan anda. Akad yang digunakan pada tabungan iB Siaga adalah wadi’ah yad dhamanah, yang berarti mustawda (Bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi (Nasabah). 2) Tabungan iB Siaga Bisnis Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang dipersamakan dengan itu. Akad yang digunakan adalah Mudharabah
Mutlaqah,
yang berarti
Bank
(mudharib)
diberikan kuasa penuh oleh penabung (shahibul maal) untuk
44
menggunakan dana tersebut tanpa larangan / batasan dan Bank (mudharib) wajib memberitahukan kepada penabung (shahibul maal) mengenai nisbah (porsi) bagi hasil yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana sesuai dengan akad. 3) Tabungan iB Multiguna Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqah, dimana Bank / mudharib diberikan kuasa penuh oleh nasabah / shahibul maal untuk menggunakan dana tersebut tanpa larangan / batasan dan mudharib / Bank wajib memberitahukan kepada shahibul maal / nasabah mengenai nisbah / bagi hasil keuntungan yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana sesuai dengan akadnya. 4) Tabungan SimPel Simpanan Pelajar iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi perbankan untuk mendorong budaya menabung sejak usia dini. Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad dhamanah, yang berarti bank dapat memanfaatkan dana dan
45
menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah. 5) TabunganKu Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia
guna
menumbuhkan
budaya
menabung
serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad dhamanah, yang berarti bank dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah. 6) Giro iB Giro iB adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunkan cek atau saranan perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya. Akad yang digunakan adalah akad Wadi’ah yad dhamanah yaitu berarti mustawda (bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi (nasabah). 7) Deposito iB Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
46
antara deposan dengan pihak bank. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqa, dimana Bank / mudharib diberikan kuasa penuh oleh nasabah/shahibul maal untuk menggunakan dana tersebut tanpa larangan / batasan dan mudharib/Bank wajib memberitahukan kepada shahibul maal / nasabah mengenai nisbah / bagi hasil keuntungan yang diperoleh dan risiko yang timbul serta ketentuan penarikan dana sesuai dengan akadnya. b. Produk Pembiayaan (Lending) 1) Pembiayaan iB Jual-Beli (Murabahah) Fasilitas pembiayaan jual beli dengn harga perolehan ditambah dengan margin yang telah disepakati, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun modal kerja investasi. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual-beli antara bank dan nasabah. Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan Bank yang disepakati. 2) Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad yang digunakan adalah Murabahah,
47
yaitu jual beli dengan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati. 3) Pembiayaan iB Siaga Pensiunan Pembiayaan iB Pensiun adalah fasilitas pembiayaan dengan prinsip murabahah yang diberikan oleh Bank kepada penerima pensiun yang menerima uang pensiun secara rutin setiap bulan dari Negara (APBN). Akad yang digunakan pada iB Pensiun yaitu akad Murabahah. Akad Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli. 4) Pembiayaan iB Siaga Pendidikan Pembiayaan
iB
Siaga
Pendidikan
adalah
fasilitas
pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada masyarakat secara prinsip Ijarah untuk membiayai kebutuhan dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa paket biaya pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Akad yang digunakan untuk iB Siaga Pendidikan yaitu akad Ijarah . Akad Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
48
5) Pembiayaan iB Bagi Hasil Pembiayaan iB Bagi Hasil adalah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan
bagi
hasil.
Akad
yang
digunakan
adalah
Mudharabah, yaitu kerjasama antara Bank dengan nasabah, dimana pihak bank menyediakan seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah disepakati. 6) Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah adalah pembiayaan yang diberikan bank untuk pembelian atau renovasi rumah tinggal, pembelian rumah susun/apartemen, rumah toko dan/atau rumah kantor baik dalam kondisi baru maupun kondisi lama. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati. 7) Pembiayaan iB Koperasi Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin kepada Koperasi Karyawan (kopkar), Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok dengan margin keuntungan yang disepakati.
49
c. Jasa-Jasa Perbankan 1. Kartu ATM BSB Kartu ATM BSB adalah Fasilitas layanan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM (Automated Teller Machine) yang dimiliki atau ditunjuk oleh Bank Syariah Bukopin. 2. Kliring Produk jasa yang disediakan untuk menjembatani tukarmenukar surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring, dimana anggota kliring tersebut ditentukan oleh Bank Indonesia. 3. Wakaf Uang Wakaf uang yaitu wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan ekonomi umat. 4. Save Deposit Box Save Deposit Box yaitu fasilitas jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern. Manfaat-manfaatnya
antara lain memberikan keamanan dan
kenyamanan, mmenyimpan semua barang-barang berharga anda.
50
5. Transfer Transfer yaitu produk jasa yang disediakan Bank Syariah Bukopin untuk memindahkan sejumlah dana atas perintah si pemberi amanat dari Kantor Cabang Bank Syariah Bukopin kepada penerima transfer pada bank lain atau pemindahan dana dari bank lain untuk nasabah Bank Syariah Bukopin sebagai penerima. 6.
Cash Management Layanan perbankan elektronis yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara Real Time On-Line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi. Dengan Fasilitas sebagai berikut inquiry saldo, overbook (pemindahbukuaan), transfer, summary (mutasi rekening).
B. Pembahasan 1. Strategi Pemasaran Tabungan IB Siaga Pada Bank Syariah Bukopin Semakin banyaknya perbankan yang ada di Indonesia maka semakin ketat pula persaingan yang terjadi antar perbankan yang ada pada saat ini. Perbankan saling bersaing untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya
dengan
berbagai
macam
cara
dan
51
mempertahankan nasabah-nasabahnya yang sudah ada. Strategistrategi yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta untuk menarik peminat agar lebih banyak lagi dan meraih kesuksesan, salah satunya yaitu dengan melakukan pemasaran. Strategi pemasaran
merupakan
fungsi
manajemen
untuk
menciptakan
permintaan produk, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menginformasikan produk yang ada sehingga apa yang direncanakan tercapai. Strategi yang diterapkan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta dalam memasarkan produk tabungan iB Siaga untuk meningkatkan jumlah nasabah baru yaitu dengan menggunakan beberapa pendekatan Bauran Pemasaran 4 P (Empat P), yaitu sebagai berikut : a. Product (Produk) Seiring dengan persaingan yang ketat dengan perbankan lain, maka PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Surakarta (BSB)
melakukan inovasi produk-produknya untuk menarik calon nasabah baru. Produk yang ditawarkan bank harus sesuai dengan kebutuhan
konsumen,
yang
mempunyai
kualitas
tinggi
dibandingkan dengan produk dari bank lain. Produk tabungan iB Siaga yang ditawarkan oleh PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta mempunyai banyak keunggulan dan kemudahan yang dapat dirasakan oleh nasabahnya. Berbagai keunggulan yang
52
ditawarkan oleh PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Surakarta
pada tabungan iB Siaga antara lain yaitu : 1) Tidak ada biaya administrasi bulanan dan administrasi ATM maka nasabah tidak perlu memikirkan biaya administrasi bulanan lagi serta gratis buku tabungan apabila hilang atau rusak. 2) Perlindungan asuransi bagi nasabah tabungan Siaga yang saldo rata-rata tiap bulan minimal sebesar Rp 1.000.000,- maka akan mendapat bebas premi asuransi, dengan keunggulan ini maka dapat dirasakan oleh masyarakat luas. 3) Terdapat undian berhadiah dengan ketentuan saldo rata-rata perbulan sebesar Rp 100.000,- akan mendapat 1 poin tiap bulannya yang nanti akan masuk kedalam kotak undian yang diundi setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk main prize dan 1 (satu) tahun sekali untuk grand prize 4) Bagi nasabah baru yang akan membuka rekening baru dengan setoran yang sangat ringan yaitu setoran awal Rp 50.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,5) Saat pembukaan rekening baru dengan setoran awal Rp 1.000.000,- akan mendapatkan souvenir dari BSB berupa tas, jam dinding dan untuk setoran awal senilai Rp 2.000.000,- akan mendapat souvenir payung, botol minuman dan bantal berbentuk mawar
53
6) Sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu maksilmal 2 milyar rupiah. 7) Bank Syariah Bukopin memberikan kemudahan akses transaksi ATM 24 jam diseluruh mesin ATM yang tergabung pada jaringan Bukopin, Bukopin Syariah dan BCA/Prima b. Price (Harga) Penetapan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran agar dapat bersaing dengan bank-bank lainnya, penetapan harga disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini dan sasaran yang dituju. Oleh karena itu Bank Syariah Bukopin menentukan harga untuk produk tabungan iB Siaga yaitu dengan sistem bagi hasil (nisbah). Pada Perbankan Syariah pemberian suku bunga atau bonus menggunakan istilah nisbah atau bagi hasil antara bank dengan nasabah. Bonus diberikan kepada nasabah yang memiliki dana rata-rata minimal Rp 500.000,- atau tergantung jumlah saldo pada rekening nasabah pada tiap bulan. Dalam praktiknya nisbah antara bank (shahibul maal) dengan deposan (mudharib) dalam prinsip wadi’ah yad dhamanah berupa bonus sebesar 30% atau 70:30 (bank : nasabah). Perhitungannya sebagai berikut saldo rata-rata tabungan deposan dibagi dengan saldo rata-rata tabungan perbulan diseluruh Bank Syariah Bukopin dikalikan dengan pendapatan Bank Syariah Bukopin yang dibagi hasil
54
dikalikan nisbah yang disepakati. Hasil tersebut yang menjadi bagi hasil atau nisbah yang diterima nasabah. Prinsip ini berbeda dengan prinsip mudharabah, karena tabungan ini menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah yang berarti mustawda (Bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi (Nasabah). c. Place (Tempat) Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu faktor penting. Karena lokasi yang strategis sangat memudahkan para nasabah untuk melakukan transaksi. Lokasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta yaitu berada di jalan Slamet Riyadi No 271 Surakarta 57111, lokasi yang berada di pusat kota merupakan letak yang sangat strategis untuk perbankan. Maka penentuan lokasi cabang sangat mempengaruhi tingkat penjualan produk pada operasionalnya. Untuk membantu operasional kantor cabang Bank Syariah Bukopin (BSB) di Surakarta, BSB membuka kantor kas yang letaknya berada di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Karena ada kerjasama antara Bank Syariah Bukopin dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam pembayaran SPP dan pembayaran pendaftaran mahasiswa baru. Pada masa waktu pembayaran semester, mahasiswa UMS yang akan melakukan transaksi dapat melalui kantor cabang Bank Syariah
55
Bukopin dan kantor kas yang berada di UMS. Karena kantor kas sudah diperluas dan menambah jumlah teller agar lebih banyak menerima jumlah transaksi pembayaran SPP. Perluasan kantor kas di UMS bertujuan agar dapat memadahi mahasiswa yang akan melakukan transaksi pada saat jatuh tempo masa pembayaran SPP. Melakukan penambahan cabang baru yang lokasinya mayoritas masyarakat muslim dapat menjadi peluang bagi Bank Syariah Bukopin untuk meningkatkan dan menarik nasabah baru, lokasi tersebut seperti di daerah Solo-Pasar Kliwon. Selain lokasi yang memadahi, PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta mendesain kantor dengan tata ruang modern minimalis. Fasilitas yang tersedia seperti tempat duduk, televisi, AC, mesin ATM, kamar mandi, petugas yang sangat ramah serta ruangan yang bersih dan rapi membuat nasabah merasa nyaman. Fasilitas ini bertujuan agar nasabah yang datang merasa aman dan nyaman. d. Promotion (Promosi) Strategi promosi merupakan langkah terpenting dalam memasarkan suatu produk. Agar nasabah bersedia membuka tabungan maka nasabah harus mengetahui terlebih dahulu tentang produk tabungan yang ditawarkan oleh bank. Mengadakan promosi yang terarah dan menarik untuk mengikat minat masyarakat. PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Surakarta melakukan promosi
dengan memperkenalkan produk Tabungan iB Siaga kepada
56
masyarakat luas baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Promosinya antara lain dengan cara : 1) Sales Promotion (Promosi Penjualan) Promosi penjualan yang digunakan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta untuk menarik minat nasabah pada produk tabungan iB Siaga yaitu dengan mendatangi nasabah secara langsung (face to face), telemarketing, canvassing dan jemput bola. Kegiatan canvassing yaitu mengumpulkan datadata di daerah-daerah lain melalui internet atau mulut ke mulut kemudian mendatanginya langsung ke lokasi atau setelah mencari data-data kemudian melakukan promosi melalui telemarketing, marketing lebih sering mendatangi secara langsung para calon nasabah seperti di sekolahan, rumah produksi, atau pengusaha-pengusaha yang ada di daerah tersebut serta memakai sistem jemput bola. Dengan tujuan untuk menginformasikan adanya produk Tabungan iB Siaga yang sangat bermanfaat bagi nasabah. Nasabah tidak perlu repot-repot datang ke Bank untuk mengetahui informasi produk tabungan iB Siaga karena para pemasar akan memaparkan secara detail tentang tabungan iB Siaga seperti customer service yang ada di Bank. Hal tersebut merupakan cara yang lebih efisien untuk meningkatkan jumlah nasabah Tabungan iB Siaga. Untuk menambahkan kegiatan promosi penjualan di
57
Bank Syariah Surakarta dapat dilakukan inovasi promosi dengan cara mengadakan open table di Car Free Day atau tempat-tempat rekreasi, mengikuti event-event yang ada di mall dan di hotel, menjadi sponsor kegiatan seminar, kegiatan lomba dan kegiatan gerak jalan. Kegiatan ini agar masyarakat luas mengetahui adanya produk-produk yang ada di Bank Syariah Surakarta. 2) Advertising (Periklanan) Periklanan atau advertising, promosi ini dilakukan dalam bentuk pemasangan spanduk yang di tempel pada depan kantor cabang Bank Syariah Bukopin (BSB) dan kantor kas yang ada di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta), serta melakukan pembagian brosur di depan kantor cabang, kantor kas yang ada di UMS, yang tujuannya untuk mengajak masyarakat umum atau mahasiswa untuk menabung dibank, di mobil operasional BSB juga di tempel full sticker gambar pada bagian kaca samping dan belakang yaitu tentang produk BSB dan penawaran hadiah untuk produk tersebut. Selain itu setiap ada event-event di mall, hotel maka pihak bank akan membuka open table di sana dengan tujuan agar masyarakat mengetahui produk yang ditawarkan oleh BSB. PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta juga melakukan promosinya melalui iklan
58
dimedia elektronik seperti di internet dalam web BSB yaitu www.banksyariahbukopin.com. 3) Personal Selling (Penjualan Pribadi) Penjualan pribadi atau personal selling yang diterapakan pada PT. Bank Syariah Bukopin
Cabang Surakarta yaitu
dengan menanamkan jiwa pemasar pada seluruh karyawannya, dengan tujuan bahwa mereka semua merupakan seseorang pemasar bagi perusahaan. Dalam hal ini PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta tidak menargetkan kepada
para
karyawannya. Contohnya seperti karyawan Bank Syariah Bukopin menawarkan produknya kepada saudara, tetangga, serta teman-teman terdekatnya. 4) Customer Community Gathering Kegiatan ini bertujuan mengadakan gathering dengan komunitas tertentu untuk memperkenalkan produk-produk PT. Bank Syariah Surakarta. Kegiatan yang sudah dilakukan Bank Syariah Surakarta seperti gathering Sukuk dengan nama acara “Investasi Sukuk Negara Ritel SR-008”. kegiatan ini dapat membantu untuk meningkatkan juamlah nasabah. Kegiatan untuk meningkatkan penjualan produk sangat diperlukan bagi perbankan melalui pemasar atau marketing. Untuk memasarkan produk perbankan memerlukan inovasi strategi-strategi yang menarik.
59
Strategi-strategi yang belum dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin dalam promosi untuk meningkatkan jumlah nasabah antara lain : a. Bus Layanan Gerak (BLG) Tujuan menambahkan Bus Layanan Gerak (BLG) untuk memaksimalkan pelayanan kepada nasabah. Bus Layanan Gerak (BLG) berfungsi sebagai One Stop Mini Banking yang dengan leluasa dapat bergerak mendatangi komunitas masyarakat. Bus Layanan Gerak (BLG) dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan yang di inginkan seperti penarikan uang, penyetoran uang, maupun pembukaan rekening dan lain sebagainya. Bus Layanan Gerak (BLG) dilengkapi dengan adanya mesin ATM, customer service, teller yang bisa meberikan layanan secara online. Penempatan lokasi Bus Layanan Gerak harus strategis yaitu berada di tempat-tempat strategis atau pusat keramaian seperti di pasar, di mall yang membutuhkan pelayanan perbankan. b. Pola Kerjasama Dalam hal ini melakukan kerjasama dengan perusahaan, hotel-hotel syariah, biro perjalanan umroh dan haji, galeri-galeri syariah seperti butik baju syariah. Pola kerjasama ini pada setiap instansi berbeda-beda karena setiap instansi tergantung kebutuhan. Seperti bekerjasama dengan perusahaan, dalam hal ini bank dapat andil dalam penggajian karyawan. Selain itu dapat bekerja sama
60
dengan biro perjalanan haji dan umroh, hotel-hotel syariah dan butik muslimah yaitu dengan memberikan fasilitas mesin debit khusus bank syariah untuk transaksi pembayaran. Karena peluang ini belum banyak dilakukan oleh perbankan syariah maka dapat menjadi
peluang
bagi
Bank
Syariah
Bukopin
untuk
memperkenalkan produknya seperti tabungan iB Siaga serta BSB dapat dikenal oleh masyarakat luas. c. Memperbanyak Mesin ATM Memperbanyak mesin ATM bertujuan agar memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi sewaktu-waktu dan dimanapun nasabah berada. Kegiatan ini dapat dilakukan di mall, di tempat-tempat perbelanjaan atau tempat-tempat yang ramai, di pasar, di pom bensin, serta di hotel-hotel terutama hotel-hotel syariah.
2. Kendala Pemasaran Tabungan IB Siaga Pada Bank Syariah Bukopin Di dalam pemasaran produk tabungan iB Siaga ada beberapa faktor yang menjadi kendala untuk dapat diterima oleh masyarakat dalam pemasarannya.
Adapun
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
pemasaran produk tabungan iB Siaga adalah sebagai berikut : a. Masyarakat belum mengenal perbankan syariah
61
Masyarakat banyak yang belum mengenal perbankan syariah, terutama pada Bank Syariah Bukopin (BSB). Masyarakat di Solo tidak mengetahui apabila Bank Bukopin Syariah membuka cabang di Solo. Kebanyakan masyarakat mengenal Bank Bukopin (konvensional) saja. Bank Syariah Bukopin juga belum melakukan perluasan di tiap-tiap daerah, perluasan cabang di tiap daerahdaerah sebenarnya sangat membantu dari segi mengenalnya nama BSB itu sendiri agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, selain itu juga dapat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi di daerah tertentu yang belum ada cabang BSB. b. Kurangnya minat masyarakat untuk menabung di Bank Syariah Saat ini masyarakat cenderung untuk menyimpan uangnya dirumah dari pada di bank apalagi di bank syariah. Karena masyarakat cenderung memikirkan kesulitan untuk melakukan transaksi ATM, masyarakat sudah terlanjur takut terhadap biaya administrasi pada tiap bulannya selain itu ada masyarakat yang menyimpan uangnya dalam bentuk emas bahkan properti. Bank Syariah Bukopin memiliki solusi untuk hal tersebut. Dikarenakan setiap nasabah yang menabung di bank Bukopin Syariah tidak di kenakan biaya administrasi tiap bulan, dapat melakukan transaksi ATM 24 jam diseluruh mesin ATM yang tergabung pada jaringan Bukopin, Bukopin Syariah dan BCA/Prima dan sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
62
c. Persaingan dengan Bank Kompetitor Persaingan dengan bank kompetitor, semakin beragamnya produk yang dimiliki oleh pesaing membuat nasabah memiliki banyak pilihan. Persaingan disini dapat disebabkan oleh perbedaan bagi hasil (nisbah) tabungan. Seperti Bank Muamalat mempunyai tabungan Muamalat iB dan Bank Syariah Mandiri (BSM) mempunyai
BSM
tabungan
Simpatik.
Apabila
nasabah
mendapatkan bunga (margin) yang lebih tinggi dari bank lain pasti mereka akan berpindah ke bank tersebut dikarenakan untuk mencari keuntungan yang lebih banyak. 3. Analisis SWOT Produk Tabungan IB Siaga Pada Bank Syariah Bukopin Dalam rangka meningkatkan program penjualan produk tabungan iB Siaga, maka sangat memerlukan strategi. Strategi yang dimaksut yaitu membuat analisa yang meliputi empat faktor, antara lain kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) analisa ini disebut analisis SWOT. Dengan melakukan analisis SWOT dapat mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta dan peluang apa yang mampu mendukung perkembangan pemasaran produk tabungan iB Siaga serta menegetahui ancaman yang nanti akan dihadapinya. Dalam analisis produk tabungan iB Siaga ini dapat menggunakan model Matrik SWOT.
63
Matrik SWOT bertujuan agar dapat mengetahui strategi-strategi pada tiap-tiap faktor. Analisis Matrik SWOT produk tabungan iB siaga pada Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta antara lain : FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) 1. Bebas administrasi 1. Rekening pasif bulanan dan (tidak ada transaksi administrasi ATM selama 6 bulan 2. Gratis premi asuransi berturut-turut) dengan syarat saldo denda Rp.3.000,minimum rata-rata tiap perbulan. bulan Rp 1.000.000,2. Simpanan dibawah 3. Gratis biaya buku Rp.1.000.000,apabila hilang atau tidak mendapat rusak asuransi. 4. Mendapat souvenir tiap pembukaan rekening baru, seperti jam dinding, payung, pulpen, botol minuman, bantal mawar, tempat makan dan tas. 5. Ada undian berhadiah setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk main prize dan 1 (satu) tahun sekali untuk grand prize untuk minimal saldo ratarata Rp 100.000,- tiap bulannya akan mendapat 1 poin. 6. Setoran awal minimum pembukaan rekening baru hanya Rp. 50.000,7. Sudah dijamin oleh
64
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) 1. Peluang produk 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan Tabungan iB produk tabungan promo hadiah Siaga dapat iB Siaga karena agar tidak ada dipasarkan setoran awal rekening pasif kepada rendah dan bebas 2. Meningkatkan masyarakat administrasi sosialisasi menengah ke sehingga dapat tentang premi bawah. dipasarkan asuransi agar 2. Mudah diterima 2. Meningkatkan nasabah oleh masyarakat strategi pemasaran menambah luas kerena produk agar saldo rekening biayabiaya nasabah baru diatas 1 juta administrasinya tertarik. rupiah tiap bulan tidak 3. Melakukan 3. Mengadakan ada. pengenalan produk pelatihan 3. Mudah diterima yang menarik terhadap SDM oleh masyarakat kepada masyarakat untuk luas kerena gratis luas memperlancar premi asuransi. 4. Memaparkan kegiatan usaha 4. Peluang masih pentingnya BSB besar karena asuransi dengan masih banyak premi gratis. orang yang belum 5. Mempertahankan menabung di souvenir Bank Syariah. pembukaan 5. Sering-sering rekening baru agar mengadakan menjadi promo hadiah. keunggulan 6. Kesadaran produk bukopin masyarakat dalam syariah.
65
memanfaatkan asuransi masih sangat rendah. ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) 1. Banyak 1. Meningkatkan bermunculan pelayananan agar produk-produk kepercayaan sejenis seperti masyarakat pada Tabungan iB BSB meningkat Siaga pada bank2. Meningkatkan bank lain. keunggulan 2. Semakin produk yang banyaknya bervariatif yang produk-produk tidak dimiliki oleh dari bank lain pesaing lain yang memberikan 3. Mengusahakan bunga lebih promo undian tinggi. berhadiah 1 bulan sekali untuk menarik perhatian masyarakat Gambar 3.2
STRATEGI (WT) 1. Meningkatkan jumlah bagi hasil (margin) kepada nasabah tabungan iB Siaga 2. Meningkatkan strategi rekening aktif sehingga tidak tersaing oleh bank-bank lain
Diagram Matrik SWOT produk tabungan iB Siaga
Setelah melakukan analisis Matrik SWOT pada produk tabungan iB Siaga pada Bank Syariah Bukopin maka dapat mengetahui strategi pada tiap-tiap elemen seperti strategi SO,WO,ST, serta strategi WT. Strategistrategi tersebut dapat membantu pemasar untuk meningkatkan jumlah nasabah baru.