BAB III OBJEK PENELITIAN
III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet 43
(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada: 1. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, 2. Tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, 3. Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru, 44
4. Peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, 5. Pembangunan
tonggak-tonggak
usaha
dengan
menciptakan
serta
menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya. Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial 45
Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong). Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
III.1.2 Bidang Usaha Berdasarkan undang-undang nomor 7 tahun 1992, sebagai lembaga intermediasi. Berdasarkan undang-undang perbankan Indonesia nomor 10 tahun 1998, melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk kantor cabang dan atau kantor cabang pembantu dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan usaha tersebut, meliputi penghimpunan dana, pembiayaan dan layanan.
III.1.3 Produk-Produk Adapun produk-produk pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, antara lain sebagai berikut:
46
1. Pendanaan a.
Giro i. ii.
b.
Tabungan i. ii. iii. iv. v. vi.
c.
Giro Wadiah Perorangan Giro Wadiah Institusi
Tabungan Muamalat Tabungan Muamalat Dollar Tabungan Muamalat Pos Tabungan Haji Arafah Tabungan Haji Arafah Plus TabunganKu
Deposito i. ii.
Deposito Mudharobah Deposito FulInvest
2. Pembiayaan a.
Konsumen i.
Pembiayaan Hunian Syariah, yaitu produk pembiayaan yang membantu nasabah untuk memiliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain, dengan prinsip murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerjasama sewa).
ii.
Automuamalat, yaitu produk pembiayaan yang akan membantu nasabah untuk memiliki kendaraan berdasarkan prinsip syariah dengan akad murabahah (jual-beli).
b.
Modal Kerja i.
Pembiayaan Modal Kerja 47
ii. iii. c.
Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi Pembiayaan Rekening Koran Syariah
Investasi i. ii.
Pembiayaan Investasi Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis
3. Layanan a.
Remittance i. ii. iii. iv.
b.
Trade Finance i. ii. iii. iv. v. vi.
c.
Remittance BMI – MayBank Remittance BMI - BMMB Remittance BMI - NCB Tabungan Nusantara
Bank Garansi Ekspor Impor Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Lettter Of Credit (L/C) Standby LC
Layanan 24 Jam i. ii. iii.
SMS BankingSalaMuamalat Muamalat Mobile Internet Banking
48
III.1.4 Struktur Organisasi Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Sumber : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
III.1.5 Personel yang Terlibat dalam Pemrosesan Pembiayaan Berikut ini adalah personel-personel yang terlibat dalam pemrosesan pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, yaitu: 1. Financing Support Group Kedudukan
Financing
Support
Group
sebagai
anggota Komite
pembiayaan (KP) dan sekretaris KP (Bukan anggota) serta Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan (bukan Anggota). Uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut: 49
Selaku Anggota KP: a.
Memutus pembiayaan sesuai batas (limit) kewenangan yang dimilikinya.
b.
Memberikan rekomendasi dalam Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP) dan meneruskannya ke Pejabat yang memiliki limit kewenangan yang lebih tinggi, apabila plafond fasilitas yang diusulkan melebihi batas (limit) kewenangannya.
c.
Memantau pelaksanaan/realisasi keputusan KP.
2. Business Coordinator Tugas dan tanggung jawab Business Coordinator antara lain: a.
Secara pro-aktif serta penuh tanggung jawab membantu kelancaran dan kesuksesan tugas dan tanggung jawab Direksi yang berkaitan dengan pembiayaan.
b.
Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan tugas dari Business Manager yang berada dibawah tanggung jawabnya.
c.
Memutus pembiayaan sesuai batas (limit) kewenangan yang dimilikinya.
d.
Memberikan rekomendasi dalam Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP) dan meneruskannya ke pejabat yang memiliki limit kewenangan yang lebih tinggi, apabila plafond fasilitas yang diusulkan melebihi batas (limit) kewenangannya.
50
3. Business Manager Tugas dan tanggung jawab Business Manager antara lain: a.
Secara pro-aktif serta penuh tanggung jawab membantu kelancaran dan kesuksesan tugas dan tanggung jawab Direksi yang berkaitan dengan pembiayaan.
b.
Mengkoordinir
dan
mensupervisi
pelaksanaan
tugas
dari
para
pejabat/pengelola pembiayaan yang berada dibawah tanggung jawabnya. c.
Memutus pembiayaan sesuai batas (limit) kewenangan yang dimilikinya.
d.
Memberikan rekomendasi dalam Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP) dan meneruskannya ke Pejabat yang memiliki limit kewenangan yang lebih tinggi, apabila plafon fasilitas yang diusulkan melebihi batas (limit) kewenangannya.
4. Account manager Tugas dan tanggung jawab Account manager antara lain: a.
Menghimpun data dan informasi yang diperlukan berkaitan dengan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah.
b.
Melakukan Kunjungan Setempat (On The Spot/OTS) ke lokasi-lokasi yang terkait dengan pembiayaan yang akan diproses.
c.
Melakukan verifikasi atas keakuratan dan keabsahan data & informasi (incl. Bank checking) serta dokumen yang terkait dengan usulan pembiayaan dan diketahui oleh Business Manager (BM). 51
d.
Membuat dan merekomendasi Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP) dan meneruskan kepada BM.
e.
Membuat Surat Persetujuan Pembiayaan (SPP) yang berisikan seluruh keputusan KP dan menyerahkan kepada Unit Support Pembiayaan (USP) untuk memastikan bahwa seluruh persyaratan KP telah tercakup dalam Surat Persetujuan Pembiayaan (SPP).
f.
Menyampaikan Surat Persetujuan Pembiayaan (SPP) kepada nasabah.
g.
Melaksanakan keputusan KP dan merealisasi dropping pembiayaan.
h.
Melakukan pemantauan pembiayaan serta pembinaan nasabah.
i.
Mengelola account dengan dasar/prinsip demi kepentingan Bank.
j.
Memproses permohonan nasabah yang berkaitan dengan penambahan, perpanjangan pembiayaan.
k.
Melaksanakan upaya dan tindakan yang optimal dalam rangka pencapaian target market pembiayaan.
l.
Menjaga mutu/kualitas portofolio pembiayaan.
m. Memasarkan produk pembiayaan dan melakukan cross selling atas produk dan jasa Bank Muamalat. n.
Memastikan telah terpenuhinya seluruh ketentuan/peraturan didalam pelaksanaan pembiayaan.
o.
Menyelesaikan/menindaklanjuti Temuan Hasil Pemeriksaan (THP) Audit Intern maupun Ekstern yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
52
p.
Secara berkala membuat laporan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Business Manager
5. Unit Support Pembiayaan Unit Support Pembiayaan bukan Anggota KP, namun berfungsi sebagai filterisasi proses realisasi pembiayaan. a. Melakukan verifikasi kelengkapan seluruh dokumen meliputi dokumen dalam safe keeping, Financing Document, dan file pembiayaan serta dokumen lainnya yang dipersyaratkan oleh KP b. Melaksanakan penilaian/taksasi barang jaminan (termasuk mensupervisi taksasi yang dilakukan oleh Appraisal Independent) dan bi checking, legal opinion, trade checking. c. Memeriksa Surat Persetujuan Pembiayaan (SPP) sesuai dengan hasil KP. d. Melaksanakan pengikatan atas pembiayaan dan jaminan. e. Melaksanakan penutupan asuransi barang jaminan. f. Melaksanakan administrasi realisasi pembiayaan dan administrasi pembiayaan lainnya. g. Menyimpan,
mengelola
dan
mengamankan
dokumen-dokumen
pembiayaan. h. Membuat Laporan Portfolio Cabang serta laporan-laporan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugasnya.
53
i. Menindak lanjuti Temuan Hasil Pemeriksaan Audit Intern maupun Ekstern terkait dengan pelaksanaan tugas/tanggung jawabnya.
6. Sekretaris Komite Pembiayaan a. Tugas tanggug jawab 1) Menyelenggarakan rapat komite pembiayaan 2) Membuat notulen hasil keputusan rapat KP 3) Meneruskan MUP ke seluruh anggota KP apabila dilaksanakan dengan cara sirkulasi. b. Tugas dan tanggungjawab sekretaris KP di Kantor Pusat Non Operasional dilaksanakan oleh Financing Support Group (FSG). c. Tugas dan tanggung jawab sekretaris KP di KPO dan Kantor Cabang dilaksanakan oleh Unit Support Pembiayaan (USP).
III.I.6
Mekanisme Pembiayaan Murabahah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Gambaran umum mekanisme pembiayaan murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, sebagai berikut: 1. Permohonan Pembiayaan Calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan berupa formulir pembiayaan nasabah (FPN) yang dibuat langsung oleh calon nasabah disertakan dengan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan pembiayaan kepada account manager PT. 54
Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Pada umumnya transaksi murabahah pada dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah nasabah datang mengajukan pembiayaan dengan spesifikasi yang telah nasabah tetapkan, serta supplier dan harga barang dari supplier. Transaksi yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah nasabah dengan dana atas nama bank membeli barang langsung kepada supplier sesuai permintaan nasabah. Selanjutnya penyerahan barang dilakukan langsung dari supplier kepada nasabah dan dilakukan langsung antara nasabah dan supplier.
2. Analisis Pembiayaan Permohonan yang disampaikan calon nasabah akan dinilai oleh Account manager. Dalam melakukan analisa kelayakan pembiayaan ditentukan oleh kelayakan usaha nasabah sebagai sumber utama pelunasan pembiayaan (first way out) dan kelayakan agunan sebagai sumber pelunasan kedua (second way out). Apabila sumber pelunasan yang utama tidak berjalan. Proses analisa kelayakan usaha dilakukan dengan menggunakan beberapa tata cara analisa yang meliputi analisa sspek-aspek perusahaan, analisa laporan keuangan, evaluasi kebutuhan dana/pembiayaan, analisa kesuaian aspek syariah dan struktur fasilitas pembiayaan. Selain itu, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan tahap awal yaitu inisiasi, bank perlu memperhatikan sektor ekonomi yang 55
memiliki prospek bisnis yang baik sehingga posisi bank tergolong aman dan menguntungkan dalam membiayai sektor tersebut. kriteria bisnis yang aman dan menguntungkan antara lain: 1.
Bisnis yang sedang tumbuh (sunrise industry)
2.
Bisnis yang tidak terkena resesi
3.
Bisnis yang didukung oleh regulasi pemerintah
4.
Bisnis yang mempunyai pasar yang jelas Kemudian, akan dilakukan penghimpunan informasi yang
dilakukan dengan ta’aruf dan wawancara. Ta’aruf adalah proses awal perkenalan antara Account manager dengan nasabah melalui proses wawancara. Dalam wawancara tersebut
Account manager akan
memperoleh data-data sementara tentang kondisi nasabah pemohon pembiayaan dan Account manager memeriksa ulang kembali kelengkapan dan kebenaran data-data tadi. Dalam proses wawancara tersebut akan terlihat juga sikap atau komitmen serta konsistensi keabsahan data yang disampaikan secara tertulis oleh nasabah. Data tertulis tersebut sebagai acuan bagi account manager, sebab banyak terjadi perbedaan akurasi data atau pemalsuan antara data tertulis dengan data hasil wawancara. Selanjutnya masih dalam proses ta’aruf, diperlukan adanya data standar nasabah bagi setiap account manager yang ingin melakukan wawancara. Dari data standar itu pula para Account manager bisa mengambil kesimpulan secara tepat apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat dilanjutkan atau ditolak. 56
Pada Indonesia
tahap
Tbk
kedua
melakukan
yaitu
solisitasi,
kegiatan
dalam
PT
Bank
rangka
Muamalat memperoleh
nasabah melalui proses mengunjungi dan mendapatkan informasi data calon nasabah. Hasil solisitasi disajikan dalam bentuk laporan kunjungan (call report). Dalam menjalankan solisitasi, Account manager harus mempunyai nilai standar tentang informasi yang akan diperoleh, sehingga diperoleh data yang objektif, tidak bersifat relatif dan tidak spekulatif. Adapun standar informasi yang dimaksud adalah: 1) Informasi Umum a.
Informasi yang diperoleh adalah tentang eksistensi perusahaan itu sendiri, bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang operasi bisnis secara keseluruhan termasuk filosofi bisnis perusahaan, sasaran yang ingin dicapai, rencana kerja, sejarah perusahaan, para pendiri dan pemegang saham, serta prospek masa depan perusahaan.
b.
Jumlah staf atau karyawan, tingkat pendidikan rata-rata, sistem penggajian, dan jaminan sosial lain.
2) Informasi Kebutuhan Nasabah Bidang usaha yang dijalankan, rekan bisnis perusahaan, teknologi yang digunakan, franchising management assistances (waralaba) atau perjanjian bisnis dengan pihak ketiga yang lain (bila ada), prospek masa depan bidang usaha.
57
3) Informasi Kemampuan Pembayaran Kembali a.
Informasi
mengenai
kemampuan
membayar
kewajiban
(repayment) umumnya tergantung dari kondisi dan hasil produksi itu sendiri, seperti cara pemasaran, perusahaan pesaing, kekuatan dan kelemahan perusahaan calon nasabah dibandingkan dengan perusahaan pesaing, distribusi produk, strategi penjualan yang diterapkan, hasil penjualan tertinggi yang pernah dicapai, piutang dagang. b.
Sumber pengadaan bahan baku atau bahan dagangan, cara pengadaan bahan baku, ciri khusus bahan baku.
c.
Sistem pelaporan kegiatan usaha dan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan atau sesuai dengan ketentuan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
4) Informasi Jaminan Dalam menghimpun informasi jaminan Unit Support Pembiayaan (USP) wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Jenis jaminan yang diajukan, nilai pasar jaminan, pemilik jaminan dan marketable. Nilai jaminan haruslah lebih besar dibanding plafon pembiayaan.
b.
Kemudahan memonitor jaminan, termasuk lokasi jaminan itu berada serta jenis dan sifat fisika kimianya.
c.
Status hukum jaminan tersebut termasuk asuransi.
58
5) Informasi Hubungan Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya (BI Checking) Dalam menghimpun informasi hubungan perbankan dan lembaga keuangan lainnya wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
Hubungan pembiayaan
dengan (kredit)
bank
lain
sebelumnya
yang dan
pernah
memberikan
tujuan
penggunaan
pembiayaan serta term dan kondisi fasilitas. b.
Dari informasi di atas akan terlihat struktur pendanaan operasi perusahaan. Bila nasabah telah berhubungan dengan lembaga keuangan perbankan maka dapat dilengkapi dengan persyaratan kredit, jangka waktu kredit, agunan kredit dan kondite calon nasabah pada lembaga keuangan perbankan yang lama.
c.
Hasil informasi dibandingkan dengan posisi di neraca dan rugi laba serta agar diketahui mengapa nasabah tersebut ingin berhubungan dengan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
3. Keputusan Pembiayaan Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil penyelidikan dan wawancara, maka langkah selanjutnya adalah memberikan keputusan, akan menerima atau menolak pembiayaan tersebut. Apabila telah dianggap layak menerima pembiayaan, maka persetujuan pembiayaan dituangkan dalam NAPC (Nota Analisis Pembiayaan Customer) oleh account manager dan diajukan kepada 59
Komite Pembiayaan melalui rapat komite dan apabila Komite Pembiayaan menyatakan pembiayaan tersebut layak, maka dinyatakan dalam Surat Keputusan Pembiayaan (SKP) yang telah dibuat oleh Adminstrasi pembiayaan dan transaksi pembiayaan murabahah akan dilaksanakan.
4. Realisasi Pembiayaan Murabahah Realisasi pembiayaan murabahah adalah proses pencarian dana atas
permohonan
pembiayaan
yang
telah
disetujui
Komite
Pembiayaan, Surat Ketetapan Pembiayaan dan dokumen lainnya akan diserahkan kepada administrasi pembiayaan untuk selanjutnya dibuatkan SPP (Surat Persetujuan Pembiayaan). Dalam persetujuan pembiayaan ini harus mencerminkan suatu pernyataan bahwa nasabah yang disetujui adalah nasabah yang layak menerima pembiayaan. Dilakukan penandatanganan akad pembiayaan dan jaminan yang dilakukan oleh nasabah dan account manager disaksikan oleh notaris dan bagian legal. Tahap selanjutnya adalah pencairan pembiayaan. Dana yang diberikan sesuai dengan jumlah yang disetujui dalam akad perjanjian pembiayaan murabahah yang akan langsung ditransfer ke dalam rekening nasabah yang ada di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
60
5. Monitoring Pembiayaan Murabahah Prosedur ini meliputi informasi yang diperoleh account manager khususnya dan unit-unit yang terkait lainnya, yang mencakup pemeriksaan jumlah saldo pemenuhan kewajiban nasabah. Secara periodik account manager menghubungi nasabah untuk mengingatkan nasabah akan kewajibannya dan melakukan kunjungan ke lokasi usaha untuk memantau langsung ketempat usaha nasabah yang biasanya dilakukan minimal 3 bulan sekali dan hasil laporannya dimuat dalam laporan kunjungan (Call Report / On The Spot (OTS). Setiap bulan nasabah harus memberikan laporan keuangan atau catatan pembukuan kepada account manager untuk mengetahui perkembangan usaha nasabah. Apabila dalam evaluasi tersebut terdapat indikasi adanya masalah dalam pelaksanaan kegiatan nasabah, maka account manager melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk mengusulkan tindakan yang akan diambil untuk memecahkan masalah. Dalam melakukan penutupan pembiayaan murabahah nasabah haruslah melunasi seluruh pembiayaan yang telah disepakati. Jika nasabah telah melunasi pembiayaan, maka administrasi pembiayaan akan membuat bukti pelunasan yang harus disetujui oleh Komite Pembiayaan, kemudian
diberikan
kepada
Unit
Support
Pembiayaan
untuk
mengeluarkan jaminan nasabah.
61
III.I.7 Akuntansi Pembiayaan Murabahah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Setelah mengetahui mekanisme pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, pembahasan selanjutnya
adalah
mengenai
perlakuan
akuntansi
pembiayaan
murabahah yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Untuk mengetahui sejauh mana PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk memperlakukan akuntansi pembiayaan murabahah tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas transaksi-transaksi yang dilakukan dapat dilihat dari penerapan pembiayaan murabahah yang dilaksanakannya. Dalam transaksi penjualan murabahah pada saat akad disepakati oleh bank, maka PT Bank Muamalat Indonesia akan melakukan pencatatan atas transaksi tersebut sebagai berikut: 1. Aset Murabahah PT Muamalat Indonesia Tbk membeli barang dari pemasok yang akan dijual kembali untuk Murabahah pada saat di peroleh akan diakui oleh bank sebagai persediaan sebesar biaya perolehan. Dengan mendebit rekening persediaan dan mengkredit rekening pemasok. Pada saat nasabah menerima barang dari pemasok, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk juga mengakui barang/aset tersebut sebesar jumlah harga pokok ditambah keuntungan/margin yang disepakati. Dengan jurnal sebagai berikut: 62
Dr. Persediaan Cr. Rekening supplier
xxx xxx
2. Diskon Pembelian Aset Dalam hal diskon pembelian, apabila PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mendapatkan diskon sebelum akad disepakati bank akan memberikannya kepada nasabah, namun jika akad telah disepakati maka diskon bagi pihak bank. Dan memperlakukan diskon sebagai pengurang biaya perolehan jika sebelum akad, dan sebagai tambahan keuntungan atau pendapatan operasi lain jika terjadi setelah akad dan atau tidak diperjanjikan dalam akad. a. Diskon pembelian aset sebelum akad disepakati dicatat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan mengdebit akun persediaan terhadap potongan pembelian dan rekening pemasok. Dr. Rekening Supplier Cr. Aset/Persediaan Murabahah
xxx xxx
b. Diskon pembelian aset setelah akad disepakati dicatat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai berikut: 1) Apabila sesuai kesepakatan dan diperjanjikan dalam akad menjadi hak penjual Dr. Kas/Rekening pemasok Cr. Diskon murabahah
xxx xxx
2) Apabila sesuai kesepakatan dan diperjanjikan dalam akad menjadi hak pembeli
63
Dr. Kas/Rekening pemasok Cr. Hutang Diskon
xxx xxx
3) Apabila tidak diperjanjikan dalam akad Dr. Kas/Rekening pemasok Cr. Pendapatan operasional lain
xxx xxx
3. Uang Muka Murabahah Nilai uang muka yang dibayarkan nasabah minimal sebesar 10% dari plafon pembiayaan. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk memperlakukan uang muka sebagai pengurang pelunasan dari jumlah pembiayaan nasabah. Jika dalam transaksi, nasabah membayar uang muka kepada bank, maka bank akan akan mendebit urbun tersebut ke dalam kas/rekening nasabah dan menkredit hutang murabahah. Namun, dalam hal PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk memberikan kuasa kepada pembeli untuk membayar langsung uang muka kepada pemasok, maka dalam hal ini bank tidak perlu mengakui nilai uang muka tersebut. a. Dalam hal pembayaran uang muka dari bank kepada supplier, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan mencatat jurnal sebagai berikut: Dr. Piutang Uang Muka Cr. Kas
xxx xxx
b. Dalam hal penerimaan uang muka dari nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk akan mencatat jurnal sebagai berikut:
64
Dr. Kas Cr. Hutang Uang Muka
xxx xxx
4. Diskon Murabahah atas pelunasan awal oleh nasabah Mengenai potongan pembiayaan pelunasan piutang murabahah adalah berdasarkan jika pembeli membayar secara tepat waktu atau mempercepat pembayaran sebelum waktu yang disepakati, maka bank akan mengakui sebagai pengurang keuntungan murabahah. Ketika nasabah mempercepat pembayaran sebelum jatuh tempo, maka nasabah hanya membayar seluruh porsi pokok pembiayaan ditambah porsi margin sampai saat dilakukan pelunasan. Disisi lain, jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli, maka bank akan menilai dan mengakui sebagai bagian dari beban bank. Dalam
pencatatannya,
PT.
Bank
Muamalat
Indonesia,
Tbk
menggunakan 2 (dua) alternatif, yaitu: a. Alternatif pertama adalah jika setelah pelunasan, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terlebih dahulu menerima pelunasan piutang, kemudian membayar musaqah kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. Jurnal yang dibuat, yaitu: Dr. Kas Dr. Marjin Murabahah Ditangguhkan Cr. Pendapatan Marjin Murabahah Cr. Piutang Murabahah
xxx xxx
Dr. Beban Muqasah Cr. Rekening Nasabah
xxx
xxx xxx
xxx
65
b. Alternatif kedua adalah jika pada saat pelunasan, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah. Jurnal yang dibuat, yaitu: Dr. Kas Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Piutang murabahah Cr. Pendapatan margin murabahah
xxx xxx xxx xxx
5. Keuntungan (Margin) Murabahah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui keuntungan dari hasil pembiayaan dalam akad dengan menggunakan metode cash basic serta mengakui keuntungan murabahah secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah. Yang artinya bank akan mengakui keuntungan pada saat angsuran/ pembayaran yang dilakukan oleh nasabah namun bank juga menggunakan metode accrual basic dalam transaksi jika terjadi tunggakan pembayaran yang dilakukan oleh pihak nasabah. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk akan mencatat keuntungan murabahah dengan mendebit piutang murabahah dan mengkredit margin murabahah tangguhan dan mengkredit akun persediaan. Berikut ayatayat jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sehubungan dengan keuntungan murabahah pada saat penyerahan barang, yaitu: Dr. Piutang murabahah Cr. Persediaan/Aset murabahah Cr. Margin murabahah tangguhan
xxx xxx xxx 66
Dr. Hutang uang muka Cr. Piutang murabahah
xxx xxx
Dalam menghitung besarnya porsi keuntungan (margin) dapat menggunakan berbagai metode, diantaranya: a. Metode Sliding Untuk memahami mengenai cara perhitungan margin dengan formula sliding, akan dibahas dengan menggunakan contoh berikut: Harga beli Margin Harga jual Jangka waktu Margin
: Rp 120.000.000 : Rp 13.650.000 : Rp 133.650.000 : 12 bulan : 21% per tahun
Angsuran pokok per 1 bulan Angsuran margin per 1 bulan
Tabel III.1 Angsuran dengan formula Sliding (dalam Rupiah) Angs
Porsi Pokok 10.000.000
Porsi Margin 2.100.000
Angsuran
1
Out standing 120.000.000
12.100.000
Sisa Pokok 110.000.000
Sisa Margin 11.550.000
Sisa Angsuran 121.550.000
Tgl. Angs 01-02-97
2
110.000.000
10.000.000
1.925.000
11.925.000
100.000.000
9.625.000
109.625.000
01-03-97
3
100.000.000
10.000.000
1.750.000
11.750.000
90.000.000
7.875.000
97.875.000
01-04-97
4
90.000.000
10.000.000
1.575.000
11.575.000
80.000.000
6.300.000
86.300.000
01-05-97
5
80.000.000
10.000.000
1.400.000
11.400.000
70.000.000
4.900.000
74.900.000
01-06-97
6
70.000.000
10.000.000
1.225.000
11.225.000
60.000.000
3.675.000
63.675.000
01-07-97
7
60.000.000
10.000.000
1.050.000
11.050.000
50.000.000
2.625.000
52.625.000
01-08-97
8
50.000.000
10.000.000
875.000
10.875.000
40.000.000
1.750.000
41.750.000
01-09-97
9
40.000.000
10.000.000
700.000
10.700.000
30.000.000
1.050.000
31.050.000
01-10-97
10
30.000.000
10.000.000
525.000
10.525.000
20.000.000
525.000
20.525.000
01-11-97
11
20.000.000
10.000.000
350.000
10.350.000
10.000.000
175.000
10.175.000
01-12-97
12
10.000.000
10.000.000
175.000
10.175.000
0
0
0
01-01-98
Total
120.000.000
13.650.000
133.650.000
Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
67
Formula Sliding: AP AM OSn AT
= P/n = OSn x mum = OSn-1 – AP = AP + AM
Keterangan: P AP AM OS AT mum n
= Pokok pembiayaan = Angsuran Pokok = Angsuran Margin = Outstanding Pembiayaan = Angsuran Total = margin (%) per bulan = bulan
Contoh perhitungan untuk bulan pertama dan kedua, sebagai berikut: AP
=120.000.000 / 12 = 10.000.000
OSn OS2
= OSn-1 – AP = OS2-1 – AP = 120.000.000 – 10.000.000 = 110.000.000
AM1
= OS0 x mum = (120.000.000 – 0 x 10.000.000) x 0.21 / 12 = 2.100.000
AT
= AP + AM = 10.000.000 + 2.100.000 = 12.100.000
AM2
= OS5 x mum = (120.000.000 – 1 x 10.000.000) x 0.21 / 12 = 1.925.000
AT2
= 10.000.000 + 1.925.000 = 11.925.000
68
b. Metode Efektif Harga beli Margin Harga jual Jangka waktu Margin
: Rp 120.000.000 : Rp 14.083.850 : Rp 134.083.850 : 12 bulan : 21% per tahun
Angsuran pokok per 1 bulan Angsuran margin per 1 bulan
Tabel III.2 Angsuran dengan formula Efektif (dalam Rupiah) Angs
Porsi Pokok 9.003.650
Porsi Margin 2.100.000
Angsuran
1
Out standing 120.000.000
11.173.650
Sisa Pokok 110.926.350
Sisa Margin 11.983.200
Sisa Angsuran 122.910.200
Tgl Angs 01-02-97
2
110.926.350
9.232.440
1.941.210
11.173.650
101.693.910
10.042.640
111.736.550
01-03-97
3
101.693.910
9.394.010
1.779.640
11.173.650
92.299.900
8.263.000
100.562.900
01-04-97
4
92.299.900
9.558.400
1.615.250
11.173.650
82.741.500
6.647.750
89.389.250
01-05-97
5
82.741.500
9.725.670
1.447.980
11.173.650
73.015.830
5.199.770
78.215.600
01-06-97
6
73.015.830
9.895.870
1.277.780
11.173.650
63.119.960
3.921.990
67.041.950
01-07-97
7
63.119.960
10.069.050
1.104.600
11.173.650
53.050.910
2.817.390
55.868.300
01-08-97
8
53.050.910
10.245.260
928.390
11.173.650
42.805.650
1.889.000
44.694.650
01-09-97
9
42.805.650
10.424.550
749.100
11.173.650
32.381.100
1.139.900
33.521.000
01-10-97
10
32.381.100
10.606.980
566.670
11.173.650
21.774.120
573.230
22.347.350
01-11-97
11
21.774.120
10.792.600
381.050
11.173.650
10.981.520
192.180
11.173.700
01-12-97
12
10.981.520
10.981.520
192.180
11.173.650
0
0
0
01-01-98
Total
120.000.000
14.083.850
134.083.850
Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Formula Efektif: AT
AM OSn AP
mum 1 1− (1 + mum )n = OSn x mum = OSn-1 - AP = AT - AM
=Px
69
Keterangan: P AP AM OS AT Mum n
= Pokok pembiayaan = Angsuran Pokok = Angsuran Margin = Outstanding Pembiayaan = Angsuran Total = margin (%) per bulan = bulan
Contoh perhitungan untuk bulan pertama dan kedua, sebagai berikut: AT
=P x 1−
mum 1
(1 + mum )n
= 120.000.000 x 1−
0.21 / 12 1
(1 + 0.21 / 12)12
2.100.000 1 − 0,81205788 2.100.000 = 0,187942119 =
= 11.173.653 = 11.173.650 AM1
= OSn-1 x mum = (120.000.000 – 0 x 11.173.650) x 0.21 / 12 = 2.100.000
AP
= AT - AM = 11.173.650 - 2.100.000 = 9.073.650
OSn OS2
= OSn-1 - AP = OS2-1 – AP = 120.000.000 -9.073.650 = 110.926.350
AM2
= OSn-1 x mum = (120.000.000 – 1 x 11.173.650) x 0.21 / 12 = 1.941.210 70
AP
= AT – AM = 11.173.650 - 1.941.210 = 9.232.440
OSn OS3
= OSn-1 - AP = OS3-1 – AP = 120.000.000 -9.232.440 = 110.693.910
c. Metode Flad Sod Harga beli Margin Harga jual Jangka waktu Margin
: Rp 120.000.000 : Rp 25.200.000 : Rp 145.200.000 : 12 bulan : 21% per tahun
Angsuran pokok per 1 bulan Angsuran margin per 1 bulan
Tabel III.3 Angsuran dengan formula Flad Sod (dalam Rupiah) Angs 1
Out standing 120.000.000
Porsi Pokok 8.223.080
Porsi Margin 3.876.920
2
111.776.920
8.546.150
3
103.230.770
4
Angsuran 12.100.00
Sisa Pokok 111.776.920
Sisa Margin 21.323.080
Sisa Angsuran 133.100.000
Tgl Angs 01-02-97
3.553.850
12.100.00
103.230.770
17.769.230
121.000.000
01-03-97
8.869.230
3.230.770
12.100.00
94.361.540
14.538.460
108.900.000
01-04-97
94.361.540
9.192.310
2.907.690
12.100.00
85.169.230
11.630.770
96.800.000
01-05-97
5
85.169.230
9.515.380
2.584.620
12.100.00
75.653.850
9.046.150
84.700.000
01-06-97
6
75.653.850
9.838.460
2.261.540
12.100.00
65.815.390
6.784.610
72.600.000
01-07-97
7
65.815.390
10.161.540
1.938.460
12.100.00
55.653.850
4.846.150
60.500.000
01-08-97
8
55.653.850
10.484.620
1.615.380
12.100.00
45.169.230
3.230.770
48.400.000
01-09-97
9
45.169.230
10.807.690
1.292.310
12.100.00
34.361.540
1.938.460
36.300.000
01-10-97
10
34.361.540
11.130.770
969.230
12.100.00
23.230.770
969.230
24.200.000
01-11-97
11
23.230.770
11.453.850
646.150
12.100.00
11.776.920
323.080
12.100.000
01-12-97
12
11.776.920
11.776.920
323.080
12.100.00
0
0
0
01-01-98
Total
120.000.000
25.200.000
145.200.000
Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
71
Formula Flad Sod: M AT AM AP MOSn
= P x mut x t = (P+M ) / n 2n xMOS = n ( n + 1 ) = AT – AM = MOSn-1 – AM
Keterangan: M P mut t MOS AP AT
= Margin = Pokok Pembiayaan = Margin (%) per tahun = tahun = Outstanding Margin = Angsuran Pokok = Angsuran Total
Contoh perhitungan untuk bulan pertama dan kedua, sebagai berikut: M = P x mut x t = 120.000.000 x 0.21 x 1 = 25.200.000 AT = (P+M ) / n = (120.000.000 + 25.200.000) / 12 = 12.100.000 2n xMOS AM1 = n ( n + 1 ) 2(12) x 25.200.000 = 12(12 + 1) = 3.876.923 = 3.876.920 AP1
= AT – AM = 12.100.000 – 3.876.920 = 8.223.080
MOSn = MOSn-1 - AM MOS1= MOS1-1 – AM = 25.200.000 - 0 - 3.876.920
72
= 21.323.080 2n xMOS AM2 = n(n + 1) 2(11) x 21.323.080 = 11(11 + 1) = 3.553.840 AP2
= AT – AM = 12.100.000 – 3.553.850 = 8.546.150
MOSn = MOSn-1 - AM MOS2 = MOS2-1 – AM = 21.323.080 -1- 3.553.840 = 17.769.230
d. Metode Progresif Harga beli Margin Harga jual Jangka waktu Margin
: Rp 120.000.000 : Rp 13.650.000 : Rp 133.650.000 : 12 bulan : 21% per tahun
Angsuran pokok per 1 bulan Angsuran margin per 1 bulan
73
Tabel III.4 Angsuran dengan formula Progresif (dalam Rupiah) Angs 1
Out standing 120.000.000
Porsi Pokok 10.000.000
Porsi Margin 175.000
2
110.000.000
10.000.000
3
100.000.000
4
Angsuran 10.175.000
Sisa Pokok 110.000.000
Sisa Margin 13.475.000
Sisa Angsuran 123.475.000
Tgl. Angs 01-02-97
350.000
10.350.000
100.000.000
13.125.000
113.125.000
01-03-97
10.000.000
525.000
10.525.000
90.000.000
12.600.000
102.600.000
01-04-97
90.000.000
10.000.000
700.000
10.700.000
80.000.000
11.900.000
91.900.000
01-05-97
5
80.000.000
10.000.000
875.000
10.875.000
70.000.000
11.025.000
81.025.000
01-06-97
6
70.000.000
10.000.000
1.050.000
11.050.000
60.000.000
9.975.000
69.975.000
01-07-97
7
60.000.000
10.000.000
1.255.000
11.225.000
50.000.000
8.750.000
58.750.000
01-08-97
8
50.000.000
10.000.000
1.400.000
11.400.000
40.000.000
7.350.000
47.350.000
01-09-97
9
40.000.000
10.000.000
1.575.000
11.575.000
30.000.000
5.775.000
35.775.000
01-10-97
10
30.000.000
10.000.000
1.750.000
11.750.000
20.000.000
4.025.000
24.025.000
01-11-97
11
20.000.000
10.000.000
1.925.000
11.925.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
01-12-97
12
10.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
0
0
0
01-01-98
Total
120.000.000
13.650.000
133.650.000
Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Formula Progresif: AP y AMy AT
=P/n = 1, 2, …..,, n = y x AP x mum = AP + AM
Keterangan: P AP AM y AT n
= Pokok pembiayaan = Angsuran Pokok = Angsuran Margin = Bulan ke-y = Angsuran Total = bulan
Contoh perhitungan untuk bulan pertama dan kedua, sebagai berikut: AP = P / n = 120.000.000 / 12 = 10.000.000 74
AMy = y x AP x mum AM1 = 1 x 10.000.000 x 0.21/12 = 175.000 AT1 = AP + AM = 10.000.000 + 175.000 = 10.175.000 AM2 = y x AP x mum AM2 = 2 x 10.000.000 x 0.21 / 12 = 350.000 AT2 = AP + AM = 10.000.000 + 350.000 = 10.350.000
e. Metode Flat Harga beli Margin Harga jual Jangka waktu Margin
: Rp 120.000.000 : Rp 25.200.000 : Rp 145.200.000 : 12 bulan : 21% per tahun
Angsuran pokok per 1 bulan Angsuran margin per 1 bulan
75
Tabel III.5 Angsuran dengan formula Flat (dalam Rupiah) Angs
Porsi Pokok 10.000.000
Porsi Margin 2.100.000
Angsuran
1
Out standing 120.000.000
12.100.000
Sisa Pokok 110.000.000
Sisa Margin 23.100.000
Sisa Angsuran 133.100.000
Tgl. Angs 01-02-97
2
110.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
100.000.000
21.000.000
121.000.000
01-03-97
3
100.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
90.000.000
18.900.000
108.900.000
01-04-97
4
90.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
80.000.000
16.800.000
96.800.000
01-05-97
5
80.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
70.000.000
14.700.000
84.700.000
01-06-97
6
70.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
60.000.000
12.600.000
72.600.000
01-07-97
7
60.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
50.000.000
10.500.000
60.500.000
01-08-97
8
50.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
40.000.000
8.400.000
48.400.000
01-09-97
9
40.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
30.000.000
6.300.000
36.300.000
01-10-97
10
30.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
20.000.000
4.200.000
24.200.000
01-11-97
11
20.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
01-12-97
12
10.000.000
10.000.000
2.100.000
12.100.000
0
0
0
01-01-98
Total
120.000.000
25.200.000
145.200.000
Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Formula Flat: AP = P/n AM = P x mum Keterangan: P = Pokok pembiayaan AP = Angsuran Pokok AM = Angsuran Margin mum = margin (%) per bulan n = bulan Contoh perhitungan untuk bulan pertama dan kedua, sebagai berikut: AP = P/n = 120.000.000 / 12 = 10.000.000 AM1 = P x mum = 120.000.000 x 0.21 / 12 76
= 2.100.000 AT1 = AP + AM = 10.000.000 + 2.100.000 = 12.100.000 AM2 = P x mum = 120.000.000 x 0.21 / 12 = 2.100.000 AT2 = AP + AM = 10.000.000 + 2.100.000 = 12.100.000
Dalam implementasinya, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menghitung margin dengan menggunakan metode flat. Metode flat paling digemari oleh nasabah, karena pembayaran angsuran dari awal hingga akhir angsuran besarnya sama dan dirasa tidak memberatkan nasabah dibanding metode lainnya.
6. Biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah Pendapatan bank bukan berupa margin/ keuntungan dari pembiayaan melainkan juga dari biaya- biaya yang dibebankan kepada nasabah. PT Bank Muamalat Indonesia memperlakukan biaya-biaya tersebut dengan mendebit rekening nasabah dan menkredit semua biaya yang dibebankan kepada nasabah tersebut ke dalam rekening pendapatan. Dr. Rekening Nasabah Cr. Pendapatan
xxx xxx
77
7. Denda Bank memberikan denda jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pihak bank dalam kesepakatan akad. PT Bank Muamalat Tbk memberikan denda sebesar Rp 50.000,- bagi nasabah yang lalai dalam kewajibannya jika besar angsurannya tidak melebihi atau sama dengan Rp5.000.000,- sedangkan besarnya denda bagi nasabah yang memiliki angsuran lebih dari Rp 5.000.000,-
adalah sebesar Rp 100.000,-
Denda diakui sebagai bagian dana kebajikan, dengan mendebit rekening
nasabah
dan
mengkredit
rekening
dana
kebajikan.
Pembayaran denda dilakukan bersamaan dengan pembayaran angsuran pada bulan berikutnya. Tetapi jika dapat dibuktikan bahwa nasabah menunda membayar angsuran karena ketidakmampuan, maka bank tidak boleh meminta nasabah untuk membayar denda. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan atas denda sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening nasabah Cr.ZIS
xxx xxx
8. Pembayaran Angsuran Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, cara pembayaran transakasi
murabahah
dapat
dilakukan
secara
tunai
maupun
tangguh/angsuran, sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Pembayaran secara angsuran dilakukan setiap bulan. Atas 78
pembayaran angsuran oleh nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan sesuai dengan kondisi yang terjadi, diantaranya: a. Apabila angsuran pertama yang diterima secara tunai dari nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk akan mencatat jurnal atas transaksi tersebut sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening nasabah Cr. Piutang Murabahah
xxx
Dr. Margin Murabahah tangguhan Cr. Pendapatan Margin Murabahah
xxx
xxx
xxx
b. Apabila angusuran kedua telah jatuh tempo, namun nasabah belum membayar angsuran tersebut, maka jurnal yang dibuat: Dr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Cr. Piutang Murabahah
xxx
Dr. Margin Murabahah tangguhan Cr. Pendapatan Margin Murabahah
xxx
xxx
xxx
c. Apabila diterima pembayaran angsuran atas angsuran yang tertunggak Dr. Kas Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo
xxx xxx
d. Apabila terjadi perubahan status dari performing ke non performing, maka jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, yaitu: Dr. Pendapatan Margin Murabahah Cr. Margin Murabahah Tangguhan Jatuh Tempo
xxx xxx
79