Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Penelitian Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menetukan tariff pada angkutan TransJakarta dapat dilihat pada flowchart berikut. PERMINTAAN ANGKUTAN (DEMAND)
FIXED TARIF
PENGUMPULAN DATA
TARIF BERDASARKAN BOK • BREAK EVENT • KETENTUAN DLLAJ
SURVEY WAWANCARA • INSTANSI TERKAIT • OPERATOR TRANSJAKARTA • USERS
KEBIJAKAN TARIF DLLAJ
TARIF WTO (Willingness to Pay) Gambar 3.1. Langkah Kerja
III - 1
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Jika kita lihat pada flowchart diatas, dapat dikemukakan bahwa dengan adanya permintaan angkutan maka ditetapkan suatu tariff yang menjadi suatu patokan dalam penetuan tariff yang sudah ada. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini didapat dari hasil survey wawancara dengan instansi-instansi terkait, dengan para operator kendaraan juga para pengguna TransJakarta. Selain dari data wawancara, penentuan tarif didapat dari data Biaya Operasional Kendaraan yang diperoleh dari 2 macam metoda yaitu Break Event dan metoda yang memang sudah menjadi ketentuan DLLAJ. Setelah dilakukan pengumpulan data-data, maka didapatkan besarnya tarif yang sesuai dengan kemampuan bayar (Willingnes to Pay) dari pengguna TransJakarta. Namun tariff tersebut memiliki pengendalian yang dikenal sebagai kebijakan tariff yang dikeluarkan oleh pihak DLLAJ sehingga tidak terjadi ketimpangan antara tariff BOK yang dikeluarkan operator dan tariff yang sesuai dengan kemampuan bayar (Willingness to Pay) dari pengguna TransJakarta. Pada dasarnya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tarif TransJakarta yang dikeluarkan oleh operator kendaraan dan sudah disetujui oleh DLLAJ itu sesuai dengan kemampuan bayar dari pengguna atau belum, dan berapa besar subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung program TransJakarta ini.
III - 2
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.2 Pengumpulan Data 3.2.1 Pengumpulan Data (wawancara) dengan Operator Wawancara dilakukan secara langsung kepada operator yang bertempat di Kantor Badan Pengelola TransJakarta Jl. Trunojoyo No. 1 Jakarta Selatan. Metode wawancara yang dilakukan dilakukan secara langsung dengan melampirkan formulir perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) yag dapat dilihat pada gambar 3.2. Berdasarkan hasil wawancara dengan BP TransJakarta Divisi Pengembangan dan Analisis (Bangsis) terdapat 5 faktor utama yang menetukan dalam proses penerapan tarif TransJakarta yaitu : 1.Tarif operator Bus 2. Tiket Operasional 3. Security 4. Biaya Overhead TransJakarta 5. Maintenance Infrastruktur
III - 3
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
REKAPITULASI STRUKTUR BIAYA OPERATOR KENDARAAN BUS TRANSJAKARTA NO 1 2 3 4 5
NO 1 2
3
ASUMSI (HANYA UNTUK CATATAN) Jumlah Bus Total Jumlah Bus Beroperasi Hari Kerja Jumlah Bus Beroperasi Hari Libur Kilometer tempuh dalam 1 Tahun Rasio Konsumsi BBM (km per liter)
JUMLAH 91 81 60 7,062,496 1.7
JENIS BIAYA BIAYA INVESTASI 1 Pembelian Bus BIAYA OPERASIONAL BUS 1 Pemakaian Bahan Bakar 2 Pemakaian Pelumas 3 Pemakaian Ban 4 Pemakaian Suku Cadang 5 Biaya Pramudi 6 Biaya Mekanik 7 Biaya Tol 8 Biaya Retribusi Terminal BIAYA OVERHEAD 1 Biaya SDM SDM Manajemen dan Kantor SDM Pool dan Bengkel 2 Biaya Operasional Kantor 3 Biaya Operasional Bengkel 4 Pajak & KIR Bus 5 Asuransi Bus 6 Biaya Pemeliharaan Bangunan Pool dan Bengkel 7 Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Pool dan Bengkel 8 Depresiasi Bangunan Pool dan Bengkel 9 Depresiasi Peralatan dan Perlengkapan Pool dan Bengkel
Gambar 3.2. Struktur BOK TransJakarta
III - 4
JUMLAH (RP) 350,000,000 4,300 330,000 1,500,000 780,000 2,370,000 1,730,000 4,500 2,500
3,525,000 1,730,000 7,500,000 5,500,000 575,000 8,750,000 6,000,000 6,000,000 9,000,000 6,000,000
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.2.2 Pengumpulan Data (wawancara) dengan Instansi Terkait Wawancara dilakukan secara langsung kepada operator yang bertempat di Dinas Perhubungan Pemda DKI Jakarta Bagian Pengembangan Sistem Jl. Taman Jatibaru No. 1 Jakarta Pusat. Wawancara dilakukan berdasarkan data-data baku yang menjadi patokan dalam dasar-dasar penentuan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Dari wawancara tersebut diinfokan bahwa pada proses penetapan tariff dilakukan survey harga pasar baik untuk biaya operasional kendaraan yang termasuk pada biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Dari hasil survey tersebut dibuat suatu patokan harga yang menjadi standar penentuan tarif. Dalam penentuan tarif yang dilakukan oleh Pemda DKI bekerjasama dengan Badan Pengelola (BP) TransJakarta sebagai operator dari Busway TransJakarta ini, ditetapkan penetapan tarif flat atau tarif seragam. Penetapan tarif dengan metoda ini sangat sederhana. Kemudahan dalam pengumpulan ongkos kendaraan, pengecekan karcis penumpang juga memungkinkan proses transaksi yang cepat adalah salah satu alasan mengapa digunakan metoda penetapan tarif flat pada Busway TransJakarta. Namun kelemahan pada penetapan tarif dengan metoda ini mengakibatkan jumlah subsidi yang harus dikeluarkan oleh Pemda akan besar.
III - 5
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.3.3 Pengumpulan Data (wawancara) dengan Users Wawancara dilakukan secara langsung kepada pengguna jasa TransJakarta di setiap halte pada Koridor I TransJakarta Blok M – Kota. Jenis pertanyaan yang disampaikan kepada para pengguna TransJakarta dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini.
Gambar 3.3 Form Wawancara dengan Users
III - 6
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.3 Metoda Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) 3.3.1 Metoda Break Event Pada dasarnya ketentuan umum dalam penentuan tariff adalah sebagai berikut : a. Tarif adalah besarnya biaya yang dikenakan kepada setiap penumpang kendaraan angkutan umum di wilayah perkotaan yang dinyatakan dalam rupiah untuk satu kali perjalanan tanpa dibedakan antara jarak jauh dan jarak pendek. b.Load factor atau factor muatan adalah perbandingan jumlah penumpang dengan jumlah kapasitas penumpang yang bisa ditampung oleh satu bis dalam satu perjalanan yang dinyatakan dalam persen (%). c. Kapasitas kendaraan adalah daya angkut penumpang setiap kendaraan angkutan umum termasuk penumpnag berdiri. d. Titik impas (Break Even Point = BEP) adalah titik yang memperlihatkan jumlah biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang diterima Operator moda angkutan (BP TransJakarta). Variabel-variabel yang dianggap penting dalam perhitungan Biaya Operasi pada metoda Break Event ini adalah : 1. Biaya tetap a. Upah pengemudi dan kondektur Gaji yang diterima oleh pengemudi dan kondektur besarannya sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk besarnya gaji pengemudi Rp. 2.300.000,/ bulan. dan kondektur ditetapkan sebesar Rp.1.700.000 ,- / bulan. III - 7
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
b. Biaya administrasi : STNK, KIR, Retribusi terminal, Biaya pegawai selain sopir dan kondektur. Biaya STNK adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak atas kendaraan tiap tahunnya. Besarnya biaya untuk tiap bis untuk tahun 2005 ditetapkan sebesar Rp. 2.700.000,- per bis. Sedangkan biaya KIR adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan kendaraan secara teknis dapat laik atau tidaknya beroperasi di jalan raya. KIR ini dilaksanakan setiap enam bulan. Biaya satu kali KIR ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- . Untuk biaya retsibusi setiap bis membayar Rp. 2,500,- / hari c. Asuransi Biaya asuransi terdiri dari biaya asuransi kendaraan dan asuransi Jasa Raharja. Dengan membayar biaya asuransi, perusahaan bisa menjamin awak kendaraan apabila terjadi kecelakaan akan mendapat ganti rugi pengobatan dan santunan bagi keluarga bila awak dan penumpang meninggal dunia. Besar biaya asuransi berbeda-beda untuk masing-masing kendaraan. Ditetapkan dalam perhitungan di penelitiaan ini besarnya biaya asuransi sebesar 2.5% per tahun dari harga kendaraan. d. Bunga modal & angsuran Biaya ini dikeluarkan untuk membayar besarnya pinjaman dan bunganya. Bunga modal yang berlaku disini sebesar 14% per tahun (sumber DDLAJ).
III - 8
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Asumsi-asumsi yang dipakai dalam perhitungan ini adalah: 1) Operator kendaraan (BP TransJakarta) membeli kendaraan dengan menggunakan modal yang dipinjam dari bank. 2) Pinjaman tersebut beserta bunganya harus dibayarkan dalam jangka waktu 5 tahun. 2. Biaya Variabel a. Biaya bahan bakar (BBM) Biaya bahan bakar didapat dari data jumlah pemakaian bahan bakar per harinya. Besarnya biaya ini untuk tiap-tiap harinya besarnya berbeda-beda tergantung pada jenis kendaraan yang dipergunakan. Dalam penelitian ini pemakaian bahan bakar antara bis yang satu dengan yang lain dibuat sama berdasarkan rata-rata pemakaian bahan bakar per tahunnya yaitu 7,062,496 km. Dengan harga bahan bakar (solar) dipasaran sebesar Rp. 4.300,- / liter. b. Biaya minyak pelumas : oli pelumas, gemuk, minyak rem, minyak kopling Biaya minyak pelumas (oli) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian oli atau minyak pelumas, misalnya oli mesin, gemuk, oli garden. Besarnya biaya ini juga berbeda-beda untuk masing-masing jenis kendaraan. c. Biaya pemakaian ban Biaya pemakaian ban adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ban. Besarnya biaya ini tergantung pada III - 9
banyak
faktor,
seperti
teknik
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
mengemudi, iklim, kualitas ban, kondisi kendaraan, load faktor, kondisi permukaan jalan, kecepatan kendaraan serta gradient dan curvature d. Biaya penggantian suku cadang : Accu, platina, busi, kondesor, plat kopling, timing belt, cross joint, ball joint, boss steer,karet rem, pirodo depan, pirodo belakang, saringan udara, saringan oli, saringan solar, lager depan, lager belakang. e. Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan adalah biaya servis kendaraan yang dikeluarkan jika kendaraan telah menempuh jarak tertentu. Servis atau perbaikan ini dilakukan untuk mengembalikkan kondisi kendaraan agar tetap optimal dan laik digunakan. Penggantian suku cadang dilakukan jika suku cadang tersebut telah mencapai waktu tertentu ataupun mengalami kerusakan. f. Retribusi Biaya retribusi dikeluarkan untuk penggunan terminal yang dipungut oleh Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) setiap 2,500,- / harinya. g. Depresiasi Biaya depresiasi adalah biaya yang diperhitungkan karena penyusutan nilai modal, dalam hal ini kendaraan.
III - 10
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3. Biaya Overhead Biaya Overhead disini mencakup biaya-biaya gaji dan tunjangan pegawai staf administrasi dan direksi serta biaya pengelolaan administrasi perusahaan dan biaya-biaya lainnya yang tidak tercakup dalam komponen-komponen biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya ini dalam perhitungan ini ditetapkan sebesar 10% dari jumlah biaya tetap dan jumlah variabel. 4. Biaya tak terduga Biaya ini mencakup biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pemilik/pengemudi kendaraan untuk hal-hal tak terduga, misalnya pungutanpungutan tambahan diluar ketentuan yang berlaku. Pada penelitian ini biaya ini dihilangkan karena variabelnya tidak jelas. 5. Keuntungan bagi Operator kendaraan Besarnya nilai keuntungan bagi Operator pada penelitian ini ditetapkan sebesar 20% per tahun dari harga kendaraan. Besarnya nilai keuntungan ini didasarkan berdasarkan nilai suku bunga yang berlaku saat ini, jika modal yang ada diinvestasikan di depositokan di dalam bank.
III - 11
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Dalam menentukan Biaya Operasi Kendaraan, data-data yang ada kita olah didasarkan pada rumus-rumus sebagai berikut:
BOK (Rp / hari)
=
BT
+ (BV x J )
(12 x 25)
BT (Rp / tahun)
= UP + ADM + IN + AS + BM
BV (Rp / km)
= (BBM + MP + BN + DEP + TPR + SC ) J
OV (Rp / hari)
= 10% x BOK
K (Rp / hari)
= 20% x P
BOK TOTAL (Rp/hari)
= BOK + K + OV + TG
dimana: BT
= biaya tetap (Rp / tahun).
BV
= biaya variabel (Rp/km).
UP
= upah pengemudi dan kondektur (Rp/tahun).
ADM = biaya administrasi (Rp/tahun).
III - 12
(3.1)
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
IN
= biaya investasi (Rp/tahun).
AS
= biaya asuransi (Rp/tahun).
BM
= biaya bunga modal dan angsuran pinjaman (Rp/tahun).
BBM = biaya bahan bakar (Rp/hari). MP
= biaya minyak pelumas (Rp/hari)
MN
= biaya pemeliharaan kendaraan (Rp/hari)
DEP
= depresiasi (Rp/hari)
TPR
= biaya retsibusi (Rp/hari)
SC
= biaya penggantian suku cadang (Rp/hari)
OV
= biaya overhead (Rp/hari)
K
= keuntungan (Rp/hari)
TG
= biaya tak terduga (Rp/tahun)
P
= harga kendaraan baru (Rp)
J
= jarak yang ditempuh kendaraan per hari.
III - 13
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Langkah-langkah penentuan tarif dengan menggunakan metoda Break Event dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini. UPAH PENGEMUDI ADMINISTRASI BUNGA MODAL ANGSURAN
BBM BAN OLI PEMELIHARAAN SUKU CADANG DEPRESIASI RETSIBUSI
JARAK / RIT JUMLAH RIT JML. HARI OPERASI JML. PENUMPANG
KEUNTUNGAN BIAYA TOTAL MODEL BOK OVERHEAD
TARIF Gambar 3.4. Metoda Break Event
III - 14
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.3.2 Metoda DLLAJ Pada metoda DLLAJ, penetapan Biaya Operasi Kendaraan didasarkan pada 2 jenis biaya yaitu : 1. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh Operator moda angkutan untuk membayar biaya administrasi dan penunjang lainnya, agar operasi pelayanan angkutan tetap berjalan. Biaya ini diantaranya biaya gaji Direksi, pemeliharaan gedung dan pajak. Biaya langsung ini dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap langsung dan biaya tetap tidak langsung. Yang termasuk Biaya Tetap adalah a. Biaya tetap langsung, meliputi: pajak, wajib uji, retribusi, penyusutan kendaraan, asuransi. a. Biaya tetap tidak langsung, meliputi: gaji Direksi, gaji manager, gaji staf administrasi, aktiva tetap, bunga modal b. Biaya tidak tetap (variabel) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh Operator moda angkutan untuk operasional kendaraam. Biaya ini diantaranya biaya upah crew kendaraan, biaya pembelian bahan bakar, biaya pemeliharaan kendaraan dan sebagainya. Yang termasuk pada biaya tidak tetap (variable) adalah BBM, minyak pelumas, biaya servis, suku cadang.
III - 15
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Langkah-langkah penentuan tarif dengan menggunakan metoda DLLAJ dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini.
GAJI DIREKSI GAJI MANAGER GAJI STAF ADM AKTIVA TETAP BIAYA KANTOR BUNGA MODAL
PAJAK KIR RETRIBUSI PENYUSUTAN KEND ASTEK
BIAYA TETAP TIDAK LANGSUNG
BIAYA TETAP LANGSUNG
JARAK/RIT JUMLAH RIT JML HARI OPERASI JML PENUMPANG BIAYA KARY BBM PELUMAS/SERVIS BAN ACCU REPARASI
BIAYA TETAP
BIAYA VARIABEL
MODEL BOK
BIAYA BEP
TARIF PENUMPANG Gambar 3.5. Metoda DLLAJ
III - 16
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
Pedoman dalam menghitung biaya operasi kendaraan dengan metoda DLLAJ harus
memperhitungkan
variabel-variabel
yang
ada.
Variabel-variabel
yang
berpengaruh disini adalah : a. Jarak yang ditempuh dalam satu tahun (seat - Km) b. Load factor atau faktor muatan c. Biaya total termasuk biaya langsung dan biaya tidak langsung. Jadi rumus yang digunakan adalah:
TB = BL + BTL
(3.3)
dimana: TB = Total Biaya BL = Biaya Langsung BTL = Biaya Tidak Langsung Sedangkan hubungan yang dapat ditarik dari total biaya (TB) dan tarif yang harus dikeluarkan oleh penumpang adalah:
TF = TB / PST PST = PSB x 12 PSB = LF x PSR x F x 26 dimana: TF
= Tarif
TB = Total Biaya III - 17
(3.4)
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
PST = Jumlah Penumpang per Tahun PSB = Jumlah Penumpang per Bulan LF
= Load Factor
PSR = Jumlah Penumpang per rit F
= frekwensi rit / hari
Untuk Load Factor atau factor muatan dihitung menggunakan rumus:
LF
= P
x 100%
(3.5)
K
dimana: LF
= Load Factor atau factor muatan
P
= Rata-rata jumlah penumpang angkutan umum per kendaraan / rit
K
= Kapasitas atau daya angkut teoritis kendaraan umum yang diamati.
Untuk metoda DLLAJ factor muatan diambil sebesar 100%.
III - 18
Analisa tarif pada Moda Transportasi Busway di Jakarta
Bab III Metodologi Penelitian
3.2.3 Penentuan Tarif Penumpang Di dalam penelitian ini, penentuan tarif penumpang ditentukan terhadap rute utama pada Trans Jakarta yaitu Kota-Blok M. Sedangakan rumus yang digunakan untuk menentukan tarif adalah sebagai berikut:
TARIF (Rp/Pnp) =
____BOK TOTAL (Rp/hari)___ Jpu (pnp/hari) + y x Jpp (pnp/hari)
dimana: Jpu
= jumlah penumpang umum
Jpp
= jumlah penumpang pelajar
y
= perbandingan antara tarif pelajar dan penumpang umum
III - 19
(3.2)