42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan ini
menekankan pada prosedur yang ketat dalam menetukan variable-variable penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar penelitian kuantitatif. Pembahasan asumsi dasar dipakai dalam penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variable-variable sebagai objek penelitian dan variable-variable tersebut harus didefinisikan dalam bentuk oprasionalisasi variable msaing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. Peneliti dengan menggunakan angka dan bilangan serta simbol atau akuasi numerik. Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif juga dapat menuntun dalam penemuan masalah penelitian, hipotesis, konsep-konsep, metodologi dan menemukan analisis data. “Pendekatan kuantitatif menguji datanya dan hitungan
42
43
statistik, data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data nominal yang diperoleh dari hasil survei.”1 Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian eksplanatif kausal yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variable penelitian yakni variable bebas (X) yang meliputi pengaruh Event Regular “Change Maker” dengan variable (Y) yakni Citra BeritaSatu Media. Penelitian yang biasanya akan mengguanakan kerangka teori atau menyusun penjelasan teoritis mengenai penyebab atau foktor-faktor yang mempengaruhi kemunculan suatu gejala atau fenomena sosial tertentu. Dan didasarkan pada paradigma
positifisme
yang
bersifat
logico-hypothec-verifikatif
dengan
berlaandaskan pada asumsi mengenai objek empiris, asumsi pertama bahwa objek / fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. “Penelitian untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan pada jenis penelitian ini jelas ada himpunan yang diujikan kebenarannya.”2
3.2
Metode Penelitian “Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
metode kuantitatif dengan cara survei. Dimana dalam penelitian kuantitatif dengan cara survei informasi ini peneliti mengumpulkan data yang ada dengan melakukan penyebaran kuisioner yang telah diisikan responden. Melalui
1
Koentjoro Ningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. 1996, Hal 44 Sarafiah Faisal, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004, Hal 24 2
44
penyebaran kuesioner tersebut data yang ada dikumpulkan dari sempel atas populasi untuk mewakili populasi.”3 “Penelitian survei, yaitu suatu metode yang mengambil sempel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”4 Dengan metode survei, peneliti ingin mendapatkan data dan jawaban dari penyebaran kuesioner terhadap responden yang terdiri dari peserta forum “Change Maker” BeritaSatu, mengenai Pengaruh Event Regular Forum “Change Maker” Terhadap Citra BeritaSatu Di Kalangan Peserta Forum.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”5 Menurut ahli pakar “populasi merupakan jumlah keseluruhan unit analisis dalam penelitian.”6 Populasi dalam penelitian ini adalah peserta forum “Change Maker” BeritaSatu Media. Besaran jumlah populasi forum adalah 82 orang. Untuk karakteristik populasi dalam penyebaran kuisioner, peneliti menjabarkan karakteristik dilihat dari jenis kelamin sebagai berikut:
3
Masri Singarimbun & Sofyan Effendy, Metode Penelitian Survei, Jakarta LP3ES 1989, Hal 3 Ibid, Hal 3 5 Suharsini Arikunto. Prosedur penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Hal 120 6 Jallaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta. PT Remaja Rosdakarya, 1994, Hal 24 4
45
Tabel 3.1 Jenis Kelamin Laki - Laki
Perempuan
36
46
Tabel 3.2 Usia 20 – 35 tahun
36 – 50 tahun
51 orang
31 orang
Tabel 3.3 Pendidikan Terakhir D3 (Diploma 3)
S1 (Strata 1)
S2 (Magister)
S3 (Doctor)
6 orang
41 orang
31 orang
4 orang
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari suatu populasi. Pada umumnya kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi yang jumlahnya terlalu banyak, yang dapat kita lakukan adalah dengan mengambil beberapa representatif dari suatu populasi dan kemudian diteliti. Representatif dari populasi ini yang dimaksud dengan sampel.
46
Pengertian sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.7 Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian dalam suatu obyek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan perhitungan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif.
3.3.3 Penarikan Sample Penelitian ini penulis menggunakan metode pengambilan sampel dengan teknik Total Sampling, alasan penulis mengguankan metode ini karena dengan menggunakan metode ini dianggap paling sesuai dengan jumlah peserta forum “Change Maker” BeritaSatu yang berjumlah 82 orang (survey pada jumlah peserta forum “Change Maker, Fit For The Finest – Healthy Lifestyle From Young Is The Best Investment For The Future” bulan Januari 20158 Penentuan besarnya presisi tersebut menurut penulis dikarenakan dari banyaknya populasi yang ada tidak memungkinkan untuk dibagi lagi, maka diambil seluruh populasi yang ada. Dengan menggunakan metode ini diharapkan semua jumlah peserta forum dapat masuk ke dalam populasi.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2012, Hal 116 Database Marketing Communication and Event Management BeritaSatu Media Dalam Peserta Forum “Change Maker” bulan Januari 2015 8
47
3.4
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1 Definisi Konsep Untuk lebih memahami menafsirkan data-data yang ada, beberapa definisi konsep yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu: 1. Event Event adalah suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena secara sengaja diadakan atau diselenggarakan untuk suatu tujuan tertentu. Erat hubungannya dengan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial serta interaksi sosial dalam komunikasi transaksi. Fokus event adalah untuk menginformasikan dan memotivasi kekuatan penjualan perusahaan dan akhirnya meningkatkan penjualan produk terbaru dari jalur bisnisnya. 2. Citra Perusahaan Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya suatu citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan citra yang serupa kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkannya, termasuk bagi para pekerjaannya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri, akan menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka bekerja.
48
3.4.2 Operasional Konsep Dalam rangka membatasi permasalahan yang ada, diperlukan sebuah operasionalisasi konsep. Definisi operasional adalah variable yang dipilih oleh peneliti untuk digunakan dalam penelitiannya. Hanya ada satu definisi untuk satu variabel. Dengan kata lain “operasionalisasi konsep itu adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel.”9 Penelitian ini menggunakan dua konsep utama, yaitu event dan citra perusahaan. Masing – masing konsep memiliki variabel dan dimensi sebagai tolak ukur dalam menentukan jawaban dan sebagai alat ukur dalam penelitian tersebut. Untuk menetapkan batasan – batasan yang lebih jelas dari setiap variabel yang akan diteliti, maka peneliti mengemukakan konsep dan indikatornya dalam penelitian ini, yaitu:
9
Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, Hal 107
49
Table 3.4 Variabel X & Variabel Y Variable
Dimensi
Indikator – indikator
Uniqeness
Tema, Lokasi, Dekorasi
Event Forum
Skala
Skala Likert
“Change Maker”
Perishability
Keberhasilan publisitas dalam
of Event
menyebarkan pemberitahuan event Forum “Change Maker”
Sangat Setuju = 5 Setuju = 4
Intangibility &
Forum “Change Maker” dapat
Cukup Setuju = 3
Tangible
memberikan kesan yang
Kurang Setuju = 2
menyenangkan untuk para peserta Ambience and
Sound System, Lighting, Stage,
Service
Spanduk/Banner/Umbul-Umbul
Personal
Hubungan yang terjalin antara
Contact and
sesama peserta atau peserta dengan
Interaction
penyelenggara
Tidak Setuju = 1
Skala Likert Personality Citra
BeritaSatu dapat dipercaya dan mempunyai tanggung jawab sosial
Sangat Setuju = 5
BeritaSatu Setuju = 4
Media Reputation
Persepsi masyarakat terhadap reputasi BeritaSatu Media
Cukup Setuju = 3
50
Kurang Setuju = 2 Value
Nilai budaya yang dimiliki BeritaSatu
Corporate
Pengenalan masyarakat terhadap
Identity
BeritaSatu pada logo ataupun
Tidak Setuju = 1
slogan
3.5
Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas “Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen. Uji Validitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Bila valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti.”10 Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta, 2012, Hal 121
51
Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Pearson Product Moment, yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dengan jenis interval (interval dengan interval) dan sebaran data mengikuti distribusi normal. Rumusnya adalah:
r=
(Σ [ Σ
) (Σ Σ )
(Σ ) ][ Σ
(Σ )
Dimana : r
= koefisien korelasi
N
= jumlah individu dalam sample
X
= angka mentah untuk variabel x
Y
= angka mentah untuk variabel y
Hasil korelasi product moment di atas menunjukan validitas kuesioner apakah validitas tinggi atau rendah. Menurut Azwar, korelasi minimal setiap item lebih besar atau sama dengan 0,30 ( ≥ 0,30). Dengan demikian pernyataan yang memiliki skor korelasi lebih kecil dari 0,30 tidak digunakan (direvisi atau tidak dipakai).11 Berikut disajikan ringkasan dari SPSS 20 uji validitas variabel event regular forum “change maker” (X) :
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Hal 123
52
Table 3.5 Uji Validitas Variabel X (Event Regular Forum “Change Maker”) NO
Item Pernyataan
1
Q1
Hasil Uji Validitas r hitung 0,866**
2
Q2
0,879**
VALID
3
Q3
0,714**
VALID
4
Q4
0,721**
VALID
5
Q5
0,632**
VALID
6
Q6
0,705**
VALID
7
Q7
0,611**
VALID
8
Q8
0,681**
VALID
9
Q9
0,476**
VALID
10
Q10
0,349**
VALID
11
Q11
0,330**
VALID
Keterangan
Sumber : Uji Validitas – Output SPSS 20
VALID
53
Berikut disajikan ringkasan dari SPSS 20 uji validitas variabel citra BeritaSatu (Y): Table 3.6 Uji Validitas Variabel Y (Citra BeritaSatu Media) NO
Item Pernyataan
1
Q1
Hasil Uji Validitas r hitung 0,619**
2
Q2
0,808**
VALID
3
Q3
0,652**
VALID
4
Q4
0,700**
VALID
5
Q5
0,655**
VALID
Keterangan VALID
Sumber : Uji Validitas – Output SPSS 20
3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah “Keterandalan indikator. Maksud dari keterandalan tersebut yaitu ketika indikator atau pengukuran yang digunakan reliable atau reliabilitasnya tinggi, berarti indikator ini apabila diulang kembali penelitiannya akan memberi hasil akhir yang sama.”12 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas merupakan bentuk penilaian kehandalan sebuah nilai dari indikator yang diteliti. “Reliabilitas merupakan tingkatan sejauh mana pengukuran yang dilakukan memperoleh hasil yang konsisten (antar waktu, antar pengamat, antar
12
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, Hal 139
54
indikator, dsb), sehingga dengan kata lain reliabilitas merupakan the consistency of a measure.”13 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas sebuah pertanyaan yang reliabel, mungkin saja tidak valid, namun jika sebuah pertanyaan tidak reliable maka pastilah tidak valid. Hal ini berarti reliabilitas merupakan kondisi penting bagi validitas. Reliabilitas instrumen adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas alat ukur digunakan untuk mengukur alat ukur atau kuesioner, sehingga reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan cronbach alpha. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel. Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1, apabila skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas range yang sama, maka ukuran kemampuan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Hal 46
55
Table 3.7 Tingkat Reliabilitas Alpha Cronbach Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 – 0,40
Sedikit Reliabel
>0,40 – 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 – 0,80
Reliabel
0,80 – 1,00
Sangat Reliabel
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Event Regular Forum “Change Maker” (X)
Cronbach's Alpha .846
N of Items 11
Sumber : Uji Reliabilitas – Output SPSS 20
Hasil Uji Reliabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel event regular forum “change maker” (X) sebesar 0,846. Nilai ini berarti bahwa data variabel event regular forum “change maker” sangat reliabel. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel event regular forum “change maker” ini bersifat stabil, konsisten, dan dapat diandalkan.
56
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Citra BeritaSatu Media (Y)
Cronbach's Alpha
N of Items
.704
5
Sumber : Uji Reliabilitas – Output SPSS 20
Hasil Uji Reliabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel citra BeritaSatu Media (Y) sebesar 0,704. Nilai ini berarti bahwa data variabel citra BeritaSatu Media reliabel. Dengan kata lain kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel citra BeritaSatu Media ini bersifat stabil, konsisten, dan dapat diandalkan.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Data merupakan bahan keterangan tentang suatu objek penelitian dan
dikonsepkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan keterangan suatu fakta.14 1. Data Primer Merupakan data dari data pertama melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti kepada responden untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Penelitian yang dilakukan di Berita Satu Media Holdings meliputi:
14
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media, 2005, Hal 119
57
a. Kuesioner Merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang kemudian di isi oleh responden yang bertujuan mendapatkan data yang sesuai dengan apa yang diteliti. b. Wawancara Prasurvei Dalam wawancara prasurvei ini peneliti melakuakan komunikasi dengan salah satu karyawan di Berita Satu Media Holdings yaitu Bapak Yeyasa Rudi 2. Data Sekunder a. Kepustakaan Kepustakaan dilakuakan dengan cara mempelajari, memahami dan mengutip teori-teori dari sejumlah literatur. Buku, jurnal, majalah dan lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian. Data yang diperoleh peneliti berasal dari dokumen-dokumen organisasi, kepustakaan, media massa atau buletin yang berkaitan dalam menginformasikan tentang penulisan penelitian komunikasi tersebut.
3.7
Teknik Analisis Data Dalam penelitian Kuantitatif, definisi analisis data merupakan “kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
58
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.15 Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian penulis melakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam satu bentuk yang paling mudah dibaca dan di interprestasikan. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan antara program event regular forum “Change Maker” terhadap citra BeritaSatu. Setelah data dikumpulkan, maka selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data untuk mempermudah analisis. Dengan analisis data ini memberikan arti dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah dalam proses pengolahan data yang dilakukan adalah : 1. Editing Tahap ini untuk memeriksa membetulkan jawaban – jawaban terhadap kuesioner oleh responden yang salah, tetapi tidak menyalahi obyektifitas penelitian dan membuang jawaban – jawaban yang tidak bisa di pakai. 2. Coding Pemberian kode ini bertujuan untuk memudahkan peneliti pada saat melakukan analisis. Pemberian kode terhadap jawaban, artinya menaruh
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta, 2012, Hal 147
59
angka pada setiap jawaban. Dari hasil pertanyaan yang sifatnya tertutup akan memberikan alternatif jawaban yang bersifat ordinal artinya terdapat gradasi, urutan dan jenjang. Tabel 3.10 dibawah ini menyajikan pemberian kode untuk jawaban tertutup, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.10 Pemberian kode untuk jawaban pertanyaan tertutup
Jawaban
Kode
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Cukup Setuju Kurang Setuju
3 2 1
Tidak Setuju
3. Tabulating atau Classifieng Yaitu dengan memasukkan data (angka-angka) ke dalam tabel sesuai dengan kebutuhan, setelah itu mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai katagori. Dalam hal ini menggunakan tabel frekuensi, sehingga dapat diketahui jumlah responden yang menjawab pertanyaan tertentu. 4. Interpreting Kesimpulan dari keseluruhan hasil data yang telah dianalisa.
60
Untuk memberikan kadar penilaian data jawaban responden dipergunakan skala likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan pendapat persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item intsrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif.”16 Selanjutnya peneliti juga mempergunakan skala interval yang yang mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek dengan objek lainya adalah sama. Skala interval ini berbentuk verbal dalam jumlah katagori seperti berikut: 1.
“Sangat Setuju / Selalu / Sangat Positif (skor 5)
2.
Setuju / Sering / Positif (skor 4)
3.
Ragu-ragu / Kadang-kadang / Negatif (skor 3)
4.
Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah / Negatif (skor 2)
5.
Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah / Sangat Negatif (skor 1)”17
3.7.1 Metode Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain antara variabel event forum “change maker” terhadap Citra BeritaSatu Media. Uji koefisien regresi digunakan untuk memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. 16 17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Hal 60 Ibid
61
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) akan dilakukan dengan menggunakan dua metode analisis statistik. Pertama adalah ingin melihat bagaimana hubungan antara variabel bebas event terhadap variabel terikat citra perusahaan dengan menggunakan uji korelasi. Uji korelasi dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel serta beberapa erat tingkat hubungan yang ada. Kedua adalah melihat bagaimana pengaruh event sebagai variabel independen (X) terhadap citra perusahaan sebagai variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Regresi Linier sederhana, dengan menggunakan rumus:18 Y = a + bX
=
(
)(
=
)− ( −(
)
)( )
− ( )( ) −( )
3.7.2 Uji F Uji F merupakan pengujian secara bersama – sama pengaruh variabel independen
terhadap
variabel
dependen.
Uji
ini
dilakukan
dengan
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel, apabila nilai F hitung lebih
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Hal 272
62
besar dari F tabel, maka variabel bebas secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak bebas.
=
²∑ ² [∑
− ∑
]
Kesimpulan ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansi F hitung, bila signifikansinya lebih tinggi daripada tingkat keyakinan (alpha = 0,05) maka seluruh variabel independen tidak punya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen begitupun sebaliknya bila signifikansi lebih kecil daripada tingka keyakinan (alpha = 0,05) maka seluruh variabel independen mempengaruhi signifikansi secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan Ho ditolak apabila F hitung ≥ F tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.