BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Skema Langkah-langkah Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan . Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan. Tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Aritonang, 2007:148). Wawancara yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dengan individu yang mengetahui objek yang diteliti. Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus benarbenar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuisioner atau seperangkat pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Langkah – langkah penelitian yang dilakukan secara garis besar adalah : 1. Mempelajari studi pustaka mengenai alur informasi terpadu pada rantai pasok proyek konstruksi bangunan, sehingga didapat pola rantai pasok serta alur informasi yang biasa digunakan.
2. Survei lapangan dengan wawancara pada proyek konstruksi untuk mendapatkan pola rantai pasok yang digunakan dan faktor – faktor yang berkaitan dengan alur informasi rantai pasok proyek Kota Kasablanka Jakarta. 3. Identifikasi variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian, dimana variabel tersebut mengemukakan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja suatu rantai pasok. Setiap variabel yang ada disimbolkan menjadi A, B, C, dan seterusnya agar memudahkan pada tahap perhitungan seterusnya. Variabel penelitian tersebut selanjutnya dimasukan kedalam pernyataan kuisioner. 4. Penyebaran kuisioner di lokasi proyek konstruksi untuk menilai kinerja rantai pasok pasok yang digunakan dan faktor – faktor yang berkaitan dengan alur informasi rantai pasok proyek Kota Kasablanka Jakarta. 5. Analisis data yang meliputi beberapa tahapan dasar diantaranya : proses editing yang dikumpulkan dari hasil kuisioner, proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode), proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada tanggapan atau opini responden, melakukan uji kelayakan kemudian menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.
3.2
Diagram Alur Penelitian Survai Pendahuluan
Studi Pustaka
Wawancara Mengenai supply Chain
- Mengenai supply chain - Mengenai sistem informasi supply chain
Studi Lapangan Proyek Kota Kasablanka
Identifikasi Variabel Penelitian - Variabel Dependen - Variabel Independen
Pembuatan Kuisioner
Penentuan Sampel Penelitian
Penyebaran Kuisoner Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil Kuisoner Uji Validitas dan Reabilitas Analisis Data - Analisis Jenis Rantai Pasok - Analisis Faktor Informasi
Temuan dan Bahasan Kesimpulan dan Saran
3.3.
Wawancara dan Studi Lapangan Pengambilan data dilakukan dengan studi lapangan dan wawancara yang
dilakukan di lapangan.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data Data mengenai rantai pasok dan alur informasi terpadu yang dibutuhkan
diidentifikasi terlebih dahulu melalui studi pustaka, sehingga diperoleh : Tabel 3.1 Komponen Penelitian Variable Komponen Penelitian A
A1
A2 A3 A4 A5 B B1
B2
B3
Faktor Jenis Rantai Pasok
Apakah Kontraktor, Sub Kontraktor dan Spesialis memiliki tanggung jawab yang sama kepada Owner dalam penyelesaian pemasokan material utama dan persyaratan mutu dalam gambar kerja dan spesifikasi? Pihak yang lebih sering berkoordinasi dengan Owner selama pekerjaan pemasangan material utama berlangsung? Kedudukan antara Kontraktor, Sub Kontraktor dan Spesialis selama pekerjaan berlangsung? Yang menentukan dalam perekrutan Mandor dan Suppleir ? Mandor dan Supplier harus melaporkan permasalahan yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan pemasangan material kepada ? Faktor Keakuratan
Informasi progress pekerjaan yang diberikan selama pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner akurat Informasi tentang gambar as built drawing dengan kondisi dilapangan selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner akurat Informasi tentang data kebutuhan material yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner akurat
B4
B5 C
C1
C2
C3
C4
C5
D D1 D2 D3 D4 D5
Informasi tentang testing material (beton, besi, slump test, loading test) yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner akurat Informasi tentang perubahan harga satuan pekerjaan (hasil negosiasi, eskalasi harga, dsb) antara Sub Kontraktor dengan Owner selama Pemasangan Bored Pile akurat Faktor Kecepatan
Informasi kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan gambar for construction (ditemukannya pondasi bangunan existing pada titik bored pile) selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner cepat Informasi mengenai hal yang tidak lazim (force majure) terjadi diproyek ( debit air tanah yang tinggi sehingga mempesulit pengecoran) yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner cepat Informasi mengenai keterlambatan pengiriman material dari pusat logistik ke lokasi proyek yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Sub Kontraktor kepada Owner cepat Informasi mengenai terdapatnya cacat produk sehingga diperlukan pekerjaan tambahan untuk memperbaikinya yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Spesialis kepada Owner cepat Informasi mengenai kelangkaan material utama di pasaran sehingga kebutuhan akan material tersebut tidak dapat terpenuhi yang diberikan selama Pemasangan Bored Pile dari Spesialis kepada Owner cepat Faktor Intensitas
Intensitas rapat koordinasi yang diadakan untuk membahas pemasalah proyek yang dihadiri oleh Owner dan Sub Kontraktor sering terjadi Intensitas mengenai perubahan/revisi terhadap rencana kerja selama pemasangan Bored Pile sering terjadi Intensitas kejadian reject material selama pemasangan Bored Pile sering terjadi Intensitas waktu tenggang antara pemesanan dengan pengiriman sering terjadi Intensitas komunikasi dari Spesialis kepada Owner baik via surat, email maupun telepon mengenai schedule pendatangan material ke proyek sering terjadi
3.5.
Teknik Analisis Data Pengujian alat ukur ini meliputi pengujian validitas dan reliabilitas. Dari
data dari hasil uji coba kuesioner ini selanjutnya dapat dicari validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut.
3.5.1 Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dengan kata lain untuk menunjukkan tingkat kevalidan dari suatu alat ukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Sedangkan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam melakukan pengujian validitas jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid. Cara pengujian validitas dengan menggunakan Kolerasi Pearson, dimana skala pengukuran yang digunakan adalah interval. Langkah – langkah sebagai berikut : •
Tetapkan Hipotesis statistiknya H0
: Item ke – i dalam kuesioner tidak valid
H1
: Item ke – i dalam kuesioner valid
Dimana i = 1,2, …., k (banyaknya item)
•
Untuk menghitung koefisien korelasi Pearson dapat digunakan rumusan sebagai berikut :
= Koefisien korelasi antara X dan Y
dengan : n •
= ukuran sample
Kriteria uji
Tolak
pada taraf
jika
artinya item dalam
kuisioner valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Suatu alat pengukur diakatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberikan hasil ukuranyang sama. Sebelum dilakukakan suatu penelitian, biasanya dilakukan uji coba pengukuran terhadap alat tersebut. Bila terdapat perbedaan, maka hal itu terjadi adalah pengaruh variabel eksperimen. Untuk itu diperlukan alat pengukuran yang
reliable, sehingga dapat diketahui adanya perubahan dan besarnya perubahan sebagai akibat variabel eksperimen itu. Karena itu reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Di samping reliabilitas merupakan suatu syarat bagi validitas suatu tes. Tes yang tidak reliable dengan sendirinya hasilnya tidak valid. Jika alat itu tidak reliable senantiasa akan memberikan hasil yang berbeda – beda. Teknik perhitungan reliabilitas yang digunakan disini adalah dnegan menggunakan Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien reliailitas yang paling umum yang dapat digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item – item baik untuk format benar / salah ataupun bukan. •
Rumus Koefisien Alpha Cronbach, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
dimana : = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach = Varians skor keseluruhan = Varians masing-masing item n
= Banyaknya item
•
Rumus Varians Rumus varians yang digunakan adalah :
dimana : = Varians n
= Banyaknya responden = Skor yang diperoleh responden = Rata-rata
Setelah diperoleh koefisien Alpha Cronbach kemudian untuk menentukan keeratan hubungan digunakan kriteria Guilford (1956) yaitu :
3.6
1.
0.00
<0.20 (Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan)
2.
0.20
<0.40 (Hubungan yang kecil, tidak erat)
3.
0.40
<0.70 (Hubungan yang cukup erat)
4.
0.70
<0.90 (Hubungan yang erat, relaiable)
5.
0.90
<1
(Hubungan yang sangat erat, sangat reliable)
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegitan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi : (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel
dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel dependen.
3.6.1
Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian
peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah faktor keakuratan informasi, faktor ketepatan informasi dan faktor intensitas informasi rantai pasok.
3.6.2
Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variebel
dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi pekerjaan, gambar, spesifikasi, supply dan install, dan harga.