27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Latar Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto. Sekolah ini berada di kelurahan Hunggaluwa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto merupakan salah satu sekolah lanjutan tingkat atas yang berada di Kabupaten Gororntalo Provinsi Gorontalo. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto awalnya merupakan Sekolah Pendidikan Guru Negeri 2 Limboto (SPG). Namun seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1991 Sekolah ini beralih status menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto dan pada tahun 2002, Sekolah Menegah Atas Negeri 2 Limboto ditetapkan sebagai sekolah unggulan di Kabupaten Gorontalo. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto mempunyai tenaga pendidik atau guru sebanyak 43 orang. Guru-guru ini berasal dari berbagai disiplin ilmu baik sains maupun non sains. Secara umum, guru-guru yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto sudah mempunyai gelar S-2 dan S-3 dan telah tersertifikasi. Selain itu. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto mempunyai siswa sebanyak 743 orang yeng tersebar dikelas X sebanyak 264 orang, kelas XI IPA sebanyak 119 orang, kelas XI IPS sebanyak 124 orang, kelas XII IPA sebanyak 145 orang dan kelas XII IPS sebanyak 89 orang (sumber: data siswa SMA Negeri 2 Limboto pada bulan Maret tahun 2013).
28
3. 2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian deskriptif merupakan sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Arikunto, 2009 : 234). Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel. Tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek maupun komponen berjalan sebagaimana adanya (Sukmadinata, 2010 : 74). 3. 3 Kehadiran Peneliti Pada penelitian ini, kehadiran peneliti sangat penting, karena peneliti merupakan instrumen utama sekaligus pengumpul data disamping instrumen tes. Selain itu juga, peneliti berperan sebagai pengamat penuh. Kehadiran peneliti dilapangan tidak mempunyai batasan waktu. Selama melaksanakan penelitian, peneliti hadir dilapangan dan kehadiran peneliti dilapangan diketahui oleh subyek dalam hal ini siswa. 3. 4 Data dan Sumber Data Data pada penelitian ini berasal dari hasil tes, yaitu tes pemahaman konseptual dan tes kemampuan menyelesaikan soal-soal perhitungan. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Limboto Tahun Ajaran 2012/2013 yang tersebar pada 4 kelas. Penentuan sampel ditentukan sebesar 40 % dari jumlah populasi sebanyak 119
29
orang siswa (Arikunto, 2009). Agar diperoleh sampel yang representative, maka tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik sampling kelompok berimbang
acak
(Proportional
Random
Sampling).
Berdasarkan
tehnik
pengambilan sampel sebesar 40%, diperoleh jumlah sampel sebanyak 48 orang. Untuk penentuan besarnya sampel pada masing-masing kelas dilakukan cara mengalikan 40 % dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas Tabel 1: Distribusi Sampel Penelitian Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Limboto Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel XI IPA-1 22 9 XI IPA-2 32 13 XI IPA-3 32 13 XI IPA-4 33 13 Jumlah 119 48 Sedangkan penentuan sampel, peneliti mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing kelompok tersebut. 3. 5 Prosedur Pengumpulan Data 1. Melalui Tes Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada natural setting atau pada kondisi alamiah (Sugiyono, 2009 : 309). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi (Widoyoko, 2009 : 45). Sedangkan menurut Djemari (2008) dalam Widoyoko (2009 : 45) menjelaskan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus
30
atau pertanyaan. Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Pada penelitian ini yang merupakan sasaran penelitian adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal konseptual dan kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal algoritmik atau perhitungan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif. Tes subjektif yang digunakan adalah tes uraian bebas (Extended Response Test). Tes ini dikembangkan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Tujuan digunakannya tes uraian bebas yaitu untuk menghindari jawaban menebak-nebak atau coba-coba dari para siswa. Selain itu, tes uraian bebas merupakan bentuk tes uraian yang memberi kebebasan kepada siswa untuk mengorganisasikan dan mengekspresikan pikiran dan gagasanya dalam menjawab tes atau bersifat terbuka (Widoyoko, 2009 : 79). Banyaknya jumlah tes yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 butir soal yang terdiri dari 12 butir soal konseptual dan 6 butir soal algoritmik atau perhitungan. Tes tersebut disusun berdasarkan isi atau cakupan materi dan sub materi kesetimbangan kimia dengan kisi-kisi sebagai berikut:
31
Tabel 2: Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemahaman Konseptual Dan Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Hitungan Pada Kesetimbangan Kimia Item Soal Indikator
Konseptual
Algoritmik
-
Menjelaskan kesetimbangan dinamis
1,2 & 3
-
Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen
4
-
Menjelaskan tetapan kesetimbangan
-
Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volum pada pergeseran kesetimbangan
7, 8 & 9
-
Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
10
11 & 12
-
Menentukan harga Kp berdasarkan tekanan parsoal ga spereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.
13
14 & 15
-
Menghitung harga Kp berdasarkan harga Kc atau sebaliknya.
-
Menjelaskan penerapan kesetimbangan dalam indusstri
5&6
16 & 17 18
Pemberian skor atas jawaban siswa terhadap tes pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal-soal hitungan didasarkan atas kesesuaian jawaban dengan kunci jawaban yang telah dibuat. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik yang telah ditetapkan yaitu dengan skor 0-4. Diberi skor 4 jika jawaban siswa benar, lengkap, semua unsur ada dan sesuai dengan kunci jawaban; skor 3 jika jawaban siswa kurang benar atau kurang lengkap; skor 2 jika jawaban siswa benar sebagian; Skor 1 jika jawaban siswa salah; dan skor 0 jika siswa tidak menjawab.
32
Sebelum tes digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal hitungan terlebih dahulu di uji validasi. Uji validasi yang digunakan adalah validasi isi. Validitas isi adalah validitas suatu alat ukur yang dipandang dari segi “isi” (content) bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Validasi isi dilakukan dengan mengundang tiga validator yaitu dua dosen ahli kimia dan satu guru kimia. ketiga validator tersebut adalah Dr. Lukman A.R Laliyo, M.Pd, MM, La Alio, S.Pd, M.Pd dan Drs. Tisno Musa, M.Pd Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator, diperoleh nilai rata-rata validasi seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Persentase skor penilaian validator Validator
Persentase Skor Penilaian Skor 2
1. Dr. Lukman A.R Laliyo, M.Pd, MM
100
2. La Alio, S.Pd, M.Pd
100
3. Drs. Tisno Musa, M.Pd
100 Rata-rata
Skor 1
Skor 0
100%
Setelah diuji validasi, selanjutnya diuji reliabilitas. Tujuan dilakukannya uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi atau keajegan tes. Uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas Alpha (Alpha Cronbach) dengan rumus: 2 k b r11 1 12 k 1
Dimana
r11
dan untuk mencari varian total: σ
=
(
)
= reliabilitas instrument, k = banyaknya butir pertanyaan atau
banyaknya soal, Σσb2 = jumlah varians total, σ = varians total, X = skor total dan N = jumlah siswa (Widoyoko, 2009 : 152).
33
Harga reliabel yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kriteria reliabilitas yang dikemukakan oleh Arikunto (2009) yang secara rinci disajikan pada Tabel 4. Tabel 4: Kriteria Reliabilitas Soal (Arikunto, 2009) Koefisien Korelasi 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Kriteria Reliabilitas Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan hasil perhitungan analisis reliabilitas diperoleh nilai koefisien sebesar 0,74. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal-soal algoritmik atau perhitungan dapat dikatakan reliabel dan termasuk dalam kategori tinggi. 2. wawancara Selain instrumen tes yang digunakan dalam mengumpulkan data, digunakan pula wawancara. Instrumen wawancara yang digunakan berupa pedoman wawancara yang disiapkan peneliti sebelum melakukan wawancara. Dalam pedoman wawancara yang dibuat berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara bersifat terbuka sehingga para siswa leluasa dalam memberikan jawaban atau penjelasan. Wawancara dilakukan bertujuan untuk memperjelas dan memperkuat data yang diperoleh dari hasil tes pemahaman konseptual dan kemampuan mnyelesaikan soal-soal algoritmik/hitungan pada materi kesetimbangan kimia. Siswa yang dikenai wawancara berjumlah 20 orang, dimana 5 orang yang memiliki pemahaman konseptual daan kemampuan algoritmik tinggi, 5 orang yang
34
memiliki pemahaman konseptual tinggi tetapi kemampuan algoritmik rendah, 5 orang memiliki pemahaman konseptual rendah tetapi kemampuan algoritmik tinggi dan 5 orang yang memiliki pemahaman konseptual dan kemampuan algoritmik rendah. 3. 6 Pengecekkan Keabsahan Data Pengecekkan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan uji kredibilitas data. Pengujian kredibilitas data penelitian ini menggunakan Triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah Triangulasi sumber dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada sumber data langsung, wawancara kepada guru kimia dan teman sejawat pada penelitian. 3. 7 Analisis Data Hasil tes pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal-soal algoritmik atau perhitungan pada materi kesetimbangan kimia dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengelompokkan atau mengklasifikasikan jawaban berdasarkan kemiripan jawaban siswa, kemudian diberi skor berdasarkan kunci jawaban. Setelah itu, untuk mencari tingkat pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal-soal algoritmik atau perhitungan siswa SMA Negeri 2 Limboto pada masing-masing soal digunakan rumus: % Pemahaman = Jawaban dan
x 100%
pemahaman siswa item soal, indikator dan secara keseluruhan
dideskripsikan secara naratif.
35
Kategori dari setiap tingkat pemahaman ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Kriteria Pemahaman ( Purwanto, 2009). % Pemahaman 90% - 100% 80% -89% 65% - 79% 55% - 64% < 55%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
3. 8 Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan yakni dimulai pada bulan April hingga Juni 2013. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian yaitu; tahap perencanaan, meliputi kajian pustaka mengenai pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soal-soa hitungan dari jurnal-jurnal dan penelitian sebelumya, mengakaji standar isi mata pelajaran kimia pada pokok bahasan kesetimbangan kimia untuk merumuskan indikator yang akan diteliti, membuat instrumen penelitian yaitu tes pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan
soal-soal
hitungan. Tahap
pengambilan
data, meliputi
melaksanakan tes pemahaman konseptual dan kemampuan menyelesaikan soalsoal hitungan kepada siswa, melakukan wawancara kepada beberapa orang siswa untuk menguatkan data yang diperoleh. Kemudian tahap analisis data dan tahap pengambilan kesimpulan serta penulisan laporan penelitian.