BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Gambaran Umum 1.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, SH., No.228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C22915.HT.01.01. Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris No. 47 dari notaris Benny Kristianto, SH. Tanggal 26 Mei 2009 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01,10-07949 Tanggal 15 Juni 2009. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan , ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan gandum, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut: a. Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP
merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan yang terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal
di Indonesia untuk
makanan dalam kemasan. b. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. c. Agribisnis. Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd., yang tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaanya termasuk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), yang tercatat di BEI. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen
Indofood dan anak-anak perusahannya, serta berbagai produk pihak ketiga.
1.1.2
Visi dan Misi PT. Indofood Tbk Visi • Perusahaan Total Food Solutions. Misi • Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan • Senantiasa
meningkatkan
kompetensi
karyawan,
proses
produksi dan teknologi kami • Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan • Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan
1.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa studi kasus. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan metode penelitian kausal yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel).
1.3 Hipotesis Berdasarkan pada perumusan masalah dan tinjauan pustaka yang dilakukan dalam mengukur kinerja perusahaan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: a. Diduga indikator kinerja perusahaan yang diwakili oleh rasio keuangan Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara inidividu berpengaruh signifikan terhadap return saham. b. Diduga indikator kinerja perusahaan yang diwakili oleh rasio keuangan Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham.
1.4 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (independent
variabel)
dan
variabel
terikat
(dependent
variabel)
pengukurannya dengan menggunakan skala rasio. Adapun variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas atau Independent Variabel (X) Dalam penelitian ini adalah kinerja yang diukur melalui teknik analisis rasio keuangan, adapun rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER). •
ROE Return on equity ini sering disebut dengan rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri.
•
EPS Laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik.
•
DER Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimilki perusahaan dengan modal sendiri.
b. Variabel dependent Variabel terikat (Y) Dalam penelitian ini adalah return saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:109).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Variabel ROE (X 1 )
EPS (X 2 )
DER (X 3 )
Return saham (Y)
Definisi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham. imbangan antara hutang yang dimilki perusahaan dengan modal sendiri. hasil yang diperoleh dari investasi
Rumus
skala Rasio
EAT x 100% Modal sendiri EAT
Rasio
Jumlah lembar saham Total hutang
Rasio x 100%
modal P t -P t-1
Rasio
P t-1
1.5 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah riset kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data keuangan seperti laporan keuangan dan harga saham dati PT. Indofood, Tbk yang telah diaudit, serta informasi yang diperlukan mengenai teori-teori pembahasan yang diperoleh melalui buku-buku manaemen keuangan, pasar
modal dan buku-buku lain yang berhubungan dengan proposal skripsi ini. Selain itu melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id , www.yahoofinance.com , website PT. Indofood serta sumber lain yang dipandang relevan dengan topik penelitian.
1.6 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu yang sudah jadi yang disediakan dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data dari PT. Indofood, Tbk. Untuk keperluan penelitian ini penulis mengambil data berupa laporan keuangan dan return saham rata-rata penutupan selama triwulan.
1.7 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu ROE, EPS, dan DER dengan variabel dipenden return saham yaitu menggunakan metode analisis regresi berganda. Langkah-langkah yang digunakan analisis adalah sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Berganda Tekhnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Y = a+b1x1+b2x2+b3x3 +u Dimana :
Y = Return saham a = Konstanta b1-3 = Koefisien regresi x1 = Return On Equity x2 = Earning Per Share x3 = Debt To Equity Ratio u = Variabel penganggu (Gujarati, 1995:91) 2. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendeskriptifkan atau memberi gambaran tentang objek yang diteliti melalui data sampel atau polulasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penelitian ini penulis memberikan gambaran tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus,dan lainnya,data yang digunakan yaitu : Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen. 3. Uji Normalitas Data Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel tekait dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 1 perusahaan. Penggunaan model parametik atau non parametik tergantung dari situasi yang ada,dan keduanya bersifat saling melengkapi dalam melakukan berbagai pengambilan keputusan. Metode non parametik bisa dipakai untuk level data seperti nominal dan ordinal. Data yang digunakan diuji dengan menggunakan metode kolmogorov-Smirnov Test, karena data ini memusatkan pada dua buah fungsi distribusi kumulatif yang dihipotesiskan dan didistribusikan kumulatif yang teramati dasar pengambilam keputusan apabila : Jika normal atau sig > 0,05 Jika tidak normal atau sig < 0,05 4. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa data atau tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik model regresi. Pelanggaran terhadap asumsi klasik akan menyebabkan koefisien-koefisien regresi memiliki standar error yang besar dan hasil statistik tidak akurat. Model regresi yang baik tidak akan menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap asumsi klasik, adapun yang termasuk dalam uji klasik adalah sebagai berikut : a. Uji Multikolinearitas Uji ini menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat.
Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Faktor (VIF) lebih dari 10 atau normal toleransi lebih kecil 0,10. H0 : Tidak ada multikolinearitas Ha : Ada multikolinearitas Pengambilan keputusan : Jika VIF < 10, maka H0 diterima (tidak ada multikolinearitas) Jika VIF > 10, maka H0 ditolak (ada multikolinearitas) b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan Uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl) maka hipotesis nol ditolak, yang artinya terdapat autokorelasi. 2) Jika d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4dl), maka tidak menhasilkan kesimpulan yang pasti.
c. Uji Heteroskedastisitas Untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika dari suatu pengamatan tersebut terdapat varians yang berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik di mana sumbu X dan Y telah diprediksi. Dasar pengambilan keputusan adalah : 1) Jika titik – titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien deterninasi merupakan koefisien yang akan menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel terikat, sedangkan sisanya berarti dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Dengan kata lain koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independent secara bersama-sama dapat mempengaruhi atau menjelaskan variabel
dependen. Koefisien determinasi didapat dari kuadrat koefisien kolerasi. Dalam penelitian ini, uji koefisien determinasi dicerminkan oleh nilai adjused R² pada hasil pengelolaan data.
b. Uji F hitung Untuk menunjukkan apakah semua variabel independent (ROE, DER, dan EPS) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependent (return saham) digunakan uji Fhitung. Menurut (Sugiono 2004 : 126). Rumus yang digunakan untuk menghitung F adalah: R²/k F hitung = (1-R²)/(N-K-1) Dimana : F = F hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabel R² = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel N = Banyaknya sampel Hipotesis yang digunakan adalah sebagai hidup sebagai berikut: Ho : b1=b2=b3 = 0
Artinya variabel independent (ROE, EPS, dan DER) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (return saham). Ha : b1=b2=b3 ≠ 0 Artinya variabel independent (ROE, EPS, dan DER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen ( return saham). Menentukan tingkat signifikansi a=5% (signifikansi 5% atau 0,05) ; df 1 = k-1 ; df 2 = n-k .
c. Uji t Untuk menunjukan apakah variabel independen ROE, EPS, dan DER secara individu atau parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (harga saham) serta untuk membuktikan variabel manakah yang paling dominan maka digunakan uji t, untuk menghitung uji t digunakan rumus: b t hitung = se Dimana : b = parameter estimasi dari X se = standar error X Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho : b i = 0.
Artinya variabel independen (ROE, EPS, dan DER) secara individu (parsial) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (return saham).
Ha : b i ≠ 0.
Artinya variabel independen (ROE, EPS, dan DER) secara individu (parsial) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (return saham).
Menentukan tingkat signifikansi a=5% dengan tigkat derajat kebebasan (df) n-k-1 .