BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif yaitu peneltian dengan data yang konkret dan terukur.31 Tipe pengertian dari penelitian eksplanatif adalah suatu tipe penelitian dimana penulis menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.32 Penelitian eksplanatif, pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti didalam penelitian ini yaitu metode survey. Pengertian metode survey adalah penelitian dimana peneliti lebih dulu akan merumuskan pemahaman teoritis atas masalah yang hendak diteliti. Baru kemudian mengumpulkan data untuk mencari dukungan empiris bagi teorinya. 33 Penelitian ini akan nenjelaskan hubungan, perbedaan dan pengaruh satu variabel dengan yang lainnya secara teoritis dan melakukan pengujian terhadap teoriteori tersebut. Karena itu penelitian ini akan menggunakan sampel dan hipotesis.
31
Kontjaningrat, Metode Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, 1980, Jakarta, hal. 29 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, hal. 5 33 Ibid, hal.23 32
35
Hipotesis dalam penelitian ini: terdapat pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap motivasi kerja karyawan di Burger King Supermall Karawaci Tangerang. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Hadari nawawi, “Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, tambahan-tambahan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.”34 Sesuai dengan judul penelitian ”Pengaruh Gaya Komunikasi Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja Kryawan Di Burger King Karawaci Tangerang” maka populasi dalam penelitian ini hanya melibatkan karyawan yang bekerja pada Burger King Supermall Karawaci, Tangerang. “Data jumlah karyawan Burger King Supermall Karawaci, Tangerang sebanyak 40 orang karyawan.” Sehingga dalam penelitian ini yang menjadi populasi berjumlah sebanyak 40 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sejumlah orang yang dipilih untuk diteliti atau disebut juga bagian yang diamati. “Sampel merupakan bagian dari kumpulan objek penelitian (populasi yang dipelajari dan diamati).” Berdasarkan data yang diperoleh berikut
34
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, 2000, Bandung, hal. 57
36
adalah daftar karyawan Burger King Supermall Karawaci, Tangerang yang berjumlah 40 orang, terdiri dari: No.
Divisi Kerja
Jumlah
1.
Manajer
3 orang
2.
Leader
3 orang
3.
Trainer
4 orang
4.
Crew Full Time
6 orang
5.
Crew Part Time
24 orang
Sedangkan teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Total Sampling, adalah “Teknik pengambilan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel.”35 Alasan peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode Total Sampling, dikarenakan jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 50 orang. Sedangkan jumlah populasi dalam peneliti ini sebanyak 40 orang, sehingga teknik pengambilann sampel ini menurut peneliti dianggap tepat untuk digunakan agar objektifitas dalam penelitian ini dapat terjaga. Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti akan mngambil keseluruhan populasi dari karyawan Burger King Supermall Karawaci, Tangerang.
35
Ibid, hal. 54
37
3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep Untuk lebih memahami menafsirkan data-data yang ada, ada beberapa definisi konsep yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Gaya Komunikasi Pimpinan Cara memberikan
memimpin instruksi
mempengaruhi kepada
bawahan/pegawainya
pegawainya
dalam
dengan
menjalankan
tugas
cara dan
kepemimpinannya tersebut diharapkan mempu membentuk dan mengarahkan tingkah laku pegawai dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Dengan cara menanamkan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun antara pegawai dengan atasan. 2. Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri. Untuk mengambil tindakan yang dikehendaki, dalam penelitian ini motivasi kerja diartikan suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu, serta merupakan cara bagaimana mengarahkan dan menyalurkan daya potensi karyawan untuk bekerja secara optimal. Motivasi yang diberikan untuk karyawan pada dasarnya untuk meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi dalam segala bentuk kegiatan perusahaan demi tercapainya kreativitas dan partisipasi.
38
3. Karyawan Adalah pihak pekerja dalam hal ini adalah bawahan yaitu pekerja tetap maupun pekerja yang masihn dalam masa percobaan atau masa probession. Bawahan yang menjalankan kewajiban-kewajiban dan tugas-tugasnya, dimana perintahperintah penugasan datangnya dari pihak pimpinan. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Dari operasionalisasi diatas, diperlukan indicator-indikator dari masingmasing variabel yang memungkinkan untuk diuji. Berikut ini adalah dimensi-dimensi dan indicator-indikator dari masing-masing variabel. Variabel 1. Gaya Komunikasi
Dimensi Indicator 1. Controlling Style Pimpinan menekankan komunikasi satu arah Pimpinan selalu menggunakan kekuasaan dan wewenangnya Pimpinan mengendalikan perilaku pegawainya Pimpinan lebih suka memerintah kepada pegawainya 2. Equalitarian Pimpinan menekankan Style komunikasi dua arah Pimpinan sangat terbuka, bersedia menerima pendapat dan gagasan pegawai Pimpinan menekankan pengertian bersama Pimpinan memiliki sikap kepedulian yang tinggi Pimpinan memiliki
39
Skala a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
3. Structuring Style
4. Dynamic Style
5. Relinquishing Style
6. Withdrawal Style
2. Motivasi Kerja Karyawan
kemampuan membina hubungan yang baik dengan pegawainya Pimpinan selalu melakukan pemantapan struktur organisasi Pimpinan menerapkan peraturan atau prosedur yang berlaku Pimpinan mampu mengendalikan perilaku pegawainya Pimpinan bersifat agresif Pimpinan lebih bersifat terbuka, bersedia menerima pendapat atau gagasan dari pegawai Pimpinan menekankan pengertian bersama Pimpinan lebih bersifat untuk menghindari komunikasi Pimpinan mengesampingkan kekrjasamaan atau independent Pimpinan bersifat mengalihkan persoalan yang terjadi
Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan kerja 1. Prestasi
Karyawan terpacu untuk menunjukkan hasil kerja terbaiknya
2. Penghargaan
Karyawan yang mendapat penghargaan yang sesuai degan prestasi kerjanya Karyawan mendapat pengakuan atas hasil
40
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
kerjanya oleh pimpinan dan rekan
3. Tanggung Jawab
4. Kemajuan atau promosi
5. Pekerjaan itu sendiri
6. Pengembangan potensi individu
41
Karyawan tetap bekerja dengan baik tanpa harus selalu diawasi pimpinan Karyawan tidak menunda pekerjaan yang diselesaikannya Karyawan mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan Karyawan mendapat kesempatan untuk dipromosi pada kemajuan kerja karyawan Karyawan merasa pekerkjaannya sangat berarti bagi dirinya Karyawan merasa pekerjaan yang dilakukannya memang pekerjaan yang diinginkannya Karyawan mendapat dukungan dalam meraih jenjang karir yang lebih tinggi Karyawan mendapat pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan keahlian dan pekerjaan
3.5
Teknik Pengumpulan Data Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset
Komunikasi, Teknik Pengumpulan Data adalah “teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.”36 Ada beberapa teknik pengumpulan data yang biasa dilakukan oleh periset. Metode pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, apakah kuantitaif atau kualitatif. Dikarenakan bentuk penelitian ini bersifat kuantitatif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.5.1 Data Primer a. Angket (Questioner) ”Angket merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden.”37 Untuk memberikan kadar penilaian data jawaban responden digunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” 38 Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif. 36
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Prenada Media Group, 2007, Jakarta. hal Winardi, Pengantar Metodologi Research, Citra Aditya Bakti, 1979, Bandung, hal. 77 38 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, 2000, Bandung, hal. 57 37
42
Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan
tertulis
kepada
responden
untuk
dijawabnya.”39 Dari kuesioner ini respon tertulis dapat diketahui dengan jelas dan mudah untuk dilakukan analisa. Instrumen penelitian atau alat pengumpulan data ini diharapkan dapat menjadi alat ukur yang sahih (valid), reliable, seta dapat mengukur variabel peneliti secara konsisten. 3.5.2 Data Sekunder ( Studi Kepustakaan ) Yaitu meneliti dan mencari data atau bahan-bahan yang diperlukan untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Penulis mencari informasi melalui buku-buku yang ada hubungannya dengan judul peneliti. 3.5.3 Validitas dan Realibilitas 3.5.3.1 Uji Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur. Apakah benar, alat ukur kita itu dapat mengukur sifat objek yang kita teliti atau mengukur sifat yang lain. 40
39 40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, 2008, Bandung, hal. 142 Op. cit hal. 143
43
Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert dengan jenis data Ordinal, skala ordinal ialah skala yang didasarkan ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. 41 Rumus Skala Ordinal :42 1. Batas bawah (B)
=
jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah
=
jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah
pertanyaan 2. Batas atas (A) pertanyaan Range (A-B) atau n
=
(A-B)
Quartil I (Q1)
=
B+n 4
Quartil II (Q2)
=
B+n 2
Quartil III (Q3) =
B+n.3 4
B s/d Q1
: maka sangat tidak efektif
>Q1 s/d Q2
: maka tidak efektif
>Q2 s/d Q3
: maka efektif
>Q3
: maka sangat efektif
41
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, 2010, Bandung, hal. 12 www.statistika21.files.wordpress.com/2013/02/2-cc-evaluatif-reputasi-pt-aditya-indra1.pdf Juwono Tri Atmodjo Tutorial 1 Desain Penelitian diakses pada tanggal 11 Oktober pada jam 19.00 WIB 42
44
3.5.3.2 Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan ghasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. 43 Reliabilitas memiliki sifat yang dapat dipercaya, maksudnya adalah suatu alat ukur memiliki reliabilitas konsisten apabila alat ukur tersebut dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten stabil dari waktu ke waktu. Uji Realibilitas pada penelitian ini yaitu teknik belah dua yang menggunakan rumus Spearman Brown : r1 = 2rb 1+rb Dimana: r1 = Koefesien Reliabilitas rb = Koefesien korelasi antara skor belahan genap dan belahan ganjil
43
Opcit, hal. 145
45
Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap Koefesien Korelasi44 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
“0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat”
Untuk mengetahui Koefisien Determinasi (R2) antara kedua variabel tersebut digunakan uji regresi. 3.6
Teknik Analisis Data Menurut Husein Umar dalam bukunya Metode Riset Komunikasi Organisasi,
yang mengutip pendapat Mc. Leod dilihat dari sudut ilmu sistem informasi, Data adalah “Suatu fakta dan angka yang secara relative belum dapat dimanfaatkan bagi pemakainya.”45 Data dikumpulkan melalui hasil penyebaran Kuesioner di lapangan untuk kemudian dikelompokkan dalam bentuk table-tabel tunggal guna dianalisis, dan diberikan kesimpulan. Analisis Kuantitatif adalah “mengumpulkan data dengan
44 45
Op.Cit, Sugiyono, hal. 216 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia, 2002, Jakarta, hal. 81
46
cara mencacah dan pengukuran dengan menggunakan satuan hitungan. Dengan demikian data yang dikumpulkan dapat dibuat secara kuantitatif.” 46 Kemudian skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” 47 Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. 48 Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor: 1. Sangat Setuju / Selalu / Sangat Postif
(skor 5)
2. Setju / Sering / Positif
(skor 4)
3. Ragu-ragu / Kadang-kadang
(skor 3)
4. Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah / Negatif
(skor 2)
5. Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah / Sangat Negatif
(skor 1)49
Data yang diperoleh dari pengukuran skala tersebut adalah berupa interval yaitu “Skala yang jarak antara satu data dengan yang lain sama tetapi tidak mempunyai nilai nol”50 46
Suparman, Metode Penelitian, Materi Pokok UT dan Analisis Secara Kuantitatif, Karunika, 1989, Jakarta, hal. 7 47 Op.Cit, hal 93 48 Ibid, hal 93 49 Ibid, hal. 94
47
3.6.1 Persamaan Regresi Uji persamaan Regresi untuk mengetahui perubahan variabel terikat (Y) jika variabel bebas (X) berubah sebesar satu satuan. Model persamaan Regresi adalah: Y = a +bx Keterangan : Y = nilai yang akan diukur pada variabel terikat a = bilangan konstan b = bobot pengaruh X terhadap Y X = variabel bebas 3.7 Hipotesis Statistik Hipotesis menurut Koentjaraningrat adalah “pernyataan tentang adanya suatu hubungan tertentu antara variabel-variabel yang digunakan. Sifatnya adalah sementara dan hal ini berarti bahwa suatu hipotesa adalah untuk member arah penelitian dan membatasi variabel-variabel yang digunakan. 51
50 51
Ibid, hal.93 Log. Cit, hal. 41
48
Menurut seorang ahli penelitian Sutrisno Hadi, hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah.52 Jadi, dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara dan masih membutuhkan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho (Hipotesis Nol) = r2 xy=0 Ha (Hipotesis Kerja) = r2 xy>0
52
Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Research, Andi Offset, 1993, Yogyakarta, hal. 63
49