34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.38 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspekif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.39 Dalam penelitian ini, data dianalisis secara induktif. Karena proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Analisis ini lebih merupakan pembentukkan abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah dikumpulkan, kemudian dikelompokkelompokan. Jadi, peneliti dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang makin menjadi jelas sementara data dikumpulkan dan bagian-bagian di uji.40
38
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandug, Remaja Rosdakarya, 2006),hlm. 14 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Pulic Relations dan komunikasi, (Jakarta, Raja Grafindo, 2004), hal. 212 40 Lexy Moleong, Op.Cit, hal.25 39
34
35
Tipe penelitian ini mengunakan deskriptif. Dalam kajian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan pemaparan, gambaran serta analisa hasil penelitian yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo serta dokumen resmi lainnya yang peneliti dapatkan mengenai pola komunikasi vertikal di PT. Sarimelati Kencana – Pizza Hut Indonesia.
3.2.
Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode
studi kasus, sebeb focus penelitian ini untuk melacak peristiwa atau penomena yang terjadi mengenai pola komunikasi vertikal di departemen development PT. Sarimelati Kencana – Pizza Hut Indonesia berdasarkan hasil observasi dan wawancara.. Seperti dijelaskan oleh Robert K.Yin bahwa studi kasus lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa kontenporer. Karena itu studi kasus berdasarkan diri pada tehnik-tehnik yang sama dengan kelaziman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan menambahkan dua sumber bukti yaitu wawancara dan observasi.41
3.3.
Subyek Penelitian Adapun subyek penelitian ini adalah informan dan key informan. Informan
adalah orang pada latar penelitian, informan adalah orang yang dimanfaatkan 41
Robert K.Yin. Studi kasus (desain dan metode), terjemahan M. Djauzu Murdzaki, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 12
36
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi Ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat. Disamping itu pemanfaatan informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring.42 Sedangkan key informan adalah orang yang dianggap banyak mengetahui informasi yang berkaitan dengan kegiatan internal yang berlangsung Departemen Development di PT. Sarimelati Kencana. Dalam penelitian ini peneliti memilih satu key Informan dan tiga informan untuk mendapatkan data dan informasi. key Informan & Informan yang dipilih merupakan orang-orang yang dianggap berkompeten dan menguasai informasi. Adapun key informan dan informannya yaitu: 1. Manager yaitu Bapak Budhi Dharmawan, sebagai key informan. Dengan kedudukannya yang penting dalam manajemen dan dianggap relevan dengan pembahasan peneliti dalam memperoleh data. Kedudukan Pak Budhi selaku manager dapat memberikan banyak informasi yang dibutuhkan peneliti bagaimana komunikasi yang terjadi dari atasan ke bawahan. Yaitu komunikasi yang terjalin antara Pak Budhi dengan staffnya. 2. Tiga Informan merupakan Staff dari Departemen Development yaitu Ibu Carolina suasnty, Ibu Dyah Ratna Tiaralaksmi dan Ibu Dyah Hesti Wandansari. Ketiga informan ini yang ini dianggap menguasai banyak tentang
42
Ibid hal.132.
37
permasalahan atau hal-hal yang ingin diteliti. Peneliti memilih Ibu Carolina Susanty sebagai informan karena masa kerjanya yang sudah cukup lama di Departemen ini dan dibawah kepemimpina Pak Budhi sehingga bliau dianggap banyak mengetahui bagimana cara Pak Budhi berkomunikasi dengan bawahan dan apa yang menjadi kesulitan atau hambatan Ibu carolina pada saat berkomunikasi dengan atasan. Ibu Hesti Dipilih menjadi Informan karena beliau merupakan karyawan baru di Pizza Hut dan karyawan yang baru bergabung di Departemen ini sehingga peneliti dapat melihat seberapa cepat keakraban yang terjalin antara atasan dengan bawahan dan peneliti juga dapat mengetahui sejauh mana Ibu Hesti dapat dengan cepat mengerti tentang atasan dan bagaimana penilaian Ibu Hesti selaku karyawan yang baru bergabung di Departemen ini. Sedangkan Ibu Tiara peneliti pilih sebagai informan karena beliau merupakan karyawan kontrak disini peneliti ingin melihat bagaimana perlakuan atasan dengan karyawan permanen dan kontrak apakah ada perbedaan dan melalui Ibu Tiara ini juga kita dapat melihat bagaimana pola komunikasi yang terjalin berdasarkan pandangan beliau sebagai karyawan kontrak yang bergabung di Departemen ini.
3.4.
Tehnik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data dengan metodologi riset
38
kualitatif yang dikenal dengan metode pengumpulan data: observasi (field observations), focus group discussion, wawancara mendalam (intensive/depth interview), dan studi kasus. 43 Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka pada penelitian ini metode pengambilan data yang digunakan peneliti adalah secara primer dan sekunder. 3.4.1. Data Primer Secara primer, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Wawancara Mendalam Dimana pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. 2. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipatif. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara objektif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola komunikasi vertikal di Departemen Development PT. Sarimelati Kencana.
43
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 91
39
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi dan perusahaan, termasuk majalah jurnal dan lainnya.44 Secara sekunder, peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui literatur-literatur yang ada hubungannya dengan judul, seperti dokumen resmi dari tempat
peneliti,
buku-buku,
dan
sebagainya
yang
membantu
dalam
mengumpulkan data untuk penelitian.
3.5
Definisi konsep & fokus penelitian
3.5.1 Definisi Konsep Untuk melaksanakan penelitian ini ada berbagai konsep atau aspek dan istilah yang perlu diperjelas atau diteliti. Diantara konsep tersebut adalah : 1. Pola komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang dicakup beserta kelangsungannya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. 2. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara bawahan ke atasan atau sebaliknya dari atasan ke bawahan.
44
Ibid hal.174
40
3.5.2 Fokus Penelitian Untuk memperjelas arah penelitian dari gambaran pola komunikasi vertikal di Departemen Development PT. Sarimelati Kencana – Pizza Hut Indonesia maka peneliti memfokuskan penelitian ini yang terbagi atas beberapa tahap yaitu: 1. Tahap komunikasi vertikal dari bawahan ke atasan 2. Tahap komunikasi dari atasan ke bawahan 3. Hambatan – hambatan dalam komunikasi vertikal
Sehingga peneliti dapat mengetahui pola komunikasi vertikal di Departemen Development PT. Sarimelati Kencana – Pizza Hut Indonesia.
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data menurut Bogdan dan Biglen (yang dikutip Moleong, 2006) adalah
upaya
yang
dilakukan
dengan
jalan
bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
41
Pada penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan tiga komponen analisis, yaitu ; 1. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulankesimpulan akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis ataukah tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang
utuh.
Kesimpulan-kesimpulan
juga
diverifikasi
selama
penelitian
berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan selama peneliti menulis. Suatu tinjauan ulang pada catatancatatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan ‘intersubjektif’ atau temuan pada salinan dan data yang lain.
42
Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Ketiga tehnik inilah yang akan peneliti lakukan untuk menganalisa data sehingga data yang diperoleh dapat diamati serta dipilih mana yang diperlukan serta ditarik kesimpulannya.
3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keterpercayaan dalam penelitian kualitatif disebut juga sebagai validitas dan realibilitas atau pemeriksaan keabsahan data. Emzir (2010: 78) menyatakan pada pengertian yang lebih luas realibilitas dan validitas merujuk pada masalah kualitas data dan ketepatan metode yang digunakan untuk melaksanakan proyek penelitian. Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas dapat dilakukan. Pada penelitian ini peneliti menguji kepercayaan terhadap data hasil penelitian melalui triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini merupakan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. 45 Teknik triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber data. Cara ini peneliti lakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kulitatif yang dilakukan dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang 45
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B, (Bandung, ALFABETA, 2008), hal. 270 - 277
43
didepan umum dengan yang dikatakan secara pribadi dan membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.46 Jadi didalam suatu penelitian, proses serta hasil dari penelitian arus ada. Temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dengan meminta kesepakatan dari sumber-sumber tersebut.
46
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si., Penelitian Kualitatif (Jakarta, Prenada Media Group, 2010), hal. 256-257