53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Paradigma Penelitian
Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, penyataanpernyataan apa yang seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh. Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial.32 Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisime. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang hampir merupkan antitesis dari pemahaman yang meletakan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan 33. Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti. Menurut Patton, kontruktivisme mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain. Dalam konsturktivis, setiap individu memiliki pengalaman unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid
32
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2005 hal 25 33 Dedy N. Hidayat. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik (Jakarta: Depatement Ilmu Komunikasi FISIP Univeristas Indonesia, 2003), hal 3.
54
dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut. 34 Paradigma konstruktivis memandang realitas bukanlah kenyataan, melainkan hasil dari konstruksi. Alasan peneliti menggunakan paradigma konstruktifis adalah paradigma ini berhubungan dengan aktivitas Instagram oleh Gieeshop dalam hal memberikan informasi tentang produk yang dijualnya berupa foto. Dari konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi promosi Gieeshop di instagram untuk membidik konsumen.
3.2
Tipe Penelitian
Pada penulisan skripsi ini tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, peristiwa secara objektif, sistematis, dan cermat sebagaimana keadaan sebenarnya terhadap objek tersebut. Penelitian ini bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya terhadap objek penelitian dan peneliti hanya bertindak sebagai pengamat.35 Guna mendeskripsikan pemanfaatan media sosial Instagram yang dilakukan oleh Gieeshop sebagai media strategi promosi, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana penelitian ini tidak 34
Michael Quinn Patton, Qualitative Research and Evaluation Methods, 3rd Edition. (Thousan Oalks, California: Sage Publication, Inc, 2002). Hal 96-97 35 Jalaludin Rakhmat: Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000. Hal 24
55
menggunakan
rumus
atau
simbol
statik.
Proses
penelitian
ini
hanya
mengumpulkan data kemudian mengembangkan suatu teori dari data yang ada. Nantinya
melalui
penggunaan
kualitatif,
data
tersebutakan
diolah
dan
diinterpretasikan secara sistematis dan searah.36 Penelitian deskriptif digunakan untuk37 : 1. Mengumpulan informasi yang aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang akan dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
3.3
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apaapa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk 36 37
Deddy Mulyana: Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000. Hal 81 Jalaludin Rahmat: Metode Penelitian Komunikasi. Erlangga. Jakarta. 2000. Hal 24
56
memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan yang ada. 38 Bahwasanya penelitian deskriptif kualitatif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang yang sementara berlangsung.39 Pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki.40
3.4
Subjek Penelitian
Narasumber atau subjek penelitian yang dipilih untuk diwawancarai dalam mengumpulan data yang berkaitan dengan judul penelitian “IMPLEMENTASI PROMOSI
GIEESHOP
DI
INSTAGRAM
UNTUK
MEMBIDIK
KONSUMEN” yang dirasa berkompeten untuk dimintai informasi yang berhubungan dengan penelitian aktivitas media sosial Instagram sebagai sarana interactive marketing di Gieeshop dan pihak lain yang terlibat dalam objek penelitian ini, antara lain: 1. Regina Syafinas (Founder sekaligus Owner – Gieeshop). Alasanya karena jabatanya adalah sebagai “founder”dan “owner” sehingga seluruh komunikasi pemasaran pada media sosial Instagram oleh Gieeshop. 38
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Bumi Aksara. Jakarta. 1999. hal 26 Convelo G. Cevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia. Jakarta.. 1993. hal 71 40 Ibid. 73 39
57
2. Konsumen follower Instagram Gieeshop Alasannya diambil konsumen untuk melihat bagaimana startegi promosi melalui Instagram dapat mencakup jangkauan dan manfaatnya.
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Untuk meneliti bagaimana promosi di media sosial Instagram sebagai sarana promosi yang dilakukan oleh Gieeshop penulis membutuhkan data-data yang mendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah mengumpulkan data melalui wawancara dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian dan juga melakukan studi dokumentasi dari datadata pada Gieeshop. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: 1. Data Primer Teknik pengumpulan data primer merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data utama dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. •
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki.
•
Peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.
58
•
Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai Gieeshop. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.
2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumen perusahaan, kepustakaan, buku-buku yang berkaitan langsung dengan informasi tentang perusahaan yang akan menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. 3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.41 Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. Tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut42 : i. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,
41
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Offset, Bandung. 2007. hal 248 42 Ibid. 248
59
ii. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tematema yang berasal dari data. iii. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan melihat kembali melihat hasil wawancara, memperhatikan dengan seksama, kemudian menuliskan katakata yang didengar sesuai dengan apa yang ada pada transkrip wawancara tersebut. Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan. Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode wawancara yang didukung dengan studi dokumentasi.
60
3.7
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi adalah istilah yang diperkenalkan oleh Denzin dengan meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk pada penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang satu gejala tertentu.43 Teknik umum pengujian keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah kombinasi beberapa sudut pandang yang sering digunakan untuk menguatkan data, sebab teknik ini diklaim memberikan gambaran yang lebih lengkap. Triangulasi digunakan meliputi empat hal pokok yakni triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori, dan triangulasi metodologi.44 Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi Sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian adata yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data tersebut. 43
Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif, Teori dan Praktik: Jakarta. 2013 hal 217 - 218 Daymon, Christine dan Immy Holloway. Riset Kualitatif dalam Public Relation dan Marketing Communications. Bintang. Yogyakarta. 2008 hal 153 44