86 BAB III METODOLOGI PENELIT1AN
A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Seperti dikemukakan Masri S. (1995:21) penelitian survei dapat digunakan unruk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (eksplanalory atau confirmatory), yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suaru penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan pengaruh langsung dan pengaruh ridak langsung sesuatu variabel penyebab terhadap variabel akibat. Variabel sebab-akibat tersebut adalah Supervisi Pengajaran (X1) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (X2) terhadap Kompetensi Profesional Guru (Y). Penelitian ini juga menuntut ketelitian, ketekunan dan sikap kritis dalam menjaring data dari sumbernya, untuk itu diperlukan kejelasan sumber data yaitu populasi dan sampel dari sisi homoginitas, volume dan sebarannya. Karena data hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka antara variabelvariabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolah data yang pada gilirannya hasil analisis dapat dipercaya (reliabilitas dan validitas), dengan demikian
86
87 mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan yang cukup akurat. Sugiyono (2004:12-13) penelitian kuantitatif didasarkan kepada paradigma positivisme berdasarkan pada asumsi mengenai objek empiris, asumsi tersebut adalah: (1) objek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. Berdasarkan asumsi ini maka penelitian dapat memilih variabel tertentu sebagai objek penelitian dan (2) determinisme (hubungan sebab akibat), asumsi ini menyatakan bahwa setiap gejala ada penyebabnya, seperti orang malas bekerja tentu ada penyebabnya. Berdasarkan asumsi pertama dan kedua di atas, maka penelitian dapat memilih variabel yang diteliti dan menghubungkan variabel satu dengan yang lainnya. Suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteliti itu berubah terus maka akan sulit untuk dipelajari.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifarnya (Sudjana, 1992:6). Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004:57). Pada umumnya pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri di Wilayah Kabupaten Cirebon.
88 2. Teknik Pengambilan Sampel Arikunto (1998:117) mengatakan bahwa: "Sampel adalah bagian dari populasi." Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution (1991:135) bahwa, ".. mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya." Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (1998:120) mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancerancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Populasi guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Cirebon untuk setiap sekolah disajikan pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Populasi Penelitian NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA SEKOLAH SMA Negeri 1 Ciledug SMA Negeri 1 Karang Wareng SMA Negeri 1 Waled SMA Negeri 1 Lemahabang SMA Negeri 1 Astanajapura SMA Negeri 1 Losari SMA Negeri 1 Pabedilan SMA Negeri 1 Sumber SMA Negeri 1 Palimanan SMA Negeri 1 Plumbon SMA Negeri 1 Dukupuntang SMA Negeri 1 Arjawinangun SMA Negeri 1 Suranenggala SMA Negeri 1 Gegesik SMA Negeri 1 Babakan SMA Negeri 1 Jamblang SMA Negeri 1 Susukan SMA Negeri 1 Ciwaringin SMA Negeri 1 Beber JUMLAH
JUMLAH GURU 18 21 13 48 21 21 23 49 50 45 45 46 21 26 38 39 19 19 34 596
89 Memperhatikan
pernyataan di atas, karena jumalh populasi lebih dari 100, maka
penarikan sample dalam penelitian ini menggunakan sample secara acak (random sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin (dalam Riduwan, 2005:65) sebagai berikut : n =
N N .d 2 + 1
dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : N = N .d 2 + 1
n =
596 596 = = 85,632 2 6,96 596.(0,1) + 1
≈
86
Dari jumlah sampel 86 responden tersebut untuk mempermudah dalam penyebaran kuesioner jumlah masing-masing sampel disajikan pada tabel 3,2 sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NAMA SEKOLAH SMAN 1 PALIMANAN SMAN 1 SUMBER SMAN 1 LEMAHABANG SMAN 1 ARJAWINANGUN SMAN 1 PLUMBON SMAN 1 DUKUPUNTANG SMAN 1 JAMBLANG SMAN 1 GEGESIK SMAN 1 CIWARINGIN JUMLAH
JUMLAH SAMPEL 12 11 11 11 11 11 9 6 4
86
90 C. Prosedur Pengembangan Instrumen Penelitian Prosedur penelitian dimaksudkan agar peneliti dapat memberikan basil maksimal dengan langkah-langkah yang benar serta menepis kekeliruan yang sekecil-kecilnya. Disamping itu untuk menetapkan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Mula-mula diadakan persiapan yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah sampai hipotesis penelitian dan dilanjutkan dengan asumsi-asumsi dari kajian kepustakaan;membuat kisi-kisi penyusunan instrumen; menyusun pra instrumen penelitian, membuat model inventori dalam bentuk kuesioner sementara, kemudian dijustifikasi inventori oleh dosen pembimbing (pakar); setelah dinyatakan layak kemudian diujicobakan di lokasi penelitian, kemudian data diolah menjadi data mentah hasil uji coba, dianalisis item dengan uji validitas dan reliabelitas instrumen dengan uji Alfa Cronbach. Apakah semua item sudah valid dan reliabel kalau tidak diadakan koreksi atau dibuang, kalau benar-benar valid dan reliabel digunakan item tersebut, kemudian item yang sudah valid dan reliabel tersebut dihimpun untuk diujikan atau disebarkan kepada penelitian yang sebenarnya (guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Cirebon) dari hasil tersebut ditabulasi, selanjutnya menghasilkan data yang berbentuk data interval (Skala Likert). Selanjutnya data interval langsung diuji dengan analisis jalur (path analysis), ditemukan (hasil temuan penelitian), dibahas dengan dimaknai (diinterpretasikan sesuai dengan analisis. Akhimya disimpulkan, implementasi dan rekomendasi. Prosedur penelitian dapat dilihat skema seperti Gambar 3.1.
91
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN (ANALISIS ITEM)
PEROLEHAN DATA MENTAH HASIL UJI COBAA
KONSULTASI DENGAN DOSEN PEMBIMBING)
APAKAH SEMUA ITEM SUDAH VALID DAN RELIABEL
TDK
ADAKAN KOREKSI ATAU DIBUANG
YA UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN DI SMA NEGERI KAB. CIREBON
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
APAKAH DI SMA NEGERI SEMUA KAB. ITEM CIREBON SUDAH VALID DAN RELIABEL
JUSTIFIKASI INVENTORI OLEH DOSEN PEMBIMBING
MODEL INVENTORI DALAM BENTUK KUESIONER SEMENTARA
PENYUSUNAN PRA INSTRUMEN
PENYEBARAN ANGKET DI KAB. CIREBON
ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS)
KISI KISI PENYUSUNAN INSTRUMEN HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ASUMSI-ASUMSI DARI KAJIAN KEPUSTAKAAN KESIMPULAN PERUMUSAN PERMASALAHAN DAN HIPOTESISIS PENELITIAN
IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
92
1. Teknik Pengumpulan Data Nasir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alatalat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, infoimasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam penelitian ini digunakan dua teknik utama pengumpulan data, yaitu studi dokumentasi dan teknik angket. a. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di lokasi penelitian maupun di instansi lain yang ada hubungannya dengan lokasi penelitian. Studi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatannya di instansi/lembaga yang relevan dengan fokus penelitian. b. Teknik Angket Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak 30 responden. Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa: (a) responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pemyataan-pernyataan, (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk mengumpul-kan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Melalui teknik model angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam angket
93 tersebut. Indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari variabel Supervisi Pengajaran (X1) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (X2) terhadap Kompetensi Profesional Guru (Y) merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah pemyataan di dalam angket.
2. Instrumen Penelitian Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu (a) menyusun indikator variabel penelitian; (b) menyusun kisi-kisi instrumen; (c) melakukan uji coba instrumen; dan melakukan pengujian validitas dan reliabelitas instrumen.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Supervisi Pengajaran NO
1
VARIABEL
Supervisi Pengajaran (X1)
DIMENSI / ASPEK 1. Perenca naan
2. Pelaksanaan
INDIKATOR
1.1 Tujuan supervisi pengajaran 1.2 Prinsip supervisi pengajaran 1.3 Perilaku supervisi pengajaran 1.4 Teknik supervisi pengajaran
2.1 Pengawas sekolah sebagai supervisor dalam kegiatan supervisi klinis 2.2 Kepribadian pengawas sekolah sebagai supervisor 2.3 Kompetensi pengawas sebagai supervisor 2.4 Hubungan supervisor dengan guru dalam supervisi klinis 2.5 Peran supervisor
NO
TOTAL
ITEM
ITEM
1-3
3
4-5
2
6
1
7 - 11
5
12
1
13 - 16
4
17 - 21
5
22 - 24
3
25 - 28
4
94 dalam supervisi klinis
3. Perbaikan
3.1 Peningkatan profesional guru 3.2 Peningkatan profesional pengawas sekolah sebagai supervisor 3.3 Peningkatan prestasi belajar siswa
29 - 32
4
33
1
34
1
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Musyawarah Guru Mata Pelajaran
NO
VARIABEL
2
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) (X2)
DIMENSI/ ASPEK 1. Perencanaan Kegiatan MGMP
2. Pelaksanaan Kegiatan MGMP
NO
TOTAL
ITEM
ITEM
1.1 MGMP sebagai wadah peningkatan kompetensi profesional guru
1-2
2
1.2 Penyusunan Program MGMP
3-5
3
1.3 Penunjang Kegiatan MGMP
6-7
2
8
1
9 - 10
2
2.3 Kompetensi Instruktur
11 - 13
3
2.4 Aktifitas Peserta MGMP
14 - 15
2
INDIKATOR
2.1 Instruktur Kegiatan MGMP 2.2 Peran Instruktur dalam Kegiatan MGMP
95
3. Hasil Kegiatan MGMP
2.5 Metode Pembelajaran dalam Kegiatan MGMP
16 - 17
2
2.6 Materi Bahasan dalam Kegiatan MGMP
18 - 25
8
2.7 Tindak Lanjut Kegiatan MGMP
26 - 32
7
33
1
34 - 35
2
3.1 Pendokumentasian Hasil Kegiatan MGMP 3.2 Dampak/ manfaat Kegiatan MGMP
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Profesional Guru
NO
2
VARIABEL
Kompetensi Profesional Guru (Y)
DIMENSI / ASPEK 1. Penguasaan Bahan
2. Mengelola Program Pengajaran
NO
TOTAL
ITEM
ITEM
1.1 Menguasai bahan ajar 1.2 Menguasai metodologi pembelajaran
1-2
2
3
1
2.1 Merumuskan tujuan pembelajaran 2.2 Mengenal dan dapat menggunakan Metodologi pembelajaran 2.3 Mengenal Kemampuan siswa 2.4 Melaksanakan program pengajaran 2.5 Merencanakan dan melaksanakan program remedial
4-8
5
9
1
10 - 11
2
INDIKATOR
12 - 21
10
22 - 24
3
96 3. Mengelola kelas
3.1 Mengatur tata ruang kelas 3.2 Menciptakan iklim belajar mengajar yang menyenangkan
25
1
26
1
2
4. Menggunakan media dan sumber belajar
4.1 Mengenal, memilih dan menggunakan media pembelajaran 4.2 Menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar
27 – 28
29
1
5. Melakukan penilaian hasil belajar siswa
5.1 Mengenal dan melaksanakan administrasi guru
30 - 31
2
5.2 Mengenal bentuk dan teknik penilaian
32 - 34
3
5.3 Menilai prestasi belajar siswa
35 - 36
2
5.4 Melakukan tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar siswa
37 - 38
2
3. Menguji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengxikur apa yang sehanisnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menunit Riduwan (2004:109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dican harga korelasi antara bagian-
97 bagian dan alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan seriap burir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah : n.(∑ XY ) − (∑ X ).(∑ Y )
r hitung =
{n.∑ X 2 − (∑ X ) 2 }.{n.∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 } Keterangan : n
= Jumlah responden
∑ XY =
Jumlah perkalian X dan Y
∑X
= Jumlah skore tiap butir
∑Y
= Jumlah skore total
∑X ∑Y
2
2
= Jumlah kuadrat skore tiap butir = Jumlah kuadrat skore total
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
t hitung = Dimana :
r n−2 1− r2
t hitung = Nilai t r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk a = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) Kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya , t hitung < t label berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka dilihat dari kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Antara 0.800 - 1 ,000 : sangat tinggi
98 Antara 0.600 - 0,799 : tinggi Antara 0.400 - 0,599 : cukup tinggi Antara 0200 - 0,399 : rendah Antara 0.000 - 0.199 : sangat rendah (tidak valid). 4. Menguji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan andalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari saru kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut: Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut. Langkah 1: Menghirung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus: (∑ x i ) 2 2
Si =
∑x
2 i
−
N N
Dimana :
Si = Varians skor tiap-tiap item 2 ∑ X i = Jumlah kuadrat item Xi
(∑ X i ) 2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden
Langkah 2: Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
∑ Si = S
1
+ S 2 + S 3 .....Sn
Dimana : ∑ Si = Jumlah varian semua item S1.S2.S3......Sn = Varian item ke- 1,2,3 ... n
Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:
99 (∑ x i ) 2 2
Si =
∑x
2 i
−
N N
Dimana :
Si = Varians skor tiap-tiap item ∑ X i 2 = Jumlah kuadrat item Xi
(∑ X i ) 2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden
Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus : r 11
Dimana
=
:
k ∑ Si 1− Si k − 1 r 11 = Nilai Reliabilitas ∑ Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item Si = Varians total k = Jumlah item
Kemudian diuji dengan Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:
rh =
n.(∑ XY ) − (∑ X ).(∑ Y ) {n.∑ X 2 − (∑ X ) 2 }.{n.∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }
(Riduwan 2004:115-116)
Harga rxy atau rh, ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenya disebut rawal-akhir . Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan humus : Spearman Brown yakni :
r 11 =
2.rh 1 + rh
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak signifikan distribusi (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 dengan r tabel .Adapun kaidah keputusan :
100 Jika r 11 > r tabel berarti Reliabel dan r 11 < r tabel berarti tidak Reliabel. Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Perhitungan Validitas Tabel 3.6 Perhitungan Validitas Variabel Supervisi Pengajaran Tabel Penolong Hasil Perhitungan Validitas Semua Butir Soal Variabel Supervisi Pengajaran (X1) No Item
r hitung
t hitung
t tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0.564 0.569 0.267 0.043 0.414 0.642 0.409 0.462 0.486 0.464 0.697 0.487 0.663 0.162 0.718 0.554 0.678 0.629 0.570 0.612 0.430 0.434 0.300 0.556 0.561 0.600 0.505 0.334 0.560 0.267 0.503 0.547 0.591 0.520
3.614 3.661 1.466 0.228 2.407 4.431 2.372 2.756 2.943 2.772 5.143 2.950 4.686 0.869 5.458 3.521 4.881 4.281 3.671 4.095 2.520 2.549 1.664 3.540 3.586 3.969 3.096 1.875 3.577 1.466 3.080 3.458 3.877 3.221
2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048
VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID
101
Tabel 3.7 Perhitungan Validitas Variabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran Tabel Penolong Hasil Perhitungan Validitas Semua Butir Soal Variabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran (X2) No Item
r hitung
t hitung
t tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
0.699 0.525 0.646 0.656 0.306 0.059 0.577 0.795 0.537 0.718 0.746 0.641 0.509 0.688 0.662 0.537 0.243 0.497 0.729 0.657 0.583 0.529 0.565 0.541 0.597 0.210 0.698 0.313 0.610 0.646 0.813 0.813 0.714 0.786 0.685
5.172 3.264 4.478 4.599 1.701 0.313 3.738 6.935 3.368 5.458 5.928 4.419 3.129 5.017 4.674 3.368 1.326 3.031 5.635 4.611 3.797 3.299 3.623 3.404 3.938 1.137 5.158 1.744 4.073 4.478 7.388 7.388 5.396 6.728 4.975
2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048
VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
102 Tabel 3.8 Perhitungan Validitas Variabel Kompetensi Profesional Guru Tabel Penolong Hasil Perhitungan Validitas Semua Butir Soal Variabel Kompetensi Profesional Guru (Y) No Item
r hitung
t hitung
t tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
0.709 0.641 0.794 0.523 0.591 0.613 0.693 0.337 0.494 0.494 0.678 0.285 0.34 0.64 0.614 0.042 0.691 0.691 0.543 0.73 0.664 0.533 0.248 0.636 0.307 0.36 0.574 0.759 0.624 0.745 0.882 0.882 0.67 0.724 0.712 0.774 0.669 0.529
5.320 4.419 6.911 3.247 3.877 4.106 5.086 1.894 3.006 3.006 4.881 1.573 1.913 4.407 4.116 0.222 5.058 5.058 3.422 5.652 4.699 3.333 1.355 4.361 1.707 2.042 3.709 6.168 4.225 5.910 9.904 9.904 4.776 5.554 5.366 6.468 4.763 3.299
2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048 2,048
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
103 2. Perhitungan Reliabilitas Rumus menentukan reliabilitas r 11 = ( r 11 k
= = ∑ Si = St =
k ∑ Si ) )(1 − k −1 St
nilai reliabilitas banyaknya item instrumen jumlah varian seluruh item varian total
A. Variabel Supervisi Pengajaran (X1) r 11 = (
k ∑ Si ) )(1 − k −1 St
28 19,68 )(1 − ) 28 − 1 154,12 28 = ( )(1 − 0,128) 27 = (1,037)(0,872) = 0,905 = (
r 11 > r tabel yaitu 0,905 > 0,361 , maka reliabel
Dari 34 butir instrumen yang valid dan reliabel berjumlah 28 butir instrumen yaitu butir nomor : 1,2,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,27,29, 31,32,33 dan 34. Sedangkankan butir instrumen yang tidak valid sejumlah 6 butir yaitu butir nomor 3,4,14,22,28 dan 30. Selanjutnya butir instrumen yang sudah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
104
B. Variabel Musyawarah Guru Mata Pelajaran (X2) x 11 = (
k ∑ Si ) )(1 − k −1 St
30 10,980 )(1 − ) 30 − 1 130,355 30 = ( )(1 − 0,084) 29 = (1,034)(0,916) = 0,947 = (
r 11 > r tabel yaitu 0,947 > 0,361 , maka reliabel Dari 35 butir instrumen yang valid dan reliabel berjumlah 30 butir instrumen yaitu butir nomor : 1,2,3,4,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,27,29,30, 31,32,33,34 dan 35. Sedangkankan butir instrumen yang tidak valid sejumlah 5 butir yaitu butir nomor 5,6,17,26 dan 28. Selanjutnya butir instrumen yang sudah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
C. Variabel Kompetensi Profesional Guru (Y) k ∑ Si ) x 11 = ( )(1 − k −1 St 30 8,475 )(1 − ) 30 − 1 122,907 30 = ( )(1 − 0,069) 29 = (1,034)(0,931) = 0,963
= (
r 11 > r tabel yaitu 0,963 > 0,361 , maka reliabel
105 Dari 34 butir instrumen yang valid dan reliabel berjumlah 31 butir instrumen yaitu butir nomor : 1,2,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,27,29,30,31,32, 33 dan 34. Sedangkankan butir instrumen yang tidak valid sejumlah 6 butir yaitu butir nomor 3,4,14,22,28 dan 30. Selanjutnya butir instrumen yang sudah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
D. Teknik Pengolahan Data Untuk menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik statistik regresi sederhana, regresi ganda, korelasi sederhana dan korelasi ganda. Adapun tekniktekniknya sebagai berikut :
a.
Rumus Persamaan Regresi Sederhana : ŷ = a + b1x 1
b.
Rumus Regresi Ganda : ŷ = a + b1x1 + b2x2
c.
Rumus Korelasi Pearson Product Moment (PPM) :
r hitung =
n.(∑ XY ) − (∑ X ).(∑ Y ) {n.∑ X 2 − (∑ X ) 2 }.{n.∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }
Dimana : r hitung X Y n
= = = =
koefisien korelasi variabel bebas variabel terikat jumlah responden
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga ( -1 ≤ r ≤ 1 ). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel 5 interpretasi Nilai r sebagai berikut :
106
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r INTERVAL KOEFISIEN
TINGKAT HUBUNGAN
0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199
Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X dan Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KD = r2 x 100%
Dimana :
KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X dan Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus : t hitung = Dimana :
r n−2 1− r2
t hitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2 ) Kaedah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti signifikan. Sebaliknya jika t hitung < t tabel Berarti tidak signifikan. Analisis korelasi berganda digunakan untuk menguji hipotesis apakah terdapat kontribusi yang signifikan antara Supervisi Pengajaran (X1) dan Musyawarah Guru
107 Mata Pelajaran (X2) terhadap Kompetensi Profesional Guru (Y), dengan rumus sebagai berikut :
Rx1.x2.y =
r 2 x1 y + r 2 x 2 y − 2(rx1 . y ).(rx 2 . y ).(rx1 x 2 ) 1 − r 2 x1 x 2
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi berganda terlebih dahulu dicari F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel , dengan rumus F hitung sebagai berikut :
F hitung =
Dimana :
R2 k (1 − R 2 ) n − k −1
R = Nilai Koefisien Korelasi Ganda k = Jumlah variabel bebas (independen) n = Jumlah sampel F hitung = nilai F yang dihitung
Kaedah pengujian signifikansi : Jika F hitung > F tabel , maka tolak Ho artinya signifikan dan F hitung ≤ F tabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan Mencari nilai F tabel diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan rumus : taraf signifikan α = 0,01 atau α = 0,05 yaitu : F tabel = F(1- α).(dk=k).(dk=n-k-1)