BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan agar terarah dan terfokus pada tujuan yang di inginkan. Adapun objek penelitian yang dimaksud adalah semua unsur-unsur yang terlibat dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : Budaya Kepeloporan Masyarakat Torosiaje Pasca Reformasi, dengan lokasi penelitian di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan dengan jangka waktu selama 3 bulan sebagai berikut : Jadwal Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
1.
Persiapan
2
Penumpulan
Maret 2012 I
II
April 2012
III
IV
I
Mei 2012
II
III
IV I
II
III
IV
data 3
Analisis data
4
Penyusunan
laporan
45
46
2. Bentuk dan Jenis Penelitian Bentuk dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yakni suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan membuat suatu rekonstruksi sosial selanjutnya menggambarkan secara sistematis, objek penelitian. Menurut Bodgan dan Teylor, metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati 32. Jadi berdasarkan pandangan ini maka penelitian diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh), dimana dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala social adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori 33. Penelitian kualitatif dapat didesain untuk
memberikan
32
Lexy Maleong, 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rosdakarya, hal. 4
33
Djam’an Satori, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, hal 22
47
sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-masalah social dan tindakan. Suatu penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena social atau suatu lingkungan social yang terdiri atas pelaku, kejadian dan waktu. Selanjutnya menurut Denzi dan Lincoln Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki, penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri berbeda dengan penelitian kuantitatif 34. 3. Sumber Data Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber tertulis yaitu dokumen-dokumen yang memuat data yang relevan dengan penelitian ini. Dokumen tersebut diantaranya data pendidikan, pendapatan, jumlah penduduk serta ragam mata pencarian penduduk yang ada di desa Torosiaje. 2. Sumber lisan yaitu melakukan wawancara dengan kepala desa, kokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
34
Ibid, hal. 23
48
4. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Penulisan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan, dengan maksud untuk mengetahui tempat penelitian sehubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam hal melakukan pengamatan sejauh mana budaya kepeloporan masyarakat torosiaje pasca reformasi. Menurut Buford Junker, ada Empat peran peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai berikut: (a) berperan serta lengkap, pengamatan dalam hal ini menjadi anggota dari keluarga yang diamatinya, dengan demikian ia dapat memperoleh
informasi
apa
saja
yang
dibutuhkannya
termasuk
yang
dirahasiakannya sekalipun. (b) pemeran serta sebagai pengamat, dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi melakuakan fungsi sebagai pengamat. Ia sebagai anggota pura-pura jadi tidak melebur dalam artian sesungguhnya, peran demikian masih membatasi para subjek menyerahkan dan memberikan informasi terutama yang bersifat rahasia. (c) pengamat sebagai pemeran serta, peran pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin mereka tahu bahwa mereka disponsori oleh subjek, karena itu segala macam informasi termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah diperoleh. (d) pengamat penuh, biasanya hal ini terjadi pada pengamatan sesuatu eksperimen di laboratorium yang menggunakan kaca sepihak, dimana peneliti dengan bebas
49
mengamati secara jelas subjeknya dibelakang kaca sehingga subjeknya sendiri tidak mengetahui apa yang mereka amati 35. 2. Wawancara Penulisan langsung menanyakan kepada informan tentang budaya kepeloporan masyarakat Torosiaje pasca reformasi. Wawancara sangat perlu dilakukan karena penelitian dapat menggali informasi tidak saja apa saja yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti tetapi apa yang tersembunyi jauh dalam diri subjek penelitian. Apa yang ditanyakan kepada informen bisa mencangkup hal-hal yang mencangkup lintas waktu, dengan masa lampau, masa sekarang dan juga masa mendatang. Wawancara dengan aparat desa , tokohtokoh adat dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan data yang valid. Susan Stainback memjelaskan Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui
hal-hal
yang
lebih
mendalam
tentang
partisipasi
dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam teknik wawancara peneliti menggunakan teknil wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara rinci dengan menyiapkan beberapa pertanyaan. Wawancara di khususkan pada
35
Lexy Maleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rosdakarya, hal. 176
50
informan-informan yang mengetahui informasi-informasi penelitian seperti para pemangku adat, tokoh agama, orang tua, anak-anak 36. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seoranglainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu 37. Wawancara secara garis besar dibagi dua, yaitu wawancara tak berstruktur dan wawancara berstuktur. Wawancara tak berstruktur sering juga di sebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open ended interview), wawancara etnografi. Sedangakan wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku (standardized interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data melalui telaah dokumentasi ini merupakan jenis/teknik yang paling banyak dan paling menonjol digunakan oleh peneliti
36
Sugiono, 2009. Metode penelitian kualitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : alfabeta, hal. 232 37
Deddy Mulyana, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, hal. 180
51
sejarah dengan cara menulis mengadakan tinjauan kepustakaan sesuai permasalahan yang diteliti. Buku-buku perpustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian. Datadata yang ada dilapangan yaitu di desa torosiaje. 5. Analisis Data Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan pertama adalah mengkaji data dari beberapa sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang telah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang digunakan denagn jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilinya menjadi suatu yang dapat diperoleh mensistensikan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain 38. Selanjutnya menurut Seiddel, analisis data kualitatif dapat di jabarkan sebagai berikut : 1) mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuru. 2) mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan
38
Lexy Maleong. Op. cit, hal. 248
52
membuat indeksnya, 3) berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum39. Dari penjelasan di atas penulis berkesimpulan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lampiran, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, memalui sintesa, dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti maupun oleh orang lain.
39
Ibid