BAB III METODOLOGI
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, diulas tentang definisi dari metodologi kualitatif terlebih dahulu. Menurut Bogdan dan Taylor definisi metodologi kualitatif sebagai berikut: “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”29 Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. “Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas karakteristik yaitu:1.) latar alamiah yaitu penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity),
2.)
manusia sebagai alat (instrumen) yaitu dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama, 3.) metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen, 4.) analisis data secara induktif yaitu analisis yang digunakan dalam penelitian kualitatif karena; pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data; kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel; ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat 29
Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 4.
24
membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya; keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan; kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik, 5.) teori dari dasar (grounded theory) yaitu penyusunan teori berasal dari bawah ke atas yakni dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan yang saling berhubungan, 6.) deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, 7.) lebih mementingkan proses daripada hasil yaitu hubungan bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas diamati dalam proses atau peranan proses dalam penelitian kualitatif besar sekali, 8.) adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus” yaitu adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian, 9.) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data yaitu penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan obyektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, 10.) desain yang bersifat sementara yaitu penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan, 11.) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama yaitu penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data”.30
30
Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 8-13.
25
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis Kualitatif – Studi Kasus. “Penelitian kualitatif studi kasus adalah penelitian yang menggali entitas tunggal atau fenomena (kasus) dari suatu masa tertentu dan aktivitas (bisa berupa program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial), serta mengumpulkan detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu terjadi”.31
Bertitik tolak dari pengertian dan ciri-ciri tersebut di atas, maka dalam upaya menemukan fakta dan data secara ilmiah dalam kegiatan penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode studi kasus. Penggunaan metode studi kasus sesuai dengan sifat masalah yang akan diteliti. Peneilitian ini hendak menggali fenomena (kasus) berupa kejadian dari sebuah institusi, yaitu meningkatnya anggaran rekrutmen karyawan di PT Kamaltex, karena banyaknya karyawan yang mengundurkan diri akibat tidak mampu melaksanakan pekerjaannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang merujuk pada pendapat Moleong karena mempunyai alasan sebagai berikut: “Pertama lebih mudah menyesuaikan di lapangan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat peneliti dengan responden, dan ketiga, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi”.32
31
Afifuddin; Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Hal: 87. 32 Moleong dalam Ida Bagoes Mantra. 2004. Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal: 27 .
26
3.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Kamaltex yang berlokasi di Dusun Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Pemilihan
ini
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1.
PT Kamaltex merupakan salah satu perusahaan pemintalan benang di Kabupaten Semarang yang sudah lama berdiri dan masih bertahan hingga sekarang dengan jumlah karyawan mencapai 700 orang.
2.
Data-data yang peneliti perlukan tersediakan sehingga memudahkan untuk menyelesaikan penelitian ini.
3.3. Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan satu kasus. Dengan demikian subyek penelitian ini dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, yaitu: 1. Kepala HRD (Human Resources Development) PT Kamaltex 2. Karyawan HRD (Human Resources Development) PT Kamaltex 3. Karyawan yang bekerja di PT Kamaltex 4. Karyawan yang mengundurkan diri
3.4. Tehnik Pengumpulan Data Mengingat bahwa penelitian ini penelitian Kualitatif – Studi Kasus, data yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data kualitatif, meski demikian dalam penelitian ini juga terdapat data kuantitatif sebagai data
27
pendukung. Supaya data dapat tervalidasi dengan trianggulasi, sumber data dalam penelitian ini akan dicari dari HRD (Human Resources Development)
PT
Kamaltex dan karyawan PT Kamaltex yang telah mengundurkan diri. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Masing-masing teknik ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Wawancara Kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Maksud mengadakan wawancara, seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba, antara lain: “Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatankebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota”.33
Wawancara digunakan untuk menggali data secara mendalam tentang seleksi penerimaan karyawan dan penempatan karyawan PT Kamaltex menurut persepsi responden dalam hal ini proses rekruitment PT Kamaltex, proses penempatan karyawan PT Kamaltex, hasil seleksi dan penyebab pengunduran
33
Lincoln dan Guba dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 186.
28
diri karyawan PT Kamaltex. Pihak yang diwawancara guna penggalian data ini antara lain: a. Kepala HRD (Human Research Development) PT Kamaltex: 1. Kebijakan-kebijakan proses seleksi dan penempatan 2. Data
umum
PT
Kamaltex,
,meliputi
sejarah
berdiri
dan
perkembangannya, tugas dan fungsi lembaga, serta kondisi ketenagaan PT Kamaltex. b. Karyawan HRD (Human Research Development): 1. SOP (Standart Operational Prosedure) rekrutmen PT Kamaltex 2. Proses seleksi 3. Hasil seleksi 4. Proses penempatan kerja 5. SOP (Standart Operational Prosedure) Kerja 6. Penyebab karyawan mengundurkan diri c. Karyawan yang masih bekerja di PT Kamaltex: 1. Proses seleksi apa yang dulu dijalani 2. Penempatan kerja d. Karyawan yang mengudurkan diri: 1. Proses seleksi yang dulu dijalani 2. Penempatan kerja 3. Alasan mengundurkan diri Peneliti menggunakan pedoman umum wawancara sebagai kerangka konseptual untuk mengangkat permasalahan penelitian. Kerangka tersebut
29
disusun sebelum wawancara dilakukan, dengan mempertimbangkan beberapa keseluruhan aspek yang diduga akan diperoleh dari responden. Namun demikian pertanyaan-pertanyaan peneliti tersebut tidak menutup kemungkinan berkembang di lapangan, disesuaikan dengan keadaan responden. Urutan pertanyaan yang tidak dilaksanankan pada saat itu, dapat ditanyakan pada kesempatan lain secara mendalam. Jadi, walaupun data daftar wawancara dalam pelaksanaannya tidak harus terikat ketat pada pedoman wawancara. 2. Observasi Dalam penelitian kualitatif pengamatan/observasi dimanfaatkan sebesarbesarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln: “pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung; kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias; kelima, teknik pengamatan memeungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit; keenam, dalam kasuskasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.”34 Nasution menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”.35 Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
34
Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 174. 35 Nasution dalam Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 64.
30
Menurut Patton, dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut: “ 1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh 2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery 3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. 4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. 5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. 6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesankesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.”36
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat keadaan atau situasi nyata dari kasus yang diamati, artinya peneliti melakukan pengamatan langsung dalam proses seleksi penerimaan karyawan dan penempatan kerja karyawan PT Kamaltex. Observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat, faktual, dan sesuai dengan konteksnya, yaitu:
36
Patton dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 67.
31
1. Lokasi atau tempat diadakannya proses seleksi dan proses penempatan 2. Tahap-tahap dalam proses seleksi penerimaan karyawan PT Kamaltex dan proses penempatan kerja karyawan PT Kamlatex 3. Kegiatan atau aktivitas kerja para karyawan PT Kamaltex. Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi terus terang atau tersamar. Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi, mereka yang diteliti mengetahui dari sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. 3. Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Licoln alasan menggunakan dokumen dan record adalah: “ 1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong 2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
32
3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alami, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks 4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan 5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi 6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadan sesuatu yang diselidiki”.37
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. ”Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”.38 Dokumetasi digunakan untuk mempelajari dokumen yang ada di HRD (Human Resources Development) terkait dengan rekruitmen dan pengunduran diri karyawan. 4. Triangulasi ”Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”.39 Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
37
Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 217. 38 Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 82. 39 Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 330.
33
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat menrescheck temuannya dengan jalan membandingkan dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan: a. mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan b. mengeceknya dengan berbagai sumber data c. memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik. “Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.”40I Sumber data dalam penelitian ini ialah HRD (Human Resources Development) PT Kamaltex dan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
3.5. Sampling Tehnik sampling dalam penelitian kualitatif berbeda dengan yang nonkualitatif. Selain itu, dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. “Jadi, maksud dari sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunanya (constructions)”41.
40
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 83. Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 224. 41
34
Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah Snowball dan Purposive Sampling. “Snowball Sampling adalah tehnik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar”42. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, sehingga mencari orang lain lagi yang dapat digunakan untuk sumber data. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.43 Adapun masalah penelitian di sini adalah bagaimanakah proses seleksi yang dilakukan PT Kamaltex. Dengan demikian sampel dari penelitian ini adalah HRD (Human Resources Development) PT Kamlatex, karyawan produksi PT Kamaltex, dan karyawan yang mengundurkan diri.
3.6. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah “Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain”.44 Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang terkumpul meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar, laporan, foto, dan lain-lain. Data yang terkumpul
42
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 54. Ibid. Hal:53. 44 Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 248. 43
35
demikian banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta layak untuk disajikan. Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengatakan: “Dalam analisis ini terdapat tiga hal utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”.45 Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data Collection Data Display Data Reduction Conclusions
Gambar 3.4. Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)
45
Matthew B. Miles and A. Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. (diterjemahkan Tjejep Rohendi Rohidi). UI Press. Hal: 19.
36
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar tersebut di atas dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data (Data Collection) Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data, yaitu data mengenai Standart Operating Prosedure (SOP) rekrutment PT Kamaltex, proses seleksi, hasil seleksi, proses penempatan, SOP (Standart Operating Prosedure) kerja, dan data penyebab keluarnya karyawan. Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari Kepala HRD PT Kamaltex, karyawan HRD PT Kamaltex, karyawan produksi PT kamaltex dan karyawan PT Kamaltex yang telah mengundurkan diri. Tabel 4. Tehnik Pengumpulan Data Penelitian “Hitam Putih Proses Seleksi, Proses Penerimaan, Dan Penempatan Karyawan Di PT Kamaltex Kabupaten Semarang”. Teknik Pengumpulan Data Wawancara
Observasi Dokumentasi
HRD (Human Resources Development) PT Kamaltex 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 3. 4.
Proses Rekruitmen Proses Penempatan Penyebab keluarnya karyawan Proses Seleksi Proses Penempatan Standart Operating Prosedure (SOP) Laporan Rekruitmen Laporan Hasil Seleksi Laporan Penyebab keluarnya karyawan
Karyawan yang Mengundurkan Diri 1. 2. 3.
Proses Rekruitmen Proses Penempatan Penyebab keluarnya karyawan
2. Reduksi Data ( Data Reduction) Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data-data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
37
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. “Mereduksi data berarti merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”.46 Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian mereduksi data dilakukan untuk membuang data-data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian tersebut. Data yang akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan konteks tujuan penelitian. Sebagai contoh adalah rekaman pembukaan wawancara dengan karyawan PT Kamaltex yang telah mengundurkan diri. Seperti misalnya dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap responden. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan responden mau memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian ( seperti contoh tersebut di atas) akan di reduksi atau dibuang 3. Menyajikan Data ( Data Display ) Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.47 Miles dan Huberman menyatakan: “ the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. 46 47
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kulitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 92. Ibid. Hal: 95.
38
Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Mendisplay data memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “Mendisplay data selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart”.48 Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik. Penyajian dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data berikut: a. Data mengenai jumlah pelamar b. Data mengenai hasil seleksi para pelamar c. Data mengenai penerimaan dan penempatan karyawan d. Data mengenai karyawan yang mengundurkan diri. Penyajian dalam bentuk naratif digunakan untuk menjelaskan semua data yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini dapat memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap perlu. 4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion) Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan kesimpulan, ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagai hal yang
48
Ibid. Hal: 95.
39
berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredible. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. “Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada”.49 Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
49
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal: 99.
40