BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Kartini, Salatiga, Jawa Tengah. Dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai bulan Mei 2016. Ketinggian tempat penelitian ± 578 meter diatas permukaan laut (mdpl). 3.2. Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, beaker glass, pipet volume 5 ml, timbangan digital, oven, hand sprayer, spektrofotometer, beaker glass, kertas saring, labu takar, tabung reaksi, corong pisah, gembor, ember plastik, tali rafia, gunting/cutter, kalkulator, alat tulis, penggaris, papan pengenal, higrometer, dan termometer maximum minimum. 3.2.2. Bahan Penelitian Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah aquadest, benih kacang tanah varietas Takar 1, paclobutrazol dengan nama dagang “PATROL 250 SC”, DMSO, plastik transparan, pupuk NPK, dan pupuk kandang. 3.3. Rancangan dan Perlakuan Penelitian 3.3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan percobaan 2 faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang pertama yaitu konsentrasi paclobutrazol terdiri dari empat perlakuan (level) dan faktor yang kedua yaitu waktu (stadia) aplikasi paclobutrazol yang terdiri dari tiga level. Model matematis yang digunakan adalah: Xijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ)jk+ ϵijk Keterangan: Xijk = Hasil pengamatan pada kelompok ke-i pada taraf ke-j faktor I, taraf ke-k faktor II µ
= Purata umum
1
ρi
= Penyimpangan hasil dari nilai purata umum yang disebabkan oleh pengaruh khusus khusus kelompok ke-i
αj
= Penyimpangan hasil dari nilai purata umum yang disebabkan oleh pengaruh faktor I taraf ke-j
βk
= Penyimpangan hasil dari nilai purata umum yang disebabkan oleh pengaruh faktor II taraf ke-k
(αβ)ij = Penyimpangan hasil dari nilai purata umum yang disebabkan oleh pengaruh interaksi faktor I taraf ke-j dan faktor II taraf ke-k ϵijk
= Pengaruh acak yang masuk ke dalam penelitian.
3.3.2. Perlakuan dan Ulangan Penelitian 3.3.2.1. Perlakuan Penelitian Penelitian ini terdiri dari 2 faktor perlakuan sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan. 2 macam fakor perlakuan dalam penelitian ini adalah: Faktor I: Perlakuan konsentrasi paclobutrazol K0 = Konsentrasi paclobutrazol 0 ml L-1 (kontrol) K1 = Konsentrasi paclobutrazol 0,1 ml L-1 K2 = Konsentrasi paclobutrazol 0,2 ml L-1 K3 = konsentrasi paclobutrazol 0,3 ml L-1 Faktor II: Perlakuan waktu penyemprotan S1 = Stadia V3 (V3) S2 = Stadia berbunga (R1) S3 = Stadia pembentukan biji (R5) Kombinasi perlakuan dari kedua faktor diatas adalah: K0S1 = konsentrasi 0 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia V3. K0S2 = konsentrasi 0 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia berbunga. K0S3 = konsentrasi 0 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia pembentukan biji. K1S1 = konsentrasi 0,1 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia V3. K1S2 = konsentrasi 0,1 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia berbunga. K1S3 = konsentrasi 0,1 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia pembentukan biji. 2
K2S1 = konsentrasi 0,2 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia V3. K2S2 = konsentrasi 0,2 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia berbunga. K2S3 = konsentrasi 0,2 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia pembentukanbiji. K3S1 = konsentrasi 0,3 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia V3. K3S2 = konsentrasi 0,3 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia berbunga. K3S3 = konsentrasi 0,3 ml L-1 paclobutrazol dan waktu aplikasi stadia pembentukan biji. 3.3.2.2. Ulangan Penelitian Pada penelitian ini terdapat 12 perlakuan dan 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 12 petak, sehingga terdapat 36 unit petak percobaan penelitian. 3.3.3. Tata Letak Petak Penelitian Ukuran petak dalam penelitian ini adalah panjang 120 cm dan lebar 170 cm, sedangkan jarak antar petak dalam satu ulangan 60 cm dan jarak petak antar ulangan 70 cm. Letak petak tiap perlakuan dilakukan secara acak dalam setiap ulangan. Tata letak penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. di bawah. U1 U2 K1S1 K0S1 K0S2 K3S1 K0S3 K1S2 K1S2 K1S1 K2S3 K3S3 K2S2 K2S1 K3S2 K1S3 K1S3 K0S2 K2S1 K0S3 K0S1 K3S2 K3S3 K2S2 K3S1 K2S3 *Ket: K = perlakuan konsentrasi, dan S = stadia (waktu) aplikasi. Gambar 3.1 Tata Letak Petak Penelitian
U3 K2S1 K0S2 K3S1 K1S3 K0S1 K2S3 K0S3 K2S2 K3S2 K3S3 K1S1 K1S2
U
S
3
U1
70 cm
U2
70 cm
U3
60 cm
20 cm 20 cm
120 cm
170 cm Gambar 3.2 Ukuran Petak Penelitian Keterangan: a) b) c) d) e) f) g)
Jarak tanam Jumlah baris Jarak antar petak dalam ulangan Jarak antar ulangan Jumlah petak Populasi tanaman per petak Jumlah tanaman sampel per petak
: 20 cm x 20 cm : 4 baris : 60 cm : 70 cm : 36 petak : 28 tanaman : 8 tanaman
3.4. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Pengambilan sampel dilakukan pada 8 tanaman sampel yang tumbuh di tengah-tengah setiap petak penelitian. Tanaman destruktif digunakan untuk mengetahui waktu pembentukan biji tanaman kacang tanah, sehingga menjadi acuan untuk mengetahui waktu aplikasi paclobutrazol pada stadia pembentukan biji. Tanaman destruktif diambil di luar tanaman sampel yang ditanam di poly bag sebanyak 8 tanaman. 3.5. Pengamatan Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap seluruh unit perlakuan, pengamatan dilakukan mulai sejak tanaman di tanam sampai panen. Pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini dibagi dalam 2 bagian yaitu:
4
3.5.1. Pengamatan Selintas Penelitian 1.
Suhu, kelembaban, curah hujan dan jumlah hari hujan bulan/bulan
2.
Serangan hama dan penyakit tanaman
3.
Saat mulai berbunga, 90% berbunga dan umur panen
3.5.2. Pengamatan Utama Penelitian 1.
Jumlah ruas per tanaman
2.
Panjang ruas per tanaman
3.
Tinggi tanaman per tanaman
4.
Diameter batang per tanaman
5.
Kandungan klorofil total per tanaman
6.
Jumlah polong isi per tanaman
7.
Jumlah polong hampa per tanaman
8.
Jumlah polong total per tanaman
9.
Jumlah polong berbiji 1 per tanaman
10. Jumlah polong berbiji 2 per tanaman 11. Bobot kering biji per tanaman 12. Produksi kering biji ha-1 13. Produksi polong kering ha-1 3.6. Metode Analisa Data Penelitian Data hasil pengamatan utama dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji lanjut yaitu Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Data dianalisi menggunakan program SAS (Software Analysis Statistic) 9.1.
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Petak Tahap awal penelitian ini adalah pembersihan gulma. Gulma-gulma yang tumbuh di lahan dibersihkan dengan sabit sampai bersih. Kemudian tanah dicangkul sedalam 30 cm. Petak penelitian dibuat dengan ukuran 170 cm (P) x 120 m (L), jarak antar petak dalam satu ulangan adalah 60 cm sedangkan jarak petak antar ulangan adalah 70 cm.
5
3.7.2. Persiapan Benih Benih yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah benih varietas Takar 1 (benih dasar) yang berasal dari BALITKABI Malang. Benih yang digunakan dikeluarkan dari polongnya, kemudian benih direndam dalam air hangat selama ± 2 jam, kemudian ditiriskan sebelum ditanam. 3.7.3. Penanaman Penanaman benih dengan cara tugal pada tiap-tiap petak penelitian sedalam 2 cm. Jarak tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 cm x 20 cm, sehingga terdapat 28 lubang tanam per petak. Setiap lubang tanam diisi 2 butir benih kacang tanah, selanjutnya lubang tanam ditutup tipis dengan media tanam. 3.7.4. Pemeliharaan dan Perawatan Pemeliharaan yang dilakukan selama penelitian ini meliputi penyiraman, penyulaman, penjarangan, penyiangan dan pembumbunan, dan pengendalian hama dan penyakit. 3.7.4.1.Penyiraman Penyiraman dilakukan ketika tanah terlihat sudah mulai kering. Penyiraman dilakukan pada pagi dan atau sore hari. 3.7.4. 2 Penyulaman Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau belum tumbuh. Penyulaman dilakukan sampai 14 hari setelah tanam. 3.7.4.3.Penjarangan Penjarangan dilakukan pada saat tanaman sudah berumur ± 14 hari setelah tanam, setiap lubang tanam disisakan 1 tanaman yang sehat dan baik pertumbuhannya. Penjarangan dilakukan dengan cara memotong pangkal batang tanaman yang akan dibuang. 3.7.4.4.Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan apabila terdapat gulma yang tumbuh selama penelitian berlangsung. Sedangkan pembumbunan dilakukan apabila akar atau ginofor terangkat ke atas permukaan tanah.
6
3.7.4.5.Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan setiap kali terlihat tanaman terserang hama dan patogen penyebab penyakit. Pengendalian dilakukan secara fisik dan secara kimiawi. 3.7.5. Pemupukan Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kandang (kotoran kambing) dan pupuk NPK. Pemberian kotoran kambing dilakukan sekali saat pembuatan petak penelitian sebanyak 5 kg per petak, sedangkan pemberian pupuk NPK sebanyak 1 kali selama penelitian belangsung. Pemupukan dengan NPK dilakukan dengan cara disebar pada larikan yang dibuat antar baris tanaman saat tanaman berumur 20 hari setelah tanam dengan dosis 30 g per petak. 3.7.6. Pembuatan Larutan Paclobutrazol Paclobutrazol yang digunakan dalam penelitian ini adalah PATROL 250 SC yang didalamnya terdapat 25% bahan aktif paclobutrazol. Dalam membuat larutan paclobutrazol digunakan rumus sebagai berikut:
M1 x V1 = M2 x V2
Sebagai contoh perhitungan konsentrasi 0,1 ml L-1 paclobutrazol: V1
ml
Jadi, untuk membuat larutan paclobutrazol dengan konsentrasi 0,1; 0,2 dan 0,3 ml paclobutrazol diambil sebanyak 0,4; 0,8 dan 1,2 ml PATROL 250 SC, kemudian masing-masing dilarutkan dalam aquadest sampai mencapai volume 1000 ml. 3.7.7. Penyemprotan Larutan Paclobutrazol Penyemprotan paclobutrazol dilakukan pada saat tanaman memasuki stadia V3, stadia berbunga dan stadia pembentukan biji. Pemberian dilakukan dengan menyemprotkan pada seluruh daun tanaman sampai basah, dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 WIB. 3.7.8. Pemanenan Pemanenan dilakukan pada saat daun-daun tanaman kacang tanah telah mulai kering, kulit polong telah mengeras dan bagian dalam berwarna coklat, dan biji telah terisi penuh.
7