BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu dari bulan Desember tahun 2015 sampai dengan bulan Februari tahun 2016 untuk menyebarkan kuesioner kepada responden. Tempat penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di KPP Pratama Jakarta Kembangan. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal, dimana peneliti bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). Variabel independen diwakili oleh self-efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan.. Sedangkan variabel dependen diwakili oleh penggunaan sistem efiling. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel merupakan konstruk yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang nyata mengenai fenomena-fenomena. Konstruk didefinisikan sebagai abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan yang diamati. Variabel terbagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Pada penelitian ini variabel dependen yaitu penggunaan sistem
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
e-filing (Y). Sedangkan variabel independen yaitu self efficacy (X1), norma sosial (X2), persepsi kemudahan (X3), serta keamanan dan kemudahan (X4). a. Variabel Dependen: Penggunaan Sistem E-filing Penggunaan sistem e-filing dalam penelitian ini merupakan suatu proses dimana Wajib Pajak menggunakan sistem e-filing untuk melaporkan SPT Masa atau Tahunan secara online. Sistem e-filing diciptakan dengan tujuan memberikan keuntungan dan kemudahan bagi pihak Ditjen Pajak dan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT. b. Variabel Independen: Self-efficacy Dalam penelitian ini, self-efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan sistem pelaporan pajak online, dimana dalam hal ini sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kembangan. c. Variabel Independen: Norma Sosial Norma sosial yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan kondisi lingkungan di sekitar individu yang mempengaruhi minat mereka dalam menggunakan sistem pelaporan pajak online, dimana dalam hal ini sampel yang diambil adalah Wajib Pajak Orang Pribadi. d. Variabel Independen: Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan yang dimaksud dalam penelitian ini didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan bahwa mempelajari dan menggunakan sistem pelaporan pajak online merupakan hal yang mudah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
e. Variabel Independen: Keamanan dan Kerahasiaan Dalam penelitian ini, keamanan didefinisikan bahwa penggunan sistem pelaporan pajak online itu aman, resiko kehilangan data dan informasi sangat kecil serta resiko pencurian data rendah. Sedangkan kerahasiaan berarti segala hal yang terkait dengan informasi pribadi pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada pihak lain yang mengetahuinya. 2. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel digunakan untuk menentukan suatu jenis dan indikator serta skala pengukuran dan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini, sehingga pengujian hipotesis dapan dilakukan dengan benar. TABEL 3.1. OPERASIONALISASI VARIABEL No 1
Variabel Penggunaan Sistem e-filing (Y)
2
Self Efficacy (X1)
3
Norma Sosial (X2)
Indikator a. Saat ini menggunakan e-filing. b. Berkehendak untuk menggunakan e-filing di masa yang akan datang c. Secara keseluruhan, penggunaan e-filing mudah digunakan. d. Penggunaan e-filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak. a. Kemampuan menggunakan penggunaan sistem e-filing. b. Mampu mengoperasikan sistem e-filing. c. Mampu menggunakan sistem e-filing dengan sadar. a. Media memberikan penilaian positif terhadap penggunaan sistem e-filing. b. Layanan yang disediakan pemerintah mendorong penggunaan sistem e-filing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Ordinal
Ordinal
Ordinal
31
No
Variabel
Indikator c. Ahli pajak mendukung penggunaan sistem e-fling. 4 Persepsi a. Mempelajari penggunaan Kemudahan (X3) e-filing adalah mudah b. Menggunakan e-filing adalah mudah. c. Dengan menggunakan e-filing, mengkomunikasikan dalam pelaporan menjadi jelas. d. Mudah beradaptasi dengan sistem e-filing. e. Mudah untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-filing. 5 Keamanan dan a. Pemanfaatan layanan Kerahasiaan (X4) pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing adalah aman. b. Pemanfaatan layanan pelaporan pajak menggunakan e-filing dapat memberikan tingkat jaminan yang tinggi. c. E-filing dapat menjaga kerahasiaan data. d. Tidak khawatir dengan masalah keamanan data. e. Permasalahan tingkat keamanan dan kerahasiaan tidak mempengaruhi dalam memanfaatkan layanan pelaporan pajak. Sumber: Review dari beberapa jurnal
Skala Ordinal
Ordinal
D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu penggunaan sistem e-filing. Sedangkan variabel independen terdiri dari self efficacy (X1), norma sosial (X2), persepsi kemdudahan (X3), serta keamanan dan kerahasiaan (X4). Teknik pengukuran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
yang digunakan adalah skala likert 5 poin (5-point likert scale), dengan pola sebagai berikut: TABEL 3.2. SKALA LIKERT Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju (STS) (TS) (N) (S) 1 2 3 4 Sumber: Sugiyono (2014). Metode Penelitian Pendidikan.
Sangat Setuju (SS) 5
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kembangan. Alasan penelitian ini dilakukan karena banyaknya jumlah wajib pajak, namun jumlah pengguna sistem pelaporan pajak online masih sedikit. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kembangan dan menggunakan sistem e-filing dalam penyampaian SPT tahun 2015 mencapai 4.973 Wajib Pajak. 2. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin (Suliyanto, 2006), yaitu: π=
π 1 + π(π)2
Dimana: n
= Ukuran Sample
N
= Ukuran Populasi
e
= Proses kelonggaran teknik dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Berdasarkan data dari KPP Pratama Jakarta Kembangan tercatat sampai dengan tahun 2015 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan sistem e-filing mencapai 4.973. Maka jumlah sampel untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10% adalah: π=
4.973 1 + 4.973 (0.1)2
π=
4.973 50,73
π = 98,03 (ππππ’πππ‘πππ πππππππ 99) Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara non probabilitas yaitu convenience sampling. Convenience sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel secara bebas sekehendak peneliti. F. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumbernya (Sekaran, 2003). Sumber data dalam penelitian ini adalah respon secara tertulis dari Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kembangan. G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survey melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden. Kuesioner yang disebarkan dipastikan dapat mudah dipahami oleh responden. Kuesioner disebarkan langsung ke Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
H. Metode Analisis 1.
Statistik Deskriptif Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data yang telah terkumpul untuk dijadikan suatu informasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).
2.
Teknik Pengujian a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujiannya adalah: 1.
Jika r hitung > r table (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrument atau item-item pernyataan dinyatakan valid.
2.
Jika r hitung < r table (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrument atau item-item pernyataan dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas data merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Croanbachβs Alpha (Ξ±). Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliable jika memberikan nilai croanbachβs Alpha > 0.60 (Trihendadi, 2013). 3.
Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini digunakan cara uji statistik. Analisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi atau asymp. Sig (2-tailed). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: Hipotesis Nol (H0)
: data terdistribusi normal
Hipotesis Alternatif (HA)
: data tidak terdistribus normal
Apabila nilai probabilitas signifikansi kurang dari nilai Ι=0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Dan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih dari nilai Ι=0,05, maka data terdistribusi secara normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
b. Uji Multikoliniaritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai variace inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka data menunjukkan adanya multikolinieritas. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas/tidak terjadi heteroskesdatisitas (Ghozali, 2013). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED
dengan
residualnya
SRESID.
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat denga nada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi β Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Cara lainnya untuk menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2013). Model regresi dinyatakan tidak mengandung heteroskedastisitas jika profitabilitas signifikansinya diatas 5% atau 0.05, apabila nilai signifikansinya berada dibawah 5% (0.05), maka model regresi mengandung heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan
oleh
variabel-variabel
self-efficacy,
norma
sosial,
persepsi
kemudahan pengguna, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap penggunaan sistem e-filing. Bentuk umum persamaan regresi linear adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: Y = Penggunaan sistem e-filing. a
= konstanta
b
= koefisien regresi
X1 = Self-efficacy X2 = Norma Sosial X3 = Persepsi Kemudahan X4 = Keamanan dan Kerahasiaan e
= Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
5. Uji Hipotesis a.
Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negative, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (dikutip oleh Ghozali, 2014) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Ho : b1 = b2 = β¦β¦ = bk = 0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) adalah tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: HA : b1 β b 2β β¦β¦ β bk β 0 Artinya, apakah semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Quick look: apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, hipotesis alternatif (H A), yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (HA) diterima. c.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: H0 : bi = 0
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) adalah parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: HA : bi β 0 Artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: 1. Quick look: apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, hipotesis alternatif (HA), yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi disbanding nilai t tabel, maka hipotesis alternatif (HA), yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/