BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif analitik yang menggunakan desain cross sectional yaitu pengumpulan
data
pada
suatu
saat
(point
time
approach) untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja karyawan PT. Kamaltex Karangjati. B. Lokasi Penelitian
ini
dilakukan
di
PT.
Kamaltex
Karangjati Semarang, Jawa Tengah. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai
kuantitas
dan
karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Kamaltex Karangjati yang berjumlah 1358 karyawan.
69
2. Sampel Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin (Umar, 2005:78) dengan persamaan sebagai berikut : N
n 1
N e
2
Dimana : n
= Ukuran sampel
N
= Jumlah populasi = 1358
e
= Kesalahan dalam pengambilan sampel, misalnya 10 %, maka:
1358
n 1
1358 ( 0 ,1 ) 1358
1
13 , 58
1358 2
1
1358 ( 0 , 01 )
800 14 , 58
93 ,141
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 93,141 dan dibulatkan menjadi 94 responden. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 94 responden (n = 94). Untuk memenuhi jumlah sampel tersebut, maka metode pengambilan sampel di lapangan 70
menggunakan
teknik
simple
random
sampling.
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2007:74). D. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel
penelitian
adalah
sesuatu
yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari vaiabel bebas (X), variabel terikat (Y) dan variabel intervening (Z). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan dikaji adalah : 1) Variabel bebas : a) Kepuasan Kerja (X1 ) b) Komitmen Organisasi (X2 ) 2) Variabel terikat a) OCB (Y1) b) Kinerja Karyawan (Y2 )
71
E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang akan
kesukaan
atau
ketidaksukaannya
dalam
memandang pekerjaanya yang segala sesuatu yang dihadapi
di
lingkungannya
kerjanya.
Indikator
kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah: a. Upah : jumlah dan rasa keadilannya. b. Promosi : peluang dan rasa keadilan untuk mendapatkan promosi. c. Supervisi : keadilan dan kompetensi penugasan menajerial oleh penyelia. d. Benefit: asuransi, liburan dan bentuk fasilitas yang lain. e. Contingent rewards : rasa hormat, diakui dan diberikan apresiasi. f. Operating procedures : kebijakan, prosedur dan aturan. g. Coworkers : rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten. h. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati atau tidak. i. Communication
:
berbagai
informasi
didalam
organisasi (vebal maupun nonverbal).
72
2. Komitmen Organisasi Sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan mengungkapkan
dimana
anggota
perhatian
organisasi
mereka
terhadap
organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. Indikator komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah: a. Bekerja melampaui target. b. Membanggakan organisasi kepada orang lain. c. Menerima semua tugas. d. Kesamaan nilai. e. Bangga menjadi bagian organisasi. f. Organisasi memberi inspirasi. g. Gembira memilih bekerja pada organisasi ini. h. Peduli terhadap nasib organisasi. 3. Kinerja Merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama berbagai
periode
tertentu
kemungkinan.
dibandingkan
Indikator
kinerja
dengan dalam
penelitian ini adalah: a. Kesesuaian tugas dengan perintah b. Kesesuaian prosedur c. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan d. Tingkat efisiensi kerja e. Kemampuan kerja sama dengan rekan 73
f. Komunikasi yang baik dan efektif g. Kemampuan merumuskan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan h. Kemampuan bekerja tanpa instruksi i. Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan j. Tingkat penguasaan pekerjaan 4. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Perilaku kerja kerja
dan
turut
yang melebihi persyaratan
berperan
dalam
kesuksesan
Organisasi. Indikator OCB dalam penelitian ini adalah: a. Altruism (membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat dengan operasional organisasi). b. Civic
Virtue
(meningkatkan
performa
dan
kemajuan organisasi). c. Sportmanship
(menjaga
informasi
dan
tidak
membesarkan masalah). d. Conscientiousness
(mengikuti
peraturan
dan
ketepatan waktu). e. Courtesy (bersedia dengan lapang dada menerima kritikan).
74
Tabel 3.1 Indikator Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Kepuasan
Perasaan seseorang
1. Upah : jumlah dan rasa
Skala
Kerja (X1)
akan kesukaan atau
Variabel
ketidaksukaannya
keadilannya
Likert
2. Promosi : peluang dan rasa
dalam memandang
keadilan
pekerjaanya yang
mendapatkan promosi
segala sesuatu yang
untuk
3. Supervisi
:
keadilan
dihadapi di
kompetensi
lingkungannya
menajerial oleh penyelia
kerjanya.
4. Benefit:
(1 – 5)
dan
penugasan
asuransi,
liburan
dan bentuk fasilitas yang lain 5. Contingent rewards : rasa hormat,
diakui
dan
diberikan apresiasi 6. Operating kebijakan,
procedures prosedur
: dan
aturan 7. Coworkers yang
:
rekan
menyenangkan
kerja dan
kompeten 8. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati atau tidak 9. Communication
:
berbagai
informasi didalam organisasi (vebal maupun nonverbal).
75
Variabel
Definisi
Skala
Indikator
Komitmen
Sikap yang
1. Bekerja melampaui target
Skala
Organisasi
merefleksikan
2. Membanggakan organisasi
Likert
(X2)
loyalitas karyawan
kepada orang lain
kepada organisasi
3. Menerima semua tugas
dan merupakan
4. Kesamaan nilai
suatu proses
5. Bangga menjadi bagian
berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap
(1 – 5)
organisasi 6. Organisasi memberi inspirasi 7. Gembira memilih bekerja pada organisasi ini 8. Peduli terhadap nasib organisasi
keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. Kinerja
Merupakan hasil
Karyawan
pekerjaan seorang
(Y2)
karyawan selama
2. Kesesuaian prosedur
periode tertentu
3. Jumlah pekerjaan yang
dibandingkan
1. Kesesuaian tugas dengan
Skala
perintah
Likert (1 – 5)
dihasilkan
dengan berbagai
4. Tingkat efisiensi kerja
kemungkinan.
5. Kemampuan kerja sama dengan rekan 6. Komunikasi yang baik dan efektif 7. Kemampuan merumuskan masalah yang dihadapi
76
Variabel
Definisi
Skala
Indikator dalam pekerjaan 8. Kemampuan bekerja tanpa instruksi 9. Tingkat
tanggung
jawab
terhadap pekerjaan 10. Tingkat penguasaan pekerjaan. Organizatio
Perilaku kerja yang
1. Altruism,
(membantu
Skala
nal
melebihi
karyawan
tanpa
ada
Likert
Citizenship
persyaratan kerja
paksaan pada tugas-tugas
(1 – 5)
Behavior
dan turut berperan
yang berkaitan erat dengan
(OCB)
dalam kesuksesan
operasional organisasi).
(Y)
Organisasi
lain
2. Civic Virtue, (meningkatkan performa
dan
kemajuan
organisasi). 3. Sportmanship, informasi
(menjaga dan
tidak
membesarkan masalah). 4. Conscientiousness, (mengikuti
peraturan
dan
ketepatan waktu) 5. Courtesy, (bersedia dengan lapang
dada
menerima
kritikan)
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur baik fenomena alam maupun sosial yang diteliti, dan berfungsi sebagai 77
representasi dari variabel-variabel yang dipakai dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian sosial biasanya berupa pernyataan atau pertanyaan yang disusun dalam bentuk kuesioner untuk diajukan kepada responden. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengetahui kepuasan kerja, komitmen organisasi, OCB dan kinerja Karyawan. G. Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert. Setiap variabel diajukan beberapa pertanyaan tertutup dimana telah diberikan alternatif jawaban. Alternatif jawaban terdiri dari: NO.
ALTERNATIF JAWABAN
SKOR
1.
Sangat Setuju (SS)
5
2.
Setuju (S)
4
3.
Netral (N)
3
4.
Tidak Setuju (TS)
2
5.
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
H. Jenis dan Sumber Data Jenis
dan
Sumber
data
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB dan Kinerja Karyawan.
78
1. Data Primer Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama (Usman dan Akbar, 2006). Data primer yang dalam penelitian ini adalah tanggapan responden terhadap kuesioner yang mewakili indikator-indikator variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi, OCB dan kinerja. 2. Data Sekunder Data
sekunder
adalah
data
yang
dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua (Usman dan Akbar, 2006). Data sekunder dalam pengumpulannya tidak langsung melalui data yang ada di PT. Kamaltex Karangjati Semarang,
dari
situs
web
terkait
data
yang
dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar maupun grafik. Data sekunder ini meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja. I.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi, OCB dan kinerja dengan menggunakan
angket
(kuesioner)
yang
diberikan
kepada pekerja PT. Kamaltex Karangjati Semarang
79
yang telah terpilih dan ditetapkan sebagai sampel penelitian. J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis
deskripsi
ini
digunakan
untuk
mengkaji variabel yang ada dalam penelitian ini yang berbeda
jumlah
item
pertanyaannya.
Variabel
kepuasan kerja menggunakan 9 item pertanyaan, komitmen
organisasi
pertanyaan,
perilaku
pertanyaan,
dan
menggunakan OCB
kinerja
8
menggunakan menggunakan
item 5 10
pertanyaan. Untuk mengelompokkan jawaban responden terhadap masing-masing kriteria (skala 1 sampai 5) akan digunakan skor rataan (Umar, 2005). Skor rataan dihitung dengan rumus: Rs
= =
= 0,8
Keterangan: Rs
=
Rentang skala
M
=
Jumlah alternatif jawaban tiap item Sementara itu nilai skor rataan dihasilkan
dari
perkalian
berdasarkan
antara
skala
bobot
dengan
nilai
jawaban
jumlah
jawaban
80
responden,
kemudian
dibagi
dengan
jumlah
responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Posisi Keputusan Penilaian Skor Rataan
Keterangan
Interpretasi
1,00 – 1,80
Sangat Tidak Setuju
Sangat Tidak Baik
1,81 – 2,60
Tidak Setuju
Tidak Baik
2,61 – 3,40
Ragu-ragu
Cukup Baik
3,41 – 4,20
Setuju
Baik
4,21 – 5,00
Sangat Setuju
Sangat Baik
2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini untuk menguji
validitasnya
menunjukkan
sejauh
kuesioner. mana
Validitas
ketetapan
dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. (Saifuddin Azwar, 2000 : 5). Teknik
yang
digunakan
untuk
menguji
validitas kuesioner adalah berdasarkan Rumus Koefisien Product Momen. Perhitungan ini akan dilakukan
dengan
bantuan
program
SPSS
(Statistical Package for Social Science) versi 13. Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid 81
dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan table r product moment. Kriteria penilaian uji validitas adalah : 1) Apabila
r hitung > r tabel (pada
taraf
signifikansi 5 % ), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid. 2) Apabila
r hitung < r tabel (pada
taraf
signifikansi 5 % ), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan pengukuran
kembali
pada
objek
yang
sama
(Sekaran, 2002). Untuk uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan
formulasi
Cronbach’s
Alpha.
Nunnally (1960), yang dikutip Ghozali ( 2006 : 46), menyebutkan
suatu
konstruk
atau
variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga kriteria yang digunakan adalah : 1) Hasil α
0,60 = reliabel
2) Hasil α < 0,60 = tidak reliabel
82
3. Uji Prasyarat Analisis Regresi Suatu model regresi linear beganda dikatakan baik atau layak (fit) jika memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Agar suatu model regresi dapat memenuhi kriteria BLUE, maka pada model tersebut tidak boleh ditemukan adanya gejalagelaja
asumsi
klasik
antara
lain:
normalitas,
multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Jika pada model regresi ditemukan adanya satu atau lebih gejala-gejala asumsi klasik, maka gejala tersebut harus diperbaiki lebih dulu agar model regresi dapat memenuhi kriteria BLUE sehingga dapat dihasilkan “estimator/prediktor” yang linear, tidak bias dan mempunyai varian yang minimum (Widaryono, 2010: 75). a. Uji Normalitas Salah satu asumsi model regresi adalah residual
mempunyai
konsekuensinya
jika
distribusi model
normal.
tidak
Apa
mempunyai
residual yang berdistribusi normal? Uji t yang digunakan untuk melihat signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen menjadi tidak
bisa
diaplikasikan
jika
model
tidak
mempunyai distribusi residual yang normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov 83
Test, dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah dengan melihat probabilitas asymp.sig (2tailed) > 0.05 maka data mempunyai distribusi normal dan sebaliknya jika probabilitas asymp.sig (2 tailed) < 0.05 maka data mempunyai distribusi yang tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas
(multicolinearity)
adalah
hubungan linear yang terjadi di antara variabelvariabel bebas/independen di dalam model regresi berganda.
Konsekuensi
multikolinearitas
ini
dari
adanya
adalah
bahwa
estimator/prediktor akan mempunyai varian dan standar kesalahan (error) yang besar, sehingga sulit memperoleh suatu estimasi/prediksi yang tepat. Lebih lanjut, sebagai akibat dari varian dan sandard error yang besar, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil, sehingga menyebabkan variabel
independen
menjadi
tidak
signifikan
secara statistik (Widaryono, 2010: 75-76). Deteksi dapat
adanya
dilakukan
gejala
dengan
multikolinearitas
melihat
nilai-nilai
Tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor) yang kiterianya adalah sebagai berikut: 84
a) Jika nilai Tolerance > 0,1, dan nilai VIF < 10, maka dikatakan bahwa tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas pada model regresi b) Jika nilai Tolerance < 0,1, dan nilai VIF > 10, maka
dikatakan
bahwa
ditemukan
adanya
gejala multikolinearitas pada model regresi c. Heterokedastisitas Uji asumsi heterokedastisitas untuk menguji dalam
sebuah
model
regresi
apakah
terjadi
ketidaksamaan varians dari residula dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi
yang
baik
adalah
tidak
terjadi
dilakukan
dengan
residual
dengan
heterokedastisitas (Singgih, 2002). Uji
heterokedastisitas
meregresikan variabel
nilai
absolut
independennya.
Ada
tidaknya
heterokedastisitas dapat diketahui dengan melihat tingkat
signifikansinya
terhadap
5%.
Jika
variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel
dependen,
maka
ada
indikasi terjadi heteroskedastisistas.
85
4. Analisis Regresi Linier Untuk menguji hipotesi yang diajukan dalam penelitian ini maka dilakukan pengujian dengan analisis regresi linear berganda dan sederhana, hal ini
untuk
mengetahui
besarnya
variabel
bebas
terhadap variabel terkait, yaitu Kepuasan Kerja (X1), Komitmen Organisasi (X2) terhadap OCB (Y1) dan Kinerja Karyawan (Y2). Sedangkan model regrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Persamaan Regresi I (sub Struktur 1) Y1 = β 1 X 1 + X 2 + e 2) Persamaan Regresi II (sub Struktur II) Y2 = β3 Y1 + e Keterangan : Y2
: Kinerja Karyawan
Y1
:
X1
: Kepuasan Kerja
X2
: Komitmen Organisasi
β1, β2,…βi
:
e
: residual (error)
OCB
koefisien variabel X1 , X2 ,X3, X4
5. Pengujian Hipotesis Uji
parsial
digunakan
untuk
menguji
kemaknaan koefesien pasial dengan menggunakan menggunakan uji thitung masing-masing koefesien regresi dengan ttabel pada taraf signifikan 5%. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak, ini berarti bahwa 86
variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat yang diuji. Uji parsial yang dilakukan dengan analisis regresi dapat diketahui pula dari nilai thitung, dengan ketentuan : 1. Jika nilai thitung signifikan ≤ (0,05), atau koefesien thitung signifikan pada taraf kurang atau sam dengan 5% maka H0 ditolak. 2. Jika nilai signifikan > (0,05), atau koefesien thitung signifikan pada taraf lebih dari 5% maka H0 diterima.
87