BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Asemdoyong yang terletak
di kecamatan Taman, kabupaten Pemalang. Alasan pemilihan tempat di SD Negeri 04 Asemdoyong karena berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada wali kelas 5, masih banyak siswa yang kurang memiliki kemampuan bekerjasama. Maka dari itu SD Negeri 04 Asemdoyong layak digunakan sebagai tempat penelitian.
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian selama 8 bulan digunakan untuk mengajukan judul,
menyusun proposal, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, laporan penelitian, penyusunan skripsi, dan pelaksanaan ujian skripsi serta revisi. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No
Jenis Kegiatan
Tahun 2015/2016 Okt
1.
Mengajukan Judul
2.
Mengurus Perijinan
3.
Menyusun Proposal
4. 5.
Membuat instrumen penelitian Tryout dan analisis
6.
Pelaksanaan Pre-test
7.
Menyusun treatment
8.
Pelaksanaan penelitian dan postest Analisis dan pembuatan laporan Ujian skripsi dan revisi
9. 10.
Nov
Des
Jan
Gambar 3.1 Jadwal Penelitian 41
Feb
Mar
Apr
Mei
42
B. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen. Desain eksperimen dimaksudkan kuat untuk mengetahui akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek yang diteliti (Arikunto, 2005:207). Desain eksperimen memberikan argumen yang paling kuat tentang efek kausalitas variabel independen terhadap variabel dependen karena melibatkan kontrol yang ketat terhadap sumber-sumber penyebab rendahnya validitas internal. Secara khusus desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain eksperimen kuasi (quasi experimental design). Desain
eksperimen kuasi
yang digunakan
dalam penelitian ini
yaitu
Nonequivalent Group Pretest-Posttest Control Design. Alasan
peneliti
memilih
desain
penelitian
eksperimen
kuasi
menggunakan Nonequivalent Group Pretest-Posttest Control Design karena seperti yang dijelaskan oleh Edy Purwanto (2013: 117) yaitu desain ini merupakan desain yang paling fisibel untuk diterapkan dalam setting pendidikan atau sekolah, sebab seringkali random assignment mustahil untuk dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada, memberi pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, menyelenggarakan suatu perlakuan pada kelompok eksperimen, kemudian mengadakan postest pada kelompok eksperimen maupaun kelompok kontrol. Perlakuan di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan diketahui pengaruhnya. Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati sama. Hal yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa kelompok eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu yang di eksperimenkan yaitu teknik diskusi metode numbered heads together, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan treatment berupa pembelajaran sesuai dengan materi. Gambaran mengenai rancangan Nonequivalent Group Pretest-Posttest Control Design (Edy Purwanto, 2013:117) adalah sebagai berikut :
43
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Eksperimen Kontrol
Pre Test O1 O3
Perlakuan X -
Post Test O2 O4
Keterangan : O1
: Test awal (Pretest) Kelompok Eksperimen
O2
: Test akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen
X
: Perlakuan Berupa Pelaksanaan Teknik diskusi metode NHT
O3
: Test awal (Pretest) Kelas Kontrol
O4
: Test akhir (Posttest) Kelas Kontrol C. Variabel Penelitian
1.
Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Ketrampilan Bekerjasama. a) Definisi konseptual Ketrampilan
bekerjasama
merupakan
kemampuan
dalam
melakukan komunikasi interpersonal dan menimbulkan dorongan, anjuran dan informasi dengan sesama peserta didik ataupun dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. b) Definisi Operasional Ketrampilan bekerjasama merupakan kemampuan peserta didik dalam membentuk dan menjaga kelangsungan kelompok, keterampilan berkomunikasi
interpersonal
dengan
anggota
kelompok,
serta
keterampilan saling ketergantungan positif antar anggota satu dengan lainnya. 2.
Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Teknik Diskusi Metode Numbered Heads Together (NHT). a) Definisi konseptual Teknik diskusi model Numbered Heads Together
dapat
didefinikan sebagai salah satu teknik diskusi yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
44
peserta didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik melalui diskusi. b) Definisi operasional Teknik diskusi model Numbered Heads Together adalah salah satu teknik diskusi yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik melalui diskusi yang terdiri kelompok-kelompok kecil yang heterogen, serta kesiapan peserta didik saat diberikan penomoran (numbering), pemberian pertanyaan/tugas materi (questioning), berpikir bersama (heads togethers) dan menjawab pertanyaan (answering) sehingga mampu diketahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan.
D. Subjek Subjek penelitian adalah individu-individu yang menjadi sasaran dalam penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 04
Asemdoyong yang berjumlah 32 siswa. Dari 32 siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok berjumlah 16 siswa yang dibagi secara random, setara dan berimbang.
E. Pengambilan Subjek Cara penggambilan subjek dalam penelitian ini dengan menggunakan hasil pemberian angket kemampuan bekerjasama. Hasil dari pemberian angket tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan bekerjasama siswa kelas V SD Negeri 04 Asemdoyong, yang selanjutnya akan digunakan sebagai subjek penelitian. Alasan menjadikan semua siswa sebagai subjek dikarenakan kemampuan bekerjasama perlu dimiliki dan ditingkatkan agar siswa memperoleh sekuksesan dalam hidupnya terutama dalam mencapai prestasi belajar. Selain itu, teknik diskusi metode Numbered Heads Together merupakan diskusi kelompok yang terdiri dari 5-6 orang untuk setiap kelompoknya. Berdasarkan alasan tersebut maka semua siswa kelas V yang berjumlah 32 dijadikan subjek penelitian.
45
F. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa, hal-hal, keterangan-keterangan, karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data angket (kuesioner) dan observasi. 1.
Angket Menurut M. Iqbal Hasan (2002: 83) “Angket adalah teknik
pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden”. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka (Opened Questionare). “Angket terbuka (Opened Questionare) adalah angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka” (M. Iqbal Hasan, 2002: 84). Angket pada penelitian ini berbentuk pernyataan dan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu “Selalu”, “Sering”, “Jarang” dan “Tidak Pernah”. Jawaban “Selalu” apabila pernyataan angket selalu dilakukan siswa, jawaban “Sering” apabila pernyataan angket sering dilakukan siswa, jawaban “Jarang” apabila pernyataan angket jarang dilakukan siswa dan jawaban “Tidak Pernah” apabila pernyataan angket tidak pernah dilakukan siswa. Bentuk pernyataan pada angket ini adalah pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Jumlah pernyataan angket sebanyak 33 item. Pemberian skor angket yaitu pada pernyataan positif (favourable) pilihan jawaban selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, jarang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Sedangkan pada pernyataan negatif (unfavourable) pilihan jawaban selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, jarang diberi skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4. Berikut adalah kisi-kisi angket keterampilan bekerjasama:
46
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Bekerjasama
Konsep Dasar
Aspek
Indikator
Keterampilan bekerjasama merupakan usaha bersama peserta didik dalam bentuk perilaku kooperatif dan perilaku membantu dalam rangka mencapai suatu tujuan baik di dalam kelas maupun diluar kelas
Perilaku Kooperatif
Tanggung Jawab
2.
No. Item Favourable Unfavourable 1,2 3,4,5 6
7
8,9
10,11
12,13
14,15,16
17
18,19
20,21,22
23,24
25
26,27
28,29,30
31,32,33
Percaya Diri Saling Menghargai Aktif Perilaku Membantu
Saling tolongmenolong Solidaritas Empati Komunikasi
Observasi
Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Observasi terbuka dilakukan oleh peneliti pada saat pelaksanaan treatment. Observasi pada saat pelaksanaan treatment bertujuan untuk mengetahui perilaku yang menunjukkan keterampilan bekerjasama siswa. Terdapat lima perilaku yang diobservasi dalam penelitian ini. Cara penggunaan pedoman observasi ini yaitu dengan memberikan tanda chek (√) pada kolom “Ada” atu “Tidak” yang terdapat pada kolom keterangan. Peneliti memberikan tanda chek pada kolom “Ada” apabila perilaku yang diobservasi dimunculkan oleh siswa. Sedangkan tanda chek pada kolom “Tidak” berarti perilaku yang diobservasi tidak dimunculkan oleh siswa. Berikut adalah pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian
47
Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Keterampilan Bekerjasama
Konsep Dasar Keterampilan bekerjasama merupakan usaha bersama peserta didik dalam bentuk perilaku kooperatif dan perilaku membantu dalam rangka mencapai suatu tujuan baik di dalam kelas maupun diluar kelas
Aspek
Indikator
No. Item
Perilaku
Percaya Diri
2,7
kooperatif
Saling Menghargai
3,8
Aktif Perilaku
Saling tolong-
Membantu
menolong Komunikasi
9 1,4
5,6,10
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1.
Uji validitas Sugiyono (2012: 173) menyatakan, “Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa validitas merupakan ketepatan suatu alat ukur (instrumen) dalam mengungkap gejala yang akan di ukur secara benar. Intrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas item yang perhitungannya menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dan perhitungannya akan dibantu dengan program IBM SPSS Statistic 20. Jika korelasi item dengan item total menunjukkan signifikansi <0.05 maka item dianggap valid. 2.
Uji Reliabilitas Sugiyono (2012: 173) mengemukakan, “Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama”. Demikian juga suatu instrumen yang baik, bila dilancarkan untuk menguji responden secara berulang-ulang, diharapkan akan memperoleh hasil yang sama. Bila persyaratan tersebut terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa instrument tersebut telah memenuhi persyaratan reliabilitas. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha
48
Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 20. Menurut Guilford (1956: 145) koefisien Alfa Cronbach digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Koefisien Alfa Cronbach Kriteria Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel Tidak reliabel
Koefisien >0,900 0,700-0,900 0,400-0,700 0,200-0,400 <0,200
H. Analisis Data Untuk menganalisis data yang telah diperoleh pada penelitian ini akan di analaisis secara kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik. Penggunaan statistik nonparametrik berdasarkan jumlah subjek penelitian yang kurang dari 30 siswa. 1. Uji Mann Whitney Peneliti menggunakan Uji Mann Whitney dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20. Uji Mann Whitney ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil keterampilan bekerjasama dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Uji Wilcoxon Peneliti menggunakan Uji Wilcoxon dengan bantuan IBM SPSS Statistic 20. Uji Wilcoxon merupakan suatu uji yang menghitung tanda dan besarnya selisih dari dua buah rataan populasi. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil pretest dan posttest keterampilan bekerjasama pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. Adapun prosedur penelitian sebagai berikut :
49
1. Persiapan Eksperimen Kegiatan–kegiatan yang akan dilakukan selama proses persiapan eksperimen sebagai berikut. a. Menyusun dan merevisi bahan perlakuan, meliputi panduan pelaksanaan NHT. b. Menyusun dan melakukan uji coba Instrumen keterampilan bekerjasama. Peneliti akan melakukan uji ahli untuk memberikan penilaian butir-butir instrumen yang disusun. Kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. c. Peneliti melakukan izin penelitian dengan melengkapi administrasi sebagai syarat penelitian. d. Penentuan pelaksanaan jadwal penelitian. e. Menentukan subjek penelitian. f. Peneliti melakukan pretest kepada subjek penelitian yang telah ditentukan yaitu untuk mengetahui tingkat keterampilan bekerjasama yang dimiliki subjek penelitian. 2. Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pelaksanaan pemberian treatment direncanakan sebanyak empat kali. Treatment yang dimaksudkan yaitu penerapan teknik diskusi metode NHT. Pada kelompok eksperimen peneliti menerapkan teknik diskusi metode NHT. Sedangkan pada kelompok kontrol, hanya menerapkan pembelajaran sesuai dengan materi. 3.
Analisis hasil eksperimen Pada pelaksanaan
treatment
kedua, dilakukan postest untuk
mengukur keefektifan teknik diskusi metode NHT terhadap perubahan keterampilan bekerjasama yang dimiliki subjek penelitian.