BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian ini adalah quasi experimental atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti (Latipun, 2010: 5).Penelitian eksperimen dimaksudkan
untuk
melihat
akibat
pengaruh
perlakuan
model
pembelajaraan kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap motivasi dan prestasi belajar PKn. Kelompok eksperimen di beri perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay
Two
Stray)
sedangkan
kelompok
kontrol
pembelajarannya
menggunakan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized Pre-Test, Post-Test Control Group Desain dengan format sebagai berikut: Tabel 1. Desain Eksperimen Kelompok Pre-Test Perlakuan E 01 ܺଵ K 01 ܺଶ
Post-Test 02 02
Keterangan: E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol 01 : Pre-Test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
53
54
ܺଵ: Model TSTS (Two Stay Two Stray) ܺଶ: Metode Ceramah
02 : Post-Test Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 3 Ngaglik sebanyak 143 siswa terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C dan VIII-D. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian yang terpilih dengan cara tertentu untuk keseluruhan populasi. Sampel dari penelitian ini diambil dari dua kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Teknik ini dianggap paling sederhana karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak (Sugiyono, 2010:59). Tujuan dari pemilihan sampel karena adanya pertimbangan bahwa peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian, peneliti melakukan pengundian dari populasi yang ada, dari 4 kelas diambil dua kelas secara acak untuk dijadikan
55
sampel dalam penelitian ini, yang akan diundi lagi untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan dari pengambilan sampel secara acak diperoleh kelas VIII-A dan VIII-B. Dari kedua kelas tersebut kemudian diacak lagi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengundian tersebut maka kelas yang terpilih adalah kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Ngaglik, secara geografis terletak di Jl. Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian eksperimen ini dilaksanakan semester genap pada bulan Maret sampai April tahun 2013. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar pada penelitian ini difokuskan pada motivasi berprestasi yang diartikan sebagai dorongan untuk mengerjakan sutu tugas dengan sebaik-baiknya. Adapun ciri-ciri motivasi berprestasi yaitu: 1) berorientasi pada keberhasilan yang mencakup perilakuperilaku individu yang mengarah pada kegiatan pencapaian prestasi maupun sensitivitas terhadap tanda-tanda yang berkaitan dengan
56
peningkatan prestasi; 2) Kemampuan mengantisipasi kegagalan yaitu ketelitian atau kecermatan untuk berusaha menanggulangi berbagai penghambat untuk mencapai keberhasilan; 3) inovatif yang berarti adanya keinginan untuk menemukan sesuatu cara yang berbeda dari sebelumnya untuk mencapai suatu keberhasilan; 4) Bertanggung jawab secara pribadi dalam menyelesaikan tugas, ciri-cirinya meliputi kesempurnaan tugas, percaya diri serta tanggung jawab. 2. Prestasi Belajar PKn Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa setelah menjalani proses pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar tersebut berupa angka-angka (Sumadi Suryabrata, 2006: 6). Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang dimakhsud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yakni hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran PKn selama jangka waktu tertentu yang diukur dengan tes dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar yang diukur adalah prestasi belajar dalam ranah kognitif yaitu dengan tes prestasi belajar. 3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok
57
lain. Teknik ini dikembangkan karena banyaknya kegiatan belajar yang diwarnai dengan kegiatan individu, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, sebagai makhluk sosial kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lain dengan sesama manusia. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (Kuesioner) Angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pelajaran PKn. Angket sering disebut dengan kuesioner. Dengan angket ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapatnya dan lain-lain (Suharsimi Arikunto,dkk, 2006: 28). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yakni angket yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan memberi tanda pada jawaban yang telah dipilih. 2. Tes prestasi belajar Tes
Prestasi
pada
umumnya
mengukur
penguasaan
dan
kemampuan para peserta didik setelah selama waktu tertentu menerima proses belajar mengajar dari guru (Sukardi, 2008: 139). Tes prestasi belajar dapat digunakan untuk menilai kemajuan belajar dan mencari masalah-masalah dalam belajar. Test prestasi belajar berlaku untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jenis dan
58
jumlah soal yang sama. Tes prestasi belajar pada penelitian ini dilakukan dua kali yaitu Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diberikan perlakuan dan post test dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa sesudah diberikan perlakuan. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pada saat pengolahan data lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket/ Kuesioner Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, Arikunto. 2006: 152). Angket digunakan sebagai instrumen untuk mengungkap data tentang motivasi belajar siswa. Pertanyaan atau pernyataan tersebut menggunakan skala bertingkat dengan empat alternatif jawaban, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Instrumen motivasi belajar terdiri dari beberapa pernyataan positif, untuk alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, untuk alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor 3, untuk alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Pernyataan negatif untuk
59
alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor 2, alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, dan alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi angket motivasi Indikator Ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran PKn Sensitif terhadap hal-hal yang berkitan dengan peningkatan prestasi unggul Kegiatan pencapaian prestasi unggul Cermat menentukan target prestasi Usaha menanggulangi penghambat pencapaian keberhasilan Menemukan suatu cara yang lebih mudah dan singkat Menyukai tantangan Kesempurnaan penyelesaian tugas Percaya diri dan tangguh dalam menyelesaikan tugas Suka mengajukan pertanyaan Semangat siswa dalam belajar PKn
No. Butir 1, 2 3, 4, 5 6, 7* 8, 9 10*, 11 12, 13, 14 15 16, 17* 18, 19* 20 21, 22, 23
Keterangan : Butir bertanda *) adalah pernyataan negatif.
Angket
Selengkapnya terdapat pada lampiran 8 hal 125. 2. Tes prestasi belajar Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda. Soal pilihan ganda tersebut disertai dengan empat alternatif jawaban yaitu: a, b, c, dan d. Dari empat alternatif jawaban tersebut, hanya ada satu jawaban yang dianggap benar. Pemberian skor untuk jawaban dari instrumen ini digunakan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Peneliti juga menyesuaikan dengan pokok bahasan mata pelajaran PKn di SMP N 3 Ngaglik kelas
60
VIII. Soal hasil belajar divalidasi secara empiris dan logis, untuk memenuhi validitas penyusunan soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal. Tabel 3. Kisi-kisi test prestasi belajar Indikator No.Item 1. Merumuskan Pengertian 1, 2, 3 Kedaulatan rakyat 2. Menguraikan macam-macam 4, 8, 15 Kedaulatan 3. Menguraikan sifat-sifat 5, 7, 10, 12, pokok kedaulatan 4. Menjelaskan macam-macam 6, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, teori kedaulatan 21, 22, 25, 27, 28 5. Menjelaskan kedaulatan yang 9, 23, 24, 26, 30 dianut negara Indonesia 6. Menjelaskan Perkembangan 29 Kedaulatan di Indonesia Instrumen soal tes prestasi belajar Selengkapnya terdapat pada lampiran 9 hal 128. G. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan tingkat validitas suatu instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidisan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Penggunaan uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian hasil ukur instrumen dengan jumlah instrumen. Pengujian ini digunakan rumus korelasi product Moment, yaitu dengan mengorelasikan butir skor totalnya. Rumus produk moment adalah sebagai berikut: rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n( X
2
) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2
61
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antar variabel x dan y n = Jumlah Responden X = Skor butir soal Y = Skor total soal ∑x = Jumlah skor soal ∑y = Jumlah skor total soal (Suharsimi Arikunto, 2006: 170). Mengingat dengan korelasi product moment ini masih ada pengaruh kotor dari butir soal maka perlu dilakukan korelasi untuk menghilangkan pengaruh itu. Adapun korelasinya dengan menggunakan part whole correlation dengan rumus sebagai berikut:
ݎ௧ = Keterangan : Rbt Rxy Sby SBx Vx Vy
൫ݎ௫௬ ൯൫ܵܤ௬ ൯െ ሺܵܤ௫)
ට൛൫ܸ௬ାೣ ൯− 2൫ݎ௫௬ ൯൫ܵܤ௬ ൯ሺܵܤ௫)ൟ
:Part Whole Correlation : korelasi moment tangkar : Simpangan Baku Total (komposit) : Simpangan Baku Bagian (Butir) : Varian Total : Varian bagian
Kriteria pengajuan suatu butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi rxy berharga positif dan sama atau lebih besar dari r tabel dengan
62
taraf signifikasi 5%, jika koefisien lebih kecil dari harga r tabel 5% maka korelasi dikatakan tidak signifikan. Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan pada 36 siswa kelas VIII-C SMP N 3 Ngaglik. Jumlah butir pertanyaan dalam uji coba instrumen test prestasi belajar untuk Kompetensi Dasar Menjelaskan makna kedaulatan rakyat adalah 40 soal. Hasil skor butir dalam test prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan program SPSS for windows 13.0. Jumlah butir pernyataan dalam angket uji coba instrumen untuk variabel motivasi belajar adalah 30. Hasil skor butir dalam angket dianalisis menggunakan SPSS for Windows 13.0. Hasil uji validitas instrumen penelitian dirangkum dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Jumlah Jumlah Variabel butir butir gugur semula Motivasi 30 7 belajar Test prestasi belajar
40
10
Nomor butir gugur 6, 10, 12, 18, 19, 23, 27 16, 19, 23, 24, 25, 29, 31, 32, 36, 38
Jumlah butir valid 23 30
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2013) Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa untuk angket motivasi belajar 23 butir pernyataan yang valid, dan untuk test prestasi belajar terdapat 30 butir soal yang valid. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.4.
63
H. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto. 2006: 178). Instrumen dikatakan reliabel bila menghasilkan hasil yang tetap meskipun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Hasil perhitungan diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r. Rumus yang digunakan pada uji reliabilitas adalah rumus Alpha Cronbac. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Kriteria pengujian dikatakan handal apabila rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 5%. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
ݎଵଵ = ቀ
Keterangan:
ቁቀ1 − ିଵ
∑ ఙ್మ ఙమ
ቁ
r11
= Reliabilitas instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
ߪ2ݐ
2 b
= Jumlah varian butir/item = Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006. 196).
Untuk menguji reliabilitas dari tes prestasi belajar PKn yang sudah
valid digunakan rumus Kuder Richardson KR-20 sebagai berikut:
ି∑
ݎଵଵ ൌ ቀିଵቁቀ
ቁ
64
Keterangan : ݎ11 = reliabilitas instrumen
k= banyaknya butir pertanyaan
ܸ1 = varians total P=
ͳܽݕ݊ݎ݇ݏ݃݊ܽݕ݆ܾ݇݁ݑݏܽݕ݊݇ܽݕ݊ܽܤ ܰ
q=
Ͳܽݕ݊ݎ݇ݏ݃݊ܽݕ݆ܾ݇݁ݑݏܽݕ݊݇ܽݕ݊ܽܤ ሺݍൌͳെሻ
(Suharsimi Arikunto, 2006: 188).
Menurut Sugiyono untuk menguji signifikan atau tidaknya
koefisien reliabilitas yang diperoleh atau rhitung dikonsultasikan dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Interpretasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Keandalan
0,000-0,199
Sangat rendah
0,200-0,399
Rendah
0,400-0,599
Sedang
0,600-0,799
Kuat
0,800-1,000
Sangat kuat (Sugiyono: 2009: 257)
Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Dengan demikian, apabila alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya apabila sama atau lebih besar dari 0,6 berarti reliabel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan software komputer
program
SPSS
Statistics
13.00
for
windows
untuk
mempermudah proses perhitungan dalam uji reliabilitas angket motivasi
65
belajar dan prestasi belajar. Hasil perhitungan uji reliabilitas masingmasing instrumen dapat dilihat pada lembar lampiran dan ringkasan hasil uji reliabilitas sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Nama Variabel
Koefisien Alpha
Tingkat Keandalan
Motivasi Belajar
0,937
Sangat Kuat
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013) Tabel 7. Hasil Uji Realibilitas Prestasi Belajar Nama Variabel
KR-20
Tingkat Keandalan
Prestasi Belajar
0,945
Sangat Kuat
(Sumber: Data primer yang diolah, 2013) Berdasarkan
ringkasan hasil analisis uji reliabilitas instrumen
pada tabel 6 dan 7, dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel motivasi dan prestasi belajar Koefisien Alpha berada dalam kategori sangat kuat, karena memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas lebih besar dari 0,8.
I. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas Uji normalitas untuk mengetahui apakah skor tiap-tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorof Smirnov Z (KS-Z) taraf signifikansi 5%. Apabila harga KS-Z hitung lebih besar dari 0,05 maka
66
sebaran data normal. Untuk menguji normalitas dari masing-masing skor digunakan rumus Kolmogrov-Sminrov sebagai berikut: భశ మ
ܭ= 1,36 ට
భೣ మ
Keterangan:
ܭ= Harga Kolmogorov-Sminrov yang dicari
݊ଵ = Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh
݊ଶ = Jumlah sampel yang diharapkan. (Sugiyono, 2009: 152).
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui antar dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas dikenakan pada data hasil pre test dan post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis varians dapat digunakan apabila setiap nilai x yang berpasangan dengan nilai y mempunyai distribusi dan varians yang sama. oleh karena itu perlu dilakukan uji homogenitas variansnya terlebih dahulu dengan uji F. F=
்௦ ்
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan adalah apabila F tabel lebih besar dari F hitung, maka variannya homogen. Akan tetapi apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka variannya tidak homogen.
67
3. Uji hipotesis Pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah uji t-tes (independent uji test) yaitu menguji perbedaan rata-rata dua kelompok. Rumus yang digunakan yakni:
ݐൌ
ӯ ୶భିӯ ୶మ
ೄವ మ ೄವ మ ඨ ቆ భ ቇାቆ మ ቇ ಿ భషభ ಿ మష భ
(Tulus Winarsunu, 2002: 88).
Keterangan : ͞x1 : mean pada distribusi sample 1 ͞x2: mean pada distribusi sample 2
N1: jumlah individu pada sample 1 N2: jumlah individu pada sample 2 ܵ ܦ21 : nilai varian pada distribusi sample 1
ܵ ܦ22 : nilai varian pada distribusi sample 2.