BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mencari hubungan antar variabel. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data di ukur atau dikumpulkan dalam waktu bersamaan atau sekaligus pada suatu waktu (Soekidjo Notoatmodjo, 2005). B. Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama bulan September – Desember 2015. C. Populasi Penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pekerja di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta bagian Weaving sebanyak 150 pekerja yang memiliki keriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a. Tenaga kerja PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta bagian Weaving. b. Jenis Kelamin Perempuan.
54
55
c. Pekerja pada shift siang. d. Bekerja selama 8 jam dan terpapar kebisingan serta tekanan panas. e. Bersedia untuk menjadi sampel penelitian. 2. Kriteria Esklusi a. Tidak bersedia untuk dilakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah. b. Memiliki riwayat obesitas, merokok dan minum alkohol, hipertensi. c. Pekerja pada shift malam. D. Teknik Sampling. Teknik untuk pengambilan sampel, dimana pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. E. Sampel Penelitian. Dari populasi yang berjumlah 150 pekerja, kemudian diambil sejumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dari populasi sasaran, ditentukan sampel minimal dengan rumus (Riyanto, 2011) : NZ(1-α/2)2P(1-P) n = Nd2 +Z (1-α/2)2P(1-P)
n =
(150)(1,96)20,5(1-0,5) (150)(0,1)2+(1,96)20,5(1-0,5) 82,05 1,7104
n = n = 58,5 n = 59
56
Keterangan : n
= besar sampel
N
= besar populasi
Z(1-α/2)2
= tingkat kepercayaan 95% = 1,96
P
= proporsi kejadian 0,5
d
= besar penyimpangan 0,1 Untuk besar sampel minimal dalam penelitian adalah 59 pekerja. Dalam
penelitian hubungan kebisingan dan tekanan panas dengan tekanan darah secara random sampling akan diambil sebanyak 60 pekerja bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. F. Desain Penelitian. Populasi
N = 150 Simple Random
Sampel Inklusi dan Eksklusi
n = 59
Kebisingan
Tekanan Panas
Uji Korelasi Spearman
Uji Korelasi Spearman
Tekanan Darah Signifikan
Signifikan Uji Regresi Linear Ganda
Gambar 2. Desain Penelitian
57
G. Identifikasi Variabel Penelitian. a. Variabel Bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebisingan dan tekanan panas. b. Variabel Terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah. c. Variabel Ketiga Variabel pengganggu dalam penelitian adalah tekanan panas, masa kerja, beban kerja, usia, olahraga, emosi dan stres fisik, obesitas, merokok, konsumsi alkohol. H. Definisi Operasional Variabel Penelitian. 1. Tekanan Panas Tekanan panas adalah kombinasi suhu udara yang disebabkan oleh mesin produksi, kelembaban udara yang disebabkan karena kurangnya sirkulasi udara pada lingkungan tempat kerja serta adanya kecepatan gerakan yang disebabkan oleh pekerjanya itu sendiri. a) Alat Ukur
: Heat Stress Area
b) Satuan
: oCelcius
c) Skala Pengukuran
: Rasio
2. Kebisingan Kebisingan adalah Bunyi atau suara di tempat kerja yang berasal dari mesin weaving dan didengar oleh pekerja dengan terpapar lebih dari 8
58
jam dan suara tersebut akan berubah menjadi salah satu bahaya kerja yang akan menjadi polutan bagi lingkungan dan pekerja. a) Alat Ukur
: Sound Level Meter
b) Satuan
: dBA
c) Skala Pengukuran
: Rasio
3. Tekanan Darah Tekanan darah adalah pengukuran tekanan tenaga kerja yang terpapar bising serta tekanan panas selama 8 jam bekerja yang diukur dengan menggunakan alat tensi meter digital untuk mengetahui peningkatan tekanan darah tenaga kerja. a) Alat Ukur
: Tensi Meter Digital
b) Satuan
: mmHg
c) Skala Pengukuran
: Rasio
I. Instrumen Penelitian 1. Heat Stress Area Questemp adalah suatu termometer yang dilengkapi dengan sensor listrik (baterai) yang lengkap untuk mengukur kelembaban nisbi, panas, radiasi dan mengetahui lama pendinginan kerena dalam satu alat ukur terdapat psychrometer, globe thermometer dan kata thermometer sekaligus hanya dengan menekan tombol sesuai dengan apa yang akan diukur (Anizar,2009). Cara penggunaan dari Questemp sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat dan merangkai alat pada statif
59
2. Mengisi air pada wet sensor bar. 3. Tekan ON dan tunggu 10 menit untuk kalibrasi. 4. Tekan tombol pilihan ºC atau ºF. 5. Tekan tombol WBGT In/Out. 6. Tekan tombol yang akan diukur. \ 7. Perhatikan angka yang muncul pada display kemudian catat hasilnya. 8. Jika sudah selesai, matikan alat dengan menekan OFF. 2. Sound Level Meter Sound Level Meter RION NA-20, yaitu alat untuk mengukur kebisingan, yang dilengkapi dengan mikrofon yang mendekati suara, mengkonversikannya ke dalam signal listrik dan memperbesar signal sampai pada tingkat tekanan suara. Skala Sound Level Meter yang dipakai adalah skala A (Anizar,2009) a) Langkah Persiapan Langkah persiapan dilakukan sebelum alat mulai digunakan yaitu : (1) Pasang baterai pada tempatnya. (2) Tekan tombol power. (3) Cek garis pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik atau tidaknya. (4) Kalibrasi alat dengan kalibrasi, sehingga angka pada monitor sesuai dengan angka kalibrator. b) Langkah Pengukuran
60
Langkah untuk mulai pengukuran adalah sebagai berikut: (1) Pilih selektor pada posisi: a) Fast
:Untuk jenis kebisingan kontinue.
b) Slow
:Untuk jenis kebisingan impulsive atau terputus-
putus (2) Pilih selector range intensitas kebisingan. (3) Tentukan lokasi pengukuran. (4) Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit, dengan enam
kali pembacaan. Hasil pengukuran adalah angka
yang ditunjukan pada monitor. (5) Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan sesaat. c) Tensi Meter Digital Tensi meter digital, yaitu alat digital untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Cara penggunaan tensi meter digital adalah sebagai berikut : (1) Memasukkan ujung pipa manset pada bagian alat. (2) Memperhatikan arah masuknya perekat manset. (3) Memakai manset perhatikan arah selang. (4) Memperhatikan jarak manset dengan garis siku lengan kurang lebih 1-2 cm. (5) Memastikan posisi selang sejajar dengan jari tengah dan posisi tangan terbuka keatas.
61
(6) Jika manset sudah terpasang dengan baik dan benar, merekatkan manset. (7) Menekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat. (8) Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. (9) Menekan tombol “ START/STOP” untuk mematikan alat. J. Cara Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a) Peneliti melakukan survey awal, yaitu observasi dan wawancara di PT.Iskandar Indah Printing Tekstile Surakarta b) Peneliti menentukan dan memilih masalah c) Menentukan judul penelitian d) Mengidentifikasi, merumuskan, dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersbut diadakan studi pengendalian untuk menghimpun informasi dan teori sebagai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian. e) Menentukan teknik pengumpulan data 2. Tahap pelaksanaan a) Peneliti menentukan sampel yang akan dijadikan objek penelitian.
62
b) Melaksanakan penelitian dengan melakukan pengukuran tekanan panas dan kebisingan untuk menentukan NAB tekanan panas serta kebisingan pada PT.Iskandar Indah Printing Tekstile Surakarta. c) Melakukan pengukuran tekanan darah terhadap pekerja sesudah bekerja selama 8 jam. 3. Tahap penyelesaian a) Pengumpulan semua data yang diperoleh. b) Pengolahan dan analisis data. c) Penulisan laporan penelitian. K. Teknik Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data untuk Hubungan Kebisingan dan Tekanan Panas Dengan Tekanan Darah Pekerja Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta dilakukan dengan menggunakan Uji Correlation Spearman untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan variabel terikat , Uji Regresi Linear Ganda untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan interpretasi hasil yaitu : Jika p value < 0.05 maka hasil uji terdapat perbedaan atau pengaruh yang bermakna antara dua pengukuran. Dan apabila p value > 0.05 maka tidak ada perbedaan atau pengaruh yang bermakna antara dua pengukuran (Dahlan, 2013).
63
Kekuatan Korelasi
Arah Korelasi
0,0 s/d <0,2
Sangat lemah
0,2 s/d < 0,4
Lemah
0,4 s/d < 0,6
Sedang
0,6 s/d < 0,8
Kuat
0,8 s/d 1
Sangat Kuat
(+) Positif
Searah, semakin besar nilai suatu varibel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
(-) Negatif
Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya