Bab III Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957-1967 oleh kontraktor asal Perancis, dan diresmikan 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto. Bendungan Jatiluhur merupakan bendungan multiguna, dengan fungsi sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang 187,5 MW, pengendali banjir di Kabupaten Karawang dan Bekasi, irigasi untuk 242.000 ha, pasok air untuk rumah tangga, industri, dan pasok budidaya perikanan air payau sepanjang pantai utara Jawa Barat seluas 200.000 ha, dan pariwisata.
Bendungan Jatiluhur
Bendungan Jatiluhur, Jawa Barat Gambar 3.1 : Peta Lokasi Penelitian (Sumber : Google) III - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 3.2
Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini sebagian besar merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi pemerintah terkait dengan penelitian yaitu dari Perum Jasa Tirta II dan Balai Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Bandung. Adapun data sekunder yang diperlukan antara lain :
3.3
1.
Data teknis bendungan
2.
Data curah hujan
3.
Data debit inflow bendungan jatiluhur
Metode Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan akan diolah, adapun tahapan dalam analisa data meliputi : 1.
Penyajian data teknis bendungan
2.
Penyajian data curah hujan
III - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 3.4
Data Teknis Bendungan Jatiluhur
3.4.1 Bendungan Utama 1.
Nama bendungan
: IR. H. Djuanda/Jatiluhur
2.
Tipe bendungan
: Rock fill with inclined clay core
3.
Tinggi bendungan
: 105 m
4.
Panjang bendungan
: 1.220 m
5.
Elevasi puncak bendungan
: +114,5 m.dpl
6.
Elevasi normal
: +107 m.dpl
7.
Elevasi banjir maksimum
: +111,6 m.dpl
6.
Volume urugan
: 9.100.000 m3
3.4.2 Menara Pelimpah Utama 1) Spillway 1.
Tipe pelimpah
: Morning glory
2.
Tinggi pelimpah
: 108 m
3.
Diameter pelimpah
: 90 m
4.
Panjang pelimpah
: 151,5 m
5.
Elevasi puncak pelimpah
: +114,5 m.dpl
6.
Elevasi banjir maksimum
: +111,6 m.dpl
7.
Elevasi mercu pelimpah
: +107 m.dpl
8.
Jumlah jendela pelimpah
: 14 buah
9.
Kapasitas maksimum
: 3.000 m3/detik di TMA +111,6 m (Setelah adanya Waduk Saguling dan Waduk Cirata)
III - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 2) Pintu Spillway 1.
Tipe pintu spillway
: Hollow jet valve
2.
Jumlah pintu spillway
: 2 buah
3.
Panjang pintu spillway
: 17 m
4.
Diameter pintu spillway
: 3.850 mm
5.
Kapasitas pintu spillway
: 270 m3/detik untuk suplesi irigasi
3.4.3 Waduk 1.
Volume tampungan
: 2.448.000.000 m3 pada TMA +107 m.dpl
3.5
2.
Luas genangan
: 8.300 ha
3.
Daerah tangkapan total
: 4.500 km2
4.
Daerah tangkapan langsung ke waduk : 380 km2
Data Teknis Bendungan Cirata
3.5.1 Bendungan Utama 1.
Nama bendungan
: Cirata
2.
Tipe bendungan
: Concrete Faced Rockfill
3.
Panjang puncak
: 453 m
4.
Elevasi puncak
: +225 m
5
Volume tubuh bendungan
: 3.900.000 m3
3.5.2 Menara Pelimpah 1) Spillway 1.
Tipe pelimpah
: Tunnel type connected with diversion tunnels III - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 2.
Kapasitas maksimum
: 2.600 m3/detik
3.
Elevasi mercu
: +208,50 m
2) Pintu Spillway 1.
Elevasi mercu dengan pintu
: Radial gates
2.
Jumlah pintu
: 4 buah
3.5.3 Waduk
3.6
1.
Luas genangan
: 6.200 ha
2.
Daerah tangkapan total
: 4.119 km2
3.
Probable flood discharge (PMF)
: 8.400 m3/detik
4.
PMF setelah adanya waduk saguling : 5.900 m3/detik
Data Teknis Bendungan Saguling
3.6.1 Bendungan Utama 1.
Nama bendungan
: Saguling
2.
Tipe bendungan
: Rock fill with an impervious center core
3.
Panjang puncak
: 301,4 m
4.
Elevasi puncak
: +650,5 m
5
Volume tubuh bendungan
: 2.570.000 m3
3.6.2 Menara Pelimpah 1) Spillway 1.
Tipe pelimpah
: Chute type with side flow entrance
2.
Kapasitas maksimum
: 2.400 m3/detik
3.
Pintu
: 3 fixed roller gates III - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 3.6.3 Waduk
3.7
1.
Luas genangan
: 5.340 ha
2.
Kapasitas penyimpanan
: 982 x 106 m3
Data Curah Hujan Tabel 3.1 : Data Curah Hujan Stasiun Cisomang BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2006 52,6 73,9 67 45,8 34 55,4 21 66 36 80 75,4 55,4
2007 2008 2009 27 68,3 52,3 53 22,9 53 0 70 35 84 90,9 69 46,8 30 118 27,8 46 70,3 34 0 59 16 173 15 3 26 64 57 91 162 140 120,5 142,5 87,9 86,8 163,5
TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 95,5 65 26 120 205 94 83 83 148 185 62 85 89 89 57 75 135 129 95,5 95,5 182 125 127 170 70 70 55 72 90 90 93,5 93,5 73 33 109 32 71 71 112 93 60 8 50 50 15 70 23 3 91 91 24 65 27 15 99 99 126 121 98 47 61,5 61,5 175 65 110 166 44 44 120 79 288 115
(Sumber : Balai Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Bandung)
III - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian 3.6
Diagram Alir Penelitian Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway Bendungan Jatiluhur, Jawa Barat :
MULAI
Data Input : 1. Data Teknis Bendungan 2. Data Curah Hujan 3. Data Debit Inflow
Perhitungan Curah Hujan Rencana
Metode Distribusi Normal
Metode Distribusi Gumbel
Metode Distribusi Log Person III
Perhitungan Debit Banjir Rencana
Metode Rasional
Metode Hidrograf Nakayasu
Metode Hidrograf Sintetik Snyder
A
III - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab III Metode Penelitian A
Flood Routing Waduk Jatiluhur
Dimensi Hidrolis Mercu Spillway
Simpulan dan Saran
SELESAI
III - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/