BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Tadika Puri yang beralamatkan di Jl. Kota Surakarta, Jawa Tengah, Tempat penelitian dipilih dengan beberapa pertimbangan, antara lain: a. Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa di TK Tadika Puri, sehingga mengantisipasi terjadinya penelitian ulang. b. Peneliti sudah cukup mengenal dan memiliki hubungan baik dengan pihak sekolah. c. Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti melakukan observasi mengenai kegiatan belajar mengajarnya,sehingga peneliti sudah mengenal kondisi peserta didik yang akan diteliti. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan yaitu dari bulan September 2015 hingga Maret 2016. Rincian kegiatan penelitian tersebut meliputi persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan, pelaksanaan (perencanaan, tindakan, monitoring dan evaluasi, dan refleksi), penyusunan laporan penelitian, seminar hasil penelitian/ ujian, penyempurnaan laporan berdasarkan masukan seminar, Penggandaan dan pengumpulan laporan. Jadwal penelitian ada di tabel 3.1 halaman 84. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan anak kelompok A TK Tadika Puri, Solo yang berusia 4-5 tahun. Jumlah anak di kelompok A adalah 12 anak yang terdiri dari 9 anak perempuan dan 3 anak laki-laki.
31
32
C. Sumber Data Sumber data adalah sumber-sumber yang memungkinkan seorang peneliti untuk mendapatkan beberapa infortmasi atau data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut akan diperoleh dari berbagai sumber data dan jenis data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi : 1. Peserta didik TK Tadika Puri 2. Informan yaitu guru D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumen & catatan yang ada yang masing- masing secara singkat diuraikan berikut ini: 1. Observasi Observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan disertai pencatatan terhadap keadaan dan perilaku objek sasaran. Pada saat observasi diarahkan secara sistematis dan terencana. observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat keterlaksanan penggunaan metode bilingual dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada anak. Objek pengamatan mencakup seluruh proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati kegiatanyang dilakukan oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran dikelas. Dalam hal ini observasi dilakukan pada saat pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode bilingual berlangsung, 2. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2012).
33
Wawancara dilakukan antara peneliti dengan guru kelas kolompok A TK Tadika Puri yang dijadikan subjek penelitian. Wawancara dilakukan setelah melaksanakan pengamatan terhadap proses pembelajaran bertujuan untuk mengumpulkan data terkait peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada anak. Alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara yang dirancang oleh peneliti untuk memperoleh data yang disingkronkan dengan data dari teknik lain. 3. Unjuk Kerja Pengertian unjuk kerja adalah “Penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati” Dalam penelitian ini tes unjuk kerja telah dilaksanakan di setiap siklus pada pertemuan kedua. Guru meminta anak maju satu per satu untuk penghafalan kosakata menggunakan metode bilingual melalui media-media yang sudah disediakan sebelumnya seperti flash cards. Unjuk kerja diperlukan untuk menilai keberhasilan peningkatan kosakata yang telah diperoleh anak. 4.
Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan dokumentasi foto, rekaman video, dan hasil aktivitas pembelajaran anak. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui peningkatan dan perbandingan kosakata bahasa Inggris yang telah diperoleh anak, sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. E. Uji Validitas Data Data-data yang telah dikumpulkan di uji validitasnya agar data yang
dikumpulkan menjadi valid. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Berikut penjelasannya: 1. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi, wawancara, unjuk kerja dan dokumentasi.
34
2. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: a. Sumber data primer 1) Informan yang terdiri dari 12 anak dan guru kelompok A TK Tadika Puri tahun ajaran 2015/1016. 2) Aktivitas dalam proses pembelajaran kosakata anak 3) Rekaman video dan foto proses pembelajaran kosakata anak b. Sumber data sekunder 1) Arsip dan Dokumen Pengumpulan data-data tertulis, diantaranya: RKH, RKM, Program Semester kelompok A, dan hasil observasi kegiatan pembelajaran kosakata anak kelompok A. F. Teknik Analisis Data Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah terhadap peristiwa secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomenafenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik inferensial dan analisis interaktif. Analisis statistik inferensial merupakan suatu proses penarikan kesimpulan dengan cara uji statistik untuk mengetahui tingkat signifikansi dari data yang diperoleh dari hasil observasi atau hasil penelitian. Apabila uji statistik menunjukan angka (p<0,05),maka data dinyatakan signifikan. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu, repeated measures, melalui komputer
program SPSS. Menurut Mertler (2014) uji statistik menggunakan repeated measures digunakan untuk membandingkan dua ukuran yang diambil pada individu-individu yang sama. Tes ini memadai untuk rancangan satu kelompok diukur dua kali dengan cara membandingkan rata-rata (Mean) pada pretes-siklus 1-siklus 2 dan melihat taraf signifikansi (p<0,05).
35
Menurut Milles dan Huberman (dalam Sugiyono,2012) langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data (Data Collection) Pengumpulan data diperoleh dari hasil studi terdahulu atau data sekunder sebelumnya dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan secara langsung. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui observasi anak dan guru mengajar, dokumentasi, dan wawancara. 2. Reduksi data (Data Reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti. Data dalam penelitian ini yaitu tentang kosakata bahasa Indonesia anak. 3. Penyajian Data (Data Display) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah tabel, teks naratif, dan grafik. 4. Pengambilan Kesimpulan (Verification) Kesimpulan awal jika didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang credible, sehingga dalam penarikan kesimpulan akan menjawab rumusan masalah dengan jelas. G. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja merupakan sebuah rumusan kinerja yang akan dijadikan sebagai bahan acuan dalam menetukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya kosakata bahasa Inggris anak mencapai target yaitu 70% dengan KKM tuntas. Adapun pedoman penskoran diambil dari Aqib (2009) dengan diberikan tanda ( ) untuk anak yang
36
tuntas atau melebihi kemampuan yang diharapkan dan ( ) untuk anak yang belum tuntas atau belum memenuhi kemampuan yang diharapakan. Pada penelitian ini peneliti menargetkan bahwa setiap siklus anak sudah dapat menguasai kurang lebih 8 kosakata bahasa Inggris sehari. Hal ini didasari dari penelitian yang dilakukan oleh Mackey di tahun 1965, bahwa pada umumnya seseorang dapat menggunakan 2000 kata dalam percakapannya. Pada saat anak usia 3-5 tahun belajar bahasa Inggris, anak-anak akan mampu menguasai setidaknya 10 kata perhari dengan metode yang tepat agar anak tidak mudah lupa (Mackey,1965). Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode bilingual, dapat berdampak dalam peningkatan kosakata bahasa Inggris seorang anak. Hal ini ditandai dengan 70 % dari 12 anak mampu memahami instruksi dalam bahasa Inggris. Dari data tersebut hasil diperkirakan 70% yaitu ditargetkan sembilan anak sudah mampu meningkatkan kosakata dalam bahasa Inggris dengan baik. Target tersebut diambil setelah peneliti melakukan observasi pada subjek penelitian. Target tersebut di sesuaikan dengan pengetahuan anak tentang kosakata bahasa Inggris. Aspek yang akan diukur pada indikator kinerja penilaian ini diambil dari Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) dalam aturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009. jelasnya dirumuskan pada tabel 3.2:
Rincian indikator kinerja lebih
37
Tabel 3. 2. Indikator Keberhasilan Indikator No. yang dinilai 1.
2.
3.
Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan Menyebutkan katakata yang dikenal
Menjawab pertanyaan sederhana
Presentase Anak yang Cara Mengukur Ditargetkan Diamati dari ketika anak diminta tolong untuk melakukan perintah yang diberikan menggunakan 70% bahasa Inggris.
70%
70%
Diukur dari kemampuan anak menyebutkan kembali kata-kata yang sudah diajarkan guru kepada anak. Diukur dari kemampuan anak menjawab pertanyaan yang diberikan guru, apakah mereka masih butuh bantuan guru untuk menjawab pertanyaan dengan bahasa Inggris atau tidak.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian berbentuk siklus. Metode penelitian yang digunakan adalah model spiral penelitian tindakan kelas Bachman yang terdiri dari tahap perencanaan (planning), tindakan dan observasi (action and observation), dan refleksi (reflection). Pada satu siklus terdiri dari peneliti mengumpulkan informasi, merencanakan tindakan, mengobservasi,dan mengevaluasi tindakantindakan yang sudah dilakukan. Kemudian merefleksikan dan merencanakan satu siklus spiral baru berdasarkan kajian yang dikumpulkan dalam siklus sebelumnya (Mertler,2014)
38
Gambar 3. 1. Skema Prosedur Penelitian Mertler (2014) Prosedur penelitian ini dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut: 1. Permasalahan meliputi kemampuan penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris pada anak kelompok A di TK Tadika Puri, Surakarta. Permasalahan ini ditemukan saat observasi dan wawancara dengan guru kelas. 2. Perencanaan a) Menyusun RKH untuk pelaksanaan kegiatan. b) Mempersiapkan kelas untuk dengan metode bilingual guna meingkatkan kosakata bahasa Inggris anak. c) Menyusun skenario pembelajaran. d) Menyusun lembar penilaian dan lembar observasi. e) Menyusun kriteria penilaian. f)
Mempersiapkan lembar absensi.
39
3. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan. a) Memanggil nama anak saat anak melaksanakan kegiatan. b) Memberikan
kegiatan
apresepsi
sebagai
pembukaan
dan
mengkondisikan anak. c) Melakukan kegiatan tanya jawab. d) Menerapkan kegiatan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris dalam melaksanakan metode bilingual. e) Mengobservasi kegiatan anak dalam keaktifan mereka menggunakan dan mengerti bahasa Inggris dalam pembelajaran. f)
Melakukan penilaian dengan cara checklist terhadap setiap anak.
g) Memberikan reward dalam bentuk pujian pada semua anak. h) Memberikan kegiatan penutup 4. Observasi Dari kegiatan tadi dilakukan pengamatan antara perlakuan guru terhadap anak, kemampuan anak dalam memahami instruksi dari guru serta kemampuan anak mengerjakan tugas dalam bahasa Inggris. 5. Refleksi a) Guru memberikan penilain pada masing-masing anak pada lembar penilaian yang tersedia. b) Observer memberikan penilaian pada masing-masing anak. c) Peneliti menerima masukan dan saran serta menerima data dari hasil penilaian guru.
Keterangan tambahan:
40
1. Setiap siklus akan dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada setiap pertemuan menerapkan pembelajaran mengunakan metode bilingual. 2. Pelaksanaan kegiatan pada siklus I dan siklus II sama yaitu dengan pembelajaran menggunakan metode bilingual, yang membedakannya adalah dari tugas-tugas atau intstruksi yang diberikan tiap pertemuan . Apabila siklus I target ketercapaian 70 % belum terpenuhi, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus II. Dan apabila pada siklus I target sudah mencapai ketuntasan maka penelitian dihentikan. Namun apabila belum mencapai nilai ketuntasan akan dilanjutkan siklus ke-n.