BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan bahwa desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. 3.1.2. Desain Penelitian Adapun desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini, yaitu jenis Two Group Posttest Only. Alasan menggunakan desain ini karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar secara signifikan, maka dapat disimpulkan
bahwa
kedua
kelompok
adalah
setara.
Desain
penelitian
digambarkan pada Gambar 3.1. sebagai berikut: R
X1
OX1
X2
OX2
Gambar 3.1. Skema Two Group Posttest Only, Newman dalam Mulyatiningsih (2011:89). Keterangan: R
:
random assignment
X1
: treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif)
X2
: treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar)
O X1
: pengukuran hasil posttest kelompok eksperimen
O X2
: pengukuran hasil posttest kelompok kontrol 46
47
Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan uji kesetaraan untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan. 2. Memberikan treatment atau perlakuan kepada subjek yaitu metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol. 3. Memberikan postest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora dengan alamat Jalan Blora - Cepu KM. 16 Desa Cabak. Pertimbangan memilih SD N Cabak dalam penelitian ini karena SD ini memiliki kelas paralel dengan jumlah siswa yang berimbang bila dibandingkan dengan SD yang lain. Selain itu sekolah ini merupakan katagori Sekolah Standart Nasional (SSN) sekaligus SD inti di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Demonstrasi Berbantuan Media Audio Visual (CD Interaktif) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012” belum pernah dilakukan di SD N Cabak. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : a) Tahap persiapan, tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, sintak, kisi-kisi, instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian; b) Tahap pelaksanaan, tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrument, pengambilan data untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument, perekrutan guru kelas, uji kesetaraan, treatment, dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol; c) Tahap penyusunan, yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.
48
3.2.
Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono, 2011:39). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (X1) dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (X2). Hal ini dikarenakan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) merupakan variabel yang mempengaruhi hasil belajar IPA. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena
adanya
variabel
bebas
(Sugiyono,
2011:39).
Variabel
dependen/terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA (Y). Hal ini dikarenakan, pembelajaran IPA mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar). 3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru atau para sumber/orang lain dengan sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan/langkah-langkah proses yang disertai penjelasan, ilustrasi seperlunya dan siswa mengamati dengan seksama. Metode demonstrasi dalam penelitian ini berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan media visual (gambar) yang merupakan variabel tindakan (bebas) yang mempengatuhi hasil Belajar IPA sebagai variabel terikat. Hasil belajar IPA adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal posttest yang berbentuk pilihan ganda pada mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatmya. Hasil belajar IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa setelah diberikan treatment atau
49
perlakuan berupa metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar). 3.3.
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD N Cabak yaitu
kelas V A dan kelas V B dengan jumlah 47 siswa. Subjek yang akan digunakan penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) yaitu semua siswa kelas V A SD N Cabak yang berjumlah 24 siswa. Dan pada penelitian ini kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi berbantuan media visual (gambar) yaitu semua siswa kelas V B SD N Cabak yang berjumlah 23 siswa. Tabel 3.1. Data Subjek Penelitian SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Kelompok Eksperimen (Kelas V A) Frekuensi Persentase (%) 12 50% 12 50% 24 100%
Kelompok Kontrol (Kelas V B) Frekuensi Persentase (%) 10 43,5% 13 56,5% 23 100%
Pada Tabel 3.1. menunjukkan subjek dalam penelitian ini adalah kelompok eksperimen kelas V A yang berjumlah 24 siswa, yaitu terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas V B yang berjumlah 23 siswa, yaitu terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jadi jumlah seluruh subjek penelitian sebanyak 47 siswa. Terhadap subyek penelitian dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan adalah hasil belajar IPA dengan materi pelajaran sebelumnya yang telah diajarkan, yaitu pesawat sederhana. Pada penelitian ini uji kesetaraan menggunakan 20 soal dengan materi pesawat sederhana yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya.
50
Uji kesetraan yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk memastikan data berasal dari kelompok yang sama. Uji normalitas ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat skor pada Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 19,0 for window. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut ini disajikan Tabel 3.2. hasil uji normalitas hasil belajar IPA dengan materi pesawat sederhana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 3.2. Hasil Uji Normalitas Data Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol SD N Cabak
Berdasarkan output Tabel 3.2. tampak bahwa pada kolom KolmogrovSmirnov dapat diketahui signifikasi untuk hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Gambar 3.2. dan 3.3. grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
51
Gambar 3.2. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen. Pada Gambar 3.2. hubungan dua variabel menunjukkan arah positif. Garis diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.
52
Gambar 3.3. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol Pada Gambar 3.3. hubungan dua variabel menunjukkan arah positif. Garis diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal. Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levenes Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
jika
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:
53
Ho :
Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)
Ha :
Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol) Tabel 3.3. Hasil Uji t dan Uji Homogenitas Pra Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari output Tabel 3.3. signifikansi pada uji F adalah 0,355 > 0,05, maka Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut: Ho : µ1 = µ2 :
Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.
Ha : µ1 ≠ µ2 :
Ada perbedaan perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.
Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,656 > 0,05), maka Ho diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.
54
3.4.
Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan observasi. Suharsimi Arikunto (2006: 150), “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Menurut Mulyatiningsih (2011:25), “tes merupakan teknik pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang.” Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang memiliki respon/jawaban benar atau salah. Jawaban yang benar akan mendapat skor dan jawaban yang salah tidak mendapat skor. Dengan demikian, hasil pengukuran dengan menggunakan tes termasuk katagori data kuantitatif. Tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA pada pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif yang terdiri dari posttest. Mulyatiningsih (2011:26), observasi merupakan tenik pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Menurut Hadi
dalam Sugiyono (2011:145), observasi
merupakan proses yang kompleks tersusun dari proses biologis dan psikologis, yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Sugiyono (2009:203), teknik ini digunakan bila penelitian berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan responden tidak terlalu besar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan non participant observation, yaitu peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias pada hasil penelitian. Dalam penelitian ini mengobservasi implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol. 3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (lembar soal) dan non tes (lembar observasi).
55
3.4.2.1. Lembar Soal Tes Instrument tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna mengungkap hasil belajar IPA, instrumen yang digunakan adalah tes prestasi/hasil belajar atau achievement test. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan berganda. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan berganda yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah : 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini disusun dua kisi-kisi instrumen tes formatif dengan jawaban pilihan berganda yaitu kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan diberikan dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sesudah perlakuan diberikan. Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA disusun berdasarkan SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan KD: 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 3.4.
56
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
:
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. : 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
Indikator Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus melalui kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa cahaya merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus berbagai benda bening melalui kegiatan demonstrasi. Menyebutkan contoh benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Menjelaskan peristiwa cahaya dapat menembus benda bening dalam kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan melalui kegiatan demonstrasi. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin lengkung. Menyebutkan contoh benda cermin lengkung. Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan melalui kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna melalui kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
Butir Soal
Jumlah Soal
1, 3, 48
3
2, 9
2
31, 35
2
14, 32, 49
3
17, 19
2
4, 25, 34, 50
4
11, 13, 23, 33
4
15, 22, 44, 53, 54, 55, 56 6, 10, 12, 26, 36, 41 7, 27, 37, 42, 43
7 6 5
8, 24, 58
3
5, 39, 52, 57
4
16, 30, 38, 45, 51, 59
6
20, 21, 28, 29, 46
5
18, 40, 47, 60
4
57
Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar IPA Tabel 3.4. merupakan instrumen tes yang belum divalidasi. Instrumen ini terlebih dahulu diuji cobakan pada sekolah diluar subjek penelitian sehingga diperoleh butir intrumen yang valid. Uji coba instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA materi cahaya dan sifatsifatnya dilakukan di kelas V SD N 1 Kemiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora dan SD N 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora dengan jumlah responden adalah 53 anak. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan berganda yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Karena instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Arikunto (2006:168), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument.” Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas instrument dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0 for window. Tentang kriterian tinggi rendahnya validitas setiap butir instrument, ada berbagai pendapat. Menurut Ali dalam Mawardi (2011:32) dapat digunakan pedoman skor koefisien korelasi (rix) sebagai berikut : 0,00 – 0,20
: dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40
: validitas rendah
0,41 – 0,60
: validitas sedang
0,61 – 0,80
: validitas tinggi
0,81 – 1,00
: validitas sempurna
Sedangkan Gunarsa dalam Mawardi (2011:32) menggunakan kriteria sebagai berikut: jika besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dianggap valid, sedangkan angka di bawahnya tidak valid. Dengan mempertimbangkan dua pendapat tersebut, maka kriteria validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria sebagaimana dikemukankan oleh Ali dalam Mawardi (2011:32). Berikut disajikan Tabel 3.5. hasil uji validitas instrumen tes hasil belajar IPA siswa kelas V SD N cabak.
58
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Indikator
Butir Soal
Menyebutkan sumber-sumber cahaya 1, 3, 48 dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam 2, 9 kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya merambat 31, 35 lurus melalui kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa cahaya merambat 14, 32, 49 lurus dalam kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus berbagai benda bening melalui 17, 19 kegiatan demonstrasi. Menyebutkan contoh benda yang dapat 4, 25, 34, 50 ditembus oleh cahaya. Menjelaskan peristiwa cahaya dapat 11, 13, 23, menembus benda bening dalam 33 kehidupan sehari-hari. Membuktikan bahwa cahaya dapat 15, 22, 44, dipantulkan melalui kegiatan demonstrasi. 53, 54, 55, 56 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang 6, 10, 12, mengenai cermin datar. 26, 36, 41 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang 7, 27, 37, mengenai cermin lengkung. 42, 43 Menyebutkan contoh benda cermin 8, 24, 58 lengkung. Membuktikan bahwa cahaya dapat 5, 39, 52, 57 dibiaskan melalui kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya 16, 30, 38, dalam kehidupan sehari-hari. 45, 51, 59 Membuktikan bahwa cahaya dapat 20, 21, 28, diuraikan menjadi berbagai warna melalui 29, 46 kegiatan demonstrasi. Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya 18, 40, 47, dalam kehidupan sehari-hari. 60 Jumlah 60
Hasil Uji Validitas Tidak Valid Valid 1, 3
48
2, 9
-
35
31
32
14, 49
19
17
4, 25
34, 50
11, 33
13, 23
15, 44, 55
22, 53, 54, 56
6, 26, 36
10, 12, 41 37, 42, 43
7, 27 8
24, 58
5, 57
39, 52
16, 38, 51
30, 45, 59
21, 28, 46
20, 29,
18, 60
40, 47
30
30
59
Uji reabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0 for window. Uji reabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Mawardi (2011:32), untuk menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: α
≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α
<
0,8
: dapat diterima
0,8 < α
≤
0,9
: reabilitas bagus
α
> 0,9
: reabilitas memuaskan
Di bawah ini disajikan Tabel 3.10. hasil uji reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrument Hasil Belajar IPA Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya
Tabel 3.6. merupakan hasil uji reliabilitas instrument hasil belajar IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya. Instrumen ini yang akan digunakan untuk melakukan uji posttest pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol di SD N Cabak. Dari output Tabel 3.6. tampak bahwa pada kolom Cronbach's Alpha menunjukkan 0,812. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrument bagus. 3.4.2.2. Lembar Observasi Instrument non tes dalam penelitian ini berupa lembar observasi/check list untuk mengobservasi implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol yang dilakukan oleh guru. Kisi-kisi lembar observasi/check list ini dibuat berdasarkan sintak metode demonstrasi yang meliputi empat langkah yaitu persiapan, pelaksanaan, tindak lanjut, dan penutup. Pengamatan dikategorikan menjadi dua
60
check list, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana. Adapun kisi-kisi observasi implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terdapat pada Tabel 3.7. sebagai berikut.
61
Tabel 3.7. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Sintak A. Persiapan 1. Guru mengkaji kesesuaian metode dengan tujuan yang akan dicapai. 2. Memilih dan memilah peralatan yang akan dipakai. 3. Memperkirakan waktu yang akan diperlukan. 4. Mencoba peralatan terlebih dahulu. B. Pelaksanaan 1. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan demonstrasi tersebut. 2. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti demonstrasi dengan menjelaskan prosedur/cara kerja peralatan yang dipakainya. 3. Memperagakan suatu proses yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama. C. Tindak Lanjut 1. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan, menanyakan terhadap suatu proses/urutan langkah-langkah yang baru saja selesai didemonstrasikan. 2. Siswa diberi kesempatan mendemonstrasikan ulang, bila belum tepat/salah guru dapat meragakan ulang. D. Penutup 1. Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk lebih memperjelas terhadap bahan yang baru saja didemonstrasikan. 2. Guru mengadakan evaluasi.
Kegiatan Pembelajaran Guru mengkaji kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai. Guru menganalisis kebutuhan peralatan untuk demonstrasi. Guru menganalisis kebutuhan waktu. Guru mencoba peralatan dan merancang garis-garis besar demonstrasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai. Guru menjelaskan tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi. Guru memperagakan suatu proses yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan. Guru memberikan tugas berupa lembar kerja/pengamatan kepada siswa. Guru memberikan evaluasi.
62
Pada Tabel
3.7.
menunjukkan
bahwa
untuk
kisi-kisi
observasi
implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) yang pertama yaitu persiapan dengan kegiatan pembelajaran yang diamati adalah guru mengkaji kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai, guru menganalisis kebutuhan peralatan untuk demonstrasi, guru menganalisis kebutuhan waktu, dan guru mencoba peralatan dan merancang garis-garis besar demonstrasi. Untuk langkah-langkah metode demontrasi yang kedua yaitu pelaksanaan dengan kegiatan yang diamati adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai, guru menjelaskan tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi, dan guru memperagakan suatu proses yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama. Pada langkah-langkah metode demontrasi yang ketiga yaitu tindak lanjut dengan kegiatan yang diamati adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan. Langkah-langkah metode demontrasi yang terakhir yaitu penutup dengan kegiatan yang diamati adalah guru memberikan tugas berupa lembar kerja/pengamatan kepada siswa dan guru memberikan evaluasi. 3.5.
Teknik Analisis Data Data hasil belajar IPA yang terkumpul dari hasil posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan analisis diskriptif dan analisis parametik. Analisis deskriptif yaitu ringkasan tentang data-data penelitan. Untuk analisis deskriptif data menggunakan deskriptif statistik. Dan analisis parametik yaitu pendugaan dan uji hipotesis dari parameter varian didasarkan pada anggapan bahwa skor-skor ditarik dari suatu varian dengan distribusi tertentu. Untuk analisis parametik data yang digunakan adalah uji t-test. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS 19,0 for windows.
63
Pada tahap deskripsi data, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data postest dari hasil statistik deskriptif program SPSS 19,0 for window. Pada tahap analisis parametik, sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk memastikan data berasal dari kelompok yang sama. Uji normalitas ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat skor pada Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 19,0 for window. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levenes Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut: Ho :
Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol)
Ha :
Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol) Pada tahap pengujian hipotesis, teknik analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t-test (Independent Sample T-Test). Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ho :
Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.
64
Ha :
Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil belajar IPA berpengaruh signifikan, manakala terjadi perbedaan
hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dengan kolompok kontrol. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka skor rata-rata hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.