BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 3.2.1 Devinisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2011:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah: 1.
Variabel Independen (bebas) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT).
2.
Variabel Dependen (terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika.
19
20
3.2.2 Desain Eksperimen Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah True Experimental Design dalam bentuk Pretest-Posttest Control Group Design. Secara bagan digambarkan seperti berikut: O1
X
O2
R O3 Gambar 3.1
O4
Desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2011:112)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Keterangan: R
: Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil secara random
O1 : Merupakan hasil pretest kelompok eksperimen O3 : Merupakan hasil pretest kelompok kontrol X
: Treatment/perlakuan berupa penerapan model
O2 : Merupakan hasil posttest kelompok eksperimen O4 : Merupakan hasil posttest kelompok kontrol 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Kauman Lor 01 dan 03 yang masing-masing berjumlah 135 dan 99 siswa.
21
3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kauman Lor 01 (sebagai kelas kontrol) berjumlah 25 siswa, dan siswa kelas V SD Negeri Kauman Lor 03 (sebagai kelas eksperimen) berjumlah 20 siswa. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest kepada siswa kelas V SD Negeri Kauman Lor 01 dan 03 yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Langkah awal yang dilakukan adalah memberikan pretest kepada masing-masing kelompok, yaitu siswa kelas V SD Negeri Kauman Lor 01 (sebagai kelompok/kelas kontrol) dan siswa kelas V SD Negeri Kauman Lor 03 (sebagai kelompok/kelas eksperimen). Langkah berikutnya adalah memberikan treatment kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT), sementara kelas kontrol tidak diberikan treatment, kelas tersebut dibiarkan untuk belajar dengan pembelajaran biasa atau dengan kata lain diberikan pembelajaran konvensional. Langkah terakhir, yaitu memberikan posttest kepada masing-masing kelompok/kelas tersebut (eksperimen dan kontrol). 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. Tes adalah
pertanyaan-pertanyaan
yang
diberikan
kepada
siswa
untuk
mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan), (Nana Sudjana,
2010: 35). Instrumen penelitian ini adalah berupa pretest dan
posttest berbentuk soal-soal pilihan ganda (objektif) yang diberikan kepada siswa dari kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Pretest diberikan
22
sebelum dilakukan pembelajaran, yang berfungsi untuk mengetahui tingkat homogenitas siswa. Sedangkan pemberian posttest dilakukan setelah kedua kelas tersebut diberikan pembelajaran. Skor dari hasil pretest dan posttest yang telah diberikan tersebut kemudian akan dijadikan data penelitian. Dalam
penelitian ini
pretest
dan
posttest
digunakan untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar matematika pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar kelas V semester genap di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Kisi-kisi soal pretest dan posttest untuk mengukur hasil belajar lihat pada lampiran (Terlampir). 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. 3.5.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sogiyono, 2011:172). Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan pada besarnya korelasi yang diperoleh. Menurut Sugiyono, syarat minimum suatu instrumen dianggap valid adalah bila harga korelasi ≥ 0,3. Jadi, apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS release 16.0 for window.
23
3.5.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2011:172). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Cronbach’s alpha dengan bantuan program SPSS release 16.0 for window. Skala Alpha dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas koefisien Alpha menurut George dan Mallery dalam Ayu Septiana Dewi (2010), kriterianya dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Kategori Reliabilitas Instrumen Nilai reliabilitas Kategori α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 Dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus α > 0,9 Reliabilitas memuaskan 3.5.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Samples T Test dan One Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Langkah dalam uji homogenitas yaitu Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA (Duwi Priyatno, 2010: 76). 3.5.4 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data, penulis menggunakan uji Lillifors dengan melihat nilai pada
24
Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji ini dilakukan dengan bantuan program SPSS release 16.0 for window. 3.5.5 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan lakukan untuk memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. 3.5.6 Uji Hipotesis dengan Independent Samples T Test Uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji Independent Samples T Test. Uji Independent Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variaces Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria uji F adalah sebagai berikut: 1.
Ho: Kedua varian adalah sama (varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama)
2.
Ha: Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah berbeda) Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05
25
Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisis data yaitu dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Membandingkan t hitung dengan t tabel: Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel (untuk nilai t tabel lihat pada lampiran 1)
2.
Berdasarkan signifikansi: Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Adapun cara interpretasi hasil, setelah data dianalisa adalah:
1.
Lihat dan interpretasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan. Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan. Probabilitas = diatas 0, 050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan).
2.
Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar daripada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima), sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok non-treatment yang lebih besar maka hasilnya nirsignifikan (hipotesis ditolak).