39
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya sebuah metode penelitian untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2014:2), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada bab ini disajikan metode penelitian yang mendasari dijalaninya rangkaian kegiatan penelitian. Berikut ini ditampilkan tempat dan waktu penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, validasi instrumen penelitian, dan teknik analisis data. A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi yang ditentukan peneliti untuk memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman 151, Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah : a. Terdapat permasalahan yang menunjukkan rendahnya kesiapan kerja siswa berdasarkan data penelusuran lulusan SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2014/2015 b. Adanya permasalahan penyerapan kerja pada lulusan SMK Negeri 1 Sukoharjo c. Kepala SMK N 1 Sukoharjo memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah lamanya peneliti melakukan penelitian mulai dari pengajuan judul sampai penyusunan laporan penelitian. Waktu penelitian yang digunakan adalah selama enam bulan, yaitu mulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016 yang meliputi kegiatan 39
40
persiapan sampai dengan penyusunan laporan. Kegiatan tesebut meliputi pengajuan permasalahan, penyusunan proposal, pengurusan perijinan, pengkajian landasan teori, penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyusunan laporan. Adapun jadwal penelitian
terlampir.
B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rancangan penelitian menggambarkan hubungan antara variabelvariabel yang diteliti dan metode yang digunakan untuk memperoleh data sesuai kebenaran ilmiah. Adapun rancangan tersebut sebagai berikut : 1.
Variabel bebas adalah Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar (X2)
2.
Variabel terikat adalah Kesiapan Kerja Siswa (Y)
3.
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu yaitu metode penelitian yang menggambarkan
fenomena-fenomena
yang berlangsung pada
masa
sekarang. Bungin (2011:44), “Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi”. Menurut Syaodih (2013:54) mengungkapkan bahwa : Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomenafenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabelvariabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Sugiyono (2013:14) mengungkapkan bahwa, “Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan". Sedangkan Juliansyah (2012:38) berpendapat bahwa: Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang menguji teori-tori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur
41
(biasanya dengan instrumen penilaian) sehingga data yang terdiri dari angkaangka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Penelitian
ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
yang
bermaksud menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara atau sedang berjalan dan berusaha meneliti sejauh mana hubungan antar variabel dengan cara menguji hipotesis. Adapun variabel-variabel tersebut adalah variabel bebas yaitu praktik kerja industri (X1) dan prestasi belajar (X2), sedangkan variabel terikat adalah kesiapan kerja (Y).
C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi digunakan unuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Arikunto (2006: 130) mengungkapkan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Darmawan (2013:137) berpendapat bahwa, “Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Dijelaskan lebih Sugiyono (2014:80) mengungkapkan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas populasi dapat diartikan sebagai sumber data dalam penelitian yang merupakan keseluruhan dari obyek yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI bidang keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 72 siswa.
2.
Sampel Darmawan (2013:138) berpendapat bahwa, “Sampel terdiri atas objek penelitian (responden) yang menjadi sumber data yang terpilih dari
42
hasil pekerjaan tehnik penyampelan (tehnik sampling)”. Arikunto (2006:131) menyatakan bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 81) berpendapat bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih menjadi sumber data dari hasil penyampelan. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Sukoharjo yang berjumlah 72 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) yaitu apabila subjek penelitian kurang dari 100 maka semua subjek dijadikan sampel penelitian.
D. Teknik Pengambilan Sampel Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 85) pengambilan sampling jenuh, karena populasi yang digunakan relatif kecil, teknik penentuan sampel ini bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Arikunto (2006:134) mengungkapkan bahwa, “Apabila objek penelitian kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian total populasi. Jika jumlahnya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”. Dalam penelitian ini jumlah populasi kurang dari 100 yaitu 72 siswa. Sehingga dalam penelitian dengan populasi sebanyak 72 siswa maka seluruh populasi diambil sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik penyampelan berdasarkan teori Arikunto yaitu total populasi sehingga seluruh populasi yang berjumlah 72 siswa dijadikan sebagai sampel penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data Deni
Darmawan
(2013:159)
mengungkapkan
bahwa,
“Teknik
pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan
43
oleh peneliti dalam mengumpulkan data”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket dan dokumentasi.
1.
Wawancara Arikunto (2006:155) berpendapat, “Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. Sedangkan Sugiono (2014:137) mengungkapkan bahwa, “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan ingin mengetahui informasi dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya kecil”. Berdasarkan uraian pendapat di atas wawancara dapat diartikan sebagai proses mencari informasi dengan cara tanya jawab langsung kepada informan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan oleh peneliti dengan Wakasek Kurikulum sebagai informan untuk menemukan permasalahan mengenai kesiapan kerja siswa dan permasalahan praktik kerja industri serta prestasi belajar siswa.
2.
Angket Menurut
Sugiyono
(2014:142)
menyatkan
bahwa,
“Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sedangkan Arikunto (2006:151) mengemukakan bahwa, “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Dijelaskan oleh Bungin (2011:133) bahwa, “ Angket adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang harus diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikembalikan ke peneliti”.
44
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa angket adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Arikunto (2006:152) berpendapat bahwa teknik angket memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut : Keuntungan angket atau kuesioner : a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan menurut waktu senggang responden d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang sama Kelemahan angket atau kuesioner : a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab b. Sering sukar dicari validitasnya c. Walaupun dibuat anonim, kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak jujur d. Sering tidak kembali e. Waktu pengambilan tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan angket menurut Arikunto (2006:166) adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g.
Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan pedoman wawancara. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, dan lain-lain yang diperlukan Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauaan jawaban Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik Memperbanyak angket, angket yang sudah direvisi dan diyakini valid dan reliabel diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel.
45
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penyusunan angket yaitu : a.
Menetapkan tujuan penyusunan angket Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang praktik kerja industri dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016.
b.
Menentukan aspek yang akan diukur Untuk menentukan aspek yang akan diukur maka dibuat matriks spesifikasi data. Dalam matriks dijabarkan konsep dasar, variabel, indikator, nomor soal dan jumlah soal yang sesuai yang mengarah pada rumusan masal
c.
Menyusun angket Dalam penyusunan angket ini Skala Likert dimodifikasi menjadi empat alternatif pilihan jawaban dengan menghilangkan kategori raguragu. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden netral atau tidak memilih sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari responden. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Arikunto (2006:93) mengungkapkan bahwa : Jika peneliti berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak ada alasan) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “sangat setuju” dan “seyuju” sebetulnya berada pada sisi “setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “sangat tidak setuju”, yang pada dasarnya juga “tidak setuju”. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif untuk menghindari terjadinya konsistensi jawaban. Untuk pernyataan positif perhitungan penilaiannya sebagai berikut: 1.
Sangat setuju
: Nilai 4
2.
Setuju
: Nilai 3
46
3.
Tidak setuju
: Nilai 2
4.
Sangat tidak setuju
: Nilai 1
Untuk pernyataan negatif skor berjalan dari sangat setuju dengan nilai 1 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 4, perhitungan penilaiannya sebagai berikut:
d.
1.
Sangat setuju
: Nilai 1
2.
Setuju
: Nilai 2
3.
Tidak setuju
: Nilai 3
4.
Sangat tidak setuju
: Nilai 4
Mengadakan uji coba angket Angket yang telah disusun diuji cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan serta untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket.
e.
Revisi angket Setelah angket diuji, angket direvisi sesuai dengan hasil uji coba yaitu dengan menghilangkan item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.
f.
Memperbanyak angket Angket yang sudah direvisi diperbanyak sejumlah responden yang dijadikan sampel penelitian.
3. Dokumentasi Arikunto (2006:158), “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal tau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Dari pendapat tersebut dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari tulisan atau penjelasan dari sumber yang relevan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data jumlah dan nama siswa serta hasil belajar siswa XI Administrasi Perkantoran. Dalam penelitian ini dokumen prestasi belajar yang diambil adalah nilai rata-rata rapor siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran.
47
F. Validasi Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2014:102) mengungkapkan bahwa, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Kualitas data penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen.
Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan
reliabilitas. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, menggunakan alat ukur sebagai berikut: 1.
Validitas Instrumen Arikunto (2006:168) mengungkapkan bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sedangkan Sugiyono (2014:121) mengungkapkan bahwa, “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaanpertanyaan yang harus diganti atau dihilangkan karena tidak relevan. Untuk mengetahuinya secara manual teknik validitas angket yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut : rxy=
√
(Arikunto, 2006:172) Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara X dan Y X = Skor ratarata dari X Y = Skor rata-rat a dari Y N = Jumlah responden Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan perhitungan SPSS for windows release 22 dengan langkah sebagai berikut : a.
Pilih menu Analyze
b.
Pilih submenu Correlate
48
c.
Pilih Bivariate
d.
Pada pilihan Correlations Significant, pilih Pearson. Pada bagian Test of Significant, pilih Two tailed lalu centang Flag significant. Klik OK
e.
Kemudian bandingkan nilai r hitung (nilai pearson correlation) dengan r tabel (pada tabel r product moment) dengan taraf signifikasi 5% dengan uji 2 sisi.
Kriteria pengujian sebagai berikut: a.
Apabila nilai koefisien korelasi r hitung hasilnya positif maka butir-butir pertanyaan sudah valid, sedangkan jika hasilnya negatif maka butir pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dihilangkan untuk analisis selanjutnya.
b.
Pada taraf signifikansi angket dikatakan valid jika rhitung valid apabila rhitung
rtabel, tidak
rtabel, maka butir pertanyaan tersebut harus
dihilangkan untuk analisis selanjutnya. Jika tingkat kesalahan. (Sarwono, 2015:249)
2.
Reliabilitas Instrumen Sugiyono (2014:121) mengungkapkan bahwa, “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Reliabilitas merupakan konsistensi hasil pengukuran yang sama jika dilakukan dengan konteks waktu yang berbeda. Angket dikatakan reliabel apabila menunjukkan konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukura dilakukan pada hal yang sama. Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui
keajegan
atau
konsistensi instrumen yang digunakan sebagai alat ukur. Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan Rumus Alpha sebagai berikut :
49
r11 =
) (Arikunto, 2006:196)
Keterangan : R11 = Reliabilitas instrumen yang dicari K = banyaknya butir pertanyaan t = jumlah varian butir t = Varian butir Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS for windows release 22 dengan memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis. Hasil Alpha Cronbach dengan ketentuan bahwa suatu butir pertanyaan dikatakan reliabel jika : a.
Nilai Cronbach’s Alpha tidak boleh negatif
b.
Nilai Cronbach’s Alpha sama atau lebih besar dari 0,8. Ambang bawah nilai Cronbach’s Alpha yaitu antara 0,6-0,7. Dengan demikian, nilai Cronbach’s Alpha hitung tidak boleh lebih kecil dari ambang tersebut. (Sarwono, 2015:249)
G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data yaitu mengelompokkan data, tabulasi data, menyajikan data, melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungn untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2014:147). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier ganda. Menurut Sarwono (2015:130) mengungkapkan bahwa, “Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana dengan dua atau lebih variabel bebas yang digunakan sebagai prediktor dan satu variabel terikat yang diprediksi”. Analisis regresi ganda adalah teknik analisis tentang hubungan antara satu variabel terikat (dependent variable) dengan dua atau lebih variabel bebas (independent variable). Analisis regresi linier ganda
50
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linier ganda adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2014:275) Keterangan : Ŷ 1,
2
1 2
= Kesiapan Kerja Siswa = Konstanta = Koefisien regresi = Praktik Kerja Industri = Prestasi Belajar Siswa Untuk menghitung persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini
menggunakan SPSS for windows release 22 yaitu dengan melihat tabel coefficient dari output perhitungan regresi linier berganda. Langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Deskripsi Data Deskripsi data berfungsi untuk memaparkan isi dari riset yang telah dilakukan. Deskripsi data dilakukan dengan cara menggambarkan frekuensi, persentase, atau rata-rata. Deskripsi data dengan SPSS menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. (Sarwono, 2012:110). Arikunto (2006:236) mengungkapkan deskripsi data dilakukan dengan cara tabulasi data, kegiatan tabulasi data adalah sebagai berikut : a. b. c. d.
2.
Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor Memberikan kode terhadapa item-item yang tidak diberi skor Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang digunakan Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data yang menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada semua variabel.
Uji Persyaratan Analisis a.
Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
51
normalitas data dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS for windows release 22 dengan taraf signifikasi 5%. Data berdistribusi normal apabila nilai sig Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. (Sarwono, 2012:96). Langkah-langkah uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu: 1)
Pilih menu Analyze
2)
Pilih Nonparametric Test
3)
Lalu pilih Legacy Dialogs selanjutnya pilih 1 Sample K-S.
4)
Masukkan variabel ke kotak variabel “test variabel list” di sebelah kanan. klik OK
b.
Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasayarat dalam analisis korelasi atau regresi linier.
Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini
peneliti menggunakan SPSS for windows release 22 dengan taraf signifikasi 5%. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Liniearity) lebih kecil dari 0,05. (Sarwono, 2012:96) Adapun langkah-langkah uji Linieritas adalah sebagai berikut: 1) Klik menu Analyze, pilih Compare Mean, klik menu Means 2) Masukkan variabel bebas ke kotak Independent list dan variabel terikat ke kotak Dependent list di sebelah kanan 3) Klik Option 4) Klik “test for linearity”, Klik Continue, lalu Klik OK c.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk persyaratan analisis regresi ganda, yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel bebas terjadi ketergantungan atau tidak. Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari
52
10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan data tersebut tidak terjadi multikolinearitas. (Sarwono, 2012:98) Untuk melihat nilai VIF dan Tolerance dilakukan dengan langkah-langkah: 1) Klik Analyze 2) Pilih Regression dan pilih Linear 3) Selanjutnya klik menu Statistics lalu beri tanda ceklis pada Collinearity diagnostics. Klik OK.
3.
Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh karena itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. a.
Uji Hipotesis I dan II Analisis yang digunakan dalam hipotesis pertama dan kedua adalah dengan menggunakan uji t untuk mengetahui nilai signifikasi. Uji t digunakan untuk menunjukkan pengaruh secara signifikan atau tidak satu variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan menggunakan SPSS for windows release 22 dengan taraf signifikasi sebesar 0,05 (α = 5%). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel Coefficients dengan melihat nilai Sig. Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat signifikan sebesar 5% adalah apabila nilai sig < α (0,05), atau thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu pengalaman praktik kerja industri (X1) dan prestasi belajar (X2) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu kesiapan kerja (Y). Sebaliknya apabila nilai sig > α (0,05), atau thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas yaitu pengalaman praktik kerja industri (X1) dan prestasi belajar (X2) secara parsial tidak memiliki pengaruh
53
signifikan terhadap variabel terikat yaitu kesiapan kerja (Y). (Sarwono, 2015:110)
b.
Uji Hipotesis III 1)
Menghitung Persamaan Regresi Linier Ganda Analisis regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linier ganda adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2014:275) Keterangan : Ŷ 1, 1 2
2
= Kesiapan Kerja Siswa = Konstanta = Koefisien regresi = Praktik Kerja Industri = Prestasi Belajar Siswa Untuk
berganda
dalam
menghitung penelitian
persamaan ini
regresi
menggunakan
SPSS
linier for
windows release 22 yaitu dengan melihat tabel coefficient dari output perhitungan regresi linier berganda dengan langkahlangkah: (a) Klik menu Analyze (b) Pilih Regression, dan pilih Linear. (c) Masukkan variabel bebas ke kotak Independent list dan variabel terikat ke kotak Dependent list di sebelah kanan. Persamaan regresi linier ganda dapat dilihat pada Tabel Coefficients dengan melihat nilai pada kolom “B”. 2)
Uji Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji hipotesis 3. Uji F berfungsi untuk mengetahui apakah semua
54
variabel bebas (X1) dan (X2) memiliki pengaruh secara bersamasama atau simultan terhadap variabel terikat (Y) melalui program SPSS release 22 for windows. Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat signifikan sebesar 5% adalah apabila nilai sig < α (0,05), atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan variabel bebas yaitu pengalaman praktik kerja industri dan prestasi belajar secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu kesiapan kerja siswa. Sebaliknya apabila nilai sig > α (0,05), atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat dikatakan variabel bebas yaitu pengalaman praktik kerja industri dan prestasi belajar secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu kesiapan kerja siswa. 3)
Koefisien determinasi simultan (R2) Koefisien determinasi simultan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase (%) pengaruh pengalaman praktik kerja industri (X1) dan prestasi belajar (X2) terhadap kesiapan kerja (Y) secara simultan. Untuk mengetahui koefisien determinasi berganda (R2) dilakukan dengan menggunakan program SPSS release 22 for windows yaitu dengan rumus nilai Adjusted R2 x 100%. Semakin besar nilai R2 (R Square), maka semakin kuat kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi sebenarnya. Hasil Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom ini dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. sebaliknya, Jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
55
c.
Mencari Sumbangan Relatif dan Efektif X1 dan X2 Terhadap Y 1)
Sumbangan relatif (SR) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing vriabel bebas atau prediktor X1 dan X2 terhadap Y secara bersama-sama membentuk 100%, dengan rumus: X1: SR % = X2: SR % =
2)
(Hadi, 2001:45) Perhitungan ini dilakukan agar dapat diketahui besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara keseluruhan. Sumbangan relatif menghitung besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas tanpa memperhatikan variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Sumbangan efektif (SE) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan murni yang diberikan masing-masing prediktor lain yang mungkin berpengaruh namun tidak diajukan dalam penelitian. Untuk menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y menggunakan rumus: Untuk SE % X1 = SR % X1.R2 Untuk
SE % X2 = SR % X2.R2 (Hadi, 2001:45)
Perhitungan ini dilakukan agar dapat diketahui besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Sumbangan efektif dihitung dengan memperhatikan variabel bebas lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan suatu proses atau tahapan-tahapan yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Adapun kegiatan penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu:
56
1.
Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan mulai dari permohonan pembimbing, melakukan observasi awal di tempat penelitian untuk menilai keadaan lapangan, dan menyusun proposal penelitian.
2.
Tahap pengembangan instrumen Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
3.
Tahap pengumpulan data Pada tahap ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan angket dan dokumen.
4.
Tahap analisis data Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian.
5.
Tahap penarikan kesimpulan Setelah dilakukan analisis data, tahap berikutnya adalah penarikan kesimpulan. Pada tahap penarikan kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
6.
Tahap penulisan dan penggandaan laporan Setelah semua data terkumpul dan dianalisis maka tahap selanjutnya adalah disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian. Setelah penulisan laopran selesai dan disetujui, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan penggandaan laporan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat bagan prosedur penelitian
sebagai berikut: Tahap Persiapan Penelitian
Tahap Pengembangan Instrumen
Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian
Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap Penarikan Kesimpulan
Tahap Analisis Data
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian