BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh partisipan penelitian yaitu persepsi, perilaku dan tindakan. Data yang dikumpulkan adalah data deskriptif berupa kata-kata yang diucapkan partisipan penelitian
pada
saat
wawancara,
perilaku
maupun
keadaan lingkungan tempat tinggal yang dapat diamati (Moleong, 2013).
Pendekatannya langsung diarahkan
pada setting yaitu waktu dan tempat serta individu-individu (Bogdan dan Taylor, 1975: 4 dalam Pawito, 2007).
3.2
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah anggota keluarga pasien TB Paru dan pasien TB Paru itu sendiri dengan kasus Pasien TB Paru status baru maupun kambuh berulang yang pernah di rawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
36
Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling (Pawito, 2007). Pengambilan sampel secara purposive ini berdasarkan atas pertimbangan peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2012), dengan kriteria : 1. Keluarga pasien TB Paru dan pasien TB Paru itu sendiri yang dalam hal ini peneliti menggunakan tipe keluarga inti (Nuclear Family). 2. Keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB Paru. 3. Pasien TB Paru BTA positif yang masih aktif melakukan rawat jalan selama tahun 2014 di RSPAW Salatiga
dengan
kasus
baru
maupun
kambuh
berulang. 4. Berdomisili di sekitar Salatiga dan bersedia menjadi partisipan.
3.3
Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian selama bulan Juni 2014 yaitu sejak tanggal 3 hingga tanggal 14 di rumah partisipan. RSPAW Salatiga dijadikan tempat pengambilan data dalam penelitian ini karena statusnya sebagai Rumah Sakit
khusus
Paru.
Selain
37
itu
berdasarkan
studi
pendahuluan, terdapat banyak pasien TB Paru yang berkunjung ke RSPAW Salatiga.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian
ini
adalah
wawancara
mendalam
(in-depth interview) dan observasi. 3.4.1
Cara Pengumpulan Data 3.4.1.1 Wawancara mendalam Peneliti
melakukan
wawancara
secara semi terstruktur yang mengalir dan bebas tanpa terpaku pada pertanyaan wawancara. Dengan demikian partisipan dapat mengungkapkan pendapatnya secara terbuka dan peneliti dapat menemukan permasalahan yang diteliti secara lebih mendalam (Sugiyono, 2010). 3.4.1.2 Observasi Tindakan observasi ini digunakan untuk mendukung data hasil wawancara. Peneliti
melakukan
observasi
singkat
terhadap perilaku keluarga dan juga pasien
38
TB Paru, seperti tindakan keluarga dan penderita TB Paru saat penderita batuk, kondisi
rumah
dan
lingkungan
rumah.
Peneliti juga mendokumentasikan rumah partisipan dalam bentuk foto.
3.4.2
Alat Pengumpulan Data Alat
pengumpulan
data
utama
adalah
peneliti sendiri sebagai pewawancara dengan menggunakan
pedoman
wawancara
(interview
guide) untuk mengarahkan dan memfokuskan peneliti mengenai data-data yang diambil atau dibutuhkan.
Peneliti menggunakan alat bantu
penelitian berupa
buku, pena, pengambil foto
(kamera) dan perekam suara (Voice recorder dalam handphone).
3.5
Teknik Analisa Data Peneliti
menjabarkan
secara
naratif
untuk
menganalisis data hasil penelitian. Hasil wawancara dan observasi disusun secara sistematis dan ditafsirkan untuk
39
menghasilkan suatu pemikiran, pendapat dan gagasan baru. Peneliti menggunakan teknik analisis interactive model (Miles dan Huberman, 1994 dalam Pawito 2007) yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. Reduksi data (data reduction) Hasil wawancara disusun dalam bentuk verbatim data yang memuat pertanyaan dan jawaban ketika peneliti melakukan wawancara kepada partisipan. 2. Penyajian data (data display) Peneliti mengorganisasikan dan mengkategorisasikan data dari tiap partisipan, yakni mengelompokkan data dalam satu kesatuan sesuai tema yang diperoleh sehingga mudah dipahami dan dilakukan analisis secara mendalam. 3. Penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusions). Data hasil wawancara dari masing-masing keluarga dikelompokkan dan dikaitkan dengan teori yang ada untuk dapat menarik kesimpulan akhir dari hasil penelitian.
40
3.6
Uji Keabsahan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi
yaitu
triangulasi
sumber/data
untuk
membandingkan data hasil wawancara partisipan kepada seorang sumber (anggota keluarga) lain yaitu penderita TB Paru sendiri dengan wawancara yang sama (Pawito, 2007).
3.7
Etika Penelitian Kode etik penelitian adalah pedoman etika yang berlaku dalam kegiatan penelitian antara pihak peneliti, partisipan
penelitian
dan
masyarakat
yang
akan
memperoleh dampak hasil penelitian (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo 2012). Beberapa prinsip yang berlaku dalam penelitian ini yakni: 1. Menghargai harkat dan martabat manusia Sebagai pihak yang membutuhkan informasi, peneliti meminta persetujuan terlebih dahulu kepada partisipan penelitian dengan informed consent. 2. Menghormati penelitian
privasi
misalnya
dan pada
41
kerahasiaan waktu
partisipan
penelitian
tidak
mengganggu aktivitas keluarga dan merahasiakan nama asli partisipan. 3. Keluarga yang tidak bersedia berhak menolak untuk diwawancarai.
42