28
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu penelitian mulai dari pengambilan data hingga penyusunan skripsi diperkirakan memakan waktu kurang lebih empat bulan yaitu bulan Maret s/d bulan Juni 2015. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kausal. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X, dalam hal ini kualitas produk dan harga terhadap variabel Y, yaitu minat beli. Serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel satu terhadap variabel lain dimana analisa yang digunakan adalah perhitungan statistik.
28
29
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian (Augusty Tae Ferdinand, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen sering pula disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen (Y). 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Augusty Tae Ferdinand, 2006). Variabel independen sering disebut predikator yang dilambangkan dengan X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah 1. Kualitas Produk ( X1 ) 2. Harga ( X2 )
30
3. Definisi Operasional Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2005). Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Indikator penelitian
Definisi
Skala
1.Performance (kinerja Nilai suatu produk/jasa yang diberikan dalam
produk) 2.Reliability (keterandalan
Kualitas pemenuhan kebutuhan dan
produk)
Produk (X1)
Ordinal kepuasan bagi
3. Feature (fitur produk)
yang menggunakannya
4 .Aesthetic (keindahan
(Kotler dan Keller 2009)
tampilan produk) 5.Conformance
31
(Kesesuaian) 6. Serviceability (kemampuan diperbaiki) 7.Durability (daya tahan produk) 8. Perceived quality (kualitas yang dipersepsikan) (Garvin, 2001)
1. Keterjangkauan harga Harga adalah sejumlah 2. Kesesuaian harga uang yang ditukarkan dengan kualitas produk Harga(X2)
untuk sebuah produk atau 3. Daya saing harga
Ordinal
jasa (Kotler dan Amstrong, 4. Kesesuaian harga 20012) dengan manfaat (Tjiptono, 2008) Minat beli adalah perilaku
1. Frekuensi mencari
Minat Beli (Y) konsumen dimana
informasi Ordinal
komsumen mempunyai keinginan dalam membeli
2. Keinginan segera membeli
32
atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman
3. Minat preferansial (Bachriansyah, 2014)
dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk (Kotler dan Keller, 2009) Nilai suatu produk/jasa yang diberikan dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan bagi yang menggunakannya (Kotler dan Keller 2009)
D. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal
atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Augusty Tae
33
Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini populasinya adalah calon konsumen sepeda motor Yamaha di Yamaha GM cabang Cikupa Tangerang. 2.
Sampel Teknik sampling atau penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah
convinience
sampling (cara dipermudah), menurut Istijanto (2009) metode
convinience sampling adalah teknik penarikan sampel dengan menarik anggota populasi berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu. Responden dipilih karena keberadaan mereka pada waktu dan tempat dimana riset sedang dilakukan, sehingga memperoleh peluang terpilih sebagai sampel hanya dimiliki oleh anggota populasi yang kebetulan berada di sekitar riset. Menurut Sugiyono (2010)
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang saja (karena lebih dari 30 orang / subjek )Ketentuan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan tetap yang telah setia membeli minimal 2 tahun. E. Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan alat survey kuesioner kepada responden, untuk memperoleh tanggapan responden para pelanggan
34
Yamaha GM(Garputala Motor),Tangerang tentang pengaruh Kualitas produk dan Harga terhadap Minat Beli Pelanggan. F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu : Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert Jawaban Pernyataan
Skor Jawaban
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiyono (2010)
35
G. Metode Analisis Data 1.
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masingmasing butir pertanyaan dengan total skor (Imam Ghozali, 2005). Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Correlated Item Total Correlation) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel k adalah jumlah variabel independen. Hasil r hitung > r tabel (0,197) = valid Hasil r hitung < r tabel (0,197) = tidak valid Hasil validitas dapat dilihat pada output Alpha Cronbach pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Bandingkan nilai Correlated Item – Total Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2005). Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
36
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Imam Ghozali,2005) : Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliable 2. Uji Normalitas Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Imam Ghozali, 2005): a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
37
b.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Imam Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: a. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yanglain (Imam Ghozali, 2005). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
38
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2005). Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2005).Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas : a.
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Uji Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono,2005). Rumus
(Sugiyono,2005) : Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan : Y
: Loyalitas Pelanggan
a
: Konstanta dari persamaan regresi
39
b1
: Koefisien regresi dari variabel X1 (Kualitas Produk)
b2
: Koefisien regresi dari variabel X2 (Harga)
6. Uji t (Uji Parsial) Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pengaruh variabel bebas (Kualitas Produk dan Harga) terhadap variabel terikat (Minat Beli) secara terpisah atau parsial. Dengan mengambil keputusan: a.
Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikan 95% (a=5%).
b.
Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
7. Uji F (Uji Simultan) Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersam-sama terhadap variabel terikat. Uji f dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > F tabel (Ho ditolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova. Model signifikan
40
selama kolom signifikansi (%) < Alpha. Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. Kriterianya adalah sebagai berikut : Jika probabilitas/signifikan > 0,05 , Ho diterima Jika probabilitas/signidikan < 0,05 , Ho ditolak